2. Kalimat Efektif
Karya tulis ilmiah yang baik tentunya selain menggunakan diksi dan istilah
yang tepat juga harus menggunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif adalah
kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca
(Arifin, 1998:84). Secara lebih rinci, Widjono (2005: 148) mengemukakan beberapa
ciri kalimat efektif adalah sebagai berikut:
a. keutuhan, kesatuan, kelogisan, atau kesepadanan makna dan struktur,
b. kesejajaran bentuk kata, dan (atau) struktur kalimat secara gramatikal,
c. kefokusan pikiran sehingga mudah dipahami,
d. kehematan pengunaan unsur kalimat,
b. Unsur Kepaduan= kekompakan hubungan atau kohesi dan koherensi antara kalimat yang
satu dengan kalimat yang lain dalam sebuah paragraf. (kata penghubung), paralelisme,
kata ganti, atau repetisi pada kata kunci atau menggunakan rincian peristiwa.
Contoh :
ASEAN terdiri atas 11 negara yang semuanya terletak di Asia Tenggara.
Rumah nenekku berada di kaki Pegunungan Brawijaya.
b. Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian, ikhtisar,
atau daftar.
Contoh :
Departemen Dalam Negeri
Direktorat Jendral Agria
2. Tanda Koma ( , )
a. Tanda koma dipakai di antara unsur – unsur dalam suatu perincian atau pembilangan
Contoh : Saya membeli pena, kertas, tinta, dan penggaris.
b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Contoh : Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
Yudi bukan anak saya, melainkan anak Pak Abidin.
c. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahului induk kalimatnya..
Contoh : Kalau hari hujan, saya tidak akan datang
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
d. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Contoh : Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
4.. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat, termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagipula,
meskipun begitu, dan akan tetapi.
Contoh : .....Oleh karena itu, kita harus berhati – hati.
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka
Contoh : Alisjatimana, Sutan Takdir. 1949. Tata Bahasa Baru Indonesia. Jilid 1 dan 2.
Djakarta : PT Pustaka Rakyat.
b. Tanda titik dua dipakai jika rangkaian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri
pernyataan.
Contoh : Kita memerlukan: kursi, meja ,dan lemari.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Ketua : Tono
Sekretaris : Dian
Bendahara : Yeni
PENOMORAN
Pengkodean bab serta bagian-bagiannya dalam Penulisan Skripsi, Makalah serta Karya
Ilmiah lainnya dilakukan dengan Format dan teknik sebagai berikut :
1. Format Penulisan Angka Romawi Besar untuk bab secara berurutan, contoh : I, II,
III, dst.
2. Sistematika Penulisan Huruf Latin Besar untuk sub bab secara alphabetis, contoh :
A, B, C, dst.
3. Cara Penulisan Huruf Arab untuk paragraf secara berurutan, contoh : 1, 2, 3, dst.
4. Penulisan Huruf Latin Kecil untuk sub paragraf secara Alphabetis, contoh: a, b, c,
dst.
5. Format Penulisan Huruf Arab dengan tanda kurung tutup untuk pasal secara
berurutan, contoh : 1), 2), 3), dst.
6. Penulisan Huruf Latin Kecil dengan tanda kurung tutup untuk sub pasal secara
berurutan, contoh : a), b), c), dst.
7. Penulisan Huruf Arab dengan tanda kurung ( ) untuk ayat secara berurutan, contoh :
(1), (2), dst.
8. Penulisan Huruf Latin Kecil dengan tanda kurung ( ) untuk sub ayat secara
berurutan, contoh : (a), (b), (c), dst
LATIHAN A
1. Diskusikan tulisan abstrak di bawah ini menggunakan tanda baca dan
huruf besar yang sesuai
Kerjakan dalam kelompok, 1 kelompok 5 orang
gout (pirai) yang juga dikenal dengan sebgaai gouthy arthritis merupakan penyakit
metabolik yang di tandai dengan endapan urat di sendi yang menyebabkan sendi artritik
yang
menyakitkan.pemberian kompres dilakukan pada radang persendian kekejangan otot perut
kembung dan kedinginan tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian
kompres hangat memakai parutan jahe tehadap perubahan skala nyeri pada penderita gout
arthritis sampel yang ditemukan 30 responden metode penelitian ini menggunakan
preeksperimentaldengn desain one group pretest postest pemilihan sampel dengan
purposive
sampling. penelitian ini menggunakan analisis statistic uji wilcoxon signed ranks test
dengan á 0,05
hasil penelitian didapatkan nilai p value 0,000 dimana p < á 0,05 maka h0
ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian
kompres
hangat memakai parutan jahe merah (zingiber officinale roscoe var rubrum) terhadap
penurunan skala nyeri pada penderita gout artritis di desa tateli dua kecamatan mnadolang,
kabupaten minahasa simpulan penelitian ini yaitu kompres hangat memakai parutan jahe
merah (zingiber officinale roscoe var rubrum) terhadap penurunan skala nyeri pada
penderita
gout artritis
kata kunci gout artritis nyeri kompres hangat jahe merah