Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-Sunnah. Nilai-nilai yang
menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan
perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber dari ajaran Allah. Sementara itu,
etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik
dan buruk. Jadi, etika bersumber dari pemikiran yang mendalam dan renungan filosofis,
yang pada intinya bersumber dari akal sehat dan hati nurani. Etika besifat temporer, sangat
tergantung kepada aliran filosofis yang menjadi pilihan orang-orang yang menganutnya.
MACAM-MACAM
AKHLAK
Akhlak itu tebangi menjadi dua yaitu akhlak yang mulia atau akhlak yang terpuji
(akhlakul mahmudah) dan akhlak yang buruk atau akhlak yang tercela (akhlakul
mazmumah) .
Akhlak yang mulia, menurut imam al-ghozali ada empat perkara; yaitu bijaksana,
memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukan kekuatan
hawa nafsu), dan bersifat adil. Jelas beliau merangkumi sifat-sifat seperti berbakti
kepada orang tua dan negara, hidup bermasyarakat dan bersilaturahmi, berani
mempertahankan agama, senantiasa bersukur dan berterima kasih, sabar dan ridha
dengan kesengsaraan, berbicara benar dan sebagainya.
Pengertian akhlak mahmudah (terpuji)
Akhlak mahmudah adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama (allah
dan rosulnya). Contoh : disiplin, hidup bersih, ramah, sopan santun,
sykur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri,
kasih sayang, taat, rukun,tolong- menolong, hormat dan patuh, sidik,
amanah, fathanah, tablig, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh,
pendirian, drmawan, optimis, qana’ah, tawakal, bertauhid, ikhlas
IRI
Iri adalah sikap kurang senang melihat orang lain mendapatkan
kebaikan atau keneruntungan. Sikap inio kemudian menimbulkan prilaku
yang tidak baik terhadap orang lain, misalya sikap tidak senang, sikap
tidak ramah terhadap orang yang kepadanya kita iri atau menyebarkan
isu-isu yang tidak baik. Jika perasaan ini di biarkan tumbuh di dalam
hati, maka akan muncul perselisihan, permusuhan, pertengkaran, bahkan
sampai pembunuhan, seprti terjadi pada kisah qobil dan habil.
DENGKI
Sifat mahmudah atau juga dikenal dengan akhlak terpuji ialah sifat yang lahir didalam diri
seseorang yang menjalani kebersihan jiwa dari sifat-sifat yang keji dan hina (sifat mazmumah).
Dalam mengamalkan sifat-sifat mahmudah atau etika hidup yan g murni, ia merangkumi banyak aspek
diantaranya :
Akh;lak terhadapp diri sendiri, seperti menjaga kesehatan diri sendiri, membersihkan jiwa dari pada akhlak
yang buruk dan keji serta tidak melakukan perkara-perkara maksiat.
Akhlak terhadap keluarga, seperti pergaulan dan komunikasi yang baik antara suami istri, berbuat baik
kepada ibu dan bapak, menepati janji, berlaku adil, menjadi saksi yang benar dan sebagainya.
Akhlak dapat dibentuk dengan baik sekiranya kita benar-benar mengikuti kunas-lunas yang disyariatkan
oleh Allah dan rosul-NYA.
Jalan terbaik membentuk akhlak yang mulia ialah :
*Mempunyai ilmu pengetahuan. Setiap mukmin perlu mempelajari apakah yang
di maksud dengan akhlak terpuji (mahmudah) dan tahu membedakan dengan akhlak
yang keji (mazmumah).
*Menyadari kepentingan akhlak yang diamalkan. Ini karna akhlak merupakan
cemin diri bagi seseorang muslim dan membawa image islam, malahan daya tarik
islam juga bergantung kepada akhlak yang mulia.
*Mempunyai keazaman yang tinggi, melalui keazaman yang tinggi dan kuat
sahalJalah jiwa seseorang dapat di bentuk untuk benar-benar menghayati sifat-sifat
yang mulia
Hubungan Tasawuf dengan Akhlak
Kalau ilmu akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan mana
yang buruk juga bagaimana mengubah akhlak buruk agar menjadi
baik secara zahiriah yakni dengan cara-cara yang nampak seperti
keilmuan, keteladanan, pembiasaan, dan lain-lain maka ilmu
tasawuf menerangkan bagaimana cara menyucikan hati , agar
setelah hatinya suci yang muncul dari perilakunya adalah akhlak al-
karimah. Perbaikan akhlak, menurut ilmu tasawuf, harus berawal
dari penyucian hati.
Indikator Manusia Berakhlak
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman
dalam hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak,
antara lain adalah memiliki budaya malu dalam interaksi dengan
sesamanya, tidak menyakiti orang lain, banyak kebaikannya, benar dan
jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tapi banyak berbuat,
penyabar, tenang hatinya selalu bersama allah, bijaksana, hati-hati dalam
bertindak, disenangi teman dan lawan, tidak pendendam, tidak suka
mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan hasad, cinta
karena allah dan benci karena allah.
Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia
berakhlak adalah manusia yang menjaga keseimangan antara hak
dan kewajibannya dalam hubungannya dengan allah, sesama
Didalam al-quran banyak ditemukan
makhluk dan alamciri-ciri
semesta.manusia yang berima
dan memiliki akhlak mulia.
· Istiqamah atau konsekwan dalam pendirian (QS. Al Ahqof:13),
· Suka berbuat kebaikan (QS. Al Baqarah:112),
· Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa’:58),
· Kreatif dan tawakkal (QS. Ali Imron:160),
· Disiplin waktu dan produktif (QS.Al Ashr:1-4),
· Melakukan sesuatu secara profesional dan harmonis (QS.
Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat
mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan
seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari. Dan
akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim
seperti di bawah ini.
A. Akhlak terhadap Allah
-Mentauhidkan Allah (QS. Al-Ihlas: 1-4)
-Tidak berbuat musyrik pada Allah (QS. Luqman: 13)
-Bertaqwa pada allah (QS. An Nisa’: 1)
-Banyak berdzikir pada Allah (QS. Al-Ahzab: 41-44)
-Bertawakkal hanya pada Allah (QS. Ali Imron: 159)
B. Akhlak terhadap diri sendiri
-Sikap sabar (QS. Al Baqarah: 153)
-Sikap syukur (QS. Ibrahim: 7)
-Sikap amanah atau jujur (QS. Al Ahzab: 72)
-Sikap tawadlu’ (rendah hati) (QS. Luqman: 18)
-Cepat bertobat jika berbuat khilaf (QS. Ali Imron: 135)A
C. Akhlak terhadap sesama manusia
-Merajut ukhuwah atau persaudaraan (QS. Al Hujurat: 10)
-Ta’awun atau saling tolong menolong (QS. Al Maidah: 2)
-Suka memaafkan kesalahan orang lain (QS. Ali Imron: 134 & 159)
-Menepati janji (QS. At Taubah: 111).
Al-Ghozali menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga
cara.
1.Akhlak merupakan anugrah dan rahmat allah, yakni orang, memiliki
akhlak baik secara almiah.
2.Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik
dan tetap dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
3.Riyadloh, ialah melatih diri secara spritual untuk senantiasa dzikir
(ingat) kepada allah dengan dawam al-dzikir.
KESIMPULAN
Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukuran baik dan
burukna adalah akal karena memang etika adalah bagian dari filsafat. Dan Moral adalah ajaran
baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Serta, Akhlak
dalam kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran
yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada Tuhan), dan
istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.”
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan
teraplikasikannya takwa dalam perilaku.