Anda di halaman 1dari 40

PENGANTAR STATISTIK

PENGERTIAN HIPOTESIS
DALAM PENELITIAN

Hipotesis berasal dari kata ”hypo” yang


artinya ”di bawah” dan ”thesa” yang artinya
”kebenaran”.

”Hipotesis” berarti suatu dugaan yang akan


diuji kebenarannya ; dugaan itu mungkin
diterima , mungkin ditolak.

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
PENGERTIAN HIPOTESIS

• Hipotesis merupakan jawaban sementara yang


hendak diuji kebenarannya.
• Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis,
penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif
tidak memerlukan hipotesis

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
UJI HIPOTESIS

Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan


dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari
observasi (tidak terkontrol).

Dalam statistika, sebuah hasil dapat dikatakan signifikan secara


statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh
faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas peluang yang sudah
ditentukan sebelumnya.

Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisis data". Keputusan


dari uji hipotesis biasanya berdasarkan uji hipotesis nol.

Hal ini merupakan uji untuk menjawab pertanyaan yang


mengasumsikan hipotesis nol adalah benar.

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
HIPOTESIS & UJI HIPOTESIS

Berkaitan dengan perumusan hipotesis

• Apakah penelitian memerlukan hipotesis ?


• Apa dasar yang digunakan untuk
merumuskan hipotesis?
• Bagaimana bentuk hipotesis yang akan
dirumuskan ?

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
MANFAAT HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan
diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis
data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan
penelitian.

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
CONTOH HIPOTESIS
“Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif,
lingkungan kerja, dan kepemimpinan , terhadap semangat
kerja karyawan PT. XY”

HIPOTESIS DAPAT MENUNJUKKAN:


– MASALAH PENELITIAN
– VARIABEL PENELITIAN
– METODE ANALISIS DATA
– KESIMPULAN

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS

1. Berdasarkan pada teori


2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
4. Berdasarkan penalaran akal-sehat peneliti

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
PERUMUSAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN
Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari
Teoritis

Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat

Perumusan Hipotesis

Instrumen penelitian
Variabel, Data

Pengujian Hipotesis

Kesimpulan Dan
Implikasi

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
MACAM - MACAM HIPOTESIS
1.HIPOTESIS DESKRIPTIF
– Pelayanan Rumah sakit XY tidak Memuaskan
– Kinerja Keuangan Bank Z Sangat Baik
– Semangat Kerja Karyawan PT. YS Sangat Tinggi
2.HIPOTESIS KOMPARATIF
– Rumah sakit XY lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah sakit ZT
– Kinerja keuangan bank A lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank B
– Semangat kerja karyawan PT. XY lebih tinggi dibandingkan dengan
semangat kerja PT. AB.
3.HIPOTESIS ASOSIATIF
– Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
– Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank XY
– Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas
karyawan.

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
HIPOTESIS DESKRIPTIF

Hipotesis Deskriptif adalah nilai suatu variabel mandiri,


bukan perbandingan dan bukan hubungan.

Sebagai contoh, kalau rumusan masalah penelitiannya sbb:


• Seberapa tinggi produktivitas Apel di Kota Batu?
• Berapa lama daya segar buah Apel Manalagi pada kondisi
ruangan?

Rumusan hipotesisnya:
• Produktivitas Apel di Kota Batu 20 ton/ha.
• Daya tahan segar buah Apel Manalagi pada suhu ruangan
adalah 20 hari.
HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis Komparatif merupakan pernyataan yang menunjukkan
dugaan nilai satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.

Contoh : Pertanyaan penelitiannya:


• Apakah ada perbedaan produktivitas Apel Manalagi di Kota Batu
dan di Kota Bandung?
• Apakah ada perbedaan kadar gula pada buah Apel Manalagi dan
buah Apel Anna dari Kota Batu?

Rumusan hipotesisnya:
• Tidak terdapat perbedaan produktivitas buah apel di Kota Batu
dan di Kota Bandung. Ho: 1 = 2 Ha: 1  2
• Kadar gula buah apel Manalagi tidak berbeda dibandingkan buah
apel Anna. Ho: 1 = 2 Ha: 1  2.
HIPOTESIS ASOSIATIF
Hipotesis Asosiatif merupakan pernyataan yang menunjukkan dugaan
hubungan antara dua variabel atau lebih.

Contoh : Pertanyaan penelitiannya:


• Apakah ada hubungan antara harga buah dengan volume penjualan
buah Apel?
• Apakah ada pengaruh pemupukan tanaman Apel Manalagi terhadap
kadar gula buah Apel Manalagi ?

Rumusan hipotesis:
• Tidak ada hubungan antara harga buah appel dengan volume
penjualan buah apel. Ho:  = 0 Ha:   0
• Tidak ada pengaruh pemupukan tanaman terhadap kadar gula buah
Appel. Ho:  = 0 Ha:   0.
DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT
DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK

1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau
pengaruh antar variabel, sama dengan nol. Atau dengan kata
lain tidak ada perbedaan, tidak ada hubungan atau tidak ada
pengaruh antar variabel.

2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan
nol. Atau dengan kata lain ada perbedaan, ada hubungan atau
ada pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari
Hipotesis Nol)

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
– Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan
(jelas)
– Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas
karyawan (tidak jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
– Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji)
– Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada
hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data
tentang batu yang belum terlihat manusia)
3. Landasan dalam merumuskan hipotesis sangat
kuat
– Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu
teori permintaan dan penawaran)
– Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa.
(tidak memiliki dasar kuat)

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
HIPOTESIS & UJI HIPOTESIS

HIPOTESA dalam PENELITIAN KUALITATIF


muncul setelah ada PENELITIAN EMPIRIS

HIPOTESIS difungsikan sebagai GUIDING


START untuk membangun TEORI
MENYUSUN HIPOTESIS

Hipotesis adalah pernyataan


tentative yang merupakan
dugaan mengenai apa saja
yang sedang diamati dalam
usaha untuk memahaminya
ASAL DAN FUNGSI HIPOTESIS

• Hipoptesis dapat diturunkan dari teori yang


berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
Jadi, Hipotesis tidak jatuh dari langit secara
tiba-tiba... !!!!!!

• Misalnya seorang peneliti akan melakukan


penelitian mengenai ”harga beras” maka agar
dapat menurunkan hipotesis yang baik,
sebaiknya yang bersangkutan membaca teori
mengenai ”harga beras”.

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
FUNGSI HIPOTESIS
• Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang akan diuji
kebenarannya, oleh karena itu hipotesis juga dapat berfungsi
sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori.

• Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya, maka


hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori. Jadi sebuah
hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada, kemudian
diuji kebenarannya dan pada akhirnya dapat menjadi teori baru.

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
FUNGSI HIPOTESIS

• Untuk menguji kebenaran suatu teori,


• Memberikan gagasan baru untuk
mengembangkan suatu teori
• Memperluas pengetahuan peneliti
mengenai suatu gejala yang sedang
dipelajari.
Pertimbangan dalam Merumuskan
Hipotesis Asosiatif

• Mengekpresikan hubungan antara dua variabel


atau lebih, maksudnya dalam merumuskan
hipotesis seorang peneliti setidak-tidaknya
mempunyai dua variable yang akan dikaji.
• Kedua variable tersebut adalah variable bebas dan
variable terikat. Jika variabel lebih dari dua, maka
biasanya satu variable terikat dan dua variabel
bebas.

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
PERTIMBANGAN DALAM MERUMUSKAN
HIPOPTESIS

• Hipotesis harus dinyatakan secara jelas dan tidak


bermakna ganda, artinya rumusan hipotesis harus
bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna, tidak
boleh menimbulkan penafsiran lebih dari satu makna.

• Jika hipotesis dirumuskan secara umum, maka


hipotesis tersebut tidak dapat diuji secara empiris.

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
Pertimbangan dlm Merumuskan
Hipotesis

• Hipotesis harus dapat diuji secara empiris,


maksudnya ialah memungkinkan untuk
diungkapkan dalam bentuk operasional yang dapat
dievaluasi berdasarkan data empiris.
• Sebaiknya Hipotesis jangan mencerminkan unsur-
unsur moral, nilai-nilai atau sikap.

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
CARA MERUMUSKAN HIPOTESIS

1. Tentukan Hipotesis penelitian,


2. Buat Hipotesis operasional, dan
3. Buat Hipotesis statistik.

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis penelitian ialah Hipotesis yang dibuat dan dinyatakan


dalam bentuk kalimat.

• Contoh:

• Ada hubungan antara hasil panen padi dengan harga jual gabah di pasaran

• Ada hubungan antara pemupukan dan produksi buah apel.

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
HIPOTESIS OPERASIONAL
Hipotesis operasional ialah hipotesis yang mendefinisikan secara
operasional variable-variabel yang ada didalamnya agar dapat
dioperasionalisasikan.

Misalnya :
• “Hasil Panen padi” dioperasionalisasikan sebagai banyaknya hasil gabah
(ton) yang dihasilkan di suatu daerah pada musim panen tertentu.

• ”Pemupukan Apel” dioperasionalisasikan sebagai jenis pupuk dan


jumlah pupuk yang digunakan di kebun apel pada tahun tertentu.

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
Hipotesis operasional
Hipotesis operasional dirumuskan menjadi dua, yaitu Hipotesis Nihil
(H0) yang bersifat netral dan Hipotesis Alternatif (Ha) yang bersifat
tidak netral .

Rumusan Hipotesisnya:

• H0 : Tidak ada hubungan antara hasil panen padi dengan harga beras di
pasaran

• Ha : Ada hubungan antara hasil panen padi dnegan harga beras di pasaran.
HIPOTESIS STATISTIK
Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang diterjemahkan
menjadi bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang
dipilih oleh peneliti.

Misalnya:
Diduga ada kenaikan hasil panen padi sebesar 30%, maka Hipotesisnya
dirumuskan sebagai berikut:

• H0 : P = 0,3
• Ha : P 0,3
UJI HIPOTESIS
• Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji.
• Pengujian ini akan membuktikan H0 atau Ha yang akan
diterima.

• Jika Ha diterima maka H0 ditolak, artinya ada hubungan


antara hasil panen padi dengan harga beras di pasaran.
Dua jenis kesalahan yang dapat dilakukan oleh
peneliti, yaitu:

• Menolak Hipotesis yang seharusnya diterima.


Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha
(a).

• Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak.


Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta (b)

Sumber: http://marno.lecture.ub.ac.id
HIPOTESIS
• Jika Rumusan masalah penelitian: “Adakah hubungan antara jam
produksi dengan volume produksi?”

• Maka Hipotesis penelitian seharusnya: “Ada hubungan antara jam


produksi dengan volume produksi”
• Hipotesis Operasionalnya:
– H0: “Tidak ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”
– Ha: “Ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”

• Jika setelah dilakukan pengujian, ternyata


– H0 ditolak, artinya penelitian terbukti secara signifikan (empiris)
– H0 diterima, artinya penelitian tidak signifikan secara empiris
JENIS PENGUJIAN HIPOTESIS
A. DIREKSIONAL
1. Uji Pihak Kiri: Ha (paling banyak, paling besar, maksimum),
maka tandanya (<); Ho adalah lawan dari Ha, tandanya (≥)
• Hipotesa deskriptif: Ha: p < 40% dan Ho: p ≥ 40%
• Hipotesa komparatif: Ha: μ1< μ2 dan Ho: μ1 ≥ μ2
• Hipotesa asosiatif: Ha: p < 60% dan Ho: p ≥ 60%
wilayah penolakan Ho

wilayah penerimaan Ho

Jika –t tabel ≤ t hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak

Cek Buku Pengantar Statistik Sosial halaman 147 -153


JENIS PENGUJIAN HIPOTESIS
2. Uji Pihak Kanan: Ha (rendah, paling sedikit, paling kecil,
minimum), maka tandanya (>); Ho adalah lawan dari Ha,
tandanya (≤)
• Hipotesa deskriptif: Ha: p > 70% dan Ho: p ≤ 70%
• Hipotesa komparatif: Ha: μ1> μ2 dan Ho: μ1 ≤ μ2
• Hipotesa asosiatif: Ha: p > 45% dan Ho: p ≤ 45%

wilayah penolakan Ho
wilayah penerimaan Ho

Jika t tabel ≥ t hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak


Cek Buku Pengantar Statistik Sosial halaman 147 -153
JENIS PENGUJIAN HIPOTESIS
B. NON DIREKSIONAL
Tidak menunjukkan arah: Ha (tidak sama dengan), maka tandanya
(≠); Ho adalah lawan dari Ha, tandanya (=)
• Hipotesa deskriptif: Ha: μ ≠ 300 dan Ho: μ = 300
• Hipotesa komparatif: Ha: μ1 ≠ μ2 dan Ho: μ1 = μ2
• Hipotesa asosiatif: Ha: p ≠ 0 dan Ho: p = 0

wilayah penolakan Ho

wilayah penerimaan Ho wilayah penolakan Ho

Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t table maka Ho diterima dan Ha ditolak


Cek Buku Pengantar Statistik Sosial halaman 147 -153
UJI HIPOTESIS
Uji hipotesis dilakukan untuk mendapatkan
kesimpulan tentang populasi berdasarkan sampel
yang ada.

Bila kita ingin mengetahui pendapat mahasiswa UB tentang


Kenyamanan Kampus dan menanyai seluruh mahasiswa 
sensus  analisis deskriptif  maka tidak perlu uji hipotesis.

Tetapi kalau kita hanya mengambil sampel mahasiswa  uji


hipotesis  untuk membuktikan jawaban dari sampel
mahasoswa tersebut apa dapat mewakili jawaban seluruh
mahasiswa UB
UJI HIPOTESIS

Kesimpulan dari uji hipotesis secara statistik


hanya berupa “menerima atau menolak
hipotesis” dan
tidak dapat membuktikan kebenaran hipotesis
karena statistika ini tidak melakukan
pembuktian.
UJI HIPOTESIS
“Penerimaan” suatu hipotesis terjadi karena TIDAK
CUKUP BUKTI untuk MENOLAK hipotesis , dan
BUKAN karena HIPOTESIS ITU BENAR .

“Penolakan” suatu hipotesis terjadi karena TIDAK


CUKUP BUKTI untuk MENERIMA hipotesis, dan
BUKAN karena HIPOTESIS ITU SALAH.
Contoh: UJI HIPOTESIS
Seorang petani Apel menanam jenis Apel Manalagi dan menjamin
bahwa buah-apel ini lebih enak rasanya dibandingkan dengan jenis
buah-apel yang sebelumnya

• Hipotesis awal : Buah apel Manalagi tidak lebih enak rasanya


dibandingkan dengan buah apel yang telah ada sebelumnya

Petani Apel akan akan mengambil sampel konsumen buah apel


untuk menguji pendapat konsumen tentang “rasa buah
apelnya” dan berharap hipotesis awal ini ditolak, sehingga
pendapatnya dapat diterima!
Contoh: UJI HIPOTESIS
Pak Ario, seorang petugas penyuluh pertanian lapangan telah
memperbaiki metoda penyuluhan pertanian yang menjadi tugasnya.
Pak Ario berkeyakinan bahwa setelah perbaikan metoda
penyuluhannya, maka rata-rata pengetahuan petani tentang usaha
pertanian mengalami peningkatan.
Bagaimana ia menyusun hipotesis awal penelitiannya?

Hipotesis awal : Tidak ada perbedaan rata-rata pengetahuan


petani “sebelum” dan “sesudah” adanya perbaikan metoda
penyuluhan.

Pak Ario berharap hipotesis awal ini ditolak, sehingga


membuktikan bahwa pendapatnya benar!
PENGANTAR STATISTIK

Bhayu Rhama, Ph.D


bhayurhama@fisip.upr.ac.id
www.bhayurhama.com

Universitas Palangka Raya


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Anda mungkin juga menyukai