MATERI IV
AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA
Kata Baik dalam bahasa arab disebut khair, dalam bahasa inggris disebut good. Dari
beberapa kamus dan ensiklopedia diperoleh pengertian baik sebagai berikut :
a. Baik berarti sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan.
b. Baik berarti yang menimbulkan rasa keharuan dalam keputusan, kesenangan persesuaian.
c. Baik berarti sesuatu yang mempunyai nilai kebenaran atau nilai yang diharapkan dan
memberi keputusan.
d. Sesuatu yang dikatakan baik, bila ia mendatangkan rahmat, memberi perasaan senang
atau bahagia, bila ia dihargai secara positif
Jadi, akhlakul mahmudah berarti tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda
kesempurnaan iman seseorang kepada Allah. Akhlakul mahmudah dilahirkan berdasarkan
sifat-sifat yang terpuji. Orang yang memiliki akhlak terpuji ini dapat bergaul dengan
masyarakat luas karena dapat melahirkan sifat saling tolong menolong dan menghargai
sesamanya. Akhlak yang baik bukanlah semata-mata teori yang muluk-muluk, melainkan
ahklak sebagai tindak tanduk manusia yang keluar dari hati. Akhlak yang baik merupakan
sumber dari segala perbuatan yang sewajarnya.
1
lahir-bathin dan dunia-akhirat, bersih dari sifat kerendahan dan mencapai
perpaduan, persaudaraan, perdamaian serta kesejahteraan.
b. Amanah
Akhlak mazmumah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri
manusia yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain.
Dalam beberapa kamus dan ensiklopedia dihimpun pengertian “buruk” sebagai
berikut:
2
a. Rusak atau tudak baik, jahat, tidak menyenangkan, tidak elok, jelek.
b. Perbuuatan yang tidak sopan, kurang ajar, jahat, tidak menyenangkan.
c. Segala yang tercela, lawan baik, lawan pantas, lawan bagus, perbuatan yang bertentangan
dengan norma-norma atau agama, adat istiadat, dan masyarakat yang berlaku.
Dalam konteks pembahasan Akhlak itu, maka akhlak dapat di bagi kepada 3 (tiga)
bagian yaitu :
Dengki artinya merasa tidak senang jika orang lain mendapatkan kenikmatan
dan berusaha agar kenikmatan tersebut cepat berakhir dan berpindah kepada
dirinya, serta merasa senang kalau orang lain mendapat musibah. Sifat dengki ini
berkaitan dengan sifat iri. Hanya saja sifat dengki sudah dalam bentuk perbuatan
yang berupa kemarahan, permusuhan, menjelek-jelekkan, menjatuhkan nama
baik orang lain.
c. Hasud
Hasud adalah sikap suka menghasud dan mengadu domba terhadap sesama.
Menghasud adalah tindakan yang jahat dan menyesatkan, karena mencemarkan
nama baik dan merendahkan derajat seseorang dan juga karena mempublikasikan
hal-hal jelek yang sebenarnya harus ditutupi. Saudaraku (sidang pembaca)
tahukah antum, bahwa iri, dengki dan hasud itu adalah suatu penyakit. Pada
3
mulanya iri yaitu perasaan tidak suka terhadap kenikmatan yang dimiliki orang
lain. Kemudian, jika dibiarkan tumbuh, iri hati akan berubah menjadi
kedengkian. Penyakit kedengkian jika dibiarkan terus akan berubah menjadi
penyakit yang lebih buruk lagi, yaitu hasud.
1. Akhlak Terhadap Diri Sendiri, seperti menjaga kesihatan diri, membersih jiwa daripada
akhlak yang buruk dan keji serta tidak melakukan perkara-perkara maksiat.
2. Akhlak Terhadap Keluarga, seperti pergaulan dan komunikasi yang baik antara suami
isteri, berbuat baik kepada kedua ibu bapa, menghormati yang lebih tua dan mengasihi orang-
orang muda daripada kita.
3. Akhlak Terhadap Masyarakat, seperti sentiasa menjaga amanah, menepati janji, berlaku
adil, menjadi saksi yang benar dan sebagainya.
Akhlak dapat dibentuk dengan baik sekiranya kita benar-benar mengikuti lunas-lunas
yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Antara jalan terbaik untuk membentuk
akhlak yang mulia ialah
1. Mempunyai Ilmu Pengetahuan. setiap mukmin perlu mempelajari apakah yang
dimaksudkan dengan akhlak terpuji (akhlak mahmudah) dan tahu membezakan dengan akhlak
yang keji ( akhlak mazmumah ).
2. Menyedari Kepentingan Akhlak Yang Diamalkan. Ini kerana akhlak merupakan cermin diri
bagi seseorang muslim dan membawa imej Islam, malahan daya tarikan Islam juga
bergantung kepada akhlak yang mulia.
mahmudah 3. Mempunyai Keazaman Yang Tinggi, melalui keazaman yang tinggi dan kuat
sahajalah jiwa seseorang dapat dibentuk untuk benar-benar menghayati sifat yang mulia.