Anda di halaman 1dari 15

AKHLAK

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah aplikasi komputer

DISUSUN OLEH:
SAMIL (2370233007)

DOSEN PEMBIMBING:
GENTA HERAMAIN S.Pd,M.SN.

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) - YDI
LUBUK SIKAPING - PASAMAN
1445 H/2023 M
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang Berkat rahmatNya kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah tentang "AKLAK" .Dengan selesainya makalah yang kami buat
diharapkan dapat memberikan masukan yang menambah pengetahuan pembaca.
Semoga pembaca dapat memanfaatkan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Karena makalah ini jauh dari kata sempurna, kami mengharapkan kritik dan
saran danı pembaca untuk memperbaiki penyusunan makalah yang berikutnya.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini

Lubuk Sikaping, Oktober 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................2
A. Pengertian Akhlak...................................................................................2
B. Macam-Macam Akhlak...........................................................................2
C. Manfaat Mempelajan Ilmu Akhlak........................................................8
BAB III PENUTUP........................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................10
B. Saran......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang santun karena dalam Islam sangat
menjunjung tinggi pentingnya etika, moral dan akhlak. Akhlak adalah hal
yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala
pengertian tingkah laku. tabi'at, perangai, karakter manusia yang baik maupun
yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk.
Ajaran-ajaran Akhlak sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah
SAW dalam kehidupan sehari- hari, seperti yang terdapat dalam beberapa
ayat al-Qur'an yang terdapat dalam QS Al-Ahzab: 21 yang artinya :
"Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik
bagimu". Dan juga dalam hadits Nabi Rasulullah SAW "Sesungguhnya
hamba yang paling dicintai Allah ialah yang paling baik akhlaknya

B. Rumusan Maslah
1. Apa pengertian akhlak?
2. Apa saja macam-macam akhlak ?
3. Apa saja manfaat mempelajari ilmu akhlak?

C. Tujuan Penulis
1. Untuk Mengetahui Pengertian Akhlak
2. Untuk Mengetahui Pembagian Akhlak
3. Untuk Mengetahui Macam-Macam Akhlak

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak
Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab akhlaqa, yukhliqu,
ikhlagan. Jama'nya khuluqun yang berarti perangai (al-sajiyah), adat
kebiasaan (al'adat), budi pekerti, tingkah laku atau tabiat (ath-thabi'ah),
perbedaan yang baik (al- maru'ah), dan agama (ad-din).1
Akhlak adalah suatu istilah agama yang dipakai menilai perbuatan
manusia apakah itu baik, atau buruk. Sedangkan ilmu akhlak adalah suatu
ilmu pengetahuan agama islam yang berguna untuk memberikan petunjuk-
petunjuk kepada manusia, bagaimana cara berbuat kebaikan dan
menghindarkan keburukan. Dalam hal ini dapat dikemukakan. Contohnya :
1. Perbuatan baik termasuk akhlak, karena membicarakan nilai
atau kriteria suatu perbuatan.
2. Perbuatan itu sesuai dengan petunjuk Ilmu Akhlak: ini termasuk
ilmunya, karena membicarakan ilmu yang telah dipelajari oleh manusia
untuk melakukan suatu perbuatan.
Adapun ayat yang menjelaskan tentang akhlak yaitu terdapat dalam
(Q.S. Al-Ahzab:21).
‫َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفي َر ُسْو ِل ِهللا َأْس َو ٌة َح َس َنٌة ِلَم ْن َك اَن َيْر ُجوا َهللا َو اْلَيْو َم‬
‫األخر وذكر هللا كثيرا‬
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.2

B. Macam Macam Aklhak


Berdasarkan sifatnya, akhlak dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
1 H.A. Mustofa. Akhlak Tasawuf Bandung: Pustaka Setia 1997), hlm. 11-12
2 Alquran dan Terjemahannya, Jakarta Serajaya Santra, 1957), Cot Ke- 1.1.670

2
akhlak terpuji (akhlak mahmudah) dan akhlak tercela (akhlak madzmumah).
Adapun penjelasan dan macam-macam akhlak terpuji dan akhlak tercela
adalah sebagai berikut:
1. Akhlak Terpuji (akhlak mahmudah)
Akhlak terpuji merupakan terjemahan dari ungkapan bahasa
Arab, akhlaq mahmudah. Mahmudah merupakan bentuk maful dari kata
hamida yang berarti "dipuji Akhlak terpuji disebut pula dengan akhlak
karimah (akhlak unilia), atau makarim al-akhlaq (akhlaq mulia), atau
akhlaq al- munjyat (akhlak yang menyelamatkan pelakunya)3
2. Akhlak Terhadap Allah SWT.
Menauhidkan Allah SWT Yaitu pengakuan bahwa Allah SWT
satu-satunya yang memiliki sifat rubbubiyah (Allallah yang mencipta,
memiliki, mengatur memberi, mengkehendaki dil) dan uluhiyyah
(mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya yang disembah). serta
kesempurnaan nama dan sifat-Nya.
a. Menauhidkan Allah SWT
Yaitu pengakuan bahwa Allah SWT satu-satunya yang memiliki
sifat rubbubiyah (Allallah yang mencipta, memiliki, mengatur
memberi, mengkehendaki dil) dan uluhiyyah (mengimani Allah
SWT sebagai satu-satunya yang disembah). serta kesempurnaan
nama dan sifat-Nya.
b. Berbaik Sangka (Husnu zhann)
Berbaik sangka terhadap keputusan Allah SWT merupakan salah
satu akhlak terpuji kepada-Nya. Sebagaimana sabda Nabi
Muhammad SAW: "Janganlah salah seorang diantara kalian
meninggal, melainkan dia berbaik sangkaterhadap Rabbnya."
(HR. Muslim).
c. Zikrullah
Mengingat Allah (Zikrullah) adalah asas dari setiap ibadah

3 Abuddin Nata Akhlak Tacwf( Jakarta RajaGrafindo Persada 2010), hlm 38.

3
kepada Allah SWT karena pertanda hubungan antara hamba dan
pencipta pada sitiap saat dan tempat.
d. Tawakal
Hakikat tawakal adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah
SWT membersihkannya dari ikhtiar yang keliru dan tetap
menapaki kawasan-kawasan hokun dan ketentuan Tawakal
merupakan gambaran keteguhan hati dalam menggantungkan diri
hanya kepada Allah SWT.
3. Akhlak terhadap Diri Sendiri
a. Sabar
Sabar adalah menahan diri dari dorongan hawa nafsu demi
menggapai kendhoan Tuhannya dan menggantinya dengan
bersungguh-sungguh menjalani cobaan-cobaan Allah swt.
terhadapnya. Sabar terbagi menjadi tiga, yakni sabar dari maksiat
(bersabar diri untuk tidak melakukan hal yang dilarang agama),
sabar karena taat kepada Allah swt (sabar untuk tetap
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya) dan sabar
karena musibah yakni ketika ditimpa kemalangan, unan serta
cobaan dari Allah.4
b. Syukur
Syukur merupakan sikap seseorang untuk tidak menggunakan
nikmat yang diberikan oleh Allah swt dalam melakukan maksiat
kepada-Nya Bentuk syukur terhadap nikmat Allah swt adalah
dengan jalan mempergunakan nikmat tersebut dengan sebaik-
baiknya
c. Menunaikan amanah
Amanah adalah suatu sifat dan sikap pribadi yang setia, tulus hati
dan jujur dalam melaksanakan sesuatu yang dipercayakan
kepadanya, baik berupa harta benda, rahasia ataupun rugas
kewajiban
4 Asmaran Pengantar Studi Akhlak (Jakarta RajaGrafindo Persada, 1994), hlm 61
4
d. Benar dan jujur
Benar dalam perkataan adalah mengatakan yang sebenarnya, tidak
mengada-ada dan tidak pula menyembunyikan. Benar dalam
perbuatan adalah mengerjakan sesuatu sesuai dengan perintah
agama
e. Menetapi janji
Dalam Islam, janji merupakan utang dan utang harus di bayar
Firman Allah SWT dalam QS. Al-Isra: 34 Dan tepatilah janji
karena janji itu pasti dimintai pertanggung jawabannya" (QS. Al-
Isra: 34)
f. Memilihara kesucian diri
Yaitu menjaga diri dari segala tuduhan. fitnah dan memelihara
kehormatan Upaya memelihara kesucian diri hendaknya dilakukan
setiap hari agar diri tetap berada dalam status kesucian
4. Akhlak terhadap keluarga
a. Berbakti terhadap orang tua
Salah satu keutamaan berbuat baik terhadap orang tua selain
melaksanakan ketaatan atas perintah Allah SWT adalah menghapus
dosa-dosa besar
b. Bersikap baik terhadap saudara
Agama Islam memerintahkan untuk berbuat baik kepada sanak
saudara atau kaum kerabat sesudah menunaikan kewajiban kepada
Allah SWT. dan Ibu Bapak.5
5. Akhlak terhadap masyarakat
a. Berbuat Baik Terhadap Tetangga
Tetangga adalah orang yang terdekat dengan kita. Rasullullah
SAW bersabada: "Demi Allah, tidaklah beriman. Demi allah
tidaklah beriman. Demi Allah tidaklah beriman kemudian beliau
ditanya, siapa wahai rasullullah beliau menjawab "Orang yang
tetangganya tidak aman dan kejelekannya (kejahatannya)" (HR.
5 Mustafa Akhlak Tazed (Bandung CV Pustaka Seria 1999), hlm. 81
5
Bukhari dan Muslim)
b. Suka menolong orang lain
Dalam hidup ini jarang sekali ada orang yang tidak memerlukan
pertolongan orang lain. Ada kalanya karena sengsara dalam hidup,
penderitaan batın atau kegelisahan jiwa. mendapat musibah dll.
Oleh sebab itu, semua manusia baik kaya maupun miskin sangat
memerlukan bantuan dari orang lain Baik berupa material maupun
immaterial
c. Akhlak terhadap lingkungan
Pada dasamya, akhlak yang diajarkan Al-Qur'an terhadap
lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah
Kekhalifahan menuntut adanya interaksi manusia dengan
sesamanya dan manusia terhadap alam Kekhalifahan mengandung
arti pengayoman, pemeliharaan, serta pembimbingan agar setiap
makhluk mencapai tujuan penciptaannya
6. Akhlak tercel
a. Al-Nani'ah
Yaitu sifat egois, tidak memperhatikan kepentingan orang lain
Manusia sebagai makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial
Oleh karenanya, dalam mengejar kepentingan pribadi, hendaknya
memperhatikan kepentingan orang lam janganlah boros dan juga
kikir, namun hendaknya berada di antaranya yaitu pemurah.
b. Al-Bukhlu
Yaitu kikir Orang yang kikir, tidak mau membelanjakan hartanya,
baik untuk dirinya maupun untuk kepentingan orang banyak, yang
merupakan zakat, infak atau sadakah Allah berfirman dalam surat
al-Lail ayat 8-10 yang artinya "Tetapi orang yang kikir dan merasa
dirinya serba cukup, dan mendustakan yang baik, akan kami
mudahkan baginya (jalan) kesukaran."
c. Al-Butan
yaitu suka berdusta. berdusta adalah mengada-adakan sesuatu baik
6
dengan ucapan, tulisan, maupun dengan isyarat, padahal
sebenarnya tidak ada, mungkin untuk kepentingan dirinya atau
membela orang lain atau sengaja untuk menjatuhkan nama orang
lain, apalagi lempar batu sembunyi tangan firman allah dalam surat
al-nisa ayat 112 yang artinya. "siapa yang mengerjakan kesalahan
atau dosa, kemudian dituduhkan kepada orang lain yang tidak
bersalah, sesungguhnya dia memikul kebohongan dan dosa yang
jelas.
d. Khianat
Yaitu tidak menempati janji Sifat khianat ini senngkali tidak
nampak, sehingga kadang-kadang ada orang yang membela orang
yang khianat karena ia tidak mengetahuinya Allah berfirman dalam
surat al-Nisa ayat 107 yang artinya, Dan janganlah engkau
membela orang-orang yang khianat kepada dirinya sendiri,
sesungguhnya Tuhan tidak menyukai orang-orang yang khianat
dan berdosa.
e. Al-jun
Yaitu pengecut. Orang pengecut penuh dengan rasa takut, yang
menyebabkan dirinya menjadi hina, sebab sudah mundur sebelum
dicoba, tidak berani berjalan untuk mendapatkan kemenangan. Ia
selalu iri terhadap keuntungan atau hasil yang dicapai orang lain
f. Al-Gibah
Yaitu menggunjung atau mengumpat Menggunjing adalah
mengatakan keadaan orang lain dibelakangnya dengan celaan
kepada orang-orang yang ada dimukanya, dengan tujuan untuk
menjatuhkan nama orang tersebut atau tujuan lain, meskipun
memang sebenamya keburukan itu ada pada orang yang
digunjingnya Bila tidak ada, hal itu merupakan fitnah Firman Allah
dalam surat al-Hujurat ayat 12 yang artinya. "Hai orang-orang yang
beriman jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sebagian
kecurigaan itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang,
7
dan janganlah mempergunjingian orang satu sama lain."6
g. Al-Hasad
Yaitu dengki Dengki atau hasud suatu perbuatan kerusakan
terhadap orang lain kemungkinan timbul disebabkan ni'mat Tuhan
yang dianugerahkan kepada orang lain dengan keinginan agar niat
orang lain itu terhapus. Allah berfirman dalam surat al-Falak ayat
1-5
h. Al-ifsad
Yaitu berbuat kerusakan. Seringkali sifat perusak mendorong
manusia dalam usaha mencapai kepentingan pribadinya dengan
tidak memperhatikan akibatnya, misalnya merusak lingkungan
baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain.
Dalam surat Asyu'ara ayat 151-152 Allah berfirman yang artinya,
"Dan janganlah kamu turuti perintah orang-orang yang melanggar
batas. Yaitu orang-orang yang membuat kerusakan (bencana) di
muka bumi, dan tidak mengadakan perbaikan."
i. Al-Israf
Yaitu berlebih-lebihan Allah berfirman dalam surat al-A'raf ayat 31
yang artinya, "Hai anak-anak Adam, pakailah perhiasanmu setiap
waktu shalat dan makan muumlah kamu, dan janganlah melampaui
batas, sesungguhnya Tuhan tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas"

C. Manfaat belajar ilamu akhlak


Tujuan mempelajari ilmu akhlak dan permasalahannya menyebabkan
kita dapat menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang baik dan
sebagian perbuatan lainnya sebagai yang buruk. Selain itu ilmu akhlak
berguna secara efektif dalam upaya membersihkan diri manusia dalam
perbuatan dosa dan maksiat.?7

6 Thaib, Rizelah Akhlak, (Yogyakarta CV Bina Usaha 1984), hlm. 97


7 Abuddin Nata, "Akhlak Tasawuf (Jakarta Rajawali Pers, 2009), h. 3
8
Jika tujuan ilmu akhlak tersebut tercapai, maka manusia akan memiliki
kebersihan batin yang yang pada gilirannya melahirkan perbuatan terpuji.
Dengan perbuatan terpuji ini. akan lahirlah keadaan masyarakat yang damai,
sejahtera. harmoni lahir dan batin, yang memungkinkan ia dapat beraktifitas
guna mencapai kebahagiaan hidup didunia dan juga di akhirat.8

8 Mustafa Zari, Kunet Memahami Ilmu Tazavi (Surabaya: Bina Ilmu, 1995), him
9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari seluruh rangkaian pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa
1. Akhlak adalah daya kekuatan (sifat) yang tertanam dalam jiwa
dan mendorong perbuatan-perbuatan spontan tanpa memerlukan terlalu
banyak pertimbangan dan pemikiran yang lama Ruang lingkup akhlak
pun dalam Islam meliputi semua aktifitas manusia dalam segala bidang
hidup dan kehidupan Dalam garis besamya, akhlak dibagi atas akhlak
terhadap Allah atau Khalik (pencipta), dan akhlak terhadap makhluk
2. Akhlak adalah suatu sifat yang harus di jaga dan di pelihara,
karena merupakan kunci sukses untuk hidup. Akhlak ialah bunga diri,
indahdi pandang mata, nikmat di rasa oleh hati dan memberi manfaat
Intinya adalah mencapai keridhaan Allah SWT
3. Akhlak adalah faktor terpenting dalam kehidupan manusia.
Karena akhlak berkaitan dengan perilaku manusia di dunia ini. Seorang
akan berwarak pembangun atau perusak tergantung pada akhlaknya.
Tegak atau hancurnya sebuah keluarga, bahkan masyarakat dalam sebuah

B. Saran
Sebagai pembaca yang baik kami berharap ada kritik dan saran dari
hasil makalah yang kami buat. Mudah-mudahan bermanfaat bagi yang
membacanya, walaupun makalah ini di buat dengan sederhana. Di dalam
banyak mengandung perluasan makna dan arti

10
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, 2015. Al-Qur'an dan terjemahannya, Banten forum


pelayanan Al-Quran
Syeh Kabbani, Hisyam Muhammad, 2007. Tasauf dan Ihsan, Jakarta PT.Serambi
Ilmu Semesta.
Ilyas Yimahar 2007, Kuliah akhlak, Yogyakarta LPPI
Sholikhin, Muhammad, 2008. Filsafat dan metafisika dalam Islam Yogyakarta:
PT Buku Kata
Syamsuddin Ali, 2009, Mengukir Sifat Kepribadian Muslim, Yogyakarta Graha
Ilmu

11

Anda mungkin juga menyukai