Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Wr. Wb.

1. Klasifikasi agama di antaranya sebagai berikut :

 Wahyu dan Non-Wahyu


Agama wahyu adalah agama yang mengjarkan umatnya untuk beriman kepada Tuhan,
kepada para rasul-rasul-Nya, dan kepada kitab-kitab-Nya, serta pesannya disebarkan kepada
segenap umat manusia. Yang tergolong kedalam agama wahyu adalah islam, kristen, dan
Yahudi. Sedangkan agama non wahyu adalah agama yang tidak memandang esensial
penyerahan manusia kepada tata aturan ilahi di atas. Yang tergolong ke dalam agama non
wahyu di antaranya Hindu, Budha, dan Confusionisme.
 Misionaris dan Non-Misionaris
Agama misionaris adalah agama yang mengharuskan umatnya untuk menyebarkan ajaran
kebaikan kepada seluruh manusia. Yang tergolong ke dalam agama misionaris hanya Islam,
tetapi seiring perkembangan zaman agama Kristen dan Budha menjadi agama misionaris.
Sedangkan agama non-misionaris adalah agama yang ajarannya tidak menuntut
penganutnya untuk menyebarkan ajaran tersebut.
 Rasial dan Universal
Dilihat dari segi rasial dan geografis agama yang ada di dunia terbagi menjadi 3 golongan
yaitu, semitiik ( Islam, Kristen, dan Yahudi, arya ( Hindu, Jainisme, dan Zoaterianisme), serta
mongolia ( Confusionisme, Taoisme, dan Shintoisme )

2. Pengertian etika, moral, susila dan budi pekerti secara epistimologi

 Etika
Berdasarkan asal usul kata, etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Secara istilah etika adalah ilmu yang membicarakan tentang tingkah
laku manusia. Serta beberapa ahli mengemukakan etika adalah teori tentang laku perbuatan
manusia dipandang dari segi nilai baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan akal.
Etika dapat dilihat dari empat sudut yaitu, dilihat dari objek pembahasan perbuatan yang
dilakukan oleh manusia, dilihat dari sumber etika berasal dari akal pikiran dan filsafat, dilihat
dari fungsinya sebagai penentu dan penetap sikap manusia dinilai baik atau buruk dan
sebagainya, dan dilihat dari sifat etika yang bersifat relatif.
 Moral
Kata moral berasal dari bahasa latin mores bentuk jamak dari more yang artinya adat atau
kebiasaan. Secara terminologi moral adalah ajaran tentang tindakan seseorang yang dalam
hal sifat, perangai, kehendak, pendapat, atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan
benar atau salah, baik atau buruk. Terkait dengan moral maka ada yang namanya kesadaran
moral, yaitu pengetahuan seseorang untuk dapat memilih untuk melakukan suatu perbuatan
yang baik dan buruk tanpa ada paksaan dari siapa pun.
 Susila dan budi pekerti
Kata susila berasal dari bahasa sansekerta yaitu su : baik, bagus, dan sila : dasar, prinsip,
peraturan hidup, atau norma. Maka susila adalah aturan-aturan hidup. Susila biasanya
bersumber dari suatu adat yang berkembang di masyarakat setempat tentang suatu
perbuatan.
Sementara budi pekerti terdiri dari dua kata, yaitu budi yang berasal dari bahasa sansekerta
memiliki arti sadar, menyadarkan, alat kesadaran. Menurut istilah budi adalah yang ada
pada diri manusia yang berhubungan dengan kesadaran yang didorong oleh akal. Serta
pekerti adalah apa yang terlihat pada manusia karena didorong oleh perasaan. Maka budi
pekerti adalah hasil dari akal dan rasa yang berwujud pada karsa dan tingkah laku manusia.

3. 4 pilar akhlak mulia dalam Islam

 Sabar, sikap mental untuk menerima dan menjalani cobaan atau musibah yang dihadapi
dalam hidup dan dapat membuat seseorang lebih kuat, mampu menahan amarah, tidak
merugikan orang lain, bersikap lemah lembut, santun, dan tidak tergesa-gesa dalam
melakukan sesuatu.
 Suci, sikap selalu menjaga kesucian diri untuk terhindar dari perkataan maupun perbuatan
yang dapat merendahkan dan menjatuhkan martabat diri seseorang, serta menghindari
perbuatan keji, kikir, dusta, menggunjing, dan mengadu domba
 Berani, menjadikan seseorang kuat untuk menjaga harga diri, mudah membumikan norma
dan akhlak mulia, serta ringan tangan sehingga ia tidak ragu mengeluarkan atau berpisah
denga harta yang dicintainya.
 Adil, mengasah sikap seseorang untuk terus berupaya meluruskan perangainya,
membantunya memilah antara bersikap terlalu berlebihan atau terlalu kurang dan dapat
mendorong untuk terus bersikap dermawan, murah hati, sikap pertengahan antara kikir dan
boros, serta dapat menyuntikkan sifat pemberani, sikap pertengahan antara pengecut dan
nekat.

Sekian tanggapan Saya untuk diskusi 5. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan dan
penjelasan, mohon dibantu untuk dapat dikoreksi. Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai