Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan

rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “

Contoh Akhlak Terpuji Dan Tercela Yang Kontekstual “. Pada makalah ini kami banyak

mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab

itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk

itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan

laporan ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat

bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…

Pekanbaru, 10 Desember 2019


BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Ajaran islam adalah ajaran yang bersumber pada wahyu Allah, Al-Qur’an dalam

penjabarannya terdapat pada hadis Nabi Muhammad SAW. Masalah akhlak dalam Islam

mendapat perhatian yang sangat besar. Berdasarkan bahasa, akhlak berarti sifat atau tabiat.

Berdasarkan istilah, akhlak berarti kumpulan sifat yg dimiliki oleh seseorang yang melahirkan

perbuatan baik dan buruk.

Konsep Akhlak menurut Al-Ghazali adalah sifat yg tertanam dalam jiwa seseorang,

darinya lahir perbuatan yang mudah tanpa pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Akhlak meliputi

jangkauan yang sangat luas dalam segala aspek kehidupan. Akhlak meliputi hubungan hamba

dengan Tuhannya (vertikal) dalam bentuk ritual keagamaan dan berbentuk pergaulan sesama

manusia (horizontal) dan juga sifat serta sikap yang terpantul terhadap semua makhluk (alam

semesta).

Bagi seorang muslim, akhlak yang terbaik ialah seperti yang terdapat pada diri Nabi

Muhammad SAW karena sifat-sifat dan perangai yang terdapat pada dirinya adalah sifat-sifat

yang terpuji dan merupakan uswatun hasanah (contoh teladan) terbaik bagi seluruh kaum

Muslimin.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian akhlak?

2. Apa pengertian akhlak mahmudah (terpuji) beserta contoh?

3. Apa pengertian akhlak mazmumah (tercela) beserta contoh?

1.3 Tujuan

1. untuk mengetahui pengertian akhlak mahmudah (terpuji) dan contoh

2. untuk mengetahui pengertian akhlak mazmumah (tercela) dan contoh


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari kata “akhlaq” yang merupakan jama’ dari “khulqu” dari bahasa Arab

yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang Mulia

atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang

Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah).

Akhlak yang mulia, menurut Imam Ghazali ada 4 perkara; yaitu bijaksana, memelihara

diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukkan kekuatan hawa nafsu) dan bersifat

adil. Jelasnya, ia merangkumi sifat-sifat seperti berbakti pada keluarga dan negara, hidup

bermasyarakat dan bersilaturahim, berani mempertahankan agama, senantiasa bersyukur dan

berterima kasih, sabar dan rida dengan kesengsaraan, berbicara benar dan sebagainya.

Masyarakat dan bangsa yang memiliki akhlak mulia adalah penggerak ke arah pembinaan

tamadun dan kejayaan yang diridai oleh Allah Subhanahu Wataala. Seperti kata pepatah seorang

penyair Mesir, Syauqi Bei: "Hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak. Bila akhlaknya telah

lenyap, maka lenyap pulalah bangsa itu".

Akhlak yang mulia yaitu akhlak yang diridai oleh Allah SWT, akhlak yang baik itu dapat

diwujudkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu dengan mematuhi segala

perintahnya dan meninggalkan semua larangannya, mengikuti ajaran-ajaran dari sunnah

Rasulullah, mencegah diri kita untuk mendekati yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar, seperti
firman Allah dalam surat Al-Imran 110 yang artinya “Kamu adalah umat yang terbaik untuk

manusia, menuju kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah”

Akhlak yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati, ujub, dengki,

sombong, nifaq (munafik), hasud, suudzaan (berprasangka buruk), dan penyakit-penyakit hati

yang lainnya, akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik bagi

orang itu sendiri, orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai

contohnya yakni kegagalan dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia samalah seperti

mengakibatkan kehancuran pada bumi ini

2.2 Pengertian Akhlak Mahmudah (Terpuji)

Akhlak mahmudah (terpuji) adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama (Allah dan

RasulNya). Contohnya : disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup

sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun, tolong-menolong,

hormat dan patuh, sidik, amanah, tablig, fathanah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh

pendirian, dermawan, optimis, qana’ah, dan tawakal, ber-tauhiid, ikhlaas, khauf, taubat,

ikhtiyaar, shabar, syukur, tawaadu', husnuzh-zhan, tasaamuh dan ta’aawun, berilmu, kreatif,

produktif, akhlak dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu, adil, rida,

amal salih, persatuan dan kerukunan, akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, serta pengenalan

tentang tasawuf.

1. Contoh-Contoh Akhlak Mahmudah

a. Ikhlas

Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-Qurtubi, ikhlas pada dasarnya

berarti memurnikan perbuatan dari pengaruh-pengaruh makhluk. Abu Al-Qasim Al-Qusyairi


mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan sebuah riwayat dari Nabi Saw, “Aku pernah

bertanya kepada Jibril tentang ikhlas.

Lalu Jibril berkata, “Aku telah menanyakan hal itu kepada Allah,” lalu Allah berfirman,

“(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku yang Aku berikan ke dalam hati orang-orang yang

kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku.”

Keikhlasan seseorang ini, akan menghasilkan kemenangan dan kejayaan. Anggota

masyarakat yang mengamalkan sifat ikhlas, akan mencapai kebaikan lahir-bathin dan dunia-

akhirat, bersih dari sifat kerendahan dan mencapai perpaduan, persaudaraan, perdamaian serta

kesejahteraan.

b. Amanah

Secara bahasa amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah (titipan) sedangkan

secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankan kepadanya. Hal ini didasarkan

pada firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk mengembalikan

titipan-titipan kepada yang memilikinya, dan jika menghukumi diantara manusia agar

menghukumi dengan adil…” (QS 4:58).

Dalam ayat lainnya, Allah juga berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan

amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka mereka semua enggan memikulnya

karena mereka khawatir akan mengkhianatinya, maka dipikullah amanah itu oleh manusia.

Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan bodoh…” (QS. 33:72).


c. Adil

Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak lain ialah

berupa perbuatan yang tidak berat sebelah. Para Ulama menempatkan adil kepada beberapa

peringkat, yaitu adil terhadap diri sendiri, bawahan, atasan/ pimpinan dan sesama saudara. Nabi

Saw bersabda, “Tiga perkara yang menyelamatkan yaitu takut kepada Allah ketika bersendiriaan

dan di khalayak ramai, berlaku adil pada ketika suka dan marah, dan berjimat cermat ketika

susah dan senang; dan tiga perkara yang membinasakan yaitu mengikuti hawa nafsu, terlampau

bakhil, dan kagum seseorang dengan dirinya sendiri.” (HR. AbuSyeikh).

d. Bersyukur

Syukur menurut kamus “Al-mu’jamu al-wasith” adalah mengakui adanya kenikmatan

dan menampakkannya serta memuji (atas) pemberian nikmat tersebut.Sedangkan makna syukur

secara syar’i adalah : Menggunakan nikmat AllahSWT dalam (ruang lingkup) hal-hal yang

dicintainya. Lawannya syukur adalah kufur.Yaitu dengan cara tidak memanfaatkan nikmat

tersebut, atau menggunakannya pada hal-hal yang dibenci oleh Allah SWT.

2.3 Pengertian Akhlak Mazmumah (Tercela)

Akhlak Mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama (Allah

dan RasulNya). Contohnya : hidup kotor, berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas,

durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa,

marah, fasik, dan murtad, kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah, putus asa, ghadlab, tamak,
takabbur, hasad, dendam, giibah, fitnah, dan namiimah, aniaya dan diskriminasi, perbuatan dosa

besar (seperti mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri, mengkonsumsi narkoba), israaf, tabdzir.

Dalam konteks pembahasan Akhlak itu, maka akhlak dapat di bagi kepada 3 (tiga)

bagian yaitu :

1. Akhlak kepada Allah SWT, Akhlak kepada Allah adalah perbuatan hambaNya terhadap

Allah SWT.

2. Akhlak kepada MakhlukNya, Akhlak kepada MakhlukNya adalah perbuatan hambaNya

terhadap makhluk Allah, seperti Malaikat, Jin, Manusia, dan Hewan.

3. Akhlak kepada Lingkungan

Akhlak kepada lingkungan adalah perbuatan hambaNya terhadap lingkungan (semesta

alam), seperti : tumbuh-tumbuhan, air (laut, sungai, danau), gunung, dan sebagainya.

Contoh Sifat Mazmumah (Tercela) yaitu:

1. Penyakit hati antara lain disebabkan karena ada perasaan iri:

Iri adalah sikap kurang senang melihat orang lain mendapat kebaikan atau

keberuntungan. Sikap ini kemudian menimbulkan prilaku yang tidak baik terhadap orang lain,

misalnya sikap tidak senang, sikap tidak ramah terhadap orang yang kepadanya kita iri atau

menyebarkan isu-isu yang tidak baik. Jika perasaan ini dibiarkan tumbuh didalam hati, maka

akan muncul perselisihan, permusuhan, pertengkaran, bahkan sampai pembunuhan, seperti yang

terjadi pada kisah Qabil dan Habil.

2. Penyakit hati disebabkan karena perasaan dengki.


Dengki artinya merasa tidak senang jika orang lain mendapatkan kenikmatan dan

berusaha agar kenikmatan tersebut cepat berakhir dan berpindah kepada dirinya, serta merasa

senang kalau orang lain mendapat musibah. Sifat dengki ini berkaitan dengan sifat iri. Hanya

saja sifat dengki sudah dalam bentuk perbuatan yang berupa kemarahan, permusuhan, menjelek-

jelekkan, menjatuhkan nama baik orang lain.

. Hasud

Hasud adalah sikap suka menghasud dan mengadu domba terhadap sesama. Menghasud

adalah tindakan yang jahat dan menyesatkan, karena mencemarkan nama baik dan merendahkan

derajat seseorang dan juga karena mempublikasikan hal-hal jelek yang sebenarnya harus

ditutupi. Saudaraku (sidang pembaca) tahukah antum, bahwa iri, dengki dan hasud itu adalah

suatu penyakit.

Pada mulanya iri yaitu perasaan tidak suka terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain.

Kemudian, jika dibiarkan tumbuh, iri hati akan berubah menjadi kedengkian. Penyakit

kedengkian jika dibiarkan terus akan berubah menjadi penyakit yang lebih buruk lagi, yaitu

hasud.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bermula dari zaman Nabi Adam a.s, manusia sudah ditakdirkan untuk menjalani

peringkat hidup duniawi di atas muka bumi ini. Sedari detik itu sehingga kini, manusia terus

menjalani hidup dengan berbagai cara dan peristiwa yang membentuk sejarah dan tamaddun

manusia. Sifat dan keperibadian manusia penuh pertentangan dan beraneka ragam. Manusia

bukan makhluk sosial semata-mata malah bukan jua diciptakan untuk mementingkan diri sendiri

semata-mata.

Rasulullah sallallahu alaihi wasallam diutuskan kepada manusia untuk menyempurnakan

akhlak sebagaimana yang dinyatakan dalam hadis Rasulullah SAW. Dengan akhlak Rasulullah

memenuhi kewajiban dan menunaikan amanah, menyeru manusia kepada tauhid dan dengan

akhlak jualah baginda menghadapi musuh di medan perang.

Anda mungkin juga menyukai