Anda di halaman 1dari 35

PERTEMUAN 8 DAN 9

HIPOTESIS PENELITIAN

Oleh:
Prof. Dr. Purnamawati, M. Pd
Berkaitan dengan perumusan hipotesis

 Apakah penelitian memerlukan hipotesis ?


 Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan
hipotesis?
 Bagaimana bentuk hipotesis yang akan kita
rumuskan ?
PENGERTIAN
1. Prof. Dr. S. Nasution
Hipotesis : pernyataan tentatif yg merupakan dugaan
atau terkaan tentang apa yg diamati dalam usaha
untuk memahaminya.
2. W. Gulo :
Hypo = sebelum; thesis = pernyataan, pendapatan.
Hipotesis: suatu pernyataan yang pada waktu
diungkapkan belum diketahui kebenarannya.
Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori
dan pengamatan. Hipotesis mengemukan pernyataan
tentang harapan peneliti mengenai hubungan-
hubungan antara variabel-variabel di dalam persoalan.
3. Drs. Cholid Narbuko, dkk
Hipotesis : merupakan dugaan sementara yg masih
dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian.
Hipotesis terbentuk sebagai hubungan antara dua
variabel atau lebih.
4. Dr. Husaini Usman, M.Pd., dkk.
Hipotesis : pernyataan atau jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian yang
dikemukakan.
5. Prof. Dr. Suharsimi Arikunto
Hipotesis : sebagai suatu jawaban yg bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian,
sampai terbukti melalui data terkumpul.
 Hipotesis merupakan jawaban sementara yang
hendak diuji kebenarannya.
 Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis,

penelitian yang bersifat eksploratif dan


deskriptif tidak memerlukan hipotesis
MANFAAT HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Mengidentifikasi data yang relevan untuk
dikumpulkan.
3. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
4. Pedoman untuk memilih metode analisis data
5. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
6. Menunjukkan bentuk desain penelitian.
7. Menjelaskan gejala sosial.
8. Merangsang penelitian lebih lanjut.
KONSEP DASAR PERUMUSAN HIPOTESIS

Sumber Masalah
Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari
Kehidupan sehari-hari
Teoritis
Teoritis

Teori
Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat
Akal sehat

Perumusan Hipotesis
Perumusan Hipotesis

Instrumen penelitian
Instrumen penelitian
Variabel, Data
Variabel, Data

Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis

Kesimpulan Dan Implikasi


Kesimpulan Dan Implikasi
 Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah
penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif
 Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan
hipotesis, tetapi diharapkan dapat ditemukan
hipotesis.
CONTOH HIPOTESIS
1. Ada pengaruh positif yang signifikan motivasi kerja,
lingkungan kerja, dan kepemimpinan terhadap
semangat kerja karyawan PT. INDUSTRI
SANDANG II MAKASSAR
2. Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara
sekolah Negeri dan Swasta (hipotesis komparatif,
untuk populasi
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara semangat
belajar anak petani dan nelayan
PEMBAGIAN HIPOTESIS
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
 Pelayanan karyawan PT. SS tidak memuaskan
 Kinerja karyawan di PT. SS Baik
 Sikap kerja di PT SS sangat tinggi
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
 Pelayanan karyawan PT. SS lebih memuaskan dibandingkan pelayanan
rumah sakit Haji
 Kinerja karyawan CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank
Mandiri.
 Semangat kerja karyawan PT. SS lebih tinggi dibandingkan dengan
semangat kerja
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
 Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
 Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA
 Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas
karyawan
DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT
DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK

Terdapat dua macam hipotesis penelitian yaitu:


1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh
antar variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak
terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol.
Atau dengan kata lain terdapat perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis
alternatif)
CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK

1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas


 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)
 Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan
(tidak jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat
diuji)
 Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak
(Pada hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat
mengumpulkan data tentang batu yang belum terlihat manusia)
3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat
 Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat
yaitu teori permintaan dan penawaran)
 Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar
mahasiswa. (tidak memiliki dasar kuat)
Kriteria Hipotesis yang baik
1. Hipotesis harus bertalian dengan teori tertentu.
2. Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data
empiris.
3. Hipotesis harus bersifat spesifik.
4. Sedapat mungkin hipotesis harus dikaitkan
dengan teknik /metode penelitian yang ada
untuk mengetesnya.
Menurut Siswoyo Haryono (2004), persyaratan
penyusunan hipotesis :

1. Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif.


Kalimat dalam hipotesis bersifat positif dan
normatif. Istilah-istilah seperti seharusnya
atau sebaiknya tidak terdapat dalam kalimat
hipotesis.
Contoh :
- Anak-anak harus hormat kepada orang tua
(bukan hipotesis).
- Kepatuhan anak kepada orang tua mereka
makin menurun (hipotesis).
2. Variabel yang dinyatakan dalam hipotesis
adalah variabel yang operasional, dalam arti
dapat diamati dan diukur.
3. Hipotesis menunjukkan hubungan tertentu
diantara variabel-variabel.
Fungsi hipotesis :

1. Menguji kebenaran suatu teori


2. Memberi ide Untuk mengembangkan suatu

teori
3. Memperluas pengetahuan mengenai
gejala-gejala yang dipelajari.
Ciri-ciri hipotesis yang tajam
1. Merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
2. Disusun dengan jelas menggunakan kalimat deklara-
tif.
Misal : Apabila ………….., maka ……………
Karena ………….., maka ……………
3. Menyatakan sesuatu yang mungkin terjadi. Karena akan
digunakan sebagai pedoman dalam rangka mencapai tujuan,
maka hipotesis harus berisi sesuatu yang mungkin dapat
dijalankan.
4. Mampu menjelaskan kenyataan yang menjadi
masalah utama.
5. Hipotesis akan berusaha memecahkan suatu
masalah/persoalan melalui hal-hal yg menjadi
pokok masalah.
6. Harus dapat diuji dengan data yg ada.
7. Hipotesis harus dapat dioperasionalkan dengan
menggunakan data yang tersedia.
Jenis-Jenis Hipotesis

Secara garis besar ada dua jenis Hipotesis didasarkan pada tingkat abstraksi
dan bentuknya.
Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi:
a). Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-
kesamaan dalam dunia empiris: Hipotesis jenis ini
berkaitan dengan pernyataan-pernyataan yang
bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh
orang banyak pada umumnya, misalnya “orang jawa
halus budinya dan sikapnya lemah lembut”, “jika ada
bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau mulai
tiba, “ jika hujan kota Palembang Banjir”. Kebenaran-
kebenaran umum seperti di atas yang sudah
diketahui oleh orang banyak pada umumnya, jika
diuji secara ilmiah belum tentu benar.
b). Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal:

Pada kenyataannya dunia ini sangat kompleks,


maka untuk mempelajari kekomplesitasan dunia
tersebut kita memerlukan bantuan filsafat,
metode, tipe-tipe yang ada. Pengetahuan
mengenai otoriterisme akan membantu kita
memahami, misalnya dalam dunia
kepemimpinan, hubungan ayah dalam mendidik
anaknya. Pengetahuan mengenai ide nativisme
akan membantu kita memahami munculnya
seorang pemimpin.
c). Hipotesis yang digunakan untuk mencari
hubungan antar variabel:

hipotesis ini merumuskan hubungan antar dua


atau lebih variable-variabel yang diteliti.
Dalam menyusun hipotesisnya, peneliti harus
dapat mengetahui variabel mana yang
mempengaruhi variabel lainnya sehingga variabel
tersebut berubah.
Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga:

a). Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis


penelitian merupakan anggapan dasar peneliti
terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam
Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya
yang kemudian akan dibuktikan secara empiris
melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan
data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
Misalnya:
Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah
orang stress
b). Hipotesis operasional: Hipotesis operasional
merupakan Hipotesis yang
bersifat obyektif. Artinya peneliti merumuskan
Hipotesis tidak semata-mata berdasarkan
anggapan dasarnya tetapi juga berdasarkan
obyektifitasnya, bahwa Hipotesis penelitian yang
dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan
menggunakan data yang ada.
Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis pembanding
yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis
disebut Hipotesis nol (H0). H0 digunakan untuk
memberikan keseimbangan pada Hipotesis penelitian
karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar
atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari
bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan
penelitian.
Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis
ekonomi dengan jumlah orang stress.
c) Hipotesis statistik: Hipotesis statistik

merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan


dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini
dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti
terhadap populasi dalam bentuk angka-angka
(kuantitatif).
Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0
Cara Merumuskan Hipotesis

Cara merumuskan Hipotesis ialah dengan tahapan sebagai


berikut: rumuskan Hipotesis penelitian, Hipotesis
operasional, dan Hipotesis statistik.
Hipotesis penelitian ialah Hipotesis yang kita buat dan
dinyatakan dalam bentuk kalimat.
Contoh:
1. Ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan
kinerja pegawai
2. Ada hubungan antara promosi dan volume
penjualan
Hipotesis operasional ialah mendefinisikan
Hipotesis secara operasional variabel-variabel yang
ada didalamnya agar dapat dioperasionalisasikan.
Misalnya “gaya kepemimpinan” dioperasionali-
sasikan sebagai cara memberikan instruksi terhadap
bawahan. Kinerja pegawai dioperasionalisasikan
sebagai tinggi rendahnya pemasukan perusahaan.
Hipotesis operasional dijadikan menjadi dua, yaitu
Hipotesis 0 yang bersifat netral dan Hipotesis 1
yang bersifat tidak netral.
Maka bunyi Hipotesisnya:

H0: Tidak ada hubungan antara cara memberikan instruksi


terhadap bawahan dengan tinggi- rendahnya pemasukan
perusahaan
H1: Ada hubungan antara cara memberikan instruksi
terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan
perusahaan. Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional
yang diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka statistik
sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Dalam
contoh ini asumsi kenaikan pemasukan sebesar 30%,
maka Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut:
H0: P = 0,3
H1: P ≠ 0,3
Uji Hipotesis
Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji.
Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan
diterima. Jika H1 diterima maka H0 ditolak, artinya ada
hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan
dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan.
Dalam membuat Hipotesis ada dua jenis kekeliruan yang
kadang dibuat oleh peneliti, yaitu:
a). Menolak Hipotesis yang seharusnya diterima.
Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha (a).
b). Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak.
Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta (b).
Contoh
 1) Rumusan masalah komparatif
Bagaimana prestasi belajar mahasiswa perguruan
tinggi X bila di bandingkan dengan perguruan tinggi
Y
2) Hipotesis
a. Ho = tidak terdapat perbedaan prestasi belajar
mahasiswa perguruan tinggi X bila di bandingkan
dengan perguruan tinggi Y; atau terdapat persamaan
prestasi belajar perguruan tinggi X bila di
bandingkan dengan perguruan tinggi Y
b) Ho: Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X
lebih besar atau sama (≥ )bila di bandingkan
dengan perguruan tinggi Y “(lebih besar atau sama
dengan )” = paling sedikit
c) Ho = Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi
X lebih kecil atau sama (≤ )bila di bandingkan
dengan perguruan tinggi Y “(lebih kecil atau sama
dengan )” = paling besar
Ha = Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X
lebih besar (atau lebih kecil) dari perguruan tinggi
Y
Ha = Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X
lebih kecil (<) dari perguruan tinggi Y
 Hipotesis statistiknya
1) Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 = µ2
2) Ho : µ1 ≥ µ2
Ha : µ1 < µ2
µ1 = rata-rata populasi Perguruan tinggi X
µ2 = rata-rata populasi perguruan tinggi Y
Tugas
 Judul
 Instrumennya
 Data
 Hasil analisis Validitas dan Reliabilitas
 Hasil interpretasi print out spss
 Butir yang gugur ?
 Berapa yang valid dan reliabel
 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai