Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Menurut Marya (2004) Tugas akhir adalah suatu karya tulis ilmiah,
berupa paparan tulisan hasil observasi, dan atau praktek kerja yang
mendeskripsikan atau membahas suatu proses dan/atau dinamika kegiatan
kerja atau membahas suatu masalah dalam bidang terapan ilmu tertentu
dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bilang ilmu terapan
tersebut.

Dalam penulisan tugas akhir pastinya keterlibatan dosen dan pihak lain
sangat berpengaruh, walaupun begitu tentunya masih terdapat kesalahan
dalam penulisan maupun penyusunan tugas akhir tersebut, baik itu bagian
kebahasan yang mencangkup tata cara penulisan kata, kalimat, paragraf, tanda
baca dan daftar pustaka, sistematika yang mencangkup urutan penulisan
bagian-bagian atau adanya bagian yang tidak semestinya atau tidak sesuai
dengan aturan, serta isi yang mencangkup kesesuaian antar bagian,
menyangkut penalaran hubungan antar bagian, penggunaan teori, rumus,
metodologi, maupun simpulan.

Dengan adanya kesalahan tersebut maka disini akan diterangkan


mengenai aturan-aturan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baik dari
segi kebahasaan, sistematika dan isi dengan cara mencari kesalahan penulisan
maupun penyusunan dalam tugas akhir dan disertai pembetulan. Tugas akhir
yang kami analisis adalah ANALISA PENGARUH FAKTOR MANUSIA
TERHADAP KECELAKAAN KERJA (Studi Kasus di Departemen GLS PT.
Philips Indonesia) yang disusun oleh Dessy Pramita Ratih program studi
Teknik Kesehatan dan Keselamatan Kerja Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh November Tahun 2007.

1
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana identitas penulis Tugas Akhir ANALISA PENGARUH
FAKTOR MANUSIA TERHADAP KECELAKAAN KERJA (Studi
Kasus di Departemen GLS PT. Philips Indonesia) ?
1.2.2. Bagaimana analisa kebahasaan pada tugas akhir ANALISA
PENGARUH FAKTOR MANUSIA TERHADAP KECELAKAAN
KERJA (Studi Kasus di Departemen GLS PT. Philips Indonesia)?
1.2.3. Bagaimana analisa sistematika pada tugas akhir ANALISA
PENGARUH FAKTOR MANUSIA TERHADAP KECELAKAAN
KERJA (Studi Kasus di Departemen GLS PT. Philips Indonesia)?
1.2.4. Bagaimana analisa isi pada tugas akhir ANALISA PENGARUH
FAKTOR MANUSIA TERHADAP KECELAKAAN KERJA (Studi
Kasus di Departemen GLS PT. Philips Indonesia)?

1.3. Tujuan penulisan


1.3.1. Untuk mengetahui identitas penulis Tugas Akhir ANALISA
PENGARUH FAKTOR MANUSIA TERHADAP KECELAKAAN
KERJA (Studi Kasus di Departemen GLS PT. Philips Indonesia)
1.3.2. Untuk mengetahui analisis kebahasaan pada Tugas Akhir
ANALISA PENGARUH FAKTOR MANUSIA TERHADAP
KECELAKAAN KERJA (Studi Kasus di Departemen GLS PT.
Philips Indonesia)
1.3.3. Untuk mengetahui analisis sistematika pada Tugas Akhir
ANALISA PENGARUH FAKTOR MANUSIA TERHADAP
KECELAKAAN KERJA (Studi Kasus di Departemen GLS PT.
Philips Indonesia)
1.3.4. Untuk mengetahui analisis isi pada Tugas Akhir ANALISA
PENGARUH FAKTOR MANUSIA TERHADAP KECELAKAAN
KERJA (Studi Kasus di Departemen GLS PT. Philips Indonesia)

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identitas
a. Judul : ANALISA PENGARUH
FAKTOR MANUSIA TERHADAP KECELAKAAN
KERJA(Studi Kasus di Departemen GLS PT. Philips
Indonesia)
b. Jenis/bentuk penelitiani : Eksperimen
c. Penulis : Dessy Pramita Ratih
d. Penerbit/Instansi :
e. Tebal : 139 Halaman
f. Ukuran Kertas : A4
g. Tata tulis : Times New Roman size 12

2.2 Analisis Kebahasaan


A. Teori Cara penulisan kata, kalimat, paragraph, tanda baca,
dan daftar pustaka.
a. Cara Penulisan Kata :
1. Kata Dasar
Penulisan Kata Dasar Kata dasar ditulis sebagai satu
kesatuan.
Contoh: Buku itu sangat menarik.
2. Kata Turunan
1) Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai
dengan kata dasar. Contoh: berjalan, dipermainkan,
gemetar, kemauan, lukisan, menengok, petani.
2) Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika
ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar
yang bukan bahasa Indonesia. Contoh: mem-PHK-kan,
di-PTUN-kan, di-upgrade, me-recall.

3
3) Jika bentuk dasarnya gabungan kata, awalan atau
akhiranditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikuti atau mendahuluinya. Contoh: bertepuk
tangan, garis bawahi
3. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan
tanda hubung. Contoh: Anak-anak, berjalan-jalan, biri-biri,
mata-mata, menulis-nulis, mondar-mandir.
4. Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang.
Contoh: kekanak-kanakan, perundang-undangan,
melambai-lambaikan, dibesar-besarkan, memata-matai.
5. Gabungan Kata
Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk
istilah khusus, bagian-bagiannya ditulis terpisah. Contoh:
Dalam masalah ini dia hanya dijadikan kambing hitam.
6. Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan
pengertian dapat diberi tanda hubung (-) untuk menegaskan
pertalian unsur yang bersangkutan. Contoh: Dia bukan anak
kandung saya, tetapi anak-istri saya dari suaminya
terdahulu.
7. Gabungan kata yang dianggap sudah satu ditulis serangkai.
Contoh: barangkali, belasungkawa, perilaku, wiraswasta,
sukacita, dukacita, matahari, peribahasa, bumiputra,
daripada, kacamata, radioaktif, sediakala
8. Akronim adalah singkatan dari dua kata atau lebih yang
diperlakukan sebagai sebuah kata. Di antaranya:
Akronim nama diri berupa gabungan huruf awal, ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Contoh:
UIN, UI, UNJ, LIPIA, SIM, LAN, PSSI dan Akronim nama
diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis
dengan awal huruf kapital. Contoh: Kowani (Kongres

4
Wanita Indonesia) Akronim bukan nama diri yang berupa
singkatan dari dua kata atau lebih ditulis dengan huruf
kecil. Contoh; pemilu (pemilihan umum).
9. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan nya.
Kata ganti ku, kau, mu, dan nya ditulis serangkai dengan
kata yang mendahuluinya atau yang mengikutinya. Contoh:
Buku ini boleh kau baca.
10. Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang di
Indonesiakan. Proses penyerapannya terjadi karena proses
adaptasi dan
asimilasi. Proses adaptasi bila sebuah kata secara utuh diserap
tanpa adanya
perubahan dan pelafalan, contoh: coffe break, money politics,
money changer, super
power, reshuffle. Proses asimilasi ialah bila sebuah kata asing
diserap ke
dalam bahasa Indonesia dengan perubahan sesuai pengucapan
dan bentuk penulisan Indonesianya.
Contoh :

- contingent kontingen dilafalkan kontingen


- directur direktur dilafalkan direktur
- effective efektif dilafalkan efektif
- trotoir trotoar dilafalkan trotoar
- survey survai dilafalkan surfey

b. Cara Penulisan Kalimat


Aturan menulis kalimat langsung:

Bagian petikan langsung diapit dengan dua tanda petik


ganda ("..."), bukan dengan dua tanda petik tunggal ('...').
Bagian petikan langsung diakhiri dengan salah satu dari tanda

5
baca ini: koma, titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda petik
penutup diletakkan setelah (bukan sebelum) tanda baca yang
mengakhiri bagian petikan langsung. Jika terdapat bagian
kalimat lain (yang bukan petikan langsung) sebelum atau
setelah petikan langsung, satu tanda spasi wajib dibuatkan
untuk memisahkan bagian kalimat lain dari petikan langsung
tersebut. Bagian kalimat lain wajib diakhiri dengan satu tanda
koma (atau terkadang tanda titik dua [:]) apabila bagian kalimat
lain itu terletak sebelum petikan langsung.

c. Aturan Penulisan Paragraf

1) Terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu


dengan kalimat pendukung beserta kalimat penjelas.
2) Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan hal yang umum
lalu dijelaskan dan mengarah menuju hal yang lebih
spesifik sehingga memunculkan sudut pandang.
3) Umumnya terdiri dari 3 hingga 7 kalimat yang semuanya
tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal.

d. Aturan Penulisan tanda baca


1) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan
atau seruan.
Contoh: Saya suka makan nasi.
2) Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh: Irwan S. Gatot
3) Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan,
pangkat, dan sapaan. Contoh: Dr. (doktor)
4) Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang
sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga
huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh: dll. (dan lain-lain)

6
5) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit,
dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Contoh: Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
6) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu
dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata
seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan
penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal
kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi
pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh: Oleh karena itu, kamu harus datang.
7) Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung:
UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
8) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik
yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama
diri, keluarga, atau marga. contoh: Rinto Jiang, S.E.
9) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian
kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.
10) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang
setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata
penghubung.
Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja
di dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional;
saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.
11) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila
diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh: Kita sekarang memerlukan perabotan rumah
tangga: kursi, meja, dan lemari.

7
12) Tanda titik dua dipakai untuk menandakan nisbah (angka
banding).
Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1
13) Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor
yang kemudian dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang
Saham) secara berkala.
14) Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang
bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh: Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang
dikemukakan Gajah Mada) membentuk sistem satelit
domestik di Indonesia.
15) Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku
yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu
Masa, dari Suatu Tempat.
16) Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan
nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang
terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh: No. 7/PK/1973, Jalan Kramat III/10
17) Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per
atau sebagai tanda bagi dalam pecahan dan rumus
matematika.
Contoh: harganya Rp125,00/lembar (harganya Rp125,00
tiap lembar)

e. Aturan penulisan daftar pustaka


1) Nama penulis diurutkan sesuai alfabetis dari A-Z, nama
pengarang yang ditulis lebih dahulu adalah nama belakang,
jika ada nama atau buku asing maka sebaiknya didahulukan
dulu untuk ditulis.

8
2) Beri Tanda titik sebagai jeda kemudian tulis tahun buku
diterbitkan
3) Selanjutnya beri tanda titik lagi dan tulis judul buku yang
dicetak miring atau ditulis tebal dan diberi garis bawah.
4) Beri tanda titik lagi kemudian tulis kota tempat buku
diterbitkan.
5) Yang terakhir setelah kota beri titik dua dan tulis penerbit
buku tersebut
6) Jika yang dipakai referensi pengarangnya sama tapi
bukunya berbeda, anda dapat menuliskannya tepat dibawah
nama penulis dan memberi garis panjang.
7) Sebaiknya dipisah antara referensi yang berasal dari buku,
internet atau media cetak.
f. Aturan penulisan judul
Kaidah penulisan judul menurut Pedoman Umum
EYD: huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua
kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam
judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata
tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak
terletak pada posisi awal.

Contoh penulisan judul yang baku menurut kaidah EYD:


Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma

B. Kesalahan Cara penulisan kata, kalimat, paragraph, tanda baca, dan


daftar pustaka
1) Menurut Dessy (2007:3) Permasalahan yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah Pengaruh
faktor manusia terhadap terjadinya kecelakaan kerja
pada departemen GLS PT Philips Indonesia.

9
Kesalahan : Penulisan Judul
Pembetulan : Permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah Pengaruh Faktor Manusia
Terhadap Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada
Departemen GLS PT Philips Indonesia.

2) Menurut Dessy (2007:4) Ruang Lingkup dan


Batasan Penelitian pada penelitian ini adalah
1. Data kecelakaan kerja pada bulan Januari 2006
sampai dengan Desember 2006.
2. Data tentang jumlah pekerja pada departemen GLS
PT. Philips Indonesia.
Kesalahan : Tidak ada tanda titik dua (:)
Pembetulan : Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
pada penelitian ini adalah :
1. Data kecelakaan kerja pada bulan Januari 2006
sampai dengan Desember 2006.
2. Data tentang jumlah pekerja pada departemen GLS
PT. Philips Indonesia.
3) Menurut Dessy (2007:7) peniadaan sikap-sikap
negatif melalui keserasian yang lebih baik dalam
hubungan pengusaha dan buruh, dan penggaturan
sistem produksi secara nasional.
Kesalahan : Penulisan kata penggaturan
Pembenaran : Pengaturan
4) Menurut Dessy (2007:7) faktor lingkungan
seperti penerangan, suhu udara, ventilasi, dan lain-lain,
sikap-sikap kelompok, kerja yan tak dikehendaki, dan
kelemahan-kelemahan oranisasi kerja dan proses kerja.
Kesalahan : Penulisan kata yan
Pembenaran : Yang

10
2.3 Analisis sistematika
A. Sistematika atau urutan penulisan Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,
pembatasan masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan
penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Pembatasan Masalah
1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.4.1. Maksud
1.4.2. Tujuan
1.5. Kegunaan Penelitian
1.5.1. Kegunaan Teoritis
1.5.2. Kegunaan Praktis
1.6. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini berisi tinjauan pustaka bagi teori-teori yang
mendasari, relevan dan terkait dengan subyek dan permasalahan
yang dihadapi dalam penyusunan Laporan Skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN


Pada bab ini berisi gambaran umum dan sejarah tempat
penelitian, metode yang digunakan, data yang diperlukan, sumber
data, teknik pengumpulan data, teknik analisa data dan hipotesa.
3.1. Gambaran Umum dan Sejarah Tempat Penelitian
3.1.1. Sejarah Singkat Tempat Penelitian
3.1.2. Struktur Organisasi Tempat Penelitian
3.2. Metode Yang Digunakan
3.3. Data Yang Diperlukan

11
3.4. Sumber Data
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.6. Teknik Analisa Data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH


Pada bab ini menjelaskan tentang analisis terhadap masalah
yang sedang diteliti, yaitu berupa aliran data dan informasi.
4.1. Analisis Prosedur
4.2. Analisis Dokumen
4.2.1. Analisis Dokumen Input
4.2.2. Analisis Dokumen Proses
4.2.3. Analisis Dokumen Keluaran
4.3. Analisis Aliran Data dan Informasi
4.4. Evaluasi Sistem Sedang Berjalan

BAB V PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI


Pada bab ini berisi tahap-tahap perancangan program aplikasi
yang meliputi perancangan makro dan implementasi sistem.
5.1. Bidang Kajian Website/Sistem Informasi
5.2. Perancangan Makro
5.3. Implementasi Sistem

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis dalam
pembuatan desain web.
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
B. Kesalahan sistematika

Tidak adanya Sistematika Penulisan yang tertera


pada bab pertama, hal ini sesuai dengan aturan sistematika

12
penulisan akhir

2.4 Analisis Isi

Menurut Dessy (Dalam Hasan, 2007:7) menjelaskan


tentang rumus Pearson Product Moment. Pada penulisan tersebut
terdapat kesalahan yaitu tidak bisa dibaca yaitu rumus rumus Pearson
Product Moment, serta terdapat ketidaksesuain keterangan rumus
yang benar.

2.5 Deskripsi

Dari tugas akhir yang kami analisis yaitu ANALISA


PENGARUH FAKTOR MANUSIA TERHADAP KECELAKAAN KERJA
(Studi Kasus di Departemen GLS PT. Philips Indonesia) yang disusun oleh
Dessy Pramita Ratih program studi Teknik Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh
November Tahun 2007 masih terdapat berbagai kekurangan terutama pada
bagian analisa kebahasaan, hal ini mungkin banyaknya teori yang dimasukkan
sehingga pada penulisan terdapat penulisan kebahasaan yang salah,
sebenarnya karya tulis ilmiah atau tugas akhir ini telah memenuhi kelayakan,
tetapi masih terdapat beberapa kesalahan kecil.

13
BAB III

3.1 Kesimpulan
a. Tugas akhir yang kami analisis adalah ANALISA
PENGARUH FAKTOR MANUSIA TERHADAP
KECELAKAAN KERJA (Studi Kasus di Departemen GLS PT.
Philips Indonesia) yang disusun oleh Dessy Pramita Ratih
program studi Teknik Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya - Institut Teknologi
Sepuluh November Tahun 2007.
b. Dari analisa kebahasaan terdapat berbagai kesalahan yaitu
meliputi penggunaan huruf besar dan kecil, penggunaan tanda
baca, aturan penulisan bahasa serapan, dan aturan penulisan
judul.
c. Dari analisa sistematika terdapat kesalahan penulisan rumus
dan keterangan rumus yang tidak sesuai dengan aturan berlaku.
d. Dari analisa isi Tidak adanya Sistematika Penulisan yang
tertera pada bab pertama, hal ini sesuai dengan aturan
sistematika penulisan akhir
3.2 Saran
Dalam penulisan Tugas akhir yang kami analisis adalah
ANALISA PENGARUH FAKTOR MANUSIA TERHADAP
KECELAKAAN KERJA (Studi Kasus di Departemen GLS PT.
Philips Indonesia) yang disusun oleh Dessy Pramita Ratih program
studi Teknik Kesehatan dan Keselamatan Kerja Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh
November Tahun 2007 tentunya masih banyak kesalahan dalam
penulisannya, oleh sebab itu untuk penulisan kedepannya
diharapkan diharapkan sesuai dengan aturan kebahasaan,
sistematika penulisan tugas akhir, dan isi.

14
15

Anda mungkin juga menyukai