a. Pengertian hipotesis
b. Ciri hipotesis yang baik
c. Jenis-jenis hipotesis
DEWI ROKHANAWATI
DOA BELAJAR
Tidak Ada
Ada dan Perlu
Tidak Perlu
Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari
Teoritis
Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat
Perumusan Hipotesis
Instrumen penelitian
Variabel, Data
Pengujian Hipotesis
1. HIPOTESIS ASOSIATIF/Hubungan
Hipotesis Hubungan merupakan hipotesis yang menejlaskan ada hubungan antara dua
variabel atau lebih. Dibagi menjadi 3:
a. Hubungan pada karakter variabel setara tidak timbal balik
Ex: Ada hubungan nilai tes penyuluhan Kesehatan dengan metode daring dan luring
b. Hubungan pada karakter variabel setara timbal balik
Ex: Ada hubungan antara status sosial ekonomi dengan terpenuhinya kebutuhan gizi
keluarga
c. Hubungan pada karakter variabel merujuk pada sebab akibat namun tidak timbal
balik
Ex: Ada hubungan antara Duasi penyuluhan Kesehatan dengan kebosanan pada
peserta penyuluhan Kesehatan
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis yang menjelaskan tentang perbedaan pada variabel tertentu pada kategori
yang berbeda
Ex: Ada perbedaan kualitas hidup orang yang rutin berolahtaga dengan tidak
berolahraga
DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT
DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK
1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan tidak terdapat perbedaan, hubungan
atau pengaruh antar variabel yang satu dengan variabel yang lain
Ex: Tidak ada hubungan antara Usia dengan Kecerdasan
Tidak ada Pengaruh Edukasi Kesehatan terhadap Perilaku Kesehatan
2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel .Atau dengan kata lain terdapat perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel.
Ex: Ada hubungan antara Usia dengan Kecerdasan
Ada Pengaruh Edukasi Kesehatan terhadap Perilaku Kesehatan
1. Hipotesis Mayor
Merupakan Hipotesis yang meliputi hubungan semua variabel bebas terhadap variabel
terikat
Ex: Ada pengaruh sosial demografi masyarakt terhadap kualitas hidup masyarah,,
2. Hipotesis Minor (Inferior)
Merupakan bagian-bagian atau penjabaran dari hipotesis mayor
Ex:
➢ Status sosial berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat
➢ Status ekonomi berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat
➢ Status perkawinan berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
Jadi kalau :
Ho diterima maka H1 ditolak
sebaliknya
Ho ditolak maka H1 diterima
Langkah-langkah Pengujian
Hipotesis :
1. Korelasi Product-Moment
2. Uji-t untuk signifikansi
3. Kofisien Determinasi /Penentu (KP)
4. Korelasi ganda
5. Uji-F untuk signifikansi korelasi ganda
6. Regresi linear sederhana
7. Regresi linear ganda
8. Uji signifikanis regresi
Contoh Pengujian Hipotesis
Judul :
Pengaruh Sikap belajar dan Tingkat Intelegensi
terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA
Aisyiyah Tahun 2021.
Variabel :
Pada judul tersebut variabelnya adalah :
X1 = Sikap
X2 = Tingkat Intelegensi
Y = Hasil Belajar
Contoh Pengujian Hipotesis
Contoh Pengujian Hipotesis
Rumusan masalah :
Karena merupakan penelitian korelasional maka
penelitian difokuskan pada :
• Apakah ada pengaruh sikap belajar terhadap
hasil belajar siswa kelas X SMA Aisyiyah tahun
2021?
• Apakah ada pengaruh tingkat intelegensi
dengan hasil belajar siswa kelas X SMA
Aisyiyah tahun 2021 ?
Contoh Pengujian Hipotesis
Tujuan penelitian :
• Mengetahui pengaruh sikap belajar terhadap
hasil belajar siswa kelas X SMA Aisyiyah
tahun 2021
• Mengetahui pengaruh tingkat intelegensi
dengan hasil belajar siswa kelas X SMA
Aisyiyah tahun 2021
Contoh Pengujian Hipotesis
(daerah kritis)
penolakan H
daerah penerimaan H
(daerah kritis)
penolakan H
daerah penerimaan H
penolakan H penolakan H
daerah penerimaan H
½α ½α
Benar Salah
Contoh:
❑ Ho: Dokter A yang menjabat kepala Puskesmas X adalah orang yang
Jujur.
❑ Kesalahan Tipe I: Jika peneliti mengambil keputusan bahwa Dokter A
bukanlah orang yang jujur, padahal kenyataannya Dokter A adalah orang
yang benar benar Jujur sebagai Kepala Puskesmas X. dengan kata lain,
Dokter A adalah orang yang benar benar jujur, tetapi dinyatakan tidak
jujur.
❑ Kesalahan Tipe II: Jika peneliti mengambil keputusan bahwa Dokter A
bukanlah orang yang jujur, tetapi pada kenyataannya Dokter A adalah
orang yang tidak jujur (misal sering korupsi atau sering berbuat curang)
ketika menjabat