Anda di halaman 1dari 3

Jelaskan 3 jenis Klasififikasi agama 

  ?

 Wahyu dan Non-Wahyu

Agama wahyu adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada rasul-rasul-
Nya dan kepada kitab-kitab-Nya serta pesannya disebarkan kepada segenap umat
manusia. Yang termasuk agama wahyu adalah Yahudi, Kristen, dan Islam.

Sedangkan agama non-wahyu adalah agama yang tidak memandang esensial penyerahan
manusia kepada tata aturan ilahi diatas. Yang termasuk agama non-wahyu adalah Hindu,
Budha, Confusionisme.

Perbedaan agama wahyu dan non-wahyu antara lain :


1. Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan, sedangkan agama non-wahyuu
tidak demikian.
2. Agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama non-wahyu tidak.
3. Sumber utama ketentuan baik dan buruknya dalam agama wahyu adalah kitab suci
sedangkan dalam agama non-wahyu itu bukan sumber utama.
4. Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama non-wahyu di luar
area tersebut.
5. Agama wahyu timbul di daerah-daerah yang secara historis dibawah pengaruh ras
semitik, walaupun kemudian menyebar luas ke luar area pengaruh ras semitik,
sedangkan agama non-wahyu lahir di luar wilayah pengaruh ras semitik.
6. Agama wahyu bersifat misionaris sesuai dengan ajarannya, sedangkan agama non-
wahyu tidak bersifat misionaris.
7. Ajaran agama wahyu jelas dan tegas, sedangkan agama non-wahyu kabur dan elastis.
8. Agama wahyu memberikan arah dan jalan yang lengkap bagi pemeluknya, sedangkan
agama non-wahyu hanya pada aspek tertentu saja.

 Misionaris dan Non-misionaris

Agama Misionaris adalah agama yang ajarannya mengharuskan penganutnya


menyebarkan kepada seluruh manusia. Agama yang tergolong misionaris hanyalah Islam.
Akan tetapi pada perkembangan berikutnya, Kristen dan Budha menjadi agama
misionaris.

Agama non-misionaris adalah agama yang ajarannya tidak mengharuskan penganutnya


menyebarkan kepada seluruh manusia. Agama yang tergolong non-misionaris adalah
Yahudi, Brahmanisme, Zoroaster.

 Rasial dan Universal

Ditinjau dari segi rasial dan geografikal agama di dunia ini dapat dibagi atas:
(i) Semitik; , yaitu agama-agama yang diturunkan oleh Allah pada kawasan bangsa
Semit; kawasan timur tengah dan sekitarnya yang meliputi Kaldan, Arom, Arab,
Palestina, Mesir, Israil. Dan agama yang masuk dalam kategori ini adalah Yahudi,
Kristen dan Islam.
(ii) Arya, yaitu Hinduisme, Jainisme, Sikhisme dan Zoroasterianisme.
(iii) Monggolian, yaitu Confusianisme, Taoisme dan Shintoisme.

Adapun Buddhisme, tidak dapat begitu saja dimasukkan ke dalam golongan agama non
Semitik Arya, tetapi merupakan campuran antara Arya dan Mongolian.

Sementara agama universal, agama yang termasuk kedalam kelompok ini hanyalah Islam.

Jelaskan pengertian tentang etika, moral, susila dan budi pekerti berdasarkan
epistimologi ?

 Etika

Etika secara etimologis ( berdasarkan asal-usul kata ) berasal dari bahasa Yunani,
Ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Secara istilah etika
adalah ilmu yang membicarakan tentang tingkah laku manusia. Sebagian ahli yang
lain mengemukakan defenisi etika sebagai teori tentang laku perbuatan manusia
dipandang dari segi nilai baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan akal.

 Moral

Moral secara etimologis berasal dari bahsa Latin, mores, bentuk jamak dari More
artinya adat atau kebiasaan. Secara terminologi moral adalah ajaran tentang tindakan
seseorang yang dalam hal sifat, perangai, kehendak, pendapat, atau perbuatan yang
secara layak dapat dikatakan benar atau salah, baik atau buruk. Moral dapat diartikan
dengan “menyangkut baik buruknya manusia sebagai manusia,” moralitas dapat
diartikan dengan “keseluruhan norma-norma dan nilai-nilai dan sikap moral seseorang
atau masyarakat.” Moral mengacu pada baik buruk perilaku bukan pada fisik
seseorang.

 Susila dan Budi Pekerti

Susila berasal dari bahasa sansekerta, yaitu su yang berarti baik dan sila yang berarti
dasar, prinsip, peraturan hidup, atau norma. Secara terminologi, susila adalah aturan-
aturan hidup yang baik. Orang yang susila adalah orang yang berkelakuan baik,
sedangkan orang yang asusila merupakan orang yang berkelakuan buruk. Susila
biasanya bersumber pada adat yang berkembang di masyarakat setempat tentang suatu
perbuatan itu tabu atau tidak tabu, layak atau tidak layak. Dengan demikian susila
menunjuk pada arti perilaku baik yang dilakukan seseorang.

Budi pekerti merupakan kata majemuk dari kata budi dan pekerti. Kata budi berasal
dari bahasa sanskerta yang berarti sadar, yang menyadarkan, alat kesadaran. Budi
secara istilah adalah yang ada pada manusia yang berhubungan dengan kesadaran yang
didorong oleh akal. Sementara, pekerti apa yang terlihat pada manusia karena
didorong oleh perasaan. Budi pekerti adalah perpaduan dari hasil kal dan raa yang
berwujud pada karsa dan tingkah laku manusia.

Jelaskan 4 pilar akhlak mulia dalam islam!

Menurut Imam Al-Ghazali ada empat pilar akhlak mulia yaitu :


a. Kekuatan ilmu yan berwujud hikmah, yaitu kebijaksanaan yang artinya adalah
keadaam jiwa yang bisa menentukan antara hal-hal yang benar dan yang salah.
b. Kekuatan amarah yang wujudnya adalah berani, yaitu keadaan kekuatan amanah
yang tunduk kepada akal pada waktu dinyatakan atau dikekang.
c. Kekuatan nafsu syahwat (keinginan) yang wujudnya adalah iffah, yaitu keadaan
syahwat yang terdidik oleh akal.
d. Kekuatan keseimbangan di antara yang tiga di atas. Wujudnya adalah adil, yakni
kekuatan jiwa yang menuntun amarah dan keinginan sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh hikmah (kebaikan dan kebijaksanaan).

Dari 4 pilar akhlak diatas akan melahirkan perbuatan-perbuatan baik, yaitu jujur, suka
memberi kepada sesama, tawadu, tabah, tinggi cita-cita, pemaaf, kasih sayang
terhadap sesama, menghormati orang lain, qana’ah, sabar, malu, pemurah, berani
membela kebenaran, menjaga diri dari hal-hal yang haram.

Demikian jawaban dari saya. Mohon arahan dan bimbingannya apabila diperlukan
perbaikan. Terimakasih.

Sumber Refensi:

Ali Nurdin, Syaiful Mikdar, Wawan Suharmawan Pendidikan Agama Islam (BMP
MKDU4221), Edisi 2 (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2022), halaman 5.5 –
5.20.

Anda mungkin juga menyukai