Anda di halaman 1dari 75

UJI HIPOTESIS

Rita Susanti S.Psi M.A


• Dalam statistika inferensia, sebelum diputuskan
perlu uji hipotesis
• Hipotesis adalah asumsi yang bisa benar atau
salah terhadap suatu masalah dan perlu
pengujian lebih lanjut
• Pengujian hipotesis adalah langkah-langkah yang
dilakukan dengan tujuan untuk memutuskan
apakah hipotesa tersebut diterima atau ditolak
• Ada dua kemungkinan dalam pengujian hipotesis
yaitu menolak atau menerima hipotesis. Menolak
hipotesis artinya bahwa hipotesis tidak benar.
Menerima hipotesis artinya tidak cukup bukti
untuk menolak hipotesis
Hipotesis
• Hipotesis adalah pernyataan tentative/sementara
yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang
sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya
• Hipotesis dapat diturunkan dari teori yang berkaitan
dengan masalah yang akan kita teliti
• Misalnya seorang peneliti akan melakukan penelitian
mengenai harga suatu produk maka agar dapat
menurunkan hipotesis yang baik, sebaiknya yang
bersangkutan membaca teori mengenai penentuan
harga
Fungsi Hipotesis
• Hipotesis merupakan kebenaran sementara
yang perlu diuji kebenarannya oleh karena itu
hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk
menguji kebenaran suatu teori.
• Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan
kebenaranya, maka hipotesis tersebut menjadi
suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan
dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji
kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan
teori baru.
Fungsi hipotesis
• Untuk menguji kebenaran suatu teori,
• Memberikan gagasan baru untuk
mengembangkan suatu teori dan
• Memperluas pengetahuan peneliti mengenai
suatu gejala yang sedang dipelajari
Pertimbangan dalam Merumuskan Hipoptesis
• Harus mengekpresikan hubungan antara dua
variabel atau lebih, maksudnya dalam merumuskan
hipotesis seorang peneliti harus setidak-tidaknya
mempunyai dua variable yang akan dikaji.
• Kedua variable tersebut adalah variable bebas dan
variable tergantung. Jika variabel lebih dari dua,
maka biasanya satu variable tergantung, dua
variabel bebas.
• Harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna
ganda, artinya rumusan hipotesis harus bersifat
spesifik dan mengacu pada satu makna tidak boleh
menimbulkan penafsiran lebih dari satu makna.
Jika hipotesis dirumuskan secara umum, maka
hipotesis tersebut tidak dapat diuji secara empiris.
• Harus dapat diuji secara empiris, maksudnya
ialah memungkinkan untuk diungkapkan dalam
bentuk operasional yang dapat dievaluasi
berdasarkan data yang didapatkan secara
empiris.
• Sebaiknya Hipotesis jangan mencerminkan
unsur-unsur moral, nilai-nilai atau sikap.
Jenis-Jenis Hipotesis
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)
• Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan
dalam dunia empiris: Hipotesis jenis ini berkaitan dengan
pernyataan-pernyataan yang bersifat umum yang
kebenarannya diakui oleh orang banyak pada umumnya,

• misalnya “orang jawa halus budinya dan sikapnya lemah


lembut”, “jika ada bunyi hewan tenggeret maka musim
kemarau mulai tiba, “ jika hujan kota Jakarta Banjir”.
Kebenaran-kebenaran umum seperti di atas yang sudah
diketahui oleh orang banyak pada umumnya, jika diuji
secara ilmiah belum tentu benar.
• Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal:
pada kenyataannya dunia ini sangat kompleks,
maka untuk mempelajari kekomplesitasan dunia
tersebut kita memerlukan bantuan filsafat, metode,
tipe-tipe yang ada.

• Pengetahuan mengenai otoriterisme akan


membantu kita memahami, misalnya dalam dunia
kepemimpinan, hubungan ayah dalam mendidik
anaknya. Pengetahuan mengenai ide nativisme
akan membantu kita memahami munculnya
seorang pemimpin.
• Hipotesis yang digunakan untuk mencari
hubungan antar variable: hipotesis ini
merumuskan hubungan antar dua atau lebih
variable-variabel yang diteliti.

• Dalam menyusun hipotesisnya, peneliti harus


dapat mengetahui variabel mana yang
mempengaruhi variable lainnya sehingga
variable tersebut berubah.
Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga
1. Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis penelitian merupakan
anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang
dikaji.

Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian


akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan
mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.

Misalnya: Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress
2. Hipotesis operasional: Hipotesis operasional merupakan
Hipotesis yang bersifat obyektif.

Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak semata-mata berdasarkan


anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya,
bahwa Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah
diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti
memerlukan Hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan
netral atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0).

H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada Hipotesis


penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar
atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang
diperolehnya selama melakukan penelitian.
Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah
orang stress.
3. Hipotesis statistik: Hipotesis statistik
merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan
dalam bentuk notasi statistik.

Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan


pengamatan peneliti terhadap populasi dalam
bentuk angka-angka (kuantitatif).

Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0


Hipotesis penelitian
• Hipotesis penelitian ialah Hipotesis yang kita
buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat.

• Contoh:
• Ada hubungan antara gaya kepempininan
dengan kinerja pegawai

• Ada hubungan antara promosi dan volume


penjualan
Hipotesis operasional (1
• Hipotesis operasional ialah mendefinisikan
Hipotesis secara operasional variable-variabel
yang ada didalamnya agar dapat
dioperasionalisasikan.
• Misalnya “gaya kepemimpinan”
dioperasionalisasikan sebagai cara memberikan
instruksi terhadap bawahan.
• Kinerja pegawai dioperasionalisasikan sebagai
tinggi rendahnya pemasukan perusahaan.
• Hipotesis operasional dijadikan menjadi dua, yaitu
Hipotesis 0 yang bersifat netral dan Hipotesis 1
yang bersifat tidak netral Maka bunyi Hipotesisnya:

• H0: Tidak ada hubungan antara cara memberikan


instruksi terhadap bawahan dengan tinggi –
rendahnya pemasukan perusahaan

• H1: Ada hubungan antara cara memberikan


instruksi terhadap bawahan dengan tinggi –
rendahnya pemasukan perusahaan
Hipotesis statistik
• Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang
diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka
statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh
peneliti.

• Dalam contoh ini asumsi kenaikan pemasukan


sebesar 30%, maka Hipotesisnya berbunyi sebagai
berikut:
• H0: P = 0,3
• H1: P 0,3
Uji Hipotesis
• Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian
harus diuji.
• Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1
yang akan diterima.
• Jika H1 diterima maka H0 ditolak, artinya ada
hubungan antara cara memberikan instruksi
terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya
pemasukan perusahaan.
• Jika Rumusan masalah anda “adakah hubungan jam produksi terhadap
volume produksi”

• Maka Hipotesis penelitian anda seharusnya “ada hubungan jam produksi


terhadap volume produksi”

• Maka Hipotesis Operasional anda


– Ho: “tidak ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”
– H1: “ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”

• Jika setelah dilakukan pengujian, ternyata


– Ho ditolak, artinya penelitian terbukti secara nyata (empiris)
– Ho diterima, artinya penelitian anda tidak nyata secara empiris
• Dua kesalahan dalam pengujian hipotesis
1. Kesalahan tipe I adalah suatu kesalahan bila
menolak hipotesis nol Ho yang besar
(seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat
kesalahan dinyatakan dengan α (alpha)
2. Kesalahan tipe II, kesalahan bila menerima
hipotesis yang salah (seharusnya ditolak).
Tingkat kesalahan ini dinyatakan dalam β
(betha).
• Tingkat kesalahan selanjtnya dinamakan level of
signifikan. Taraf ini telah ditetapkan oleh peneliti
terlebih dahulu. Biasanya yang diambil adalah
taraf 1 % dan 5%.
Tiga bentuk rumusan hipotesis

1. Hipotesis deskriptif (satu sampel)


- Dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri,tidak membuat
perbandingan atau hubungan.
- Rumusan masalah ini dapat dirumuskan dalam hipotesis deskriptif
ini :
a. Seberapa tinggi daya tahan lampu merk X?
b. Seberapa tinggi produktivitas padi di kab. Klaten?
c. Berapa lama daya tahan lampu merk A dn B?
d. Seberapa baiak gaya kepemimpinan di lembaga X?
- Hipotesisnya :
a. Daya tahan lampu merk X = 80 jam
b. Produktivitas di kab klaten 8 ton/ha
c. Daya tahan lampu merk A = 450 jam dan merk B = 600 jam
d. Gaya kepemimpinan dilembaga X telah mncapai 70 % dri yg
diharapkan.
• Merupakan proses pengujian generalisasi hasil
penelitian yang didsarkan pada sutu sampel.
• Ho diterima maka dpt digeneralisasikan,.
• Sampelnya hanya 1, jdi hipotesisnya tidak
berbntuk perbandingan ataupun hubungan
antar variabel.
• Banyak teknik statistik yang dapat digunakan
untuk menguji hipotesis, tergantung pada
jenis data yang akan dianalisis.
Tabel 1
Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
deskriptif (satu sampel)
Jenis/tingkatan data Teknik statistik yang digunakan untuk
pengujian

nominal 1. Test binomial


2. Chi kuadrat (1 sampel)

ordinal 1. Ru ntest

Interval/ratio 1. t-test (1 sampel)


• Jika data berbentuk interval/ratio, maka
digunakan analisis statistik parameter.
• Jika berbentuk nominal atau ordinal, maka
digunakan analisis statistik nonparemeter.
• Statistik parameter bekerja dengan asumsi
sebaran data yang akan dianalisis berdistribusi
normal.
• Untuk normalnya distribusi data,sumber data
yang diambil secara random.
A. Statistik parameter
- Digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif, yakni
dgn datanya interval atau rasio, dengan uji t-test 1
sampel.
- Terdapat 2 macam pengujian hipotesis deskriptif,
yaitu uji dua pihak (two tail test) dan uji satu
pihak(one tail test).
- Uji satu pihak ada dua macam yaitu uji pihak kiri dan
uji pihak kanan.
- Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis
deskriptif (satu sampel) :
- t = X – μ₀
S
√n
• Ket :
t : nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t
hitung.
X : rata-rata X
μ₀ : nilai yang dihipotesiskan
s : simpangan baku
n : jumlah anggota sampel.
• Langkah2 pengujian hipotesis
1. Menghitung rata-rata data
2. Menghitung simpangan baku
3. Menghitung harga t
4. Melihat harga t tabel
5. Mengambar kurve
6. Meletakkan kedudukan t hitung dan t tabel
dalam kurve yang telah dibuat
7. Membuat keputusan pengujian
Uji dua pihak (two tail test)

• Digunakan bila hipotesi nol (Ho) berbunyi


“sama dengan” dan hipotesis alternatifnya
(Ha) berbunyi “tidak sama dengan”. (Ho =,
Ha≠).
• Contoh :
- Hipotesi nol : daya tahan berdiri pelayan
toko tiap jam = 8 jam
- Hipotesis alternatif : daya tahan berdiri
pelayan toko tiap jam ≠ 8.
- Ho = 8 jam
- Ha ≠ 8 jam.
• Uji dua pihak dapat digambarkan :

Daerah Daerah
penolakan Ho Daerah penolakan Ho
penerimaan Ho
• Dalam pengujian dua pihak berlaku ketentuan,
bila harga t hitung, berada pada daerah
penerimaan Ho atau terletak di antara harga
tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
• Atau dengan ketentuan
• Bila harga t hitung lebih kecil atau sama
dengan (≤) dari harga tabel maka Ho
diterima.
• Harga t hitung adalah harga mutlak, jdi tidak
dilihat nilai (+) dan (-)nya.
• Contoh dua pihak :
- “telah dilakukan pengumulan data untuk menguji
hipotesis yang menyatakan bahwa daya tahan
berdiri pramuniaga (pelayan toko) di jakarta
adalah 4 jam/hari. Berdasarkan sampel 31 orang
yang diambil secara random terhadap pelayan
toko yang dimintai keterangan masing-masing
memberikan data sebagai berikut.
- 3 2 3 4 5 6 7 8 5
3 4 5 6 6 7 8 8
5 3 4 5 6 2 3 4
5 6 3 2 3 3
• Berdasarkan pertanyaan diatas maka :
- n : 31, μ₀ : 4 jam/hari, harga rata-rata dan s hitung?
- X = ∑Xi
n
= 144
31 = 4,645
- Harga s dihitung dengan rumus menghitung simpangan baku sampel s
ditemukan = 1, 81
- Jdi rata-rata daya tahan berdiri pramuniaga berdasarkan sampel 31 orang
responden adalah 4,645 jam/hari. Selanjtnya rata-rata sampel tersebut
akan diuji, apakah ada perbedaan secara signifikan atau tidak dengan yang
dihipotesiskan, dimana dalam hipotesis daya tahan berdiri adalah 4
jam/hari.
- Pengujian hipotesis :
- t = X – μ₀ = 1,98
S
√n
• Langkah berikutnya, t hitung dibandingkan
dengan t tabel, uk meliht t tabel didasarkan
pada (dk) derajat kebebesan, yang besarnya n-
1, yaitu 31-1 = 30. bila taraf kesalahan (α) 5 %,
sedangkan pengujian dilakukan dengan dua
pihak, maka t tabelnya =2,042.
• Karena t hitung lebih kecil dri t tabel, maka Ho
diterima,yakni daya tahan berdiri pramuniaga
dijakarta adalah 4 jam/hari.
• Uji satu pihak
a. Pihak pihak kiri
- Digunakan apabila hipotesis : Ho berbunyi “lebih
besar atau sama dengan (≥)”. Dan hipotesis Ha
berbunyi “lebih kecil (<)”.
- Contoh :
- hipotesis Ho : daya tahan lampu merk A paling
sedikit 400 jam atau lebih besar dan sama
dengan 400 jam.
- Hipotesis Ha : daya tahan lampu merk A lebih
kecil dari 400 jam.
- Ho ≥ 400 jam
- Ha < 400 jam
• Uji satu pihak digambarkan :

Daerah
penolakan Ho Daerah
penerimaan Ho
• Ketentuannya :
- Bila harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan Ho
atau lebih kecil sama dengan t tabel, maka Ho diterima
dan Ha ditolak.
- Contoh :
“ suatu perusahaan lampu pijar merk laser, menyatakan
bahwa daya tahan lampu yang dibukunnya paling
sedikit 400 jam. Berdasarkan pernyataan produsen tsb,
maka lembaga konsumen akan melakukan pengujian,
apakah daya tahan lampu itu betul 400 jam atau tidak,
sebab ada keluhan dari masyarakat yang menyatakan
bahwa lampu pijar merk tsb cepat putus.
-maka dilakukan uji coba terhadap daya tahan 25 lampu
yang di random. Diperoleh data sbb:
450 390 400 500 380 350 400 340 300
300 300 345 375 425 400 425 390
340 350 360 300 200 300 250 400
• Rumusan hipotesisnya :
• Ho : μ₀ ≥ 400 jam
• Ha : μ < 400 jam
• Rumus yang digunakan untuk t hitung sama dengan uji
dua pihak.
• Cari rata-rata, lalu masukan dalam simpangan baku,lalu
masukkan dalam rumus t,
• Hasilnya t hitung = -2,49
• dk = n-1 =25-1=24 . T tabel 24 dengan taraf kesalahan 5
% . Didapat uji satu pihaknya = 1,711.
• Ternyata t hitung jauh dri penerimaan t tabel maka, Ho
ditolak dan Ha diterima.
• Jdi pernyatan produsen mengenai daya tahan lampu
pijar 400 jam di tolak, maka daya tahan lampu pijar
lebih kecil dri 400 jam. Brdasarkan data sampel rat-rata
daya tahan lampu hanya 366 jam.
b. Uji pihak kanan
- Digunakan bila hipotesis Ho berbunyi “lebih
kecil atau sama dengan (≤) dan hipotesis Ha
berbunyi “ lebih besar (>)”.
- Contoh :
- Hipotesis Ho : pedagang buah paling kecil
besar menjual buah jeruk 100 kg tiap hari
- Hipotesis Ha : pedagang jeruk dapat menjual
buah jeruk lebih kecil dri 100 kg tiap hari.
• Uji pihak kanan digambarkan :

Daerah penolakan
Daerah Ho/penerimaan Ha
penerimaan Ha
• Ketentuannya : bila harga t hitung lebih besar atau
sama dengan harga t tabel, maka Ho diterima dan Ha di
tolak.
• Contoh:
“karena terlihat ada kelesuan dalam perdagangan jeruk,
maka akan dilakukan penelitian untuk mengetahui
berapa kg yang dapat terjual oleh pedagang pada
setiap hari. Berdasarkan pengamatan sepintas
terhadap pedagang jeruk, maka peneliti mengajukan
hipotesis bahwa pedagang jeruk tiap hari paling dapat
menjual 100 kg jeruk kepada konsumen.
- Maka dilakukan pengumpulan data pada 20 pedagang
jeruk dengan cara random. Data sbb:
- 98 80 120 90 70 100 60 85 95
100 70 95 90 85 75 90 70
90 60 110
• Hipotesisnya dirumuskan sbb :
• Ho : μ ≥ 100 kg
• Ha : μ < 100kg
• Rata jeruk = 86,65, dan simpangan baku =
15,83, t hitungnya = -3,77
• Dgn taraf 5 % maka dk= 20-1=19. t tabel 19
=1,729. maka Ho diterima karena t hitung
jatuh pada daerah penerimaan Ho.
B. Statistik nonparametris
• Digunakan data nominal/diskrit maupun data
ordinal/rangking.
• Chi kuadrat (x²)
- Teknik statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis bila dalam populasi terdiri atas sua atau
lebih klas, data berbentuk nominal dan
sampelnya besar.
- Rumusnya :
- χ² = (fo-fh)²/fn
- Ket : χ²= chi kuadrat
fo = frekuensi yang diobservasi
fh = frekuensi yang diharapkan
• Contoh hipotesis deskriptif terdiri atas dua kategori
dan tiga kategori/klas.
“telah dilakukan pengumpulan data untuk mengetahui
bagaimana kemungkinan rakyat di kabupaten kota
pekanbaru dalam memilih dua calon wali kota
pekanbaru. Calon yang satunya adalah wanita dan
calon yang kedua adalah pria. Sampel sebagai sumber
data diambil secara random sebanyak 300 orang. Dari
sampel tsb ternyata 200 orang memilih pria dan 100
memilih yang wanita.
- Hipotesis yang diajukan :
- Ho : peluang calon pria dan wanita adalah sama untuk
dapat dipilih menjadi wako
- Ha : peluang calon pria dan wanita adalah tidak sama
untuk dapat dipilih menjadi wako
• Untuk dapat membuktikan hipotesis
mengunakan tabel berikut :
Tabel 2
Data yang terkumpul

Alternatif calon Frekuensi yang Frekuensi yang


wako diperoleh diharapkan

Calon pria 200 150


Calon wanita 100 150

jumlah 300 300


• Catatan : jmlh frekuensi yang diharapkan
adalah sama yakni 50% : 50% dari seluruh
sampel.
• Tabel uk hitungan
Tabel 3
Tabel penolong untuk menghitung chi kuadrat
dari 300 orang sampel
Alternatif Fo fh Fo-fh (fo-fh)² (fo-fh)²/fn
pilihan
Pria 200 150 50 2500 16,67
Wanita 100 150 -50 2500 16,67
jumlah 300 300 0 5000 33,33
• Untuk membuat keputusan hipotesis ny ditolak
atau diterima, membandingkan chi kuadrat tabel
dengan dk dan taraf kesalahan ttt.
• Ketentuannya : chi kuadrat hitung lebih kecil dari
tabel, maka Ho diterima, dan apabila lebih besar
atau sama dengan harga tabel maka Ho ditolak.
• Derajat kebebasan (dk) tidak trgantung pd jumlah
individu dlm sampel. Dk trgantung pd kebebasan
mengisi kolom2 pada frekuensi yang diharapkan
(fh).
• Fo hrus sama dengan fh. Jdi kebebasan yang
dimiliki tinggal satu yakni dk 2-1=1.
• Berdsrkan dk =1 dn taraf kesalahan 5 % maka
harga chi kuadrat tabel = 3,841.
• Ternyata hrga chi kuadrat hitung lebih besar
dri t tabel (33,33>3,841), maka Ho ditolak dan
Ha diterima
• Kesimpulannya hipotesis nol yang diajukan
bahwa peluang pria dan wanita sama untuk
dipilih menjadi wako di kota pekanbaru di
tolak. Maka hasilnya masyarakat pekanbaru
cenderung memilih pria menjdi wako.
• contoh 2 dgn 4 kategori :
“telah dilakukan penelitian uk mengetahui bagaimana
kemungkinan beberapa mobil dipilih oleh masyarakat
pekanbaru. Berdasarkan pengamatan selama 1 minggu
trhadap mobil-mobil pribadi ditemukan 1000 berwarna
biru, 900 berwarna merah, 600 berwarna putih, dan
500 berwarna yang lain.
- Ho : peluang masyarakat pku untuk memilih 4 warna
mobil adalah sama
- Ha : peluang masyrakat pku untuk memilih 4 warna
mobil adalah tidak sama.
- Karena menggunakan 4 kategori, maka dk ny adalah,
dk= 4-1 = 3.
- Lalu menggunakan tabel penolong uk menghitung
hipotesis.
Tabel 4
Frekuensi yang diperoleh dan diharapkan
dari 3000 warna mobil yang dipilih oleh masyarakat pku
Warna fo fh Fo-fh (fo-fh)² (fo-fh)²/fh
mobil
Biru 1.000 750 250 62.500 83,33

Merah 900 750 150 22.500 30,00

Putih 600 750 -150 22.500 30,00

Warna lain 500 750 -250 62.500 83,33


jumlah 3000 3000 0 226,67
• Fh dengan 4 kategori 3000 : 4 = 750
• Berdasrkan dk 3 dengan kesalahan 5% maka di
peroleh harga chi kuadrat tabel = 7,815.
• Ternyata harga chi kuadrat hitung lebih besar
dari harga chi kuadrat tabel (226,67 > 7,815),
maka Ho di tolak dan Ha diterima.
• Maka peluang masyarakat pku untk memilih 4
warna mobil tidak sama atau berbeda.
Berdasarkan data sampel maka warna biru
yang mendaptkan peluang tertinggi untuk
dipilih masyarakat pku.
Pengujian hipotesis komparatif

• Berarti menguji parameter populasi yang berbentuk


perbandingan melalui ukuran sampel yang juga
berbentuk perbandingan.
• Generalisasinya pada perbandingan keadaan variabel
dari dua sampel atau lebih. Bila Ho diterima berarti
nilai perbandingan sua sampel atau lebih tsb dapat
digeneralisasikan untuk seluruh populasi dimana
sampel-sampel diambil dgn taraf kesalahan ttt.
• Ada dua model komparasi, yaitu komparasi antara dua
sampel dan komparasi antara labih dri dua
sampel/komparasi k sampel.
• Kemudian komparasi sampel ini dibagi dua, yakni
sampel berkorelasi dan sampel tidak berkorelasi.
• Sampel berkorelasi biasanya terdapat dalam
desain eksperimen. Cntoh : membuat
perbandingan kemampuan kerja pegawai
sebelum dilatih dengan yang sudah dilatih,
membandingkan pretest dan posttest dan
membandingkan kk dan ke.
• Sampel independen adlah sampel yang tidak
berkaiatan satu sama lain, yaitu akan
membandingkan kemampuan kerja lulusan SMA
dan SMK, membandingkan penghasilan petani,
nelayan dsbnya.
• Hipotesis komparatif juga merupakan pernyataan
yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu
variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.
• Contoh rumusan masalah komparatif :
a. Adakah perbedaan daya tahan lampu merk A
dan B?
b. Adakah perbedaan produktivitas kerja antara
pegawai golongan I,II, III?
• Rumusan hipotesisnya :
a. – tidak ad perbedaan daya tahan lampu antara
lampu merk A dan B.
- daya tahan lamupu merk B paling kecil sama
dengan lampu merk A
- daya tahan lampu merk B paling tinggi sama
dengan lampu merk B
• Hipotesis statistiknya :
- Ho : μ₁ = μ₂
- Ha : μ₁ ≠ μ₂ rumusan uji hipotesis dua pihak
- Ho : μ₁ ≥ μ₂
- Ha : μ₁ <μ₂ rumusan hipotesis uji pihak kiri
- Ho : μ₁ ≤ μ₂
- Ha : μ₁ > μ rumusan hipotesis pihak kanan.
b. Tidak terdapat perbedaan (persamaan) produktivitas
kerja antara golongan I, II, III.
- Rumusan hipotesisnya :
- Ho : μ₁ = μ₂ = μ₃
- Ha : μ₁ ≠ μ₂ = μ₃ (salah satu berbeda sudh merupakan
Ha)
- Dalam hal ini harga μ dpt merupakan rata-rata sampel,
simpangan baku, varians dan proporsi.
Tabel 6
Berbagai teknik statistik untk menguji
hipotesis komparatif

Macam data Bentuk komparasi


Dua sampel K sampel
korelasi independen korelasi independen

Interval ratio T-test* dua T-test&* dua


sampel sampel
Nominal Mc Nemar Fisher Exact

Chi kuadrat two


sampel
ordinal Sign test Median test

Wilcoxon Mann- whitney U


Matched Pairs test

Kolmogorov
Smirnov

Wald- Wolfowitz
• Catatan * adalah statistik parametris.
• A. komparatif dua sampel.
- Terdapat 3 macam hipotesis komparatif dua sampel
dan cara mana yang digunakan tergantung bunyi
kalimat dalam merumuskan hipotesisnya.
1. Uji dua pihak
- Ho berbunyi : tidak terdapat perbedaan (ada
kesamaan) produktivitas kerja antara pegawai yang
mendapat kendaraan dinas dengan yang tidak.
- Ha berbunyi : terdapat perbedaan produktivitas kerja
antara pegawai yang mendapat kendaraan dinas
dengan yang tidak.
- Ho : μ₁ = μ₂
- Ha : μ₁ ≠ μ₂
2. Uji pihak kiri
- Hipotesis Ho : prestasi belajar siswa SMU yang
masuk sore hari lebih besar atau sama dengan
yang masuk pagi hari
- Hipotesis Ha : prestasi belajar siswa SMU yang
masuk sore lebih rendah dari yang masuk pagi
hari.
- Ho : μ₁ ≥ μ₂
- Ha : μ₁ < μ₂
3. Uji pihak kanan
- Ho : disiplin kerja pegawai swasta lebih kecil
atau sama dengan pegawai negeri
- Ha : disiplin kerja pegawai swasta lebih besar
dari pegawai negeri
- Ho : μ₁ ≤ μ₂
- Ha : μ₁ > μ₂
Sampel berkorelasi
• Statistik parametris
1. t-test
- Digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata
dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio.
- Rumusnya :
t= X1-X2
√S1²+ S2²-2r (s1/√n1) (s2/√n2)
n1 n2
Ket :x1 = rata-rata sampel1
x2 = rata-rata sampel 2
s1 = simpangan baku sampel 1
s2 = simpangan baku sampel 2
s1² = varianssampel 1
s2² = varians sampel 2
r = korelasi antara dua sampel
• Contoh :dilakukan penelitian untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan
produktivitas kerja pegawai sebelum dan
setelah diberi kendaraan dinas. Berdasarkan
25 sampel pegawai yang dipilih secara random
dapat diketahui bahwa produktivitas pegawai
sebelum dan sesudah diberi kendaraan dinas
adalah seperti tabel ini :
Tabel 2
Nilai produktivitas 25 karyawan
Sebelum dan sesudah diberi kendaraan dinas

No resp Produktivitas kerja


Sebelum (X1) Sesudah (X2)
1 75 85
2 80 90
3 65 75
4 70 75
5 75 75
6 80 90
7 65 70
8 80 85
9 90 95
10 75 70
11 60 65
12 70 75
13 75 85
14 70 65
15 80 95
16 65 65
17 75 80
18 70 80
No resp. Produktivitas kerja
Sebelum (X1) Sesudah (X2)
19 80 90
20 65 60
21 75 75
22 80 85
23 70 80
24 90 95
25 70 75

Rata-rata X1 = 74,00 X2 = 79,20


Simpangan baku S1 = 7,50 S2 = 10,17
varians S1² = 56,25 S2² = 103,42
• Hipotesis :
• Ho : tidak terdapat perbedaan nilai produktivitas
kerja pegawai antara sebelum mendapat
kendaraan dinas dan setelah mendapat
kendaraan dinas
• Ha : terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja
pegawai antara sebelum mendapat kendaraan
dinas dan setelah mendapat kendaraan dinas.
perhitungan
• Dihitung rata-rata nilai produktivitas sebelum memakai
kendaraan dinas x1 : 74, simpangan baku s1 : 7,50 dan
varians s1² : 56,25. rata-rata produktivitas setelah
memakai kendaraan dinas x2 : 79,20, simpangan baku
s2 : 10,17, varians s2² : 103,50.
• Menghitung nilai t hitung t : -0,422
• Harga t dibandingakan dengan t tabel dengan dk =
n1+n2-2 = 50-2= 48. dgn dk 48, dgn taraf kesalahan 5
%, maka t tabel 2,015.
• T hitung lebih kecil dari t tabel (-0,422 < 2,015), maka
Ho diterima dan Ha ditolak.
• Jdi tidak terdapat perbedaan secara signifikan, nilai
produktivitas kerja pegawai sebelum dan setelah di
beri kendaraan dinas
Hipotesis hubungan (asosiatif)
• Suatu pernyataan yang menunjukan dugaan tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih.
• Contoh rumusan masalah nya : “adakah hubungan
antara gaya kepemimpinan dengan efektivitas kerja?”.
• Rumusan hipotesis nol (Ho) adlah : “tidak ada
hubungan antara gaya kepemimpinan dengan
efektivitas kerja”.
• Hipotesis statistiknya :
- Ho : ρ = o
- Ha : ρ ≠ 0 ρ = simbol yang menunjukkan kuatnya
hubungan
• Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam
koefisien korelasi. Koefisien positif sebesar = +1, dan
koefisien korelasi negatif adalah = -1, sedangkan yang
terkecil adalah 0.
• Bila hubungan antara dua variabel atau lebih itu
mempunyai koefisien korelasi = 1 atau -1, maka
hubungan tersebut sempurna. (artinya kejadian-
kejadian pada variabel yang satu akan dapat dijelaskan
atau diprediksi oleh variabel yang lain tanpa terjadi
kesalahan/ error.
• Cntoh : bila hubungan burung prenjak dengan datang
tamu mempunyai koefisien korelasi sebesar 1, maka
dapat diramalkan setiap bunyi burung prenjak maka
akan dipastikan akan ada tamu. Tetapi jika kurang dri 1
maka belum tentu bunyi burung prenjak ada tamu atau
tidak.
Korelasi product moment
• Digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua
variabel bila data kedua variabel berbentuk
interval atau ratio, dan sumber data dari dua
variabel atau lebih adalah sama.
• Rumus : rxy : ∑xy/ √(∑x²y²)
• Rxy : korelasi antara variabel x dan y
X : (x1-x)
Y : (y1-y)
• Contoh :
“dilakukan penelitian untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara pendapatan dan
pengeluaran. Untuk keperluan tsb, maka telah
dilakukan pengumpulan data terhadap 10
responden yang diambil secara random.
Berdasarkan 10 responden tsb diperoleh data
tentang pendapatan (X) dan pengeluaran (Y), sbb:
X : 800, 900, 700, 600, 700, 800, 900, 600, 500,
500/bulan
Y : 300, 300, 200, 200, 200, 200,300, 100, 100,
100/bulan.
• Ho : tdak ada hubungan antara pendapatan
dan pengeluaran
• Ha : terdapat hubungan antara pendapatan
dan pengeluaran.
• Ho : ρ = O
• Ha : ρ = O
Tabel 1
Tabel penolong untuk menghitung korelasi
Antara pendapatan dan pengeluaran

no Pend/bln Pend/bln (x1-x) (x2-y) X² Y² XY


X = 10000 X = 100000 (X) (Y)
(Xi) (Yi)
1 8 3 1 1 1 1 1
2 9 3 2 1 4 1 2
3 7 2 0 0 0 0 0
4 6 2 -1 0 1 0 0
5 7 2 0 0 0 0 0
6 8 2 1 0 1 0 0
7 9 3 2 1 4 1 2
8 6 1 -1 -1 1 1 1
9 5 1 -2 -1 4 1 2
10 5 1 -2 -1 4 1 2

Ʃ = 70 Ʃ = 20 0 0 20 6 10
X=7 y=2
• Rxy : Ʃxy/√Ʃx²y² = 10/√20.6 = 0,9129
• Dibandingkan dgn r tabel, dgn taraf kesalahan
5%, r tabel = 0,632. (ketentuan r hitung lebih
kecil dri r tabel maka Ho diterima)
• Melihat nilai r hitung lebih besar dri r tabel
maka Ha diterima dan Ho di tolak.
• Jdi ada hub.positif dan signifikan antara
pendapatan dan pengeluaran sebesar 0,9129.
• Perhitungan dgn rumus lain :
• t = r √n-2/√1-r²
• t = 0,9129 √10-2/√1-0,9129² = 6,33
• T htung dibandingkan dgn t tabel, dgn
kesalahan 5 %, dan dk = n-2= 8. maka t tabel =
2,306. jdi t hitung lebih besar dri t tabel maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
Pedoman untuk pemberian interpretasi thdp koefisien korelasi

Tabel 2
Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah


0,20 - 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Analisi regresi

Anda mungkin juga menyukai