Anda di halaman 1dari 11

DENGKI PARA PENDENGKI

A. Pengantar
Manusia diciptakan untuk berkiprah dibumi dan menjalankan segala aktivitas
yang telah menjadi tuntutan mereka masing-masing. Dalam bermasyarakat kita
jumpai berbagai kebiasaan serta penyakit masyarakat yang memberikan respon
yang berbeda-beda diantara masyarakat lain. Hal tersebut berkaitan dengan
penyakit hati yang sangat mengusik serta mengganggu afektif dan terkadang
membuat emosi tidak terkontrol dengan baik.
Penyakit hati yang dimaksud adalah penyakit yang berhubungan dengan
rohani manusia yang langsung terhubung kepada Allah SWT dan masyarakat.
Menurut Amin Syukur, penyakit hati terdiri dari marah, egosi, dengki, sombong,
kikir, boros, mudah berkeinginan, buruk sangka dan berbohong (dalam Mubaroq,
2008). Dalam hal ini penyakit hati yang selalu mengisi relung-relung hati manusia
adalah dengki (hasad). Hasad adalah penyakit jiwa yang memiliki dampak grave
secara psikologi, moral dan sosial.
Dalam Al-Quran Allah berfirman yang artinya: "Dan janganlah kamu iri hati
terhadap apa yang di karuniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari
sebagian yang lain. (karena) bagi seorang laki-laki ada bagian daripada apa yang
mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka
usahakan, dan mohonlah kepada Allah yang maha mengetahui segala sesuatu.
(An-Nisa: 32).
Individu yang memiliki penyakit hati, akan senantiasa iri serta dengki
terhadap orang lain. mereka tidak menyukai orang lain untuk bahagia dan senang
sebelum mereke merasa hal yang sama. Akan tetapi berbahagialah orang yang
berlapang dada, berjiwa besar dan pemaaf. Tidak ada suatu yang menyenangkan
dan menyegarkan pandangan mata seseorang, kecuali hidup dengan hati bersih
dan jiwa yang sehata, bebas dari rasa kebingungan dan bebas dari rasa dendam
yang senantiasa menggoda manusia (Wirawan, 2011).
Namun secara realita sangat kecil kemungkinan individu-individu yang
mampu melakukan sifat-sifat yang disukai oleh Allah SWT. Bahkan mereka
menjujung tinggi sifat yang disukai oleh syaitan. Bukan berarti semua orang
memiliki sifat tertentu. Ada diantara mereka sangat mencintai untuk selalu
menjalin hubungan baik dengan orang lain. ketika salah satu diantara saudaranya
terkena musibah, mereka akan segera menjenguk saudara tersebut untuk
memberikan empati dan tidak meminta balas kasih.
B. Dengki (Hasad)
Hasad menurut kamus besar bahasa indonesia dapat diartikan sebagai dengki.
Sedangkan dengki menurut kamus besar bahasa indonesia adalah menaruh
perasaan benci yang amat sangat ketika melihat kenikmatan yang diberikan Allah
kepada orang lain dan berusaha menghilangkan kenikmatan itu sendiri. hasad

berasa dari bahasa arab yaitu َ‫س َد‬


َ ‫َويَ ْحسدَ يَ ْحسِدَ َح‬ (hasad-yhsudu-hasadan) Sifat

hasud merupakan kebalikan dari sifat gitbah (ikut bahagia atas nikmat yang di terima
orang lain).
Kataَ hasudَ berasalَ dariَ berasalَ dariَ bahasaَ arabَ ‘’hasadun’’,yangَ berartiَ
dengki,benci.dengki adalah suatu sikap atau perbuatan yang mencerminkan rasa
marah,tidak suka karena iri.dalam kamus bahasa Indonesia hasud diartikan
‘’membangkitkanَ hati seseorang supaya memberontak dan sebagainya,dengan
demikian yang dimaksud dengan hasud sama halnya dengan hasad yakni suatu
perbuatan tercela sebagai akibat rasa iri hati dalam hati seseorang. Hasad atau
dengki adalah keadaan psikis seseorang yang menginginkan hilangnya suatu
karunia, anugerah, atau kebaikan yang dimiliki orang lain (mahsud).
Beberapa pengertian hasad atau dengki menurut para ahli :
1. Aljurjani al-hanafi’Iَ hasadَ ialah:َ Menginginkanَ atauَ mengharapkanَ
hilangya nikmat dari orang yang didengki(Maksud) supaya berpindah
kepadanya orang yang mengdengki.jadi hasad menurut istilah adalah
membenci nikmat Allah SWT yang dianugrahkan kepada
oranglain,dengan keinginan agar nikmat yang didapat orang tersebut
segera hilang atau terhapus.
2. Menurut imam Al-ghazali,dalamَ kitabnyaَ ‘’ihyaَ ulumuddin’’,Hasadَ
ialah membenci nikmat Allah SWT,yang ada pada diri oranglain,serta
menyukai hilangya nikmat tersebut.
3. Menurutَ Sayyidَ Qutubَ dalamَ Tafsir”’Al-mannar’’,Hasadَ ialahَ kerjaَ
emosional yang berhubungan dengan keinginan agar nikmat yang
diberikan Allah SWT kepada seseorang dari Hambanya hilang
daripadanya.baik cara yang dipergunkan oleh orang yang dengki itu
dengan tindakan supaya nikmat itu lenyap daripadanya atas dasar
irihati,atau cukup dengan keinginan saja.yang jelas motif dari tindakan itu
adalah kejahatan.
Jadi hasad menurut istilah adalah membenci nikmat Allah yang dianugerahkan
kepada orang lain,dengan keinginan agar nikmat yang didapatorang tersebut
segera hilanatau terhapus.

Dengki (hasud) yaitu tidak senang jika mengetahui orang lain


senang dan justru senang jika mengetahui orang lain susah (Mubaroq,
2008). Orang yang dengki menginginkan agar kenikmatan orang lain
hilang, jika bisa dapat berpindah kepada dirinya. biasanya sifat ini disertai
dengan upaya mencari-cari kesalahan orang yang dia dengki, menjelek-
jelekkannya, memfitnah, dendam, bahkan ingin mencelakakannya karena
kedengkian dapat membuat hati seseorang buta (Mubaroq, 2008).
Menurut Shopenhauer (dalam Mubaroq, 2008), dengki adalah perasaan
manusia yang paling berbahaya sehingga manusia perlu memandangnya
sebagai musuh bebuyutan dan berjuang untuk menghapuskannya. Menurut
Carl G. Jung, dengki adalah penyebab kekikiran kita karena ia menghalangi
penyebaran keberhasila (Musawi, dalam Mubaroq, 2008).
Allah membenci sifat dengki, maka dia memerintahkan kita untuk mohon
perlindungan pada Nya darinya (QS. Al-Falaq/ 113:5). Sifat dengki dapat
diobati dengan membiasakan rasa syukur, apapun dan berapapun yang telah
diperoleh (Mubaroq, 2008).
Menurut Socrates, orang dengki melewati hari-harinya sambil
menghancurkan dirinya sendiri dengan merasa sedih atas apa yang tidak dapat
dicapainya (Mubaroq, 2008). Ia merasa sedih dan menyesal dan
menghasratkan semua manusia hidup dalam kesengsaraan dan penderitaan
sambil membuat rencana jahat untuk merenggut kebahagiaan mereka, bahkan
ada yang berpendapat bahwa jiwa manusia itu seperti sebuah kota ditengah
gurun tanpa benteng atau tembok untuk melindunginya. Angin kecilpun dapat
merusak jiwa kita (Mubaroq, 2008).
C. Penyebab dan Motif Perbuatan Dengki atau Hasad
Kualitas pada diri orang lain seperti intelektual, spiritual, dan moral
kebaikan, atau perbuatan baik dan saleh, atau faktor luar seperti kehormatan,
kedudukan dan harta dapat menyebabkan hasad. Begitu juga, sifat moral dan
negatif yang dibayangkan bermanfaat dapat menyebabkan hasad. Hampir
semua penyebab hasad adalah hasil dari perasaan rendah diri dan
kekecewaan. Ketika seseorang memandang orang lain lebih sempurna
darinya, perasaan rendah diri menguasainya, yang dengan bantuan faktor
eksternal dan kencederungan batin, menghasilkan perasaan dengki dalam
hatinya.
Seorang ulama, Allamah Majlisi, menyebut tujuh penyebab dan motif
perbuatan hasad. Yaitu :
1. Permusuhan
Hasad bisa berasal dari permusuhan. Sebagai contoh, permusuhan
terhadap keluarga, suku atau kelompok lain menyebabkan seseorang iri
atas keberhasilan mereka.
2. Rasa berkuasanya seseorang
Orang yang dengki merasakan kebanggaan orang yang menjadi sasaran
kedengkian karena keberuntungan yang ia miliki. Tidak sabar melihat itu,
pendengki merasa rendah diri dan ingin menghilangkan keberuntungan itu.
3. Takabur (sombong) dan Ujub
Pendengkai bersikap angkuh terhadap orang yg dianugerahi kelebihan
tertentu. Misalnya, orang yg kaya secara lahiriah melihat dengan hina
orang miskin terhormat dan percaya bahwa dia yang seharusnya
mendapatkan kekaguman tersebut.
4. Takut dan Cinta Kekuasaan
Orang yang dengki juga merasa takut akan gangguan tertentu dari pihak
orang yang memiliki kelebihan atau keberuntungan yang dapat
menggagalkan tujuannya. Ketakutan itu tercermin ketika seseorang
mendapat kekuasaan di atas orang lain, tidak ada yg membagi
keuntungannya. Misalnya, seseorang yg ingin terpilih kembali menjadi
pemimpin organisasi berharap tidak ada rekan anggotanya yang maju dan
menunjukkan kemampuannya.
5. Watak Jahat
Manusia yang berwatak jahat tidak senang melihat orang lain menikmati
segala kebaikan. Orang seperti itu selalumenyambut kabar baik orang lain,
misalnya dalam pendidikan atau bisnis, dengan sarkasme, psimis, cemooh
atau dengan perilaku tidak etis lainnya.

C. Dampak Buruk Dengki atau Hasad


Dengki adalah salah satu penyakit hati yg mematikan dan menimbulkan
kejahatan lain seperti kemunafikan, fitnah, pecelahan, penghinaan, dan
penyiksaan, yang semuanya dosa besar. Kondisi mengerikan ini membuat hati
manusia begitu sempit dan suram yang membawa pengaruh penampilan luar
dan fisik seseorang. Ketakutan dan nestapa pendengki mengitari orang-orang
yang menjadi target kedengkiannya. Rasa dengki berlabuh di hatinya
membutakan kebaikan dan karunia Tuhan yang diberikan orang yang
didengkinya. Cahaya spiritual dan percikan iman yang membuat manusia
lebih mulia dari apapun didunia ini tidak bisa berjalan dengan kegelapan dan
nestapa yang disebabkan rasa dengki. Hati menjadi sedih dan tertekan, dada
menyempit dan sesak, wajah muram dan berduka. Semakin kuat kondisi ini,
semakin mengurangi cahaya iman, sementara iman inilah sumber keselamatan
di akhirat, kehidupan, dan hatinya. Akhirnya, penyakit ini menjatuhkan
pendengki dalam kondisi tak tertolong. Seperti beberapa penjelasan yang ada
di bawah ini :
 Nabiَ Muhammadَ saw.َ bersabda:َ “Hati-hatilah! Jangan menanggung
permusuhan dengan karunia Allah.”َKetikaَditanyaَapaَmaksudnya,beliauَ
saw.َmenjawab:َ“Merekaَparaَpendengki.”َ(Al-Mu`tazali, SyarhNahj al-
Balaghah, juz 1, h. 315)
 Imamَ Aliَ as.َ berkata:َ “Dengkiَ adalahَ perangkapَ besarَ dariَ setan.”َ (Al-
Amadi, Gharar al Hakam wa darar al-Kalam, hadis no. 1133) Imam Ali
as.َ berkata:َ “Pendengkiَ adalahَ orangَ yangَ sakitَ meskipunَ ia(mungkin)َ
secaraَfisikَterlihatَsehat.”َ(Gharar,َhadisَno.َ1963)
 Muhammad bin Muslim meriwayatkan bahwa Imam Baqir as.
berkata:“Seseorangَ bisaَ dimaafkanَ karenaَ melakukanَ sesuatudalam
keadaanَ marah,َ tapiَ َ hasadmemakanَ imanَ sepertiَ apiَ membakarَ kayu.”َ
(Al-Kulayni, Usul al-Kafi, juz 2, h. 306, Bab al-Hasad, hadis no. 1)
 Imam Jafar al-Shadiqَ as.َ diriwayatkanَ berkata:َ “Setanَ berkataَ padaَ
tentaranya:َ “Tanamkanَ hasaddanَ ketidaktaatanَ kepada Allah di antara
merekaَ (anakَ Adam)َ karenaَ iaَ setaraَ denganَ syirikَ diَ mataَ Allah.”(Al-
Kulayni, Usul al-Kafi, juz 2, h. 327, Bab al-Baghy, hadis no. 2
 Imam Jafar al-Shadiq as. berkata bahwa Lukman as. berkata kepada
putranya:َ “Tigaَ tandaَ seorangَ pendengki (Al-Saduq, Al-Khisal, h. 121,
hadis no. 113) :
a. Dia memfitnah di belakang
b. Dia penjilat di depan
c. Dia senang ketika kemalangan menimpa (target dengkinya).

D. Cara Menghindari Penyakit Dengki


Jika Anda menderita penyakit mematikan ini, renungkan begitu
besarnya pengaruh hasad terhadap keimanan. Pertimbangkan untuk
melakukan langkah berikut untuk membersihkannya dari hati Anda
1) Ketahuilah rasa dengki tidak membahayakan orang yang anda
dengkikan,tidak juga menghilangkan keutamaan dan nilai yang
dimilikinya. Anda pernah merasa menderita sementara anda berada dalam
kesenangan. Diakhirat rasa dengki Anda bermanfaat bagi si
mahsud,terutama jika berakhir dengan fitnah dan gibah sebagaimana
kebaikan Anda akan diberikan kepadaorang yang Anda dengkikan.
2) Usahakan diri Anda untuk berkasih sayang kepada si mahsud. Tujuan
kebaikan Anda akan mengobati rasa dengki. Batin Anda akan
memintauntuk menyakitinya, tapi lawanlah kecenderungan itudan berbuat
baik. Hormati dia; secara perlahan yakinkan hati untuk menghormatinya.
3) Coba lihat kebaikan yang ada pada diri Anda dan renungkan karunia
Allahitu padanya. Paksa diri Anda untuk memujinya dan kebaikannya
diketahuiorang lain. Meski awalnya perilaku Anda tidak wajar, karena
tujuannyaadalah perbaikan diri, secara bertahap akan murni. Insya Allah,
dari hari kehari hal itu menjadi kenyataan dan hati Anda akan mengikuti
lisan untuk mengharga nilai dan kualitas yang baik.
4) Yakinkan diri dan pahami bahwa orang yang Anda dengki adalah
makhlukAllah; mungkin inilah karunia Allah yang Dia pilih kepadanya
yang saat inibelum Anda miliki.
5) Jika, naudzubillah, orang yang Anda dengkikan adalah ulama yg
diberkahi pengetahuan dan takwa, Anda harus pahami bahwa dialah orang
pilihan Allah, yg diberkati jasa besar. Cobalah mencintai dan
menghormatinya.
6) Di setiap tahap penyembuhan, jangan kira bahwa pesan moral ini tidak
bisamenyembuhkan; pikiran keliru itu dipengaruhi setan dan nafsu
aramah, yangingin mengacaukan usaha Anda untuk sembuh. Berharaplah
pada Allah yg berjanji akan membimbing dan membantu mereka yang
berjuang melalui karunia-Nya yang tak terlihat. (Al-Khomeini, 40 Hadis,
babَ5َ‘Hasad’)

E. Hadist tentang dengki

1. Hadis Abu Daud


‫ب ) أ َ ْخ َر َجهُ أَبُو‬ ُ َّ‫ت َك َما تَأ ْ ُك ُل اَلن‬
َ ‫ار ا َ ْل َح َط‬ َ ‫س َد يَأ ْ ُك ُل ا َ ْل َح‬
ِ ‫سنَا‬ َ ‫س َد فَ ِإ َّن ا َ ْل َح‬
َ ‫َوا ْل َح‬
‫َاو َد‬
ُ ‫د‬

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi


wa Sallam bersabda: "Jauhilah sifat hasad karena hasad itu memakan (pahala)
kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar."

(H.R. Abu Dawud)


2. Hadis Hurairah

َ ‫ َالَ َت َ َحا‬:َ ‫سله َم‬


َ،َ ‫سد َْوا‬ َ ‫علَ ْي ِه‬
َ ‫َو‬ ‫صلهى ه‬
َ َ ‫ََّللا‬ َ ‫ َقَا َل‬:َ ‫ع ْنه َقَا َل‬
َ َ ِ‫َرس ْول َهللا‬ ‫ي ه‬
َ َ ‫ََّللا‬ َ ‫ض‬ َ ‫ع ْن َأَبِ ْي َه َري َْرة‬
ِ ‫ََر‬ َ
َ‫َوك ْون ْوا‬ ٍ ‫علَى َبَيْعِ َبَ ْع‬
َ ،َ ‫ض‬ َ َ ‫َوالَ َيَبِ ْع َبَ ْعضك ْم‬
َ ،َ ‫َوالَ َتَدَابَر ْوا‬
َ ،َ ‫َوالَ َتَبَاغَض ْوا‬
َ ،َ ‫َوالَ َتَنَا َجش ْوا‬
َ،َ‫َاَلت ه ْق َوىَهَهنَا‬،َ ‫َوالَ َيَحْ ِقره‬،َ
َ ‫َوالَ َيَ ْخذله‬،َ ْ َ‫َالَ َي‬،َ ‫َالـم ْس ِل ِم‬
َ ‫ظ ِلمه‬ ْ ‫َا َ ْلـم ْس ِلم َأَخ ْو‬،َ‫ِعبَا َدَ َهللاِ َ ِإ ْخ َوانًا‬
ْ ‫ش ِر َأ َ ْن َيَحْ ِق َر َأَخَاه‬
َ‫ َك ُّل‬،َ ‫َالـم ْس ِل َم‬ ‫َمنَ َال ه‬ِ ‫ئ‬ ٍ ‫َام ِر‬
ْ ‫ب‬ ٍ ‫ث َ َم هرا‬
ِ ‫ َ ِب َح ْس‬،َ ‫ت‬ َ َ ‫َوي ِشيْر َ ِإلَى‬
َ َ‫صد ِْر ِه َثَال‬
َ‫َو ِع ْرضه‬ َ ‫َو َماله‬ ْ َ‫عل‬
َ ‫َدَمه‬،َ‫ىَالـم ْس ِل ِمَ َح َرا ٌم‬ َ َ‫ َْالـم ْس ِل ِم‬.َ
Dari Abu Hurairah Radhyallahu anhu ia berkata, Rasûlullâh Shallallahu
‘alaihiَ waَ sallamَ bersabda,َ “Kalianَ janganَ salingَ mendengki,َ janganَ salingَ
najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi ! Janganlah
sebagian kalian membeli barang yang sedang ditawar orang lain, dan hendaklah
kalian menjadi hamba-hamba Allâh yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah
saudara bagi muslim yang lain, maka ia tidak boleh menzhaliminya,
menelantarkannya, dan menghinakannya. Takwa itu disini –beliau memberi
isyarat ke dadanya tiga kali-. Cukuplah keburukan bagi seseorang jika ia
menghina saudaranya yang Muslim. Setiap orang Muslim, haram darahnya,
hartanya,َdanَkehormatannyaَatasَmuslimَlainnya.”

3. Hadis Daud
: ‫سلَّم قَا َل‬
َ ‫صلّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫ي‬ َّ ُ‫ع ْنه‬
َّ ‫أن النب‬ َ ُ‫ي هللا‬ َ ‫ض‬ َ ‫َو َع ْن أ َ ِبي ه َُر‬
ِ ‫يرة َ َر‬
،‫ب‬ َ ‫ار ال َح‬
َ ‫ط‬ ُ ً‫ت َك َما ت َأ ْ ُك ُل الن‬ َ ‫سدَ يَأ ُك ُل ال َح‬
ِ ‫سنَا‬ َّ َ‫ ف‬،َ‫سد‬
َ ‫إن ال َح‬ َ ‫إِيَّا ُك ْم َوال َح‬
َ ‫ العُ ْش‬: ‫أ َ ْو قَا َل‬
.‫ب‬
َ‫َر َواهُ أَب ُْو دَ ُاود‬

Dari Abu Hurairah ra. yang berkata bahwa Nabi saw. bersabda:
Jauhilah oleh kalian sifat dengki, karena sesungguhnya dengki itu dapat memakan
kebaikan sebagaimana api melalap kayu bakar
Atau bersabda: rumput.

(HR Abu Daud)

4. Hadis At Tarmidzi
Telah menceritakanَkepadaَKamiَAbdulَJabbarَbinَAl’Ala’َAl’AththarَdanَSa’idَ
bin Abdurrahman keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dariAzَZuhriَdariَAnasَiaَberkata;َRasulullahَSAWَbersabda:َ “janganlahَkalianَ
saling memutuskan hubungan silahturahmi, bermusuh-musuhan, membenci dan
janganlah pula saling dengki. Jadilah kalian sebagai hamba Allah yang saling
bersaudara.dan tidaklah halal bagi seorang mukmin untuk mendiamkan
saudaranyaَlebihَdariَtigaَhari”.َAbuَIsaَberkataَ;َIniَadalahَhaditsَhasan shahih.
Hadist semakna juga di riwayatkan dari Abu Bakar Ash Shiddiq dan Az Zubair in
AwwammَdanَIbnuَMas’udَdanَAbuَHurairah.
5. Hadis BUKHARI
‫ح َّدثَنَا‬ َ ‫خبَ َرنَا ْاليَمَانِ أَ ُبو‬ ْ َ‫ش َع ْيبِ أ‬ ُ ِ‫ن‬ ْ ‫هريِ َع‬ ُّ ‫ل‬
ْ ‫الز‬ َِ ‫ح َّدثَني َقا‬ َ ‫س‬ ُِ َ‫ن أَن‬
ُِ ‫ي مَالكِ ْب‬ ُِ َّ ‫ه‬
َِ ‫ّللا رَض‬ ُِ ‫َع ْن‬
َِّ َ‫ل أ‬
‫ن‬ ُ ‫ّللا ر‬
َِ ‫َسو‬ ِ َّ ‫ّللا صَلَّى‬ ُِ َّ ِ‫م َعلَ ْيه‬ َِ َّ‫َسل‬
َ ‫ل و‬ َِ ‫ل َقا‬ َِ ‫ضوا‬ ُ ‫َاغ‬
َ ‫َل تَب‬َِ ‫َاس ُدوا و‬
َ ‫َل تَح‬ ِ َّ ‫خوَانًا‬
َِ ‫ّللا و‬ ْ ‫َل إ‬َِ ‫و‬
ُِّ ‫سلمِ يَح‬
‫ل‬ ْ ‫م‬ ُ ‫نل‬ ِْ َ‫ج َِر أ‬
ُ ‫خا ُِه ي َْه‬َ َ‫ق أ‬
َِ ‫عبَاد و َُكونُوا أَيَّام َتدَابَ ُروا ثَ ََلثَةِ َف ْو‬
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik
radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling membelakangi, dan
jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara, dan tidak halal seorang
muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga hari."
6. MUSLIM 4642
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah
menceritakan kepada kami Abu Dawud; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah kalian jangan saling dengki, saling marah, dan jangan pula saling
memutuskan hubungan satu sama lain. Tetapi jadilah kalian hamba Allah yang
bersaudara."Telah menceritakannya kepadaku 'Ali bin Nashr Al Jahdhami; Telah
menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir; Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah; melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun ada tambahan;
'Sebagaimana yang Allah perintahkan.'

7. DAUD 4264
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari
IbnuَSyihabَdariَAnasَbinَ MalikَbahwaَNabiَ SAWَbersabdaَ:”janganlahَkalianَ
saling marah, saling hasad, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-
hamba Allah yang bersaudara.Dan tidak halal seorang muslim menjauhi
(mendiamkan)َsaudaranyaَlebihَdariَtigaَmalam”.
8. MUSNAD AHMAD 7536
Telah menceritakan kepada Kami Al Fadhlu bin Dukain berkata; telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Shalih bin Nabhan dari Abu Hurairah
berkataَ;َRasulullahَSAWَbersabdaَ:َ“َjanganَsalingَbenci,َsalingَbersaingَdalamَ
menawar harga dan saling dengki , jadilah hamba-hambaَAllahَyangَbersaudara”.َ
Daftar Pustaka

http://www.tafsirqu.com/2015/06/mengenal-hasad-dengki-dan-iri-hati-
dan.html
Mubaroq, H. 2008. Pengaruh Maksiat terhadap Penyakit Hati menurut
IBN Al-Qayyim Al-Jauziyyah. Skripsi Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Wirawan, D.P. 2011. Penyakit Hati. Jurnal Agama Islam Universitas
Diponegoro Semarang.

Anda mungkin juga menyukai