Anda di halaman 1dari 6

1.2.2.

4 Tingkah Laku Interkelompok

Kelompok terdiri dari komponen penting yang bisa mempengaruhi tingkah laku
anggotanya, yaitu

1. Peran

2. Status

3. Jaringan Komunikasi

4. Norma

Peran

Jadi PERAN berfungsi untuk membedakan anggota kelompok berdasarkan tanggung


jawab masing-masing. Peran juga membantu menciptakan lingkungan yang stabil serta
mengurangi ketidakpastian karena setiap orang yang duduk di posisi tertentu sudah tahu apa
yang diharapkan darinya. Peran dapat mencegah anggota kelompok dari sanksi negative akibat
salah mengambil tindakan dan mencegah anggota kelompok dari kesalahpahaman (Burn, 2004).
Peran dapat mempengaruhi tingkah laku individu. Tak peduli apa latar belakang individu atau
bagaimana kepribadiannya. Peran dapat mengarahkan tingkah laku individu, bahkan menjadi
sangat ekstreem, yang dalam kondisi normal hampir tidak mungkin dilakukannya (Zimbardo,
2007).

Status

Status terbentuk karena adanya perbedaan peran di dalam kelompok. Ada peran-peran
yang pemegangnya lebih dihormati, dibandingkan dengan yang lain. Berarti pemegang peran itu
memiliki status yang lebih tinggi daripada yang lain, misalnya Pemimpin.

Status mengindikasikan bahwa adanya hirarki di dalam kelompok (Vaughan dan Hogg,
2005).Hak istimewa yang diterima anggota berstatus tinggi membuat anggota kelompok yang
statusnya lebih rendah termotivasi untuk meraih status yang lebih tinggi.Itulah sebabnya
mengapa status di dalam kelompok dikatakan memiliki pengaruh social yang kuat pada anggota
kelompok. Contoh: banyak orang Indonesia berlomba-lomba menjadi anggota legislative pada
Pemilu 2009. Hal ini terjadi karena status sebagai anggota legislative lebih tinggi ketimbang
warga Negara biasa.Apalagi imbalan sebagai anggota legislative juga tidak kecil.
Jaringan Komunikasi

Iklim komunikasi dalam kelompok ini terjalin dengan baik untuk saling
menginformasikan hal-hal yang dianggap penting untuk diketahui bersama. jika ada individu lain
yang berusaha ikutan mangkal di wilayah kebon kacang ini, maka akan ditegur secara baik-baik
untuk tidak mangkal di sana, kecuali ada ijin atau pembicaraan sebelumnya untuk bergabung
dengan kelompok ini, hal ini pun dilihat lagi apakah ada yang sudah mengenal karena
berdasarkan pada koneksi, kalau tidak ada yang mengenal anggota baru yang berusaha
bergabung ini, akan sulit untuk bisa mangkal di daerah kebon kacang.

Norma

Norma yang berlaku dalam kelompok ini tidak ada peraturan tertulis , semua berjalan
berdasarkan pada kebiasaan rutinitas sehari-hari dan menjaga toleransi dan sikap saling
mendukung. Hubungan satu sama lain di dalam kelompok ini, ada komitmen untuk saling
menjaga ketertiban dan keamanan buat para pelanggan, juga ada sikap saling tolong menolong
antar kelompok, misalnya salah satu dari mereka lagi kesulitan dalam hal keuangan, jadi mereka
bisa saling gotong royong untuk membantu rekan mereka yang sedang kesusahan tersebut.

Konflik Interkelompok

konflik yang terjadi antar individu dalam sebuah kelompok atau tim, departemen,
organisasi, perusahaan dsb. Seseorang yang sedang mengalami konflik tidak hanya harus
mengatasi konflik dalam dirinya dan orang lain, dia juga harus berhadapan dengan keseluruhan
interaksi dengan semua pelaku yang terlibat.
Konflik selalu menimbulkan keadaan-keadaan yang membuat seseorang merasa tidak nyaman
baik dengan dirinya sendiri, dengan individu yang terlibat, maupun dengan lingkungan sekitar
yang tidak berdosa. Bila tidak segera ditangani bisa jadi akan menimbulkan bias kemana-mana.
Sehingga melibatkan banyak orang. Padahal hanya dua atau tiga orang yang harusnya
bertanggung jawab atas konflik tersebut.
Oleh karena itu, saat paling tepat mengatasi konflik adalah saat jumlah orang yang terlibat masih
kecil. Sehingga akan memudahkan dalam penyelesaiannya.

1.2.2.5 Konflik Organisasi

Munculnya konflik dlm organisasi tidak selalui bersifat negatif. Konflik bisa dijadikan alasan
untuk mengadakan perubahan dlm keorganisasian.
Sebab sebab konflik

Persaingan terhadap sumber-sumber daya yg langka

Setiap devisi dlm organisasi akan berlomba untuk mendapat bagian dari alokasi sumber
daya yg ada. Masing-masing menginginkan alokasi sumber daya yg banyak agar dpt
mempercepat pertumbuhan, kemajuan, dan pengembangan dalam divisi. Karena adanya
persaingan tsb akan memicu timbulnya konflik

Ketergantungan tugas (interdependence)

Dalam organisasi dapat dipastikan ada ketergantungan antara dua individu atau
kelompok untuk mencapai kesuksesan dalam tugas-tugasnya. Apabila antara dua pihak
itu ada perbedaan prioritas, kemungkinan muncul konflik akan semakin besar. Semakin
perbedaan dipertahankan, kemungkinan konflik juga akan lebih besar bahlan lebih lama.

Kekaburan batas-batas bidang kerja

Bidang kerja dlm organisasi yg tidak jelas akan memunculkan konflik, dan menciptakan
suatu kondisi dimana ada seseorang yg mendominasi dlm bidangnya.

Kriteria kinerja yg tidak sesuai

Konflik semacam ini disebabkan adanya imbalan atas kemajuan suatu divisi oleh
perusahaan, konflik bisa muncul apabila kegiatan monitoring dan evaluasi thd sub-sub
unit yg berbeda

Perbedaan-perbedaan Tujuan & Prioritas

Konflik juga bisa disebabkan oleh adanya usaha masing-masing sub unit untuk mencapai
tujuannya. Hal ini bisa tumbuh menjadi konflik bila ada ketidaksesuaian antar tujuan
masing-masing, bahkan usaha pencapaian tujuan suatu sub unit dapat menghalangi sub
unit lain dlm mencapai tujuannya

Manajemen konflik
1. Mengelola konflik berarti kita harus meyakini bahwa konflik memiliki peran dalam
rangka pencapaian secara efektif dan efisien.
2. Mengelola konflik perlu skala prioritas agar tidak menimbulkan kekacauan dalam
keorganisasian dan integrasi antar fungsi/ divisi dalam organisasi,

1.2.2.6 Ketrampilan Negoisasi

Keterampilan Negosiasi adalah bagian penting dalam kehidupan sehari-hari agar kita
dapat bertahan dalam segala bidang kehidupan,baik yang bersifat formal maupun
informal.Pengembangan ketrampilan dan percaya diri sangat dibutuhkan dalam
melaksanakan negosiasi.

Inti dari negosiasi adalah mencapaikesepakatan dengan pihak lain, sehingga kita dapat
mencapai tujuan.
Faktor yang menentukan keberhasilan negosiasi antara lain adalah:
1. Waktu persiapan yang memadai
2. Sasaran yang jelas.
3. Informasi yang jelas mengenai lawan negosiasi yang terlibat.
4. Strategi atau rencana negosiasi yang jelas.
5. Penggunaan taktik, penentuan waktu yang tepat untuk bernegosiasi.
6. Kesediaan semua pihak yang terlibat,untuk bersifat terbuka.
7. Kemauan untuk kompromi dari kedua belah pihak.
8. Tercapainya kesepakatan kedua belah pihak, dengan hasil yang jelas disertai
pencatatan.
9. Kesepakatan benar-benar dilaksanakan.

Proses Negosiasi
Negosiasi merupakan suatu proses dengan struktur yang jelas dan dengan tahapan-
tahapan yang sudah direncanakan sebelumnya. Struktur tersebut bisa diterapkan baik
untuk negosiasi formal maupun informal.
Adapun langkah langkah / proses negosiasi pada umumnya sbb:
1. Persiapan.
2. Meliputi penelitian, perencanaan strategi dan taktik negosiasi yang akan dilaksanakan.
3. Memulai negosiasi
4. Memberitahu fakta mengenai berbagai posisi dan kepentingan yang berbeda.
5. Memimpin negosiasi.
6. Meliputi pembagian posisi, berbagai penawaran, identifikasi keuntungan, serta usaha
menemukan kesamaan.
7. Bergerak menuju kesepakatan.
8. Mencapai kesepakatan.
9. Mengakhiri negosiasi dan mencatat hasil/ kesepakatan yang dicapai .
10. Menindaklanjuti hasil negosiasi.

Jenis-jenis negosiasi
1. Negosiasi win win :
Kedua belah pihak memperoleh keuntungan yang seimbang
2. Negosiasi win lose :
Kemenangan salah satu negosiator diatas kekalahan negosiator yang lain
3. Negosiasi koersif :
Menggunakan kekuatan untuk menekan lawan
4. Negosiasi manipulatif :
Menggunakan janji janji untuk membujuk lawan diskusi
Keuntungan yang didapat dari negosiasi
1. Tercapainya tujuan
2. Kontrol yang lebih besar atas pekerjaan
3. Hubungan yang lebih baik dengan para kolega
4. Mencegah dan menyelesaikan konflik
5. Kepercayaan dari orang lain untuk bekerja sama
6. Mendapat pelayanan yang lebih baik

Proses Negosiasi
1. persiapan
2. memulai negosiasi
3. memimpin negosiasi
4. bergerak menuju kesepakatan
5. mencapai kesepakatan
6. tindak lanjut hasil negosiasi

http://makalahdankti.blogspot.co.id/2012/08/mengenal-pengertian-keterampilan.html

http://vidyvirgo-virgo.blogspot.co.id/2011/05/keterampilan-dasar-negosiasi.html

http://fahrida.weblog.esaunggul.ac.id/2014/01/24/psikologi-sosial-individu-dalam-
kelompok/

http://halimahsyatibi.blogspot.co.id/2016/05/konflik-dalam-kelompok.html

Anda mungkin juga menyukai