Anda di halaman 1dari 2

Akhlak Buruk atau Tercela (Al-Akhlaqul Madzmumah)

Akhlak tercela disebut juga Akhlakul mazmumah yaitu Sikap dan tingkah laku yang
buruk terhadap Allah, sesama manusia dan makhluk lain serta lingkungan. Agar setiap
muslim menghindari sifat tercela karena ini sangat merusak kehidupan manusia, baik dalam
kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat maupun kehidupan bernegara. begitu juga
hubungan dengan Allah.

Contoh Akhlak tercela kepada sesama

Tingkah laku atau sikap seseorang terhadap sesama yang tidak sesuai dengan ajaran tuntunan
Al-qur’an dan hadis diantaranya:

1. Mudah marah (Al-Ghadhab) : Yaitu kondisi emosi yang tidak bisa terkontrol yang
mengakibatkan perilaku yang tidak menyenangkan orang lain.
2. Iri Hati atau dengki (Al-Hasadu) : Yaitu sikap seseorang yang ingin menghilangkan
kebahagian / kenikmatan orang lain dan rasa ingin menggagalkan kebaikan orang lain
karena berhasil menjadi lebih baik dan sukses.
3. Mengumpat (Al-Ghiiba) : Yaitu perilaku seseorang yang menghasut orang lain untuk
tidak suka kepada seseorang dan membicarakan keburukannya.
4. Berbuat aniaya (Al-Zhulmu) : Yaitu perbuatan yang akan merugikan orang lain baik
materi maupun non-materi. Dan sebagian mengatakan, seseorang yang mengambil
hak orang lain.
5. Kikir (Al-bukhlu) : Yaitu sikap seseorang yang tidak mau membantu orang lain, baik
dalam hal jasa maupun materi.

Para pelaku akhlak buruk ini seringkali karena kurangnya pengetahuan atau pendidikan moral
untuk membedakan mana yang baik dan juga buruk. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita
untuk menanamkan nilai-nilai baik pada orang sekitar kita atau mempelajarinya melalui buku
Pendidikan Akhlak/Moral Berbasis Teori Kognitif.

Macam-Macam Akhlak Tercela Contoh dari akhlak ini seperti

1. Hasad atau dengki bukan sekadar perasaan iri hati dari seseorang pada orang lain.
Namun ketika hati terikat hasad, maka pemilik hati hasad menginginkan nikmat yang
orang lain juga hilang darinya. Cara untuk mengatasi hasad yaitu dengan selalu
bersyukur atas nikmat Allah yang sudah diberikan. Selain itu, seseorang juga mesti
menyadari jika hasad merupakan perbuatan tercela yang bisa menghanguskan
kebaikan.
2. Dendam juga menjadi perbuatan tercela. Rasa dendam membuat hati seseorang
dipenuhi rasa kemarahan. Dia ingin membalas perlakuan orang lain atas pebuatan
tidak menyenangkan yang dialaminya. Cara untuk mengatasi dendam adalah dengan
memaafkan orang yang menyebabkan sakit hati. Teladan utama dalam hal ini adalah
Nabi Muhammad. Nabi memaafkan orang-orang menyakiti beliau dalam Perang
Uhud walau para sahabat memintanya untuk mendoakan agar mereka celaka.
3. Gibah adalah perbuatan yang cukup sulit dihindari setiap orang. Ghibah adalah
membicarakan diri orang lain. Namun, umumnya gibah tidak hanya
memperbincangkan orang lain dalam hal baik saja, melainkan juga kekurangannya.
Cara menghindari gibah adalah segera mendustakan bisikan setan saat hati ada
dorongan membicarakan aib orang lain. Dengan begitu, ghibah dapat dihindari. Gibah
jika diperturutkan dapat menimbulkan fitnah untuk orang lain.
4. Fitnah merupakan perilaku untuk menjelekkan orang lain agar namanya tercoreng.
Dampak fitnah lebih besar dari pembunuhan. Fitnah mampu menggoreskan luka hat
sepanjang hidup bagi orang yang difitnah. Dan, pelaku fitnah umumnya pengecut dan
memiliki hasad tinggi pada orang lain. Perbuatan ini dapat dicegah dengan menyadari
bahwa Allah memberikan semua nikmatnya secara adil. Hati perlu ditata agar tidak
mudah muncul kebencian yang dapat memicu perilaku fitnah.
5. Namimah adalah sikap mengadu domba.Hanya saja padanan kata kurang sempurna
karena namimah lebih luas pengertiannya. Cara menghindari namimah yaitu menahan
diri untuk tidak menyebarkan setiap kabar yang diterima. Selain itu, perlu pula untuk
menjauhkan diri dari mengikuti perkataan orang yang suka bersumpah, mencela,
mengumbar fitnah, menghalangi orang lain berbuat lain, dan yang melampaui batas
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai