PEMELIHARAAN
SDM adalah manusia yang memiliki sumber daya atau potensi untuk melakukan kegiatan
kegiatan yang positif. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) menurut fungsi
manajerial adalah perencanaan, pengarahan, dan pengendalian, sedangkan menurut fungsi
operasional adalah pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan
pemutusan hubungan kerja. (Petrus Maharsi 2011:1)
MSDM adalah bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan
manusia dalam perusahaan agar bisa lebih efektif dan efisian untuk dapat mencapainya
tujuan dari perusahaan tersebut. Disamping dari MSDM tersebut kita juga harus mengetahui
terlebih dahulu unsur - unsur di dalam Manajemen agar kita bisa lebih memahami tentang
MSDM. Yaitu:
1. Manusia : Sebagai tenaga kerja pada perusahaan. Manusia selalu memiliki peran yang
aktif di dalam perusahaan dan dominan di dalam setiap kegiatan perusahaan tersebut.
Manusia sangat penting bagi perusahaan karna menusia bisa menjadi perencana, pelaku,
dan terwujudnya tujuan dari perusahaan tersebut.
2. Uang: Perusahaan dalam melakukan kegiatan sehari - hari di perusahaan tidak terlepas
dari dibutuhkannya biaya / uang. Dengan ketersediaan uang yang memadai maka
prusahaan tersebut dapat lebih leluasa dalam melakukan efisiensi untuk dapat mencapai
tujuan dari perusahaan tersebut dalam mencapai / mendapatkan laba. Pembelian bahan-
bahan baku / belum jadi lebih murah jika membelinya dengan cash atau tunai daripada
membeli dengan kredit dan juga dalam jumlah banyak agar mendapatkan diskon /
potongan harga.
3. Bahan Baku : Ketersediaan bahan baku menjadi sangat vital bagi perusahaan
manufaktur tanpa adanya bahan baku maka perusahaan tersebut tidak bisa membuat
barang jadi yang nantinya untuk dijual. Dibutuhkan tenaga ahli juga dalam pengelolaan
bahan baku tersebut agar bisa menjadi barang yang berkualitas.
4. Peralatan Mesin : Untuk mengolah atau mengelola bahan baku menjadi barang jadi pasti
nantinya dibutuhkan mesin agar proses menjadi lebih mudah dan mendapatkan kuantitas
yang banyak. Disamping dari mendapatkan kuantitas yang banyak juga bisa
meminimalisir human eror atau kesalahan manusia di dalam pembuatan porduk tersebut
namun di dalam menggunakan peralatan mesin sebagai cara untuk mengolah bahan
baku tersebut juga harus membutuhkan tenaga ahli yang sudah mengusai dalam bidang
menggunakan mesin tersebut tanpa orang yang berpengalaman maka juga dapat
mengakibatkan penggunaan menjadi tidak maskimal dan tidak bisa memberikan hasil
yang memuaskan.
6. Pasar : Konsumen adalah elemen penting juga di dalam manajemen tanpa adanya
permintaan dari konsumen maka segala aktifitas perusaahaan bisa terhenti atau vakum
karena tidak adanya permintaan. Agar dapat bisa menguasai pasar pihak dari
manajemen harus memiliki strategi yang handal agar bisa bersaing baik dari segi harga,
kualitas, dan kuantitas.
Jadi MSDM merupakan ilmu dan seni mengatur hubungan dan peran tenaga kerja agar
efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan dari perusahaan tersebut. Karyawan adalah
SDM atau orang yang bekerja menjual jasa baik tenaga dan pikirannya kepada suatu
perusahaan guna memperoleh imbalan seusai dengna perjanjian yang telah mereka sepakati
ataupun dari peraturan. Agar karyawan di perusahaan tetap memiliki loyalitas dan kualitas
yang tinggi untuk perusahaan maka perusahaan tersebut akan mempelihara karyawan
tersebut karena SDM adalah asset yang berharga bagi perusahaan itu sendiri tanpa adanya
SDM perusahaan tidak akan bisa berjalan.
2. Definisi Pemeliharaan karyawan
A. Hasibuan
“Usaha mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap
karyawan, agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya
tujuan perusahaan”. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan
yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta berpedoman kepada internal
dan eksternal konsistensi.
B. Edwin B. Flippo
“The maintenance function of personnel is concerned primarily with preserving the
physical, mental and emotional condition of employees” Fungsi pemeliharaan karyawan
adalah menyangkut perlindungan kondisi fisik,mental dan emosi karyawan”.
Pentingnya pemeliharaan Sumber Daya Manusia dalam perusahaan yaitu untuk tetap
terjaganya SDM / aset perusahaan tersebut agar tetap loyal dan memiliki kualitas yang tinggi
di perusahaan tersebut. Menurut Hasibuan. Pemeliharaan adalah usaha mempertahankan dan
atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan sikap karyawan agar tetap loyal dan bekerja
produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Dari pengertian tersebut maka
jika perusahaan tidak melakukan pemeliharaan secara terus menerus bagi karyawan maka
karyawan tersebut bisa kurang produktif dan juga bisa mengundurkan diri dari perusahaan
karena kurangnya tingkat kesejahteraan dalam perusahaan tersebut bagi karyawannya. Jika
karyawan banyak yang berfikiran begitu maka perusahaan akan merugi karena harus
melakukan proses pengadaan secara terus menerus yang membutuhkan biaya lebih dan
memiliki kemungkinan yang sedikit juga memiliki lagi kriteria SDM yang bagus.
4. Asas-Asas Pemeliharaan
Asas merupakan dasar atau pondasi yang dijadikan pegangan dalam melakukan suatu
aktivitas. Dalam pelaksanaan pemeliharaan tentu tidak mudah, karena memerlukan
kecermatan dan ketelitian agar tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan. Oleh karena itu,
diperlukan asas-asas yang akan dijadikan pedoman atau tuntutan perusahaan. Asas-asas
Pemeliharaan antara lain :
1. Asas manfaat dan efisiensi Pemeliharan yang dilakukan harus efisien dan memberikan
manfaat yang optimal bagi perusahaan dan karyawan. Bagi perusahaaan manfaatnya
agar tujuan dan sasaran perusahaan dapat tercapai dengan tepat sehingga menghasilkan
laba yang besar. Sedangkan bagi karyawan manfaatnya agar kondisi fisik dan mental
tetap terjaga dengan baik sehingga bisa bekerja dengan maksimal dan mendapat gaji
sebagai sumber penghasilan. Pemeliharaan hendaknya meningkatkan prestasi kerja,
keamanan, kesehatan, dan loyalitas karyawan dalam mencapai tujuan. Asas ini harus
diprogram dengan baik supaya tidak sia-sia.
2. Asas Kebutuhan dan Kepuasan Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menjadi
dasar program pemeliharaan karyawan. Dengan mengetahui kebutuhan dari karyawan
maka perusahaan benar-benar memahami apa yang diinginkan karyawan sehingga
kepuasan karyawan pun meningkat. Asas ini penting supaya tujuan pemeliharaan,
kesehatan, dan sikap karyawan baik, sehingga mereka mau bekerja secara efektif dan
efesien serta menunjuang tercapainya tujuan perusahaan.
3. Asas Keadilan dan Kelayakan Keadilan dan kelayakan hendaknya dijadikan asas
program pemeliharaan ‹ Beranda › Lihat versi web Unknown di 22.31 karyawan.
Keadilan tentang apa yang diberikan perusahaan kepada seorang karyawan dengan
karyawan lain harus merata serta tentang usaha pemeliharaan yang dilakukan
perusahaan harus layak. Karena keadilan dan kelayakan akan menciptakan ketenangan
dan konsentrasi karyawan terhadap tugas-tugasnya, sehingga disiplin, kerjasama, dan
semangat kerjanya meningkat. Dengan asas sini diharapkan tujuan pemberian
pemeliharaan akan tercapai.
Pemilihan metode yang tepat bertujuan agar pelaksanaannya efektif dalam mendukung
tercapainya tujuan organisasi suatu perusahaan. Menurut Hasibuan dalam bukunya yang
berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia”, manajer seharusnya menerapkan metode
yang sesuai dan efektif dalam melakukan tugas-tugasnya. Adapun metode-metode
pemeliharaan antara lain:
a) Insentif positif adalah daya perangsang dengan memberikan hadiah material atau
non material kepada karyawan yang prestasi kerjanya di atas prestasi standar.
6. Program-program kesejahteraan.
Jenis-jenis kesejahteraan yang di berikan adalah finansial dan nonfinansial yang bersifat
ekonomis, serta pemberian fasilitas dan pelayanan. Jenis kesejahteraan yang akan diberikan
harus selektif dan efektif mendorong terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan beserta
keluarganya. Jadi, penentuan jenis kesejahteraan harus hati-hati, bukan secara emosional
atau asal-asalan.
a. Pensiun, diberikan bagi karyawan yang telah bekerja di perusahaan untuk masa tertentu.
pensiun merupakan salah satu program perusahaan dalam rangka memberikan jaminan
keamanan financial bagi karyawan yang sudak tidak produktif.
Penyediaan cafeteria.
Perumahan.
Fasilitas Kesehatan.
Pendidikan.
a. Tunjangan
Sebagai atasan, tentu Anda sudah memahami bahwa upah atau gaji karyawan
tidak boleh lebih rendah dari upah minimum berdasarkan wilayah provinsi atau
kabupaten/kota. Hal ini tertulis dalam pasal 90 UUK Nomor 13 Tahun 2003.
Komponen upah atau gaji berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja
Republik Indonesia No. SE-07/MEN/1990 Tahun 1990 tentang Pengelompokan
Komponen Upah Dan Pendapatan Non Upah, meliputi gaji pokok, tunjangan tetap dan
tunjangan tidak tetap.
Gaji Pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada karyawan menurut
tingkat atau jenis pekerjaan yang mana besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
Tunjangan Tetap adalah pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan,
yang diberikan secara tetap untuk karyawan dan keluarganya.
Contoh tunjangan tetap adalah tunjangan isteri; tunjangan anak; tunjangan
perumahan; tunjangan kematian; tunjangan daerah dan lain-lain.
Tunjangan makan dan transportasi dapat dimasukan dalam komponen tunjangan
tetap apabila pemberian tunjangan tersebut tidak dikaitkan dengan kehadiran dan
diterima secara tetap.
Tunjangan Tidak Tetap adalah suatu pembayaran yang tidak teratur berkaitan
dengan pekerjaan dan besarnya tidak tetap. Contoh, tunjangan transportasi yang
didasarkan pada kehadiran. Tunjangan makan dapat dimasukan ke dalam tunjangan
tidak tetap apabila tunjangan tersebut diberikan atas dasar kehadiran.
Selain memberikan tunjangan-tunjangan di atas, Anda dapat menambahkan
beberapa tunjangan lain sesuai dengan kebijakan perusahaan, misalnya tunjangan
keahlian atau tunjangan hari raya dan lain sebagainya.
c. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan melindungi aset perusahaan yang sangat berpengaruh
terhadap kemajuan perusahaan Anda, yaitu karyawan.
Bayangkan saja jika karyawan Anda sering sakit, tentu perkembangan perusahaan
menjadi terganggu. Apalagi bagi perusahaan yang benar-benar menggantungkan
hidupnya dari tenaga kerja saja.
Pemberian asuransi kesehatan bagi karyawan sangat berpengaruh pada
pengeluaran perusahaan. Bukannya memilih asuransi kesehatan sesuai kebutuhan, ada
perusahaan yang malah mencabut hak asuransi karyawannya karena dipandang tidak
perlu.
Padahal sebenarnya ini hanya merupakan solusi keuangan jangka pendek. Untuk
jangka panjang, kebijakan ini bisa memicu kerugian yang lebih signifikan.
d. Perencanaan Karier
Memiliki karyawan potensial yang betah bekerja sampai puluhan tahun bukan hal
yang tidak mungkin. Salah satu program kesejahteraan karyawan yang dapat Anda
lakukan adalah perencanaan karier karyawan.
Perencanaan karier karyawan juga menunjukkan bahwa Anda menghargai mereka
dan peduli terhadap pengembangan diri karyawan.
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan loyalitas karyawan di perusahaan
adalah memberi perencanaan karier yang jelas.
Karyawan Anda harus tahu bahwa perusahaan Anda bukan hanya tempat untuk
bekerja, tetapi juga bertumbuh. Terlebih lagi adanya upaya-upaya dari perusahaan untuk
memfasilitasi perkembangan karier karyawan.
Jadi, rencanakan karier karyawan Anda dengan matang. Dalam perencanaan
karyawan, Anda harus berdiskusi dengan karyawan bersangkutan.
Banyak perusahaan startup yang mencoba merencanakan karier karyawan dengan
tergesa-gesa dan pada akhirnya hanya tinggal rencana hitam di atas putih yang tidak
terlaksana.
e. Pemberian Kredit
Pemberian kredit kepada karyawan dapat menjadi salah satu program untuk
menyejahterakan mereka.
Sebelum menjalankan program ini, perusahaan sebaiknya memiliki aturan yang
jelas tentang pinjaman kepada karyawan agar tidak terjadi masalah.
Kalaupun terjadi kesalahpahaman, sudah ada hitam di atas putih yang membantu
menyelesaikan perkara.
Seperti apa yang ditulis AmericanExpress.com, pemberian pinjaman kepada
karyawan memiliki dampak yang kurang baik.
Namun, jika Anda tetap memutuskan untuk memberi pinjaman kepada karyawan,
paling tidak Anda melakukan 3 langkah berikut.
Hindari pinjaman “Off the Book”, dalam artian tidak tercatat dan tidak ada
kontrak atau perjanjian hitam di atas putih tentang pinjaman karyawan.
Jika Anda berniat memberi pinjaman tanpa bunga, jangan meminjamkan uang
perusahaan. Anda sebaiknya tetap memberi bunga per bulan, namun jangan sampai
‘mencekik’ karyawan Anda.
Lakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan untuk menjelaskan tentang
pinjaman beserta aturan-aturan yang jelas.
Pemberian kredit atau pinjaman kepada karyawan memang beresiko tinggi.
Namun, jika Andamemiliki aturan yang jelas dan tegas, tentu program kesejahteraan
karyawan ini menjadi salah satu kelebihan perusahaan Anda.
Kepuasan kerja atau kepuasan karyawan adalah ukuran dari tingkat kepuasan pekerja
dengan jenis pekerjaan mereka yang berkaitan dengan sifat dari tugas pekerjaannya, hasil
kerja yang dicapai, bentuk pengawasan yang diperoleh maupun rasa lega dan menyukai
terhadap pekerjaan yang ditekuninya.
B. Mila Badriyah (2015) kepuasan kerja adalah sikap atau perasaan karyawan terhadap
aspekaspek yang menyenangkan atau tidak menyenangkan mengenai pekerjaan yang
sesuai dengan penilaian masingmasing pekerja.
C. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels
about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan
dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan
yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan
pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan
melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan
dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan
yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan,
kemampuan dan pendidikan.
Lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja (Levi, 2002), yaitu:
a) Pekerjaan itu sendiri (Work It self), setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan
tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta
perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan
tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
b) Atasan (Supervision), atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya.
Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus
atasannya.
b) Ganjaran yang pantas, para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi
yang mereka persepsikan sebagai adil,dan segaris dengan pengharapan mereka.
Pemberian upah yang baik didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan
individu, dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan
kepuasan. tidak semua orang mengejar uang. Banyak orang bersedia menerima baik
uang yang lebih kecil untuk bekerja dalam lokasi yang lebih diinginkan atau dalam
pekerjaan yang kurang menuntut atau mempunyai keleluasaan yang lebih besar dalam
kerja yang mereka lakukan dan jamjam kerja. Tetapi kunci yang menakutkan upah
dengan kepuasan bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan; yang lebih penting adalah
persepsi keadilan. Serupa pula karyawan berusaha mendapatkan kebijakan dan praktik
promosi yang lebih banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. Oleh karena itu
individu-individu yang mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara
yang adil (fair and just) kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan
mereka.
c) Kondisi kerja yang mendukung, karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk
kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas. Studi-studi
memperagakan bahwa karyawan lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang tidak
berbahaya atau merepotkan. Temperatur (suhu), cahaya, kebisingan, dan faktor
lingkungan lain seharusnya tidak esktrem (terlalu banyak atau sedikit).
d) Rekan kerja yang mendukung, orang-orang mendapatkan lebih daripada sekadar uang
atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga
mengisi kebutuhan akan sosial. Oleh karena itu bila mempunyai rekan sekerja yang
ramah dan menyenangkan dapat menciptakan kepuasan kerja yang meningkat. Tetapi
Perilaku atasan juga merupakan determinan utama dari kepuasan.
Keselamatan kerja adalah suatu kondisi yang menunjukkan kalau kondisi kerja itu aman
atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja.” Definisi lain
“Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja,
bahan dan proses pengolahannya
Setiap perusahaan wajib menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam
kegiatan usahanya. K3 memberikan perlindungan bagi kesehatan dan keselamatan kerja
tenaga kerja, yaitu dengan cara mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja.
Secara umum ada tiga faktor yang mendorong pentingnya penerapan K3 di suatu
perusahaan:
1) Perikemanusiaan.
Perusahaan melakukan berbagai cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja
dan menjamin keselamatan kerja karyawan atas dasar perikemanusiaan. Hal ini untuk
mengurangi rasa sakit atau luka yang timbul akibat pekerjaan, baik yang diderita
karyawan atau yang memengaruhi keluarganya.
3) Ekonomi
Kecelakaan kerja akan berdampak pada pengeluaran yang cukup besar oleh
perusahaan. Karena itu, perusahaan perlu mempraktikkan K3 untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dalam kegiatan usahanya sehingga menghindari terjadinya pengeluaran besar
atau bahkan kerugian. Penyebab terjadinya kecelakaan kerja adalah karena kondisi yang
tidak aman dari peralatan/media elektronik, bahan, lingkungan kerja, proses kerja, sifat
pekerjaan dan cara kerja, dan perbuatan berbahaya.
Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yang dapat
terjadi antara lain karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana. Termasuk
dalam kategori ini adalah cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect), kelelahan dan
kelemahan daya tahan tubuh, dan sikap dan perilaku kerja yang tidak baik.
Tujuan perusahaan menerapkan K3 yaitu:
Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara
fisik, sosial, dan psikologis.
Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif
mungkin.
Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
Agar meningkatnya kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atas kondisi
kerja.
Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
Kegiatan Pos UKK dilaksanakan dan di bimbing oleh Kader Pos UKK dibantu oleh
petugas Puskesmas secara berkala. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan promotif,
preventif dan kuratif dasar. Pelayanan promotive meliputi Perilaku hidup bersih dan
sehat, penyuluhan Kesehatan Kerja, konsultasi kesehatan kerja sederhana (gizi, APD,
berhenti merokok, kebugaran), sarasehan untuk melakukan perubahan menuju norma
sehatdalambekerja. Pelayanan preventif meliputi mendata jenis pekerjaan agar dapat
mengetahui risiko yang mungkin terjadi, pengenalan risiko bahaya di tempat
kerja, penyediaan contoh dan kepatuhan dalam penggunaan APD, mendorong upaya
perbaikan lingkungan kerja, membantu petugas kesehatan dalam pemeriksaan kesehatan
awal dan berkala. Pelayanan kuratif meliputi P3K dan P3P, pada pekerja wanita, kaitkan
dengan pelayanan kesehatan reproduksi. Sejalan dengan nawacita presiden untuk
memajukan kemaritiman, Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga saat ini memprioritaskan
pembentukan pos UKK di daerah PPI/ TPI. Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan,
jumlah PPI/TPI yang ada di Indonesia cukup besar yaitu sebesar 816 PPI/TPI. Sampai tahun
2015, pos UKK yang dibentuk di daerah PPI/TPI sebanyak 243 buah.
Artinya singkatnya pos UKK adalah unit yang di gunakan untuk memberikan penyuluhan
dan pembinaan pekerja untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya kesehatan kerja
di dalam perusahaan. Pos UKK tersebut di bina langsung oleh Kader pos UKK dan petugas
dari puskesmas secara berkala agar mereka atau para karyawan bisa paham disamping
mendapatkan jaminan dari perusahaan mereka juga bisa menjaga diri agar tidak
membahayakan dirinya sendiri saat bekerja. Selain dari pos UKK sebagai cara untuk bisa
memelihara kesehatan kerja ada juga jaminan dari perusahaan yang bisa membuat suatu
karyawan tersebut terjamin kesehatannya agar juga bisa lebih produktif dan bisa loyal
kepada perusahaan yaitu salah satu contoh jaminan seperti Jamsostek. JAMSOSTEK
(Jaminan Sosial Tenaga Kerja) adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk
santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau
berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga
kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia.
JAMSOSTEK adalah jaminan yang mengembangkan program jaminan sosial
berdasarkan funded social security, jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan
masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal. Pekerja sektor formal disini
maksudnya adalah para karyawan perusahaan-perusahaan swasta dan tidak termasuk
pekerja sektor informal seperti pekerja rumah tangga, buruh industri kecil, dll.
Manfaat yang akan didapatkan peserta yang terdaftar di Program JKK BPJS
Ketenagakerjaan adalah:
a. Perlindungan atas risiko kecelakaan kerja mulai dari perjalanan pergi, pulang, dan di
tempat bekerja, serta perjalanan dinas.
e. Pendampingan kepada peserta yang mengalami kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja, mulai dari peserta masuk perawatan di rumah sakit sampai peserta tersebut
dapat kembali bekerja.
Pemeliharaan kesehatan adalah hak tenaga kerja, untuk itu program ini
memberikan pelayanan berupa rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan kehamilan
dan pertolongan persalinan, penunjang diagnostik, pelayanan khusus dan gawat
darurat bagi tenaga kerja dan keluarganya yang menderita sakit.
Setiap tenaga kerja yang mengikuti program JPK, akan mendapatkan Kartu
Pemeliharaan Kesehatan (KPK) sebagai bukti diri untuk mendapat pelayanan
kesehatan.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter umu atau dokter gigi di
Puskesmas, klinik, balai pengobatan atau dokter praktek.
Pemeriksaan dan pengobatan yang dilakukan oleh dokter spesialis atas dasar
rujukan dokter
o Pelayanan Persalinan
o Pelayanan Khusus
Pelayanan rehabilitasi atau manfaat yang diberikan untuk mengembalikan
fungsi tubuh
o Gawat Darurat
Program ini adalah berupa tabungan selama masa kerja yang dibayarkan
kembali pada umur 55 tahun atau atau telah memenuhi persyaratan tertentu.
Premi jaminan hari tua (JHT) yang dibayar pemberi kerja tidak dimasukkan
sebagai penghasilan karyawan (tidak menambah penghasilan bruto karyawan).
Pengenaan pajaknya akan dilakukan pada saat karyawan yang bersangkutan
menerima Jaminan Hari Tua dari PT. Jamsostek.
Premi jaminan hari tua yang dibayar sendiri oleh karyawan merupakan
pengurang penghasilan bruto bagi karyawan dalam perhitungan PPh karyawan
tersebut.
Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap
Mengalami PHK setelah menjadi peserta sekurang-kurangnya 5 tahun dengan
masa tunggu 1 bulan
Pergi keluar negeri tidak kembali lagi, atau menjadi PNS/POLRI/ABRI
Program ini memberikan pembayaran tunai kepada ahli waris dari tenaga
kerja yang meninggal dunia sebelum umur 55 tahun.
Manfaat Program JK
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kepuasan_Kerja#:~:text=Kepuasan%20kerja%20atau
%20kepuasan%20karyawan,menyukai%20terhadap%20pekerjaan%20yang%20ditekuninya.
Jurnal.unmer.ac.id
https://www.duniakaryawan.com/program-kesejahteraan-karyawan/
http://odhosuka.blogspot.com/2013/03/pentingnya-pemeliharaan-karyawan-untuk.html?m=1
http://nadyatulalmarsya.blogspot.com/2014/01/pengertianpentingnya-dan-metode.html?m=1
https://ropilapoi.blogspot.com/2019/01/cara-pemeliharaan-karyawan-untuk.html?m=1
http://levinadwi.blogspot.com/2017/02/pemeliharaan-sumber-daya-manusia_13.html?m=1
http://hasanmenakoo.blogspot.com/2013/08/asas-asas-pemeliharaan-karyawan.html?m=1
http://oktadahlan.blogspot.com/2014/06/asas-asas-pemeliharaan-sumber-daya.html?m=1
http://yuandagila.blogspot.com/2016/06/asas-asas-pemeliharaan-karyawan_11.html?m=1
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/inilah-manfaat-penting-program-jkk-dan-jkm-bagi-
karyawan/