Anda di halaman 1dari 8

ANANIAH

A. Pengertian
Ananiyah yaitu sifat yang menilai sesuatu berdasarkan kepentingan diri sendiri
dan meremehkan orang lain. Perilaku ini harus dihindari karena tidak sesuai
dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan agar kita senantiasa bertolong-menolong
antar sesama manusia.
Ananiyah adalah Sifat sangat tercela, dan membahayakan di dalam pergaulan di
masyarakat. Ananiyah termasuk penyakit hati, apabila dibiarkan akan berkembang
menjadi sombong, kikir, takabur yang diiringi sifat iri dan dengki. Lawan dari sifat
Ananiah adalah rasa persaudaraan atau kebersamaan

B. Ciri-ciri Orang yang Berperilaku Ananiah


Berikut ciri-ciri orang yang berperilaku Ananiah:
1. Sulit diajak berbagi rasa, suka semaunya sendiri, dan tidak mau memikirkan
penderitaan orang lain.
2. Memiliki perilaku yang cenderung tidak mengenal kompromi (dalam arti
negatif).
3. Memiliki perilaku cuek, masa bodoh, tidak mau tahu urusan orang.
4. Memiliki perilaku yang selalu cenderung tidak mau rugi.
5. Merasa dirinya paling hebat
6. Menilai sesuatu baik dan buruk, atau benar dan salah, menurut dirinya sendiri

C. Penyebab perilaku Ananiah


Ada beberapa sebab yang menjadikan manusia terkena Ananiyah diantaranya ;
a. Kesalahan pendidikan dari kedua orang tua terhadap anak.
b. Serta tidak adanya perhatian terhadap anjuran untuk menjauhi penyakit
hasad serta keinginan untuk menguasai orang lain.
c. kebencian serta banyaknya hukuman yang diberikan terhadap berbagai
kesalahan yang kecil maupun yang besar.
d. tidak adanya keadilan terhadap anak, serta melebihkan satu anak
dibandingkan anak yang lain.
e. tekanan ekonomi yang menyebabkan seseorang tidak peduli kecuali kepada
diri sendiri dan tidak melakukan aktivitas kecuali untuk kemaslahatan diri
sendiri.

D. Contoh Perilaku Ananiah


 Di dalam bersikap Ananiah selalu ingin menang sendiri
 Tidak mau mengerti dan memahami perasaan orang lain.
 Selalu mengganggu kenyaman hidup orang lain
 Tidak pernah mau mendengar saran atau kritikan orang lain.
E. Akibat buruk Perilaku Ananiah
 Dapat dibenci oleh banyak orang
 Dapat merusak persaudaraan
 Memiliki banyak musuh dan dikucilkan dari kehidupan masyarakat
 Hidupnya menjadi susah
 Dapat mendorong orang menjadi kikir

F. Bahaya Ananiah
Adapun bahaya yang ditimbulkan dari perilaku ananiyah adalah,
1. Menimbulkan kekecewaan orang lain,
2. Merusak hubungan persaudaraan,
3. Memutuskan hubungan silaturahim,
4. Dijauhi dalam pergaulan dan dikucilkan oleh orang lain,
5. Kaku dalam pergaulan, sehingga sulit mencapai ketenteraman hidup bersama,
6. Menimbulkan kebencian, pertengkaran, dan permusuhan,
7. Sulit menerima petunjuk kebenaran, karena merasa dirinya adalah yang
paling benar,
8. Berdosa kepada Allah Swt. karena Islam melarang sifat ananiyah.

G. Cara Menghindari Perilaku Ananiah


Agar kita bisa mengobati penyakit yang berbahaya ini harus ada peran aktif
dari masyarakat mulai dari keluarga, dan masyarakat secara umum. Keluarga dan
masyarakat memiliki peranan penting dalam hal ini. Karena pada kenyataannya
seorang anak sangat terpengaruh oleh lingkungan yang mengelilinginya.
Sehingga anak harus diajarkan agar menjauhi Ananiyah sedini mungkin. Dan
agar ia mencintai bagi orang lain apa yang ia cintai bagi dirinya. Serta berupaya
semaksimal mungkin hingga ia sampai pada derajat dimana orang lain bisa
berpengaruh pada dirinya.
Berikut cara menghindari perilaku Ananiah:
1. Mengingat akan akibat negatif yang ditimbulkan dari perilaku Ananiah
2. Mengingat bahwa kita adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain.
3. Mengingat bahwa perilaku Ananiah termasuk perilaku tercela yang dilarang
oleh Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
4. Menumbuhkan sikap sosial dan toleransi.
Pemarah (Ghadab)

1. Pengertian Ghadab
Gadab (marah) secara bahasa artinya keras, kasar, dan padat. Orang yang marah
(pemarah) di sebut gadib. Secara istilah, gadab berarti sikap seseorang yang
mudah marah karena tidak senang terhadap perlakuan atau perbuatan orang lain.
Maka, marah dalam pengertian ghadab bersifat negatif. Tentu saja, sifat pemarah
seperti itu dapat membakar jiwa dan menghanguskan akal. Itulah sifat pemarah
yang dilarang Allah dan RasulNya.
Bentuk-bentuk sifat marah sangat beraneka ragam, seperti: menampakkan wajah
yang cemberut, mata yang melotot, berkata-kata kasar dan kotor ataupun
berbentuk tindakan yang merugikan orang lain.

2. Ciri-ciri ghadab
 Mudah marah,
 Mudah tersinggung,
 Membesarkan masalah kecil,
 Berkata-kata kasar,
 Mencaci maki.

3. Penyebab Ghadab
Faktor-faktor yang dapat mengundang timbulnya rasa marah, bisa berupa hal-hal
seperti dibawah ini:
a. Tugas yang diberikan untuk diselesaikan, tetapi diabaikan.
b. Terjadi pelanggaran terhadap suatu perjanjian bersama.
c. Diberikan amanat, tetapi dikhianati.
d. Merasa dirinya disakiti, ditipu atau dihina dan dilecehkan oleh orang lain.
e. Merasa agamanya diinjak-injak, dihina dan dilecehkan oleh agama lain.

4. Contoh sifat Ghadab


a. Seorang guru marah pada saat diberitahu bahwa tulisan dan jawaban beliau
ada yang salah.
b. Seorang teman marah ketika ditegur akan kesalahannya
c. Kakak memarahi adiknya ketika bajunya ditumpahi minuman yang akan
disuguhkan kepadanya.

5. Dampak negatif dari marah yaitu:


Berikut beberapa dampak negatif dari sekian banyak dampak negatif dari marah,
yaitu:
a. Dijauhi teman/saudara
b. Untuk kesehatan, dapat menyebabkan darah tinggi, batuk dan cepat tua
c. Meretakkan hubungan persaudaraan
d. Menimbulkan kebencian, Perkelahian, Permusuhan dan sakit hati
e. Keputusan dan tindakan orang marah cenderung menambah masalah.
f. Dibenci Allah swt. dan Dapat terjauhkan dari ampunan dan surga Allah

6. Cara menghindari dan menghilangkan sifat marah


Berikut ini pemakalah merangkum cara-cara menghindari dan menghilangkan sifat
marah secara umum dan garis besarnya adalah sebagai berikut:
a. Ketahuilah akibat buruk dari marah.
b. Meningkatkan takwa dan ibadah, serta memupuk sifat sabar.
c. Mengevaluasi akan kesalahan yang telah dilakukan.
d. Lapang dada, luas pandangan, gunakan akal dan pikiran serta tidak emosional.
e. Membaca ta’awudz (memohon perlindungan Allah dari godaan syaitan yang
selalu membangkitkan amarah.
f. Apabila marah segeralah memberi maaf.
g. Harus meninggalkan sesuatu perbuatan yang dapat membuat kesal.
h. Harus dapat melihat bahwa masalah dapat diselesaikan dengan baik tanpa
adanya kemarahan.
i. Harus berusaha selalu bersabar dan berprilaku lemah lembut dan selalu
mendekatkan diri kepada Allah.
j. Harus sering membaca Alqur’an dan sering mengingat Allah SWT.
k. Harus sering puasa dan kurangi bergaul dengan hal yang buruk.
l. Harus menyadari bahwa perilaku marah sangat dibenci oleh Allah SWT.
Putus Asa

A. Pengertian Putus Asa


Putus asa adalah suatu dikap/perilaku yang merasa bahwa dirinya telah gagal atau
tidak mampu dalam meraih suatu impian, harapan atau cita-cita dan tidak mau
lagi kembali untuk berusaha dalam melanjutkan apa yang diinginkan. Putus asa
berarti habis harapan, tidak ada harapan lagi, dan seseorang dikatakan putus asa
apabila tidak lagi mempunyai harapan tentang sesuatu yang semula hendak mau
dicapai.

B. Penyebab Putus asa


Putus asa adalah sifat yang dapat merugikan diri, banyak hal sehingga seseorang
bisa putus asa, namun dari banyak penyebab tersebut salah satu yang paling
sering terjadi dalam masyarakat adalah karena terjadinya kegagalan yang
berulang kali dalam mencapai cita-cita atau pengharapan sesuatu. Namun
sebenarnya penyebab putus asa seseorang bukan hanya berasal dari persoalan
yang dihadapi semata, akan tetapi cara penyikapi persoalan yang dihadapi
tersebut.

C. Dampak Negatif Putus asa


Putus asa adalah termasuk akhlak yang sangat tercela, dampaknya amat negatif
baik bagi diri sendiri juga bagi keluarga. Adapun dampak dari putus asa
diantaranya :
1. Dapat merugikan diri sendiri dikarenakan terjadinya :
2. Susah untuk mencapai kemajuan

D. Ciri-ciri orang yang putus asa


 Timbulnya sifat malas setelah mengalami kegagalan dalam suatu usaha
 Tidak ada niat dan bersemangat untuk meneruskan usahanya yang gagal itu
 Selalu diwajahnya tampak murung seakan tidak memiliki gairah untuk bangkit
dan berusaha kembali
 Hati dan pikirannya mudah terpancing emosi, sehingga penyebab sedikit aja
sudah timbul kemarahan yang memuncak

E. Dampak Negatif Putus Asa


Dalam sifat putus asa pada hakikatnya memiliki dampak negatif, seperti
berkurangnya semangat dalam menjalankan kehidupan, Allah SWT melarang
umatnya untuk mendekatkan diri dari sifat buruk itu, dengan cara mendekatkan
diri kepada allah swt dan berikhtiar.
Dampak negatif sifat buruk putus asa
1. Berkurang/ hilangnya semangat menjalankan aktivitas
2. Menurunnya keaktifan dalam melakukan kegiatan
3. Menurunnya percaya diri
4. Menurunnya tingkat kepercayaan dari teman-teman sekitarnya
5. Selalu murung dan bersedih

F. Cara Mengatasi rasa putus asa


1. Mendekatkan diri kepada allah berdoa dan berikhtiar
2. Ketabahan, yaitu tegar serta kuat hati dalam menghadapi cobaan dan
kesulitan
3. Meningkatkan kualitas diri
4. Mencoba mengurangi dan melupakan segala masalah
5. Jangan sering menyendiri
6. Hiburlah diri dengan aktivitas yang membuat kamu lupa masalah itu.
Namimah (Adu Domba)

1. Pengertian Namimah
Namimah artinya adu domba yaitu usaha untuk membuat orang lain saling
bermusuhan. Umpanya pembicaraan si A disampaikan kepada si B yang pernah
diperkatakan si A dengan tujuan untuk menimbulkan permusuhan antara si A dan
si B dan mengotori kejernihan pergaulan atau menambah keruhnya pergaulan.
Sikap namimah sangat dibenci Islam, karena dapat membuat persatuan umat
menjadi pecah sehingga dapat melumpuhkan (melemahkan) kekuatan umat
Islam.
2. Sebab dan akibat yang menimbulkan namimah
· Sebagian orang tidak tahu bahwa mengadu domba adalah perbuatan yang
diharamkan bahkan termasuk di antara yang berdosa besar yang dapat
menimbulkan permusuhan, memutuskan tali persaudaraan, menghancurkan
keharmonisan rumah tangga dan menebarkan kebencian di antara sesama kaum
Muslimin.
· Melampiaskan apa yang ada di dalam hati yang berupa iri dan dengki, yaitu
dengan mengadu domba di antara orang yang saling mencintai dan berusaha
untuk merendahkan orang yang dibenci itu di hadapan orang lain.
· Mencari simpati dari rekan-rekan sepergaulan dan berusaha untuk mengadakan
pendekatan kepada mereka dengan memberikan berita baru atau sesuatu hingga
mereka memperhatikan kepadanya.
· Adanya keinginan untuk menimbulkan keburukan terhadap orang yang
diceritakan, misalnya dengan mengutip omongan orang yang dimaksud kepada
seseorang yang berkuasa, atau karena adanya keinginan untuk mendatangkan
marabahaya terhadap orang yang dibencinya dengan berbagai macam cara.
· Menampakkan kecintaan dan berusaha mengadakan pendekatan kepada orang
yang diajak bicara dengan berusaha seakan-akan ia adalah salah satu di antara
orang-orang yang mencintainya sehingga tidak ridha dengan perkataan orang lain
tentangnya, untuk itu disampaikan kepadanya semua ucapan tentangnya, bahkan
mungkin dengan menambah-nambahinya agar ia lebih dicintai oleh orang yang
diajak bicaranya itu.
· Sekedar main-main dan bergurau, karena pada kenyataannya banyak
perkumpulan yang diselenggarakan sekadar untuk mengundang tawa, senda
gurau dan mengutip omongan yang beredar di antara mereka.
· Adanya keinginan untuk mengada-ada dan mengetahui rahasia orang lain serta
menimbulkan surprise di kalangan manusia, sehingga untuk maksud itu ia
mengutip ucapan seseorang untuk membuka rahasia orang lain.
·
3. Akibat Namimah
· Namimah merupakan sebuah dosa besar dan amat dibenci oleh Allah
· Orang yang berbuat namimah tidak akan dimasukkan ke dalam surga tetapi justru
akan dimasukkan ke dalam neraka
· Namimah dikelompokkan ke dalam perbuatan fitnah, dan fitnah itu bahayanya
lebih kejam dari pembunuhan
· Orang namimah termasuk kelompok orang munafik, karena memiliki muka dua
· Akibat namimah dapat memutuskan tali silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah dua
orang atau lebih
· Orang berbuat namimah hidupnya tidak akan tenang karena kebohongan yang
diperbuatnya.

4. Cara Menghindari Sikap Namimah


 Menyadari bahwa perilaku namimah merupakan suatu perbuatan dosa yang
harus kita jauhi.
 Menyadari bahwa perilaku namimah memiliki bahaya yang sangat serius
 Menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan berbuat namimah
 Bersilaturahmi dengan baik
 Selalu berusaha untuk menjaga diri dari perbuatan dari fitnah dan dusta
 Meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT

Anda mungkin juga menyukai