Anda di halaman 1dari 10

A.

PENGERTIAN HASAD DENGKI


Kata hasud berasal dari berasal dari bahasa arab ‘’hasadun’’,yang berarti
dengki,benci.dengki adalah suatu sikap atau perbuatan yang mencerminkan rasa
marah,tidak suka karena iri.dalam kamus bahasa Indonesia hasud diartikan
‘’membangkitkan hati seseorang supaya bagai asmarah,memberontak dan
sebagainya,dengan demikian yang dimaksud dengan hasud sama halnya dengan hasad
yakni suatu perbuatan tercela sebagai akibat rasanya rasa iri hati dalam hati seseorang
Hasad atau dengki.yang selalu juga di sebut kedua-duanya sekali "HASAD DENGKI"
adalah bencana daripada penyakit hati,yang di akibatkan oleh perasaan
DENDAM.Dendam pula ditimbulkan oleh sifat marah.Oleh sebab itu hasad dengki
boleh lah kita katakan anak daripada sifat t.Atau pun cucu daripada sifat MARAH.

Hasad dengki, dan iri hati ialah seseorang itu rasa kurang senang dengan nikmat
yang dikecapi orang lain lalu mengharapkan nikmat itu terhapus daripadanya. Hadis
Nabi saw nyang bermaksud : “Hasad itu memakan (memusnahkan) kebaikan ,
sebagaimana apimemakan (membakar) kayu.”

Menurut para ulama:


Ø Aljurjani al-hanafi’I hasad ialah: Menginginkan atau mengharapkan hilangya nikmat
dari orang yang didengki(Maksud) supaya berpindah kepadanya orang yang
mengdengki.jadi hasad menurut istilah adalah membenci nikmat Allah SWT yang
dianugrahkan kepada oranglain,dengan keinginan agar nikmat yang didapat orang
tersebut segera hilang atau terhapus.
Ø Menurut imam Al-ghazali,dalam kitabnya ‘’ihya ulumuddin’’,Hasad ialah
membenci nikmat Allah SWT,yang ada pada diri oranglain,serta menyukai hilangya
nikmat tersebut.
Ø Menurut Sayyid Qutub dalam Tafsir”’Al-mannar’’,Hasad ialah kerja emosional yang
berhubungan dengan keinginan agar nikmat yang diberikan Allah SWT kepada
seseorang dari Hambanya hilang daripadanya.baik cara yang dipergunkan oleh
orang yang dengki itu dengan tindakan supaya nikmat itu lenyap daripadanya atas
dasar irihati,atau cukup dengan keinginan saja.yang jelas motif dari tindakan itu
adalah kejahatan.
Ø Jadi hasad menurut istilah adalah membenci nikmat Allah yang dianugerahkan
kepada orang lain,dengan keinginan agar nikmat yang didapatorang tersebut segera
hilanatau terhapus.

Abu Hurairah ra. menceritakan bahawa Nabi s.a.w. bersabda:


Takutlah kamu pada sifat dengki (hasad dan iri hati), sesungguhnyadengki itu
dapat memakan kebaikan-kebaikanmu sebagaimana apimemakan kayu bakar."
(Riwayat Abu Daud).
Hasad dengki muncul akibat bisikan syaitan yang menghembus ke benak hati
untuk melakukan sesuatu kezaliman orang lain, menggunakan cara kotor untuk
menjatuhkan orang dan berasa puas dengan taktik tersebut. Inilah yang minta dilindungi
kepada Allah dari perasaan manusia yang hatinya busuk dan sentiasa memikirkan cara
untuk naik ke atas dan memijak orang lain dengan bangganya.
Irihati tu boleh, jika kita iri hati melihat orang lain lebih banyak ibadahnya dari
kita. Jika kita lihat orang lain lebih baik amalannya dari kita. Jika kita lihat orang lain
lebih rajin dari kita. Seterusnya menaikkan semangat kita untuk melakukan seperti
mereka.Berazam untuk beribadah, beramal dan bekerja dengan lebih. Melebihi orang
lain, ini iri hati yang baik. Iri hatilah kepada para ilmuan Islam yang telah banyak
menyumbangkanbuahfikiradan gerak kerja Dakwah yang belum mampu kita laksanakan

Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menyatakan dengki itu ialah suatuperascian
jiwa yang sakit dan tidcik senang hati apabila mengetahui orang lain mendapatsesuatu
kelebihan tetapi sebaliknya dia sendiri akan tersangat gembira jika ia terrnasuk
dalam kumpulan yang memperolehinya (rujuk Rajah la ,lb dan 1c). Imam al-Ghazali,
menghuraikan kedengkian itu ada tiga macam iaitu;
i. Menginginkan agar kenikmatan itu lenyap daripada orang lain dan ia
sebagaipenggantinya.
ii. Menginginkan agar kenikmatan orang lain itu musnah sekali pun ia
sendiri tidak dapatmemilikinya, lantaran dirinya yang memang
serbakekurangan atau tiada kebolehan.Yang penting baginya ialah
orang itu jatuh, maka ia akan tersangat gembira. Pekerti in.lebih jahat
dibandingkan dengan yang pertama.
iii. Merasa sakit hati apabila orang lain melebihinya walaupun ia tidak
berbuat sesuatuuntuk menjatuhkannya. Perasaan ini juga terlarang
kerana tidak redha dengan ketentuanAllah Azza wa Jalla.
Mengikut para mama, syaitan akan menguasai tubuh badan manusia melalui
sepuluh pintu:
1. Melalui sifat bohong dan angkuh
2. Melalui sifat bakhil dan kedekut
3. Melalui sifat takbur dan bongkak
4. Sifat khianat
5. Sifat tidak suka menerima ilmu dan nasihat
6. Melalui sifat hasad
7. Melalui sifat suka meremehkan orang lain
8. Melaluisifat ujub atau bangga diri
9. Melalui sifat suka berangan-angan
10. Melalui sifat buruk sangka

B. Penyebab dan Motif Perbuatan Hasad


Kualitas pada diri orang lain seperti intelektual, spiritual, dan moral kebaikan, atau
perbuatan baik dan saleh, atau faktor luar seperti kehormatan, kedudukan dan harta
dapat menyebabkan hasad. Begitu juga, sifat amoral dan negatif yang dibayangkan
bermanfaat dapat menyebabkan hasad. Hampir semua penyebab hasad adalah hasil dari
perasaan rendah diri dan kekecewaan. Ketika seseorang memandang orang lain lebih
sempurna darinya, perasaan rendah diri menguasainya, yang dengan bantuan faktor
eksternal dan kencederungan batin, menghasilkan perasaan dengki dalam hatinya.
Seorang ulama, Allamah Majlisi, menyebut tujuh penyebab dan motif perbuatan
hasad. Kami telah menyusun penyebab tersebut dan in some cases provided examples
of hasad corresponding to the cause:
- Permusuhan: Hasad bisa berasal dari permusuhan. Sebagai contoh,
permusuhan terhadap keluarga, suku atau kelompok lain menyebabkan
seseorang iri atas keberhasilan mereka.
- Rasa berkuasanya seseorang: Orang yang dengki merasakan kebanggaan
orang yang menjadi sasaran kedengkian karena keberuntungan yang ia miliki.
Tidak sabar melihat itu, pendengki merasa rendah diri dan ingin menghilangkan
keberuntungan itu.
- Takabur (sombong) dan Ujub: Pendengkai bersikap angkuh terhadap orang yg
dianugerahi kelebihan tertentu. Misalnya, orang yg kaya secara lahiriah melihat
dengan hina orang miskin terhormat dan percaya bahwa dia yang seharusnya
mendapatkan kekaguman tersebut.
- Takut dan Cinta Kekuasaan: Orang yang dengki juga merasa takut akan
gangguan tertentu dari pihak orang yang memiliki kelebihan atau keberuntungan
yang dapat menggagalkan tujuannya. Ketakutan itu tercermin ketika seseorang
mendapat kekuasaan di atas orang lain, tidak ada yg membagi keuntungannya.
Misalnya, seseorang yg ingin terpilih kembali menjadi pemimpin organisasi
berharap tidak ada rekan anggotanya yang maju dan menunjukkan
kemampuannya.
- Watak Jahat: Manusia yang berwatak jahat tidak senang melihat orang lain
menikmati segala kebaikan. Orang seperti itu selalu menyambut kabar baik
orang lain, misalnya dalam pendidikan atau bisnis, dengan sarkasme, psimis,
cemooh atau dengan perilaku tidak etis lainnya.

Sifat dengki juga dapat muncul disebabkan oleh kebencian dan permusuhan.
Sebagaimana kedengkian Yahudi kepada Nabi Muhammad dan orang-orang muslim.
Hal tersebut sudah disebut dalam firman Allah: Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar
kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu.
Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut
mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah
Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. Ali ‘Imran 3:
118
Sebab lain timbulnya sifat dengki pada seseorang yakni disebabkan keadaan jiwa
yang kotor. Tanda jiwa yang kotor dapat diketahui apabila mengetahui orang lain
memiliki kelebihan, maka hatinya senantiasa merasa resah. Namun apabila mengetahui
orang lain mendapat kesusahan, maka hatinya menjadi gembira.
Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin menyebutkan sebelas bahaya hasad, yaitu:4
1. Dengki adalah dosa besar.

2. Dengki itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. Namun hadits
ini dha’if.

3. Dengki termasuk akhlak orang Yahudi.

4. Dengki bertentangan dengan persaudaraan sesama umat Islam.

5. Dalam dengki ada indikasi ketidakrelaan dengan takdir Allah Ta’ala.

6. Dengki jalan menuju kesengsaraan.

7. Orang yang dengki mengikuti jalan-jalan syaitan.

8. Dengki mengakibatkan permusuhan dan pertentangan antara manusia.

9. Kadang-kadang dengki mengakibatkan tindak kejahatan pada orang lain.

10. Orang yang dengki meremehkan nikmat Allah padanya.

11. Dengki menyibukkan hati dari ingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Terdapat pula bahaya hasad yang lain yaitu:5


12. Dengki menolak kesempurnaan iman, karena sabda Nabi: “Tidak beriman salah
seorang kamu hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cinta untuk dirinya.”
(HR Bukhari dan Muslim).

13. Orang yang dihasadi (didengki) nanti di hari kiamat akan mengambil kebaikan-
kebaikan orang yang dengki kepadanya, jika kebaikannya masih ada. Jika tidak, maka
dosa-dosanya dipikulkan kepadanya.

Patut disayangkan jika sifat yang buruk ini terdapat pada aktivis dakwah.
Padahal mereka adalah orang yang lebih patut dan lebih utama untuk menjauhi akhlak
yang buruk ini serta seharusnya menjadi teladan bagi umumnya manusia dalam
meninggalkannya.
Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad as-Sadhan menyebutkan bahwa penyakit
hasad ini mempunyai tanda-tanda. Beliau menyebutkan delapan tanda hasad pada
penuntut ilmu:6
1. Senang dengan kesalahan temannya,

2. senang dengan ketidakhadiran temannya,

3. senang dan puas bila temannya dicela,

4. menjelekkan temannya apabila ditanya tentangnya,

5. hatinya terasa sakit dan dadanya terasa sempit, apabila ada pertanyaan dilontarkan
kepada orang lain, atau kepada temannya padahal ia ada,

Sebagaimana firman Allah yang lain dalam surat al-Hasyr ayat 7:


ِ ‫شدِيد ُ ْال ِعقَا‬
‫ب‬ َ َ‫َّللا‬ َّ ‫سو ُل فَ ُخذُوهُ َو َما نَ َها ُك ْم َع ْنهُ فَا ْنتَ ُهوا َواتَّقُوا‬
َّ ‫َّللاَ ِإ َّن‬ َّ ‫و َما َءات َا ُك ُم‬......
ُ ‫الر‬ َ
“…apa yang diberikan Rasul kepada kamu, terimalah dan apa-apa yang
dilarangnya, maka tinggalkanlah dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah sangat keras hukumannya”.
Ayat yang ditulis diatas, yakni bahwasannya apa yang diperintahkan Nabi,
maka wajib ditaati dan apa yang dilarang oleh-Nya wajib untuk dijauhi. Oleh
karena itu apabila Nabi memberi perintah untuk melaksanakan sesuatu, maka
wajib dikerjakan demikian pula sebaliknya Nabi melarang untuk melakukan suatu
perbuatan maka wajib untuk menjauhi dan dihindari.

Iri hati adalah merasa kurang senang melihat kelebihan dan kesuksesan orang lain.
Hukumnya haram. Bahayanya iri hati secara umum anatara lain :
a. Merasa tidak tentram
b. Akan mengakibatkan streess
c. Apabila diketahui orang lain maka nama baik kita tercemar
d. Akan timbul permusuhan
e. Akan mengakibatkan keresahan
f. Menandakan orang lain tersebut tidak bersyukur atas nikmat Allah
g. Jika iri hati dilakukan terus menerus akan mengakibatkan dosa besar
h. Membawa pada maksiat dan kejahatan
i. Merusak ketaatan kepada Allah
j. Membutakan hati sampai membutakan hukum-hukum Allah
k. Menimbulkan kesusahan dan kelelahan yang tidak ada gunanya.

Di dalam kitab Riyald as-Shalihin karya Imam an-nawawi terdapat hadis


Nabi tentang larangan dengki yang berbunyi:
‫ إياكم والحسد فإن الحسد يأكل الحسنات كما‬:‫عن ابى هريرة رضي هللا عنه ان النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬
)‫ االمام النواوي‬-‫تأكل النار الحطاب اوقال العشب (رياض الصالحين‬
“Dari Abu hurairah r.a, sesungguhnya Nabi SAW bersabda:”jauhilah dirimu
dari perbuatan hasud, sebab perbuatan hasud akan memakan kebaikan
sebagaimana api memakan kayu bakar “atau beliau berkata “memakan rumput.”

Ibnu Rajab berkata: Hasad itu terpatri dalam tabi’at manusia, sebab manusia tidak
suka jika diungguli dengan beberapa kelebihan oleh orang lain. Lalu setelah ini manusia
terbagai menjadi beberapa bagian: Di antara mereka ada yang berusaha untuk
menghilangkan nikmat/kelebihan yang terdapat pada orang yang didengki dengan cara
yang salah baik perkataan atau perbuatan, dia berupaya agar nikmat itu berpindah
kepada dirinya, diantara manusia ada yang berusaha menghilangkan nikmat itu dari
orang .Orang yang hatinya dipenuhi rasa iri hati dan dadanya sesak oleh egoisme, maka
selama hidupnya orang tersebut tidak akan merasa tenang hatinya. Dengki merupakan
cita-cita hilangnya suatu kenikmatan yang dikaruniakan Allah kepada seseorang,
Maupun hilangnya kenikmatan itu dicita-citakan untuk berpindah tangan kepada orang
hasad itu atau hilang begitu saja, entah kemana, yang terpenting bagi orang hasad ialah
hilang lenyapnya nikmat itu.

C. Obat Hasad/Dengki
Sebenarnya penyakit hati yang satu ini tidaklah dapat diobati dengan pil atau
kapsul dari apotik atau dengan suntik, herbal atau pijat urat, akan tetapi penyakit hati ini
hanya dapat diobati dengan ilmu dan amal.
Adapun obat yang pertama adalah ilmu, ilmu yang bermanfaat untuk mengobati
hasad adalah pengetahuan tentang hakikat hasad itu sendiri, diantaranya mengetahui
bahwa hasad itu berbahaya bagi si penderita baik bagi agamanya maupun dunianya. Di
dunia, hatinya selalu menderita dan tersayat-sayat, boleh jadi dia mati karenanya,
bagaimana tidak? dia membenci orang lain yang mendapatkan kenikmatan dan
mengharap nikmat tersebut musnah darinya, padahal, hal itu telah ditakdirkan oleh
Allah ta’ala dan tidak akan musnah sampai saat yang telah ditentukan. Sebagian Ahli
Hikmah berkata, “Empat orang yang senantiasa berkubang dalam kesedihan, pertama;
pemarah, kedua; orang yang hasad, ketiga; teman para penyair yang tidak bisa seperti
mereka, keempat; orang yang bijaksana yang diremehkan manusia”.
Adapun obat kedua adalah amal perbuatan, amal perbuatan yang manjur untuk
mengobati hasad adalah melakukan perbuatan yang berlawanan dengan perbuatan yang
ditimbulkan oleh hasad. Misalnya; jika hasad membuat anda ingin mencela dan
meremehkan orang lain, maka hendaknya anda melakukan hal yang berbeda yaitu
memuji orang tersebut. Kemudian jika hasad itu membuat anda sombong kepadanya,
maka hendaknya anda tawaddu’ kepadanya. Jika hasad membuat anda tidak berbuat
baik atau tidak memberi hadiah kepadanya, maka hendaknya anda melakukan
sebaliknya yaitu berbuat baik dan memberikan hadiah kepadanya. Dengan seperti ini -
insya Allah- hasad dihati akan lenyap dan hati kembali sehat dan normal.

Setelah mengetahui bahayanya, tentunya kita harus berusaha menghindari dan


manjauhkan diri dari sifat yang satu ini. Untuk itu perlu melihat kiat-kiat
berikut ini:
 Belajar dan memahami akidah islam yang benar, baik tentang keimanan
ataupun syari’at serta nmengamalkannya. Kebenaran aqidah merupakan
sumber segala perbaikan dan kebaikan. Hal ini dilakukan dengan terus
senantiasa menggali isi kandungan Alquran dan Hadits.
 Memahami dengan benar konsep takdir menurut syari’at Islam, sehingga
faham kalau segala kenikmatan dan rezeki serta yang lainnya tidak lepas
dari ketentuan takdir Allah. Dengan memahami ini diharapkan tidak
timbul dalam diri kita rasa iri dan dengki terhadap orang lain, karena tahu
itu semua tidak lepas dari ketetapan takdir Allah.
 Meyakini dengan benar dan kokoh bahwa semua kenikmatan tersebut
berasal dari Allah dan diberikan kepada setiap orang sesuai dengan
hikmah yang diinginkan-Nya. Sebab tidak semua kenikmatan yang Allah
berikan kepada orang lain itu baik untuknya.
 Membersihkan hati dengan berusaha mengamalkan seluruh syari’at
islam.
Memandang dunia dengan segala perhiasannya sebagai sesuatu yang akan punah
dengan cepat dan sesuatu yang tidak seberapa dibanding akherat. Demikian juga
memandang tujuan akhir kehidupannya adalah akhirat yang kekal abadi Diriwayatkan
oleh AL-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi Muhmmad SAW
bersabda, “Janganlah kalian saling memarahi, jangalah saling mendengki, janganlah
saling membelakangi dan jadilah hamba Allah yang saling bersaudara”

Penyakit hasad yang telah merebak di kalangan pegiat dakwah – sebesar apapun
kondisinya – masih ada harapan untuk kesembuhannya. Abdul Aziz bin Muhammad
As-Sadhan menyebutkan enam solusi untuk penyakit tersebut:
1. Mendoakan teman tanpa sepengetahuannya,

2. berusaha mencintainya, menanyakan keadaannya dan keluarganya,

3. mengunjungi dan mengakui keutamaannya,

4. tidak rela dengan ketidakhadiran temannya, ejekan dan celaan yang diarahkan
kepadanya
5. mendahulukannya daripada dirinya sendiri,

6. meminta pendapat dan nasehatnya.


Semua solusi ini, menurut penulis adalah solusi bila penyakit ini menjangkiti para
penuntut ilmu. Walau demikian, bukan berarti solusi ini dapat berlaku pada para aktivis
dakwah.

Kesimpulan:
Hasad adalah penyakit jiwa yang memiliki dampak grave secara psikologi, moral dan
sosial. Beruntung, dengan iman dan usaha yang tulus terus-menerus, ia dapat diobati.
Orang beriman harus optimis, dan penuh harapa kepada Allah, dan puas dengan jalan
yang Dia berikan kepada makhluknya.
Referensi

1. Al Quran
2. As-Sunnah
3. Beberapa Premis Tentang Perasaan Hasad-Dengki (Phd) Sebagai nilai
Masyarakat Melayu: Suatu Polemik?
https://www.researchgate.net/publication/321759472
4. http://al-islam.org/faq/
5. Bahaya Hasad, Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi. Islamhouse.com
6. Dengki Dalam Perspektif Al quran Korelas dengan teori Agresi
7. Pendidikan Agama Islam SMP Kelas VIII Semester 1/ MGMP-PAI
KOTA BOGOR 23
8. Akhlak Mahmudah dan Mazmumah, Abdul Kholik
9. Penyakit Hasad sebagai Problematika Dakwah Internal Umat Islam,
Rachman Hardiansyah
10. Hubungan Pembelajaran Aqidah Akhlak Dengan Akhlak SiswaSMPN
10 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009
11. Pemahaman Pendidkan Agama Islam dan Pengaruhnya dalam ketaatan
Menjalankan ajaran Agama Islam di SMP NEGERI 5 Tangerang
12. Pemahaman Hukum Islam, Studi Hukum Islam, Nur Alfiyatur Rochmah
13. B A B VI, Perilaku Tercela, Pendidikan Agama Islam
14. www.snba1992.wordpress.com
15. www.asysyariah.com
16. Dengki, Peanyakit Jiwa

Anda mungkin juga menyukai