Anda di halaman 1dari 4

RESUME/PAPER AKHLAK TASAWUF

MATERI IV
AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA

Nama : Machallafri Iskandar


NIM : E20151001

A. PENGERTIAN AKHLAK MAHMUDAH (TERPUJI)

Kata Baik dalam bahasa arab disebut khair, dalam bahasa inggris disebut good. Dari
beberapa kamus dan ensiklopedia diperoleh pengertian baik sebagai berikut :
a. Baik berarti sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan.
b. Baik berarti yang menimbulkan rasa keharuan dalam keputusan, kesenangan persesuaian.
c. Baik berarti sesuatu yang mempunyai nilai kebenaran atau nilai yang diharapkan dan
memberi keputusan.
d. Sesuatu yang dikatakan baik, bila ia mendatangkan rahmat, memberi perasaan senang
atau bahagia, bila ia dihargai secara positif
Jadi, akhlakul mahmudah berarti tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda
kesempurnaan iman seseorang kepada Allah. Akhlakul mahmudah dilahirkan berdasarkan
sifat-sifat yang terpuji. Orang yang memiliki akhlak terpuji ini dapat bergaul dengan
masyarakat luas karena dapat melahirkan sifat saling tolong menolong dan menghargai
sesamanya. Akhlak yang baik bukanlah semata-mata teori yang muluk-muluk, melainkan
ahklak sebagai tindak tanduk manusia yang keluar dari hati. Akhlak yang baik merupakan
sumber dari segala perbuatan yang sewajarnya.

1. Contoh-Contoh Akhlak Mahmudah


Dalam pembahasan ini kami akan menjabarkan akhlak mahmudah yang
meliputi ikhlas, sabar, syukur, jujur, adil dan amanah. 
a. Ikhlas

Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-Qurtubi, ikhlas


pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari pengaruh-pengaruh makhluk.
Abu Al-Qasim Al-Qusyairi mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan
sebuah riwayat dari Nabi Saw, “Aku pernah bertanya kepada Jibril tentang
ikhlas. Lalu Jibril berkata, “Aku telah menanyakan hal itu kepada Allah,” lalu
Allah berfirman, “(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku yang Aku berikan ke
dalam hati orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-
Ku.” Keikhlasan seseorang ini, akan menghasilkan kemenangan dan kejayaan.
Anggota masyarakat yang mengamalkan sifat ikhlas, akan mencapai kebaikan

1
lahir-bathin dan dunia-akhirat, bersih dari sifat kerendahan dan mencapai
perpaduan, persaudaraan, perdamaian serta kesejahteraan. 
b. Amanah

Secara bahasa amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah (titipan)


sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankan
kepadanya. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah
memerintahkan kalian untuk mengembalikan titipan-titipan kepada yang
memilikinya, dan jika menghukumi diantara manusia agar menghukumi dengan
adil…” (QS 4:58). Dalam ayat lainnya, Allah juga berfirman: “Sesungguhnya
Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka
mereka semua enggan memikulnya karena mereka khawatir akan
mengkhianatinya, maka dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu amat zalim dan bodoh…” (QS. 33:72).
c. Adil

Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak


lain ialah berupa perbuatan yang tidak berat sebelah. Para Ulama menempatkan
adil kepada beberapa peringkat, yaitu adil terhadap diri sendiri, bawahan, atasan/
pimpinan dan sesama saudara. Nabi Saw bersabda, “Tiga perkara yang
menyelamatkan yaitu takut kepada Allah ketika bersendiriaan dan di khalayak
ramai, berlaku adil pada ketika suka dan marah, dan berjimat cermat ketika susah
dan senang; dan tiga perkara yang membinasakan yaitu mengikuti hawa nafsu,
terlampau bakhil, dan kagum seseorang dengan dirinya sendiri.” (HR.
AbuSyeikh).
a. Bersyukur

Syukur menurut kamus “Al-mu’jamu al-wasith” adalah mengakui adanya


kenikmatan dan menampakkannya serta memuji (atas) pemberian nikmat
tersebut.Sedangkan makna syukur secara syar’i adalah : Menggunakan nikmat
AllahSWT dalam (ruang lingkup) hal-hal yang dicintainya. Lawannya syukur
adalah kufur.Yaitu dengan cara tidak memanfaatkan nikmat tersebut, atau
menggunakannya pada hal-hal yang dibenci oleh Allah SWT. 

B. PENGERTIAN AKHLAK MAZMUMAH (TERCELA)

Akhlak mazmumah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri
manusia yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain.
Dalam beberapa kamus dan ensiklopedia dihimpun pengertian “buruk” sebagai
berikut:

2
a. Rusak atau tudak baik, jahat, tidak menyenangkan, tidak elok, jelek.
b. Perbuuatan yang tidak sopan, kurang ajar, jahat, tidak menyenangkan.
c. Segala yang tercela, lawan baik, lawan pantas, lawan bagus, perbuatan yang bertentangan
dengan norma-norma atau agama, adat istiadat, dan masyarakat yang berlaku.
Dalam konteks pembahasan Akhlak itu, maka akhlak dapat di bagi kepada 3 (tiga)
bagian yaitu :

1. Akhlak kepada Allah SWT


Akhlak kepada Allah adalah perbuatan hambaNya terhadap Allah SWT. 
2. Akhlak kepada MakhlukNya
Akhlak kepada MakhlukNya adalah perbuatan hambaNya terhadap makhluk Allah, seperti
Malaikat, Jin, Manusia, dan Hewan.
3. Akhlak kepada Lingkungan
Akhlak kepada lingkungan adalah perbuatan hambaNya terhadap lingkungan (semesta
alam), seperti : tumbuh-tumbuhan, air (laut, sungai, danau), gunung, dan sebagainya.
1. Contoh Sifat Mazmumah (Tercela) yaitu:

a. Penyakit hati antara lain disebabkan karena ada perasaan iri


Iri adalah sikap kurang senang melihat orang lain mendapat kebaikan atau
keberuntungan. Sikap ini kemudian menimbulkan prilaku yang tidak baik
terhadap orang lain, misalnya sikap tidak senang, sikap tidak ramah terhadap
orang yang kepadanya kita iri atau menyebarkan isu-isu yang tidak baik. Jika
perasaan ini dibiarkan tumbuh didalam hati, maka akan muncul perselisihan,
permusuhan, pertengkaran, bahkan sampai pembunuhan, seperti yang terjadi
pada kisah Qabil dan Habil.

b. Penyakit hati disebabkan karena perasaan dengki

Dengki artinya merasa tidak senang jika orang lain mendapatkan kenikmatan
dan berusaha agar kenikmatan tersebut cepat berakhir dan berpindah kepada
dirinya, serta merasa senang kalau orang lain mendapat musibah. Sifat dengki ini
berkaitan dengan sifat iri. Hanya saja sifat dengki sudah dalam bentuk perbuatan
yang berupa kemarahan, permusuhan, menjelek-jelekkan, menjatuhkan nama
baik orang lain. 

c. Hasud
Hasud adalah sikap suka menghasud dan mengadu domba terhadap sesama.
Menghasud adalah tindakan yang jahat dan menyesatkan, karena mencemarkan
nama baik dan merendahkan derajat seseorang dan juga karena mempublikasikan
hal-hal jelek yang sebenarnya harus ditutupi. Saudaraku (sidang pembaca)
tahukah antum, bahwa iri, dengki dan hasud itu adalah suatu penyakit. Pada

3
mulanya iri yaitu perasaan tidak suka terhadap kenikmatan yang dimiliki orang
lain. Kemudian, jika dibiarkan tumbuh, iri hati akan berubah menjadi
kedengkian. Penyakit kedengkian jika dibiarkan terus akan berubah menjadi
penyakit yang lebih buruk lagi, yaitu hasud.

C. AKHLAK MAHMUDAH MELAHIRKAN INSAN YANG BERTAKWA


Sifat Mahmudah atau juga dikenali dengan akhlak terpuji ialah sifat yang lahir
didalam diri seseorang yang menjalani pembersihan jiwa dari sifat-sifat yang keji dan hina
(sifat mazmumah).
Sifat Mazmumah boleh dianggap seperti racun-racun yang boleh membunuh manusia
secara tidak disedari dan sifat ini berlawanan dengan sifat mahmudah yang sentiasa mengajak
dan menyuruh manusia melakukan kebaikan. Oleh itu, dalam Islam, yang menjadi pengukur
bagi menyatakan sifat seseorang itu sama ada baik atau buruk adalah berdasarkan kepada
akhlak dan perilaku yang dimilik oleh seseorang. 
Dalam mengamalkan sifat-sifat mahmudah atau etika hidup yang murni, ia
merangkumi banyak aspek antaranya :

1. Akhlak Terhadap Diri Sendiri, seperti menjaga kesihatan diri, membersih jiwa daripada
akhlak yang buruk dan keji serta tidak melakukan perkara-perkara maksiat. 
2. Akhlak Terhadap Keluarga, seperti pergaulan dan komunikasi yang baik antara suami
isteri, berbuat baik kepada kedua ibu bapa, menghormati yang lebih tua dan mengasihi orang-
orang muda daripada kita.
3. Akhlak Terhadap Masyarakat, seperti sentiasa menjaga amanah, menepati janji, berlaku
adil, menjadi saksi yang benar dan sebagainya.
Akhlak dapat dibentuk dengan baik sekiranya kita benar-benar mengikuti lunas-lunas
yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Antara jalan terbaik untuk membentuk
akhlak yang mulia ialah
1. Mempunyai Ilmu Pengetahuan. setiap mukmin perlu mempelajari apakah yang
dimaksudkan dengan akhlak terpuji (akhlak mahmudah) dan tahu membezakan dengan akhlak
yang keji ( akhlak mazmumah ).
2. Menyedari Kepentingan Akhlak Yang Diamalkan. Ini kerana akhlak merupakan cermin diri
bagi seseorang muslim dan membawa imej Islam, malahan daya tarikan Islam juga
bergantung kepada akhlak yang mulia. 
mahmudah 3. Mempunyai Keazaman Yang Tinggi, melalui keazaman yang tinggi dan kuat
sahajalah jiwa seseorang dapat dibentuk untuk benar-benar menghayati sifat yang mulia.

Anda mungkin juga menyukai