Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah senantiasa kita panjatkan ke khadirat Allah SWT. karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad
SAW. yang telah membawa kita hijrah dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
benderang oleh cahaya keilmuan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berusaha untuk menyajikannya secara
sistematis, sederhana, dan praktis agar dapat dengan mudah dipelajari dan dihayati oleh para
pembaca. Penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca
sekalian pada umumnya dan kepada kami penulis pada khususnya. Aamiin.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekeliruan dan kekurangan disana sini, sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari para pembaca yang budiman demi perbaikan makalah ini kedepannya.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ajaran islam adalah ajaran yang bersumber pada wahyu Allah, Al-Quran dalam
penjabarannya terdapat pada hadis Nabi Muhammad SAW. Masalah akhlak dalam Islam
mendapat perhatian yang sangat besar. Berdasarkan bahasa, akhlak berarti sifat atau tabiat.
Berdasarkan istilah, akhlak berarti kumpulan sifat yg dimiliki oleh seseorang yang melahirkan
perbuatan baik dan buruk. Konsep Akhlak menurut Al-Ghazali adalah sifat yg tertanam dalam
jiwa seseorang, darinya lahir perbuatan yang mudah tanpa pertimbangan pikiran terlebih dahulu.
Akhlak meliputi jangkauan yang sangat luas dalam segala aspek kehidupan. Akhlak meliputi
hubungan hamba dengan Tuhannya (vertikal) dalam bentuk ritual keagamaan dan berbentuk
pergaulan sesama manusia (horizontal) dan juga sifat serta sikap yang terpantul terhadap semua
makhluk (alam semesta).
Bagi seorang muslim, akhlak yang terbaik ialah seperti yang terdapat pada diri Nabi
Muhammad SAW karena sifat-sifat dan perangai yang terdapat pada dirinya adalah sifat-sifat
yang terpuji dan merupakan uswatun hasanah (contoh teladan) terbaik bagi seluruh kaum
Muslimin. Dan seharusnya kita lebih dapat mengetahui antara akhlak terpuji dan akhlak tercela.
Untuk itu dalam makalah ini diuraikan bebagai macam akhlak terpuji dan macam akhlak tercela.
Contoh akhlak terpuji yaitu Ikhlas, Amanah, Adil, bersyukur dan rasa malu. Sedangkan akhlak
tercela yaitu Riya, takabur, hasad, Ghadab( pemarah ), Namimah ( adu Domba).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan akhlak ?
2. Apa yang dimaksud dengan akhlak tercela ?
3. Apa saja bentuk akhlak tercela dan bagaimana cara mengatasinya ?

C. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui dampak dari akhlak tercela dalam pergaulan remaja
2. Untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT,
3. Untuk mendalami dan mengamalkan betapa pentingnya pergaulan antara muda-mudi (lawan
jenis) .
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari kata akhlaq yang merupakan jama dari khulqu dari bahasa Arab
yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang Mulia
atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang
Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah). Akhlak yang mulia, menurut Imam Ghazali ada 4 perkara;
yaitu bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukkan
kekuatan hawa nafsu) dan bersifat adil. Jelasnya, ia merangkumi sifat-sifat seperti berbakti pada
keluarga dan negara, hidup bermasyarakat dan bersilaturahim, berani mempertahankan agama,
senantiasa bersyukur dan berterima kasih, sabar dan rida dengan kesengsaraan, berbicara benar
dan sebagainya.
Masyarakat dan bangsa yang memiliki akhlak mulia adalah penggerak ke arah
pembinaan tamadun dan kejayaan yang diridai oleh Allah Subhanahu Wataala. Seperti kata
pepatah seorang penyair Mesir, Syauqi Bei: "Hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak. Bila
akhlaknya telah lenyap, maka lenyap pulalah bangsa itu". Akhlak yang mulia yaitu akhlak yang
diridai oleh Allah SWT, akhlak yang baik itu dapat diwujudkan dengan mendekatkan diri kita
kepada Allah yaitu dengan mematuhi segala perintahnya dan meninggalkan semua larangannya,
mengikuti ajaran-ajaran dari sunnah Rasulullah, mencegah diri kita untuk mendekati yang
maruf dan menjauhi yang munkar, seperti firman Allah dalam surat Al-Imran 110 yang artinya
Kamu adalah umat yang terbaik untuk manusia, menuju kepada yang makruf dan mencegah
yang mungkar dan beriman kepada Allah.
Akhlak yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati, ujub, dengki,
sombong, nifaq (munafik), hasud, suudzaan (berprasangka buruk), dan penyakit-penyakit hati
yang lainnya, akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik bagi
orang itu sendiri, orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai
contohnya yakni kegagalan dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia samalah seperti
mengakibatkan kehancuran pada bumi ini, sebagai mana firman Allah Subhanahu Wataala dalam
Surat Ar-Ruum ayat 41 yang berbunyi:
Artinya:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar). (Q.S. Ar-Ruum: 41).

B. Pengertian Akhlak Tercela


Perilaku Tercela adalah perbuatan yang tidak Diridhoi oleh Allah. Seorang Menganiaya
berarti menyiksa, menyakiti dan berbagai bentuk ketidakadilan seperti menindas, mengambil
hak orang lain dengan paksa dan lain-lainnya. Aniaya termasuk perbuatan tercela yang dibenci
Allah SWT bahkan sesama manusia. Berbuat Aniaya berarti berbuat dosa. Oleh karena itu,
aniaya akan mendatangkan akibat-akibat buruk yang akan diterima oleh pelakunya. Dewasa ini
banyak sekali perilaku aniaya bahkan telah menjadi trend dikalangan orang yang memiliki
kedudukan tinggi. Mereka selalu menilai seseorang dan memperlakukan seseorang sesuai
dengan status sosialnya. Bila seorang pejabat telah menilai seseorang itu jauh lebih rendah dari
status sosial yang di jabatnya, bukan tidak mungkin ia akan berbuat seenaknya sendiri. Sungguh
moral manusia sudah sangat rusak akibat perilaku tercela tersebut.
Disisi lain, Al-Quran juga mengemukakan dan memberi peringatan tentang akhlak-
akhlak buruk atau tercela yang dapat merusak iman seseorang dan pada akhirnya akan merusak
dirinya serta kehidupan masyarakat. Akhlak buruk itulah yang disampaikan oleh rasulullah yang
ditunjukkan oleh kaum Quraisy dahulu untuk memojokkan kebenaran yang disampaikan
rasulullah sebagaimana yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Quraisy seperti Abu jalal, Walid bin
mugirah, Akhnas bin syariq, Aswad bin abdi Yaquts. Oleh karena itu, iman merupakan suatu
pengakuan terhadap kebenaran dan harus dipelihara serta di tingkat kan kualitas nya melalui
sikap dan perilaku terpuji.
Sifat terpuji dan tercela yang tertanam dalam diri manusia selalu berdampingan dan
terlihat dalam perilaku sehari-hari. Apabila perilaku seseorang menampilkan kebaikan, maka
terpujilah sikap orang tersebut. Sebaliknya, apabila perilaku seseorang menmpilkan kebaikan
atau kejahatan, maka tercelalah sikap orang tersebut. Sifat tercela sangat dilarang oleh Allah
SWT dan harus dihindari dalam pergaulan sehari-hari karena akan merugikan diri sendiri
maupun orang lain.

C. Bentuk Akhlak Tercela Dalam Pergaulan Remaja


1) Mabuk-mabukan
a) Pengertian Mabuk-mabukan
Secara istilah, mabuk-mabukan dapat diartikan sebagai aktivitas meminum, memakan,
menghirup, ataupun menghisap secara berlebihan bahan-bahan (material) yang dalam jumlah
tertentu dapat membuat pelakunya mabuk.
b) Bentuk Mabuk-mabukan
Pemberian nama pada bermacam-macam minuman keras, dapat dibagi menjadi beberapa
golongan sesuai dengan bahan baku yang digunakan, di antaranya sebagai berikut:
1. Jika bahan dasarnya terbuat dari sari buah, seperti anggur, nanas, dan apel disebut wine.
2. Jika bahan dasarnya terbuat dari pati disebut bir. Jenis bir lainnya adalah sake yang dibuat
dari beras kuning.
3. Nama-nama lain, seperti rum, wisky, cognac, dari Perancis; gin dari Irlandia, vodka dari
Rusia merupakan minuman keras yang diperoleh dengan proses fermentasi.
4. Secara tradisional, orang telah mengetahui bahwa nira aren atau nira kelapa dapat dijadikan
minuman keras, dengan cara membiarkan (inkubasi) selama satu hari atau lebih.
c) Akibat Negatif Mabuk-mabukan
Sudah diketahui umum bahwa semua miras itu jika diminum dalam jumlah yang cukup
banyak bisa membuat orang mabuk, bahkan jika diminum banyak sekali, bisa pingsan atau
setidak-tidaknya tidak ingat akan lingkungannya, sedangkan untuk jangka panjangnya akan
mengakibatkan kerusakan organ fisik bagian dalam (jantung, paru-paru, ginjal, dan liver),
termasuk saraf yang akan berakibat mengganggu jalannya kehidupan manusia secara
menyeluruh.
d) Upaya Menghindari Mabuk-mabukan
Setiap muslim memilki kewajiban untuk menjaga masyarakat agar terhindar dari
kejahatan seseorang yang diakibatkan pengaruh mabuk-mabukan.

2) Berjudi
a) Pengertian Berjudi
Berjudi adalah suatu aktivitas yang direncanakan ataupun tidak dengan melakukan
spekulasi ataupun rekayasa untuk mendapatkan kesenangan dengan menggunakan taruhan yang
tidak dibenarkan, bagi yang menang diuntungkan dan yang kalah dirugikan.
b) Bentuk-Bentuk Berjudi
Berikut ini adalah model perjudian yang berkembang sampai saat ini:
(1) Dadu
(2) Kartu Remi
(3) Lotre
(4) Semua Permainan yang melupakan Allah
(5) Menjual Benda yang Belum Jelas
(6) Menyabung Binatang
(7) Permainan yang Merusak Badan
c) Akibat Negatif Berjudi
Betapa besar bahaya perjudian bagi kehidupan pribadi dan sosial karena perjudian
membawa akibat buruk bagi pelakunya, diantaranya masuk dalam lingkaran setan yang akan
merugikan diri dan orang lain, merugikan ekonomi karena ketidakpastian usaha yang dilakukan,
menimbulkan kemarahan dan permusuhan dengan sesama, menghalangi zikir dan beribadah
kepada Allah, menyebabkan orang lalai kewajiban terhadap diri, orang lain dan penciptanya,
menjadikan orang malas bekerja, menjadi sebab untuk melakukan perbuatan yang dilarang
agama atau pemerintah, menghancurkan kehidupan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya,
menghilangkan perasaan malu dan ksih sayang, menimbulkan kesedihan dan penyesalan sebab
perbuatan judi dapat menghilangkan harta dan harga diri seseorang dalam waktu yang relatif
singkat.
d) Upaya Menghindari Berjudi
Diperlukan upaya-upaya yang integral dari berbagai pihak, diantaranya adalah ulama
hendaknya senantiasa beramar makruf nahi mungkar dalam setiap waktu dan keadaan, umara
hendaknya dengan tegas dan jelas segera memberantas tempat-tempat perjudian dan mengambil
tindakan hukum yang tegas bagi pelaku perjudian, setiap orang berusaha menghindari pergaulan
dengan penjudi, lebih banyak bergaul dengan orang yang jelas-jelas baik, setiap pelaku
perjudian harus sabar dengan segera bertobat dan memperbaiki diri dengan amal saleh, berusaha
mencari rizki yang halal dan qanaah akan perintah Allah, senantiasa beristighfar dan mohon
ampunan serta perlindungan dari Allah agar tidak terjerumus pada perjudian, senantiasa berjuang
untuk menuaikan kewajiban secara istiqamah, baik terhadap keluarga, lingkungan maupun
kepada pencipta.

3) Zina
a) Pengertian Berzina
Zina adalah melakukan hubungan seksual antara laki-laki dengan perempuan yang bukan suami
istri dan bukan pula budaknya.
b) Bentuk-bentuk Berzina
Perbuatan zina bias dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
(1)Zina Mukhsan, yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang balig, berakal, merdeka, sudah
pernah nikah secara sah.
(2)Zina Ghairu Mukhsan, zina yang dilakukan oleh orang yang belum pernah nikah.
c) Akibat Negatif Berzina
Akibat negative yang paling fatal bagi semua orang yang berzina adalah akan terjangkit
penyakit acquired immune deficiency syndrome (AIDS). Penyakit kelamin yang menyengsarakan
fisik, mental, dan sosial. Secara fisik biologis, seseorang yang terinfeksi virus HIV (human
immune virus) akan kehilangan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit secara
perlahan.
d) Upaya Menghindari Berzina
Setiap muslim berkewajiban untuk menjaga dari jatuhnya harga diri dan rusaknya kehormatan
keluarga. Apabila seorang telah terbukti melakukan perbuatan zina, maka hancurlah martabatnya
di hadapan khalayak. Karena itu, dengan penuh kesadaran setiap muslim harus dapat
membentengi diri dari semua perbuatan yang mengarah pada perzinaan.

4) Mencuri
a) Pengertian Mencuri
Mencuri adalah mengambil milik orang lain untuk dijadikan milik sendiri dengan cara
yang tidak sah, baik menurut hukum adat maupun hukum agama.
b) Bentuk-Bentuk Mencuri
Adapun bentuk-bentuk perbuatan mencuri meliputi berikut ini:
(1)Mencuri atau mencopet.
(2)Menyamun, merampok, atau membajak.

c) Akibat Negatif Mencuri


Adapun akibat negative perbuatan mencuri, sebagai berikut:
(1)Menentang hukum Allah,
(2)Mengabaikan norma masyarakat,
(3)Menyengsarakan kehidupan pribadi dan keluarga,
(4)Meresahkan kehidupan masyarakat, dan
(5) Menjadi penyebab terbukanya pintu kejahatan.
d) Upaya Menghindari Mencuri
Islam menanggulangi kasus pencurian dengan cara mendidik dan membersihkan jiwa
manusia dengan akhlak yang luhur agar jangan memilki hak orang lain. Disamping itu, Islam
mengajak kaum muslimin agar giat bekerja mencari penghidupan, membenci pengangguran, dan
mencela sifat kikir.

5) Konsumsi Narkoba
a) Pengertian Konsumsi Narkoba
Konsumsi narkoba dalam Bahasa Arab disebut dengan kata mukhaddirun,
mukhaddiratun. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsumsi narkoba diartikan obat
untuk menenangkan saraf, menghilangkan rasa sakit, menimbulkan mengantuk atau
merangsang.
b) Bentuk-Bentuk Konsumsi Narkoba
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1976 tentang
Narkotika telah dikemukakan berbagai jenis narkotika, yaitu sebagai berikut:
1) Tanaman Papaver somniferum L, termasuk biji, buah, dan jeraminya.
2) Opium mentah, yaitu getah yang membeku dari buah papaver.
3) Opium masak, baik berupa candu untuk pemadatan maupun jicing, yakni sisa-sisa candu
yang telah dihisap atau jicingko, yaitu hasil olahan jicing.
4) Opium obat, yaitu hasil olahan opium mentah untuk pengobatan.\
5) Morfina, yaitu alkoida utama dari opium dan heroin (hasil olahan dari morfin dengan
campuran acetic anhydride)
6) Tanaman koka dan daunnya.
7) Kokain mentah, hasil perolehan dari daun koka yang dapat diolah untuk mendapatkan
kokain.
8) Semua bagian dari tanaman ganja
9) Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokain.
10) Bahan lain, baik alamiyah, sintesis, maupun semi sintesis yang belum disebutkan yang
dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokain.
c) Akibat Negatif Konsumsi Narkoba
Bahaya Narkotika terhadap pemakainya, antara lain:
1. Merusak jasmani, akal, dan mental, lebih berta daripada yang diderita oleh peminum
khamar.
2. Reflex yang bermanfaat untuk menjaga tubuhnya akan menurun sehingga tidak dapat
memberikan reaksi yang cepat.
3. Iman dan keyakinan agamanya secara berangsur-angsur akan lenyap dari dirinya sehingga
tidak malu lagi melakukan perbuatan tercela yang melanggar norma-norma agama dan
susila.
4. Semangat belajar dan bekerja akan menurun sehingga akan mengalami kegagalan dan
ketidakberhasilan.
5. Bagi pemakai narkotika yang sudah mengalami ketergantungan, pada badannya akan timbul
gejala-gejala abstinensi, yakni akan menderita kegelisahan yang sangat, badannya akan
terasa sakit semua, banyak keluar keringat, muntah-muntah, kejang pada otot dan terjadi
penurunan berat badan secara drastic.
d) Upaya Menghindari Konsumsi Narkoba
Upaya yang harus dilakukan setiap muslim agar dapat menghindari narkoba,
diantaranya:
1) Mengenal dan memahami secara mendetail macam dan bentuk narkoba serta manfaat
ataupun madaratnya yang dapat merusak kehidupan manusia.
2) Menggali lebih dalam ketentuan hukum agama ataupun Negara berkaitan dengan
penggunaan narkoba dalam seluruh aktivitas kehidupan manusia.
3) Berusaha menjauhi pergaulan dengan orang yang mengkonsumsi narkoba karena pergaulan
orang muslim sangat besar pengaruhnya dalam bentuk perilaku.
4) Berusaha mencari alternative solusi yang dibolehkan oleh hukum agama ataupun hukum
Negara terhadap berbagai masalah yang dihadapi pada semua aspek kehidupan.
5) Meningkatkan kesadaran untuk menjalankan ketaatan beragama secara tulus ikhlas ataupun
senantiasa melakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi ataupun
sosial.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari referensi yang kami baca, maka dapat di simpulkan bahwa didalam diri
manusia terdapat dua sifat, yaitu sifat terpuji dan sifar tercela. Namun pada makalah ini kami
hanya membahas tentang sifat tertcela yang di larang dalam islam. Banyak sekali sifat-sifat
tercela yang ada tetapi kami hanya mengambil beberapa diantaranya adalah buruk sangka, gibah,
boros, hasad, dan namimah. Perilaku tercela merupakan perilaku yang sangat di benci oleh Allah
Swt dan Nabi Muhammad saw karena sifat ini dapat merusak jasmani dan rohani dari orang
yang melakukan sifat tercela tersebut. Allah telah berfirman di dalan kitab suci al-Quran dan
Rasulullah saw pun telah bersbda lewat hadist-hadistnya untuk menjauhi sifat tercela tersebut.
Karena sifat tercela dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

B. Saran
Sebaiknya kalian menjauhi sifat-sifat tercela tersebut, karena dapat merusak aqidah kita.
Dan agar kita bisa selamat dunia dan akhirat.
DAFTAR PUSTAKA

SyafeI Rachmat.2000. Al-hadis(Aqidah,Akhlak,Sosial dan Hukum.) Bandung. CV Pustaka Setia


Kamarudin. 2011. Makalah Perilaku Tercela. http//perilakutercela.com/. Di akses pada tanggal
23 Oktober 2013
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
Amin, Ahmad, Etika (Ilmu Akhlak), (Terj), Farid Maruf, dari judul asli al-Akhlak,
Jakarta:Bulang Bintang, 1983.
Lumrisaja. 2010. Perilaku Tercela. http://lumrisaja.blogspot.com/p/perilaku-tercela.html.Di akses
tanggal 25 Oktober 2013
Effendy, Mochtar. 2001. Ensiklopedi Agama dan Filsafat. Palembang: PT Widyadara.
Bahreisy, Salim. 1987. Tarjamah Riadhus Sholihin II.Bandung: PT Alma Arif Bandung.
Al-'Adawy, Musthafa. 2006.Fiqih Akhlak.Jakarta: Qisthi Press.
http://organisasi.org/allah-swt-melarang-perbuatan-boros-pemborosan-larangan-agama-islam

Anda mungkin juga menyukai