H
FK UNILA
Teori adalah pendapat yang
dikemukakan sebagai suatu
keterangan mengenai sesuatu
peristiwa (kejadian), dan asas-asas, Hubungan antar konsep
hukum-hukum umum yang menjadi berdasarkan studi empiris/ tinjauan
dasar sesuatu kesenian atau ilmu pustaka/ teori
pengetahuan; serta pendapat cara-
cara dan aturan-aturan untuk
melakukan sesuatu.
Teori sesuai
dengan masalah
penelitian
Memberi kerangka pemikiran bagi penelitian
Memberikan landasan yang kuat dalam menjelaskan dan memaknai data dan fakta
Membantu mendudukan secara tepat dan rasional dalam mensitesis dan mengintegrasikan gagasannya
Melakukan kajian pustaka
Melakukan sintesa atau modifikasi antara teori yang satu dengan yang lain
Setelah mengemukakan beberapa teori tentang variable yang diteliti, kemungkinan ada beberapa
konsep yang ada dalam teori tersebut.
Untuk itu peneliti perlu menjelaskan arti dari konsep yang dipakai oleh peneliti, sebab tiap orang
mungkin mempunyai pengertian yang berbeda dengan orang lain dalam mengartikan suatu konsep.
Hubungan antara konsep yang dibangun berdasarkan hasil-hasil studi empiris terdahulu sebagai pedoman dalam melakukan
penelitian
Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai
fenomena yang sama. Dalam kenyataannya,konsep dapat mempunyai tingkat generalisasi yang berbeda. Semakin dekat
suatukonsep pada realita, maka semakin mudah pula konsep tersebut diukur dan diartikan.
Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal yang khusus.
Konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur.
Konsep hanya dapat diamati dan diukur melalui konstruk yang dikenal dengan istilah variabel.
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah
kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin
diamati atau di ukur melalui penelitian yang akan
dilakukan.
Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara
konsep-konsep atau variable-variabel yang akan diamati
atau diukur melalui penelitian yang akan dilaksanakan.
Kerangka Konsep merupakan model konseptual yang
berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti menyusun
teori atau menghubungkan secara logis beberapa factor
yang dianggap penting untuk masalah.
Kerangka Konsep dapat berpijak pada kerangka
teori yang dibentuk pada bab II.
Diare
Riwayat
pemberian
ASI eksklusif
Hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang
sifatnya masih sementara.
Penjelasan sementara yang diajukan tentang hubungan antara dua atau lebih
fenomena terukur/variabel untuk pembuktian secara empirik
• Adalah suatu rumusan hipotesis dengan tujuan • Adalah Hipotesis yang digunakan dalam analisis
untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang statistik, pertama kali diperkenalkan oleh Fisher.
terjadi apabila suatu gejala muncul. • Hipotesis statistik biasanya menggunakan rumus,
• Ciri hipotesis kerja adalah terdapat kata: ada, contoh : H0 : x = y.1
terdapat, jika, , maka, lebih dan sebagainya. • Hipotesis statistik bersifat universal, sedangkan
• Contoh hipotesis penelitian / hipotesis kerja: hipotesis penelitian berifat individual, sesuai
Terdapat hubungan merokok dengan kejadian dengan penelitian yang dikerjakan peneliti,
BBLR. tergantung pada dugaan si peneliti itu sendiri.
• Angka kematian bayi lebih tinggi pada persalinan • Contoh lain hipotesis statistik pada uji
yang ditolong oleh dukun bayi. perbandingan satu proporsi:10
• H0 : tidak ada perbedaan proporsi perokok antara
nelayan dan laki-laki dewasa
• Ha : ada perbedaan proporsi perokok antara
nelayan dan laki-laki dewasa
Hipotesis Kerja (Ha, H1) Hipotesis Nol (Null)
• Rumusan hipotesis dengan tujuan membuat • Menyatakan suatu ketidaksamaan atau tidak
ramalan tentang peristiwa yang terjadi bila adanya suatu perbedaan yang bermakna
suatu gejala muncul antara 2 kelompok atau lebih mengenai suatu
• Ex : Ada hubungan antara asupan serat dengan hal yang dipermasalahkan
kadar kolesterol pada laki-laki dewasa • Dirumuskan untuk ditolak setelah dilakukan uji
statistik
• Ex : tidak ada hubungan antara asupan serat
dengan kadar kolesterol pada laki-laki dewasa
1. Hipotesis satu arah : Hipotesis yang sudah memberi arah. Ciri hipotesis
satu arah terdapat kata : “ lebih tinggi, lebih rendah.”
• Contoh : “Proporsi kejadian spina bifida pada ibu hamil yang mengkonsumsi asam folat 3 bulan
pra konsepsi lebih rendah dibandingkan dengan ibu hamil yang mengkonsumsi asam folat hanya
pada saat trimester pertama.”
2. Hipotesis dua arah : Hipotesis yang belum mempunyai arah, ciri hipotesis
ini adalah terdapat kata : “ ada hubungan, ada korelasi, ada perbedaan” Jadi
belum mengarahkan dampak faktor tertentu terhadap kejadian tertentu.
• Contoh: “Terdapat hubungan senam hamil dengan lama persalinan kala II.”
1. Hipotesis induktif, 2. Hipotesis deduktif,
• yaitu hipotesis yang • merupakan hipotesis yang
dirumuskan berdasarkan dirumuskan berdasarkan
pengamatan untuk teori ilmiah yang telah ada
menghasilkan teori baru (pada penelitian
(pada penelitian kualitatif). kuantitatif).
Hipotesis yang lazim ditemukan dalam penelitian adalah
hipotesis positif, namun jarang ditemukan hipotesis negatif.
Terdapat hubungan antara pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kejadian kualitas hidup akseptor
Hipotesis
Positif: Terdapat hubungan antara masase perineum dengan robekan perineum tingkat III
Semakin teratur ibu hamil melakukan senam hamil, semakin cepat persalinan kala II.
Tidak ada hubungan antara obat SF dengan kejadian perdarahan kala tiga
Hipotesis Deskriptif
• hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementaraterhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan
dengan variabel mandiri
• Ha= pemberian ASI eksklusif pada balita di desa X selama 6 bulan
Hipotesis Asosiatif
• Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu menanyakan
hubungan antara dua variabel atau lebih.
• Ha : Terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare pada balita
Hipotesis Komparatif
• Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif.
• Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasinya atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu
terjadi pada waktu yang berbeda.
• Ha : terdapat perbedaan kejadian diare pada balita yang diberikan ASI eksklusif dan tidak ASI eksklusif.
Menyatakan hubungan antara
safu variabel tergantung
dengan satu atau lebih variabel
bebas.
Mempunyai landasan teori • Kadang hipotesis menyatakan hubungan
yang kuat. Hipotesis tidak serta antara beberapa variabel bebas dengan
Dinyatakan dalam kalimat
merta datang dengan satu variabel tergantung, misalnya pada
dekralatif yang jelas dan studi faktor-faktor risiko dengan analisis
sendirinya namun harus
sederhana,tidak bermakna multivariat.
dibangun atas dasar teori,
ganda. • Namun dalam satu hipotesis hanya boleh
pengalamary serta sumber terdapat satu variabel tergantung.
ilmiah lain yang sahih. Hipotesis yang menyebutkan lebih dari
satu variabel tergantung (disebut
sebagai hipotesis yang kompleks) harus
dipecah menjadi dua atau lebih
hipotesis sederhana.
Rumusan hipotesis
Hipotesis harus bersifat khas
memungkinkan dan
untuk diuji secara menggambarkan
empiris. variabel-variabel
yang diukur
1. Merupakan kalimat deklaratif
2. Merupakan jawaban sementara
3. Dapat dibuktikan secara empiris
4. Berkaitan dengan teori-teori yang ada
5. Konsisten dengan pertanyaan penelitian
6. Hipotesis hanya dibuat untuk penelitian analitik : Korelasi / hubungan antara dua
atau lebih variabel
7. Hipotesis hanya dibuat untuk pertanyaan utama
8. Menyebutkan variabel secara spesifik
9. Hipotesis boleh mengandung beberapa variabel bebas/independen, tetapi
hanya mengandung satu variabel terikat/dependen
10. Hipotesis dapat dibuat dalam bentuk Hipotesis positif dan hipotesis negatif
11. Hipotesis dapat terdir dari dua arah dan satu arah
1. Ada hubungan antara status gizi dengan diare pada bayi usia 6-12 bulan di poli
rawat jalan dan rawat inap anak RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
2. Ada hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dengan diare pada bayi
usia 6-12 bulan di poli rawat jalan dan rawat inap anak RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Bandar Lampung.
1. Hipotesis harus menyatakan hubungan antar variabel
2. Hipotesis harus sesuai dengan fakta
3. Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu dan sesuai dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan
4. Hipotesis harus dapat diuji dengan nalar ataupun dengan alat-alat statistika
5. Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk sederhana dan terbatas untuk
mengurangi timbulnya kesalahpahaman pengertian
6. Hipotesis harus bisa menerangkan hubungan fakta-fakta dan dapat dikaitkan
dengan teknik pengujian
Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sastroasmoro, S. & Ismael, S. 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.
Jakarta: PT Sagung Seto.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.