A. Latar belakang
Pada dasarnya rasa iri akan tumbuh apabila orang lain menerima kenikmatan,
kesuksesan atau kebahagiaan. Biasanya jika seseorang mendapat nikmat,
kesuksesaan atau kebahagiaan, maka ada dua sikap reaksi yang akan timbul pada
manusia lainya. Yaitu ia benci terhadap nikmat yang diterima orang lain dan senang
bila nikmat itu hilang dari padanya, sikap reaksi inilah yang disebut perpaduan antara
iri hati dan dengki. Atau ia tidak menginginkan nikmat itu hilang dari orang lain,
tetapi ia berusaha keras bagaimana mendapatkan nikmat semacam itu. Sikap reaksi
kedua ini dinamakan keinginan dari kedua sikap reaksi manusia tersebut, sikap iri
dan dengki yang bisa membahayakan atau membawa bencana buruk bagi orang lain.
Manusia adalah makhluk sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT dengan
berbagai kelebihan dan kekurangan,di dalam diri manusia terdapat organ tubuh
manusia yaitu hati atau yang disebut dengan qolbu. Hati juga tempat bersemayamnya
syaitan, iblis dan keburukan yang disebut juga dengan penyakit hati. Penyakit hati
dalam islam bukanlah penyakit yang menyangkut kesehatan seperti penyakit liver,
chirhosis dan penyakit lain sebagainya. Penyakit yang ada di dalam hati setiap orang
bisa mempengaruhi perbuatan dan prilakunya. Perihal penyakit hati disebutkan dalam
firman Allah SWT QS. At-Taubah ayat 125 sebagai berikut :
“ Dan Adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit*, Maka dengan
surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan
mereka mati dalam Keadaan kafir.”
*Maksudnya penyakin bathiniyah seperti kekafiran, kemunafikan, keragua-raguan dan sebagainya.*
Beberapa penyakit hati yang bisa terjadi pada manusia dan berbahaya jika
dibiarkan begitu saja. Diantara penyakit hati itu adalah penyakit iri hati.
BAB I
PENDAHULUAN
2
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Iri Hati ?
2. Apa penyebab Iri Hati ?
3. Bagaimana cara mengatasi rasa Iri Hati ?
4. Apa bahaya-bahaya yang di timbulkan dari sifat Iri Hati ?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Iri Hati
2. Untuk mengetahui Apa penyebab Iri Hati
3. Untuk mengetahui Bagaimana cara mengatasi rasa Iri Hati
4. Untuk mengetahui apa saja bahaya-bahaya yang di timbulkan dari sifat Iri
3
Iri adalah emosi yang tidak menyenangkan (Smith dan Kim 2007). Thompson
dkk (1980 dalam Sears dkk 2001) mengatakan suasana hati yang buruk dapat
menyebabkan kita memusatkan perhatian pada diri kita sendiri maka keadaan itu akan
mengurangi kecenderungan untuk menolong orang lain,
BAB II
PEMBAHASAN
1
Pengertian Iri dan Dengki, (http://jossnet.blogspot.com/2012/11/pengertian-iri-dan-dengki) ,
diakses pada Sabtu, 3 November 2012
2
Darsono dkk, Membangun Akidah dan Akhlak, cetakan ke 1, (Solo: Tiga Serngkai Pustaka Mandiri,
2009) hlm. 121
3
Dasar Alkitab Mengenai Hidup Rohani Kristen,
(http://suryadeibee.blogspot.com/2015/07/menjauhkan-sifat-iri-hati-atau-dengki) diakses pada Rabu, 15 Juli
2015
4
namun bila kita berpikir bahwa menolong orang lain akan membuat kita
merasa lebih baik dan mengurangi perasaan buruk, mungkin kita akan lebih
cenderung memberikan pertolongan pada orang lain. Selain itu, iri merupakan
perasaan negatif terhadap orang lain disertai dengan perbandingan sosial yang negatif
(Cohen-Charash, 2009)4
Iri adalah emosi yang tidak menyenangkan (Smith dan Kim, 2007). Persepsi
bahwa kekurangan dan keinginan seseorang adalah kelebihan, prestasi, dan harta yang
dimiliki orang lain, merupakan ancaman terhadap harga diri. Seseorang dapat
mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan karena perasaan iri dengan cara
mengagungkan diri atas individu lain yangdiirikan (Wert dan Salovey 2004 dalam
Duffy dkk 2012).5
B. Apa penyebab Iri Hati
Merasa dirinya paling hebat, terlampau kagum dan pemujaan terhadap kehebatan
dirinya. Ia keberatan bila ada orang lain melebihi dirinya. Ia takut apabila
koleganya mendapatkan kekuasaan, pengetahuan atau harta yang bisa
mengungguli dirinya.
Kesombongan, Ia memandang remeh orang lain dan karena itu ia ingin agar
dipatuhi dan diikuti perintahnya. Ia takut apabila orang lain memperoleh
kenikmatan atau kesenangan, dan menyebabkan orang tersebut berbalik dan tidak
mau tunduk kepadanya.
Kikir, orang seperti ini senang bila orang lain terbelakang dari dirinya, seakan-
akan orang lain itu mengambil dari milik dan simpanannya. Ia ingin meskipun
nikmat itu tidak jatuh padanya, agar ia tidak jatuh pada orang lain. Ia tidak saja
kikir dengan hartanya sendiri, tetapi kikir dengan harta orang lain. Ia tidak rela
ada kenikmatan pada orang lain.
Karena sudah ada permusuhan. Ini adalah penyebab kedengkian yang paling
parah. Ia tidak suka orang lain menerima nikmat, karena dia adalah musuhnya.
Maka akan diusahakannya jangan ada perolehan kebajikan pada orang tersebut.
4
Interelasi antara Iri, Sosial, Undermining, dn Prosocial Behavior, Jurnal Ilmiah Psikologi, vol.8, no.3,
2016, hlm.143
5
Interelasi antara Iri, Sosial, Undermining, dn Prosocial Behavior, Jurnal Ilmiah Psikologi, vol.8, no.3,
2016, hlm.144.
5
Bila musuhnya itu mendapat kenikmatan atau kebahagian, hatinya menjadi sakit
karena bertentangan dengan tujuannya. Permusuhan itu tidak saja terjadi antara
orang yang sama kedudukannya, tetapi juga bisa terjadi antara atasan dan
bawahannya. Sehingga sang bawahan misalnya, selalu berusaha menggoyang
kekuasaan atasannya.
Takut mendapat saingan. Bila seseorang menginginkan atau mencintai sesuatu
maka ia khawatir kalau mendapat saingan dari orang lain, sehingga tidak
terkabullah apa yang ia inginkan. Karena itu setiap kelebihan yang ada pada orang
lain selalu ia tutup-tutupi. Bila tidak, dan persaingan terjadi secara sportif, ia takut
kalau dirinya tersaingi dan kalah. Dalam hal ini bisa kita misalkan dengan apa
yang terjadi antardua wanita yang memperebutkan seorang calon suami, atau
sebaliknya. Atau sesama murid di hadapan gurunya, seorang pegawai dengan
pegawai lainnya untuk mendapatkan perhatian yang lebih banyak dari atasannya,
dan sebagainya.6
Allah telah melarang umatnya untuk tidak Iri Hati kepada sesamanya, dalam
Al-Qur’an, Allah SWT. berfirman :
“ dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-
laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun)
ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian
6
Soepardjo dkk, Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama Islam, cetakan ke 2 (Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, 2004) hlm. 70
6
dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu”. QS. An-
nisa ayat 32.
Dari ayat Al-Quran di atas sudah jelas, bahwa setiap manusia pasti memiliki
bagiannya masing-masing, tergantung apa yang kita usahakan. Allah telah
memberikan karunia-Nya kepada orang-orang yang memang berusaha untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan baik laki-laki maupun perempuan. Semua
sudah ada bagiannya. Tidak usah kita iri hati.
Namun ada pengecualian untuk hal ini. Kita boleh iri hati kepada orang lain
yang memang dia mendapakatkan lebih. Contohnya, Abdul adalah seorang siswa
yang selalu mendapatkan nilai bagus. Dia selalu rangking 1 karena Abdul rajin
belajar, berlatih dan berdoa di rumahnya. Nah, untuk hal seperti itu, kita boleh iri hati
terhadap Abdul, kemudian berpikirlah bagaimana caranya agar bisa seperti Abdul,
maka ikutilah cara yang dilakukan Abdul. Dengan kita rajin belajar, rajin berlatih, dan
berdoa. Niscaya, kita pun akan mendapatkan hal yang sama seperti Abdul. Dari cerita
tadi, iri hati terhadap seseorang bisa kita bagi menjadi dua akibat, yaitu:
a) Akan menyiksa diri kita sendiri. Akibat yang akan ditimbulkan oleh iri hati ini
adalah tersiksa batin, badan, dan waktu hanya untuk memikirkan orang yang
dipikirkannya (negatif). Tidak berusaha dan bekerja keras untuk menjadi
seperti orang yang dipikirkannya. Jika iri hati ini berlanjut, maka akan
menyebabkan masalah kemana-mana. Seperti, mengadu domba, memfitnah,
dan berbicara yang bukan sebenarnya kepada orang lain.
b) Akan menjadikan kita seperti orang lain. Akibat yang akan ditimbulkan oleh
iri hati ini adalah positif. Dengan ia berusaha, bekerja keras, belajar, dan
berdoa agar bisa seperti orang lain yang sukses misalnya. Tentu hal ini adalah
baik untuknya. Bukan dengan mengadu domba, memfitnah dan berbicara yang
bukan sebenarnya. Tetapi dengan usaha dan kerja keras yang ia lakukan.7
7
Iri Hati? No Way!! , (http://www.kautsar.co.id/mobile/read/article/109/iri-hati-no-way) diakses
pada 29 April 2009
7
Dari Abu Urairah, Rasulullah SAW. Bersabda: “jika salah seorang diantara
kalian melihat orang lain diberi kelebihan harta dan fisik (atau kenikmatan
dunia lainnya), Maka lihatlah kepada orang yang berada dibawahnya. HR.
Bukhari dan Muslim.
Kelima, banyak mendo’akan orang lain yang mendapatkan nikmat dalam
kebaikan karena jika kita mendo’akannya, kita akan dapat yang semisalnya.
8
A.M. Hardjana, 7 Perusak Pribadi Manusia, cetakan pertama, (Yokyakarta: Kanisius, 1992), hlm. 41-
42
8
Rasulullah SAW bersabda : “Do’a seorang muslim kepada saudara nya ketika
saudaranya tisak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan).
Disisinya ada Malaikat (yang bertugas mengaminkan do’anya kepada
saudaranya.ketika dia berdo’a kebaikan kepada saudaranya, Malaikat
tersebut berkata; “Aamiin”, Engkau akan mendapatkan semisal dengannya.”
HR.Muslim.9
a) Mengatasi iri hati
Untuk dapat mengatasi rasa iri, kita perlu mengerti apa yang
menyebabkan kita iri hati terhadap teman atau orang lain.
berdasarkan kesadaran akan sebabnya itulah kita dapat mengalahkan
rasa itu dangan strategi yang pas. Beberapa cara disebutkan disini :
Jika orang iri karena dia minder, orang itu perlu di bantu untuk melihat
kebaikan dirinya sendiri sehingga ia tidak minder. Jika ia mempunyai
harga diri barangkali perasaan iri hatinya akan berkurang.
Jika orang iri karena dia sombong dan tidak mau di saingi dan dikalahkam
temannya,ia akan bertanya,mengapa ia tidak suka disaingi? Apakah orang
lain yang kenyataanya lebih baik memang bermaksud menyainginya?.
Bukankah banyak orang yang lebih hebat dan baik dari kitadan orang itu
tidak bermaksud menyaingi atau mengalahkan?
Jika orang iri hati karna orang tua yang tidak adil sewaktu dia kecil,trauma
itu perlu di buka dan disadari dengan bantuan pembimbing.
Kita perlu sadari bahwa tuhan itu maha baik dan dia telah menciptakan
banyak manusi dengan kehebatan masing-masing.maka dapat terjadi
bahwa banyak orang memang kenyataannya lebih baik dan berhasil dari
kita.
Jika orang iri karena pemimpinya berlaku tidak adil dan pilih
kasih,pemimpin itulah yang perlu di bantu untuk bersikap adil terhadap
orang tersebut.
Iri hati terhadap keberhasilan orang lain dapat diubah menjadi dorongan
positif bagi kita kita maju dan berjuang.Jadi iri hati tidak berkembang
9
Mengapa Hati ini masih Merasa Iri, (http://rumaysho.com/1021-mengapa-hati-ini-masih-iri) diakses
pada Mei 13 2010
9
10
Paul Suparno, SJ, Hidup berkomunitas, Tugas perutusan, Do’a dan Motivasi, vol.2 dari Saat Jubah
bikin Gerah, (Yogyakarta: Kanisius, 2007) hlm. 32-33
11
Mengapa Hati ini masih Merasa Iri, (http://rumaysho.com/1021-mengapa-hati-ini-masih-iri)
diakses pada Mei 13 2010
10
12
Iri Hati dan Dengki , (http://www.anggawipat24.com/2018/iri-hati-dan-dengki), diakses pad rabu
April 19, 2018
13
Benarkah Iri Hati Berdampak Pada Kesehatan Fisik seseorang (https://moeslema.com/4411),
diakses pada 9 Agustus 2017
11
A. KESIMPULAN
Rasa iri hati termasuk penyakit yang berat bagi hati, penyakit iri hati tidak bisa
di obati kecuali dengan ilmu dan amal. Bagi orang hasud dari iri hati mereka harus
mengetahui bahwa nikmat ini adalah anugrah Allah SWT., jika mereka ingin berhasil
mereka hendaklah berpindah pandangan kepada tuhan, meminta karunia-Nya karna
gudang-gudang nikmat-Nya bukan monopoli untuk seseorang saja tapi untuk semua
makhluk-Nya. Iri hati bisa menjadi sangat berbahaya dan menyiksa batin kita sendiri.
Tentu akan menimbulkan perpecahan jika kita tidak mampu menahan penyakit hati
ini. Kemudian iri hati juga bisa menimbulkan hal yang positif jika kita berusaha,
kerja keras, dan berdoa bisa membuat kita meraih apa yang kita inginkan.
B. SARAN
Ada beberapa Tips agar mengubah rasa Iri menjadi hal yang positif, diantarnya:
Berhentilah menghakimi diri sendiri dengan tidak menilai diri yang terlalu
rendah dan tidak menganggap situasi kita dibandingkan orang lain.
Mafkanlah orang yang membuat kita Iri dan diri sendiri.
Ubah diri kita dari rasa Iri menjadi rasa menghargai.
Gunkanlah rasa iri untuk menciptkan tujuan.
BAB III
PENUTUP
12
DAFTAR PUSTAKA
Benarkah Iri Hati Berdampak Pada Kesehatan Fisik seseorang
https://moeslema.com/4411, diakses pada 9 Agustus 2017
Darsono dkk, Membangun Akidah dan Akhlak, cetakan ke 1, Solo: Tiga Serngkai Pustaka
Mandiri,
Dasar Alkitab Mengenai Hidup Rohani Kristen,
http://suryadeibee.blogspot.com/2015/07/menjauhkan-sifat-iri-hati-atau-dengki
diakses pada Rabu, 15 Juli 2015
Hardjana, 7 Perusak Pribadi Manusia, cetakan pertama, Yokyakarta: Kanisius, 1992
Interelasi antara Iri, Sosial, Undermining, dn Prosocial Behavior, Jurnal Ilmiah Psikologi,
vol.8, no.3, 2016
Iri Hati? No Way!! , http://www.kautsar.co.id/mobile/read/article/109/iri-hati-no-way
diakses pada 29 April 2009
Mengapa Hati ini masih Merasa Iri, http://rumaysho.com/1021-mengapa-hati-ini-masih-iri
diakses pada Mei 13 2010
Pengertian Iri dan Dengki, http://jossnet.blogspot.com/2012/11/pengertian-iri-dan-dengki)
diakses pada Sabtu, 3 November 2012