Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH MOBILISASI PROGRESIF LEVEL I TERHADAP TEKANAN DARAH

DAN SATUASI OKSIGEN PADA PASIEN DENGAN PENURUNAN KESADARAN

Nisa Ariyani1, Saka Suminar2


1
Program Studi D3 D3 Keperawatan, STIKes Tujuh Belas Karanganyar
2
Program Studi D3 D3 Keperawatan, STIKes Tujuh Belas Karanganyar

e-mail: nisaariyani94@gmail.com1, suminarsaka555@gmail.com2

ABSTRAK
Latar belakang: Menurut WHO, pravalensi pasien dengan penurunan kesadaran setiap
tahunnya terus meningkat. Di tahun 2016 ada 9,8 – 24,6% pasien yang mengalami penurunan
kesadaran per 100 ribu penduduk (WHO, 2016). Pravelensi pasien dengan penurunan kesadaran
di Amerika selama 2004 sampai 2009 ada sebanyak 3.235741 pasien yang mendapat pelayanan
perawatan ICU. Pasien dengan penurunan kesadaran ada sebesar 63,7% dan pasien yang lainnya
seperti cidera kepala, stroke, luka parah, dan tracheostomy.

Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh dari mobilisasi progresif level I terhadap
tekanan darah dan saturasi oksigen pasien dengan penurunan kesadaran.

Metode penelitian: Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif dengan
desain Desain penelitian ini adalah Pre and Post test one Group Design. Penelitian ini dilakukan
kepada 2 responden pasien dengan penurunan kesadaran dengan rentang skor GCS 5-12 (sopor
sampai delirium). Isntrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah beside monitor dan
lembar observasi.

Hasil penelitian: Adanya terdapat pengaruh yang signifikan pada intervensi mobilisasi progresif
level I terhadap hemodinamik pasien dengan penurunan kesadaran dengan nilai dari hasil analisis
uji Wilcoxon yaitu tekanan darah systole 0,037,tekanan darah diastole 0,012 saturasi oksigen
0,023,nadi 0,002 dan respirasi 0,009.

Kata kunci: mobilisasi, tekanan darah, saturasi oksigen, penurunan kesadaran

ABSTRACT
Background: According to WHO, the prevalence of patients with decreased consciousness
every year continues to increase. In 2016 there were 9.8 – 24.6% of patients with decreased
consciousness per 100,000 population (WHO, 2016). The prevalence of patients with decreased
consciousness in America during 2004 to 2009 was 3,235741 patients who received ICU care
services. Patients with decreased consciousness were 63.7% and other patients such as head
injuries, strokes, severe injuries, and tracheostomy.

Research objective: To determine the effect of level I progressive mobilization on blood


pressure and oxygen saturation of patients with decreased consciousness.
Research methods: The type of research used is a quantitative research design. The design of
this research is Pre and Post test one Group Design. This study was conducted on 2 respondents
of patients with decreased consciousness with a GCS score range of 5-12 (sopor to delirium).
The instruments used in this research are beside monitor and observation sheet.

Research result: There was a significant influence on the level I progressive mobilization
intervention on hemodynamics of patients with a decrease in consciousness with values from the
Wilcoxon test analysis results, namely systole blood pressure 0.037, diastole blood pressure
0.012 oxygen saturation 0.023,pulse 0.002 and respiration 0.009..

Keyword: mobilization, blood pressure, oxygen saturation, decreased consciousnes

PENDAHULUAN
Ditinjau secara medis oleh Seunggu Han (2019), Karakteristik utama dari kesadaran
adalah kewaspadaan dan berorientasi pada tempat dan waktu. Kewaspadaan berarti anda mampu
merespon dengan tepat orang-orang dan hal-hal di sekitar anda. Berorientasi pada tempat dan
waktu berarti anda mengetahui siapa diri anda,,dimana anda berada, dimana anda tinggal, dan
jamberapa sekarang. Ketika kesadaran menurun, kemampuan anda untuk tetap terjaaga, asadar,
dan berorientasi terganggu. Gangguan kesadaran bisa mennjadi keadaan darurat medis.
Menurut WHO, pravalensi pasien dengan penurunan kesadaran setiap tahunnya terus
meningkat. Di tahun 2016 ada 9,8 – 24,6% pasien yang mengalami penurunan kesadaran per 100
ribu penduduk (WHO, 2016). Pravelensi pasien dengan penurunan kesadaran di Amerika selama
2004 sampai 2009 ada sebanyak 3.235741 pasien yang mendapat pelayanan perawatan ICU.
Pasien dengan penurunan kesadaran ada sebesar 63,7% dan pasien yang lainnya seperti cidera
kepala, stroke, luka parah, dan tracheostomy (Kahn, 2015).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah Brebes terdapat 152
pasien dengan penurunan kesadaran dalam satu tahun terakhir, sumber dari RSUD BREBES
(Nisa Ariyani, 2022)
Ada beberapa macam kondisi pasien yang mengalami penurunan kesadaran, yaitu
terbatasnya pergerakan tubuh/imobilisasi, tidak bisa menjabarkan rasa yang dialami, dan
penurunan tingkat kesadaran. Kondisi pasien dalam keadaan penurunan tingkat kesadaran juga
mengalami mobilisasi yang terbatas yang menyebabkan ketidakstabilan tekanan saturasi oksigen
dan tekanan darah. Tindakan dari masalah ini adalah dengan dilakukannya mobilisasi progresif
level I.
Oleh karena itu,, penulis mencoba melihat pengaruh mobilisasi progresif level I terhadap
penurunan terhadap tekanan darah dan saturasi oksigen pada pasien dengan penurunan
kesadaran.

METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah Pre and Post test one Group Design yaitu kelompok subyek
diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah diintervensi (Nasir,
dkk). Penelitian ini digunakan untuk mengetahui perubahan tekanan darah dan saturasi oksigen
sebelum dan setelah diberikan Mobilisasi Progresif level 1.

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL
1. Karakteristik responden
Adapun karakteristik dan analisis univariat pada responden dalam penelitian dapat dilihat
sebagai berikut :
a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4. 1 distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.
Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
Laki-laki 1 50,0
Perempuan 1 50,0
Total 1 100,0
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden laki laki berjumlah 1
responden (50,0 %), dan responden perempuan berjumlah 1 (50,0%).
b. Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 4. 2 distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur
Umur Jumlah Prosentase
18 - 25 tahun 0 0,0
26 - 35 tahun 0 0,0
36 - 45 tahun 0 0,0
46 – 55 tahun 0 0,0
˃ 55 tahun 2 100,0
Total 2 100,0
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang berusia > 55 tahun
berjumlah 2 responden (100,0%).
c. Karakteristik responden berdasarkan diagnose medis
Pada penelitian ini ada dua diagnose yaitu diagnose medis primer dan diagnose medis
sekunder.
Tabel 4. 3 karakteristik responden berdasarkan diagnosa medis primer
Diagnosa Medis Primer Jumlah Prosentase
Susp CVD 1 50,0
CKD 1 50,0
Total 1 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden dengan diagnose Susp
CVD berjumlah 1 responden (50,0 %), dan responden dengan diagnose CKD berjumlah 1
(50,0%).
Tabel 4. 4 karakteristik responden berdasarkan diagnose medis sekunder
Diagnosa Medis Sekunder Jumlah Prosentase
Hipertensi 1 50,0
CHF 1 50,0
Total 1 100,0
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden dengan diagnose
Hipertensi berjumlah 1 responden (50,0 %), dan responden dengan diagnose CHF
berjumlah 1 (50,0%).
d. Karakteristik responden berdasarkan nilai GCS (Gasglow Coma Scale)
Tabel 4. 5 karakteristik responden berdasarkan nilai GCS (Gasglow Coma Scale).
GCS (Gasglow Coma Scale) Jumlah Prosentase
Sopor 0 0,0
Somnolen 1 50,0
Delirium 1 50,0
Total 1 100,0
Berdasarkan tabel 4. 5 menunjukkan bahwa responden dengan skor GCS
Somnolen berjumlah 1 (50,0 %), dan responden dengan skor GCS Delirium berjumlah 1
(50,0%).
2. Distribusi frekuensi tekanan darah, saturasi oksigen, nadi, respirasi
a. Tekanan darah
Tabel 4. 6 distribusi frekuensi tekanan darah (systole)
Kateori Juumlah Prosentase
Optomal ( <120 mmHg) 0 0,0
Normal (10-129 mmHg) 0 0,0
Normal tinggi (130-139 mmHg) 0 0,0
Hipertensi derajat I (140-159 mmHg) 1 50,0
Hipertensi derajat II ( >160 mmHg) 1 50,0
Total 2 100,0
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden dengan Hipertensi derajat I
berjumlah 1 (50,0 %), dan responden dengan derajat II berjumlah 1 (50,0%).
Tabel 4. 7 distribusi frekuensi tekanan darah (diastole)
Kateori Juumlah Prosentase
Optomal ( < 80 mmHg) 0 0,0
Normal (80-84 mmHg) 0 0,0
Normal tinggi (85-89 mmHg) 1 50,0
Hipertensi derajat I (90-99 mmHg) 0 0,0
Hipertensi derajat II ( >100 mmHg) 1 50,0
Total 2 100,0
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden dengan kategori normal
tinggi berjumlah 1 (50,0 %), dan responden dengan kategori derajat II berjumlah 1
(50,0%).
b. Saturasi oksigen
Tabel 4. 8 distribusi frekuensi saturasi oksigen
Kategori Jumlah Prosentase
Normal (95-100%) 2 100,0
Tidak normal (<95 %) 0 0,0
Total 2 100,0
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa responden dengan kategori saturasi
oksigen normal berjumlah 2 (100,0 %).
c. Nadi
Tabel 4. 9 distribusi frekuensi Nadi
Kategori Jumlah Prosentase
Takikardia (>100 kali per menit) 2 100,0
Normal (60-100 kali per menit) 0 0,0
Bradikardia (<60 kali per menit) 0 0,0
Total 2 100,0
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa responden dengan kategori takikardia
berjumlah 2 (100,0 %).
d. Respirasi
Tabel 4. 10 distribusi frekuensi respirasi
Kategori Jumlah Prosentase
Takipnea (>25 kali per menit) 0 0,0
Normal (12-24 kali per menit) 2 100,0
Bradikardia (< 12 kali per menit) 0 0,0
Total 2 100,0
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa responden dengan respirasi normal
berjumlah 2 (100,0 %).
3. Pengaruh mobilisasi progresif level I terhadap tekanan darah dan saturasi oksigen pada
pasien penurunan kesadaran
a. Tekanan darah systole
Tabel 4. 11 hasil uji Wilcoxon mobilisasi progresif level I terhadap tekanan darah systole
pada pasien penurunan kesadaran.
Waktu Mean Median Min Max SD p value

Pre 159,00 160,00 121 192 21,855 0,037

Post 150,50 154,00 118 180 18,623

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa setelah dilakukan mobilisasi progresif


level I setiap pagi dan sore selama 3 hari dapat mempengaruhi tekanan darah systole
pada pasien dengan penurunan kesadaran di ruang ICU yang ditunjukkan dengan nilai p
value 0,037 ( p< 0,050).

b. Tekanan darah diastole


Tabel 4.12 hasil uji Wilcoxon mobilisasi progresif level I terhadap tekanan darah
diastole pada pasien penurunan kesadaran.
Waktu Mean Median Min Max SD p value

Pre 95,83 94,00 85 114 21,855 0,012

Post 88,42 88,00 79 104 18,623

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa setelah dilakukan mobilisasi progresif


level I setiap pagi dan sore selama 3 hari dapat mempengaruhi tekanan darah diastole
pada pasien dengan penurunan kesadaran di ruang ICU yang ditunjukkan dengan nilai p
value 0,012 ( p< 0,050).
c. Saturasi oksigen
Tabel 4.13 hasil uji Wilcoxon mobilisasi progresif level I terhadap saturasi oksigen pada
pasien penurunan kesadaran
Waktu Mean Median Min Max SD p value

Pre 97,25 97,00 95 100 1,288 0,023

Post 98,92 99,00 97 100 1,165

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa setelah dilakukan mobilisasi progresif


level I setiap pagi dan sore selama 3 hari dapat mempengaruhi saturasi oksigen pada
pasien dengan penurunan kesadaran di ruang ICU yang ditunjukkan dengan nilai p value
0,023 ( p< 0,050).
d. Nadi
Tabel 4.14 hasil uji Wilcoxon mobilisasi progresif level I terhadap nadi pada pasien
penurunan kesadaran.
Waktu Mean Median Min Max SD p value
Pre 97,00 98,50 88 107 7,261 0,002

Post 88,33 87,00 79 99 6,471

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa setelah dilakukan mobilisasi progresif


level I setiap pagi dan sore selama 3 hari dapat mempengaruhi nadi pada pasien dengan
penurunan kesadaran di ruang ICU yang ditunjukkan dengan nilai p value 0,002 ( p<
0,050).
e. Respirasi
Tabel 4.15 hasil uji Wilcoxon mobilisasi progresif level I terhadap respirasi pada pasien
penurunan kesadaran..
Waktu Mean Median Min Max SD p value

Pre 20,83 21,00 17 23 1,528 0,009

Post 18,25 18,50 16 22 1,765

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa setelah dilakukan mobilisasi progresif


level I setiap pagi dan sore selama 3 hari dapat mempengaruhi respirasi pada pasien
dengan penurunan kesadaran di ruang ICU yang ditunjukkan dengan nilai p value 0,009
( p< 0,050).
PEMBAHASAN
1. Karakteristik responden
Berdasarkan tabel data yang sudah disajikan di karakteristik responden menunjukkan
bahwa dari 2 responden di Rumah Sakit Umum daerah Brebes, pada karakteristik jenis
kelamin 1 responden laki-laki (50%) dan 1 responden perempuan (50%), pada karakteristik
umur semua responden berusia > 55 tahun (100%), pada karakteristik diagnosa medis primer
1 responden dengan diagnose susp CVD (50%) dan 1 responden dengan diagnose CKD
(50%), pada karakteristik diagnosa medis sekunder 1 responden dengan diagnose hipertensi
(50%) dan 1 responden dengan diagnose CHF (50%), pada karakteristik nilai GCS (Gasglow
Coma Scale) terdapat 1 responden dengan kategori somnolen (50%) dan 1 responden dengan
kategori delirium (50%).
2. Distribusi frekuensi tekanan darah, saturasi oksigen, nadi, respirasi
Berdasarkan tabel data yang sudah disajikan di distribusi frekuensi, menunjukkan
pada tekanan darah sistol terdapat 1 responden dengan Hipertensi derajat I (50,0 %), dan
responden dengan derajat II berjumlah 1 (50,0%), sedangkan pada tekanan darah diastole
terdapat responden dengan kategori normal tinggi berjumlah 1 (50,0 %), dan responden
dengan kategori derajat II berjumlah 1 (50,0%).
Kemudian pada tabel 4.7 distribusi frekuensi saturasi oksigen menunjukkan bahwa
semua responden termasuk kedalam kategori saturasi oksigen normal (100,0 %).
Pada tabel 4.8 distribusi frekuensi nadi menunjukkan bahwa kedua responden
termasuk kategori takikardia (100,0 %).
Berdasarkan tabel 4.9 distribusi frekuensi menunjukkan bahwa kedua responden
termasuk kedalam kategori respirasi normal (100,0 %).
3. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test
Dasar pengambilan pada Wilscoxon Signed Rank Test adalah jika nilai p value < 0,05
artimya terdapat pengaruh yang signifikan antara data pre dan post test, sedangkan jika nilai
p value nya adalah > 0,05 maka tidak ada pengaruh yang signifikan.
a. Tekanan darah systole
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test antara pre test dan post test tekanan darah
systole dengan nilai yang didapatkan p value 0,037 yang artinya terdapat pengaruh yang
signifikan.
Hal ini sejalan dengan penelitian Suyanti dkk (2019) tentang pengaruh mobilisasi
progresif level I terhadap tekanan darah dan saturasi oksigen pasien dengan penurunan
kesadaran. Pada penelitian Suyanti, dkk terdapat pengaruh mobilisasi terhadap tekanan
darah sistolik dengan nilai p value 0,001.
Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah yang diukur saat otot jantung
berkontraksi. Ketika jantung berkontraksi, darah akan keluar dari jantung dan masuk ke
pembuluh arteri sehingga pembuluh darah akan merenggang maksimal karena tekanan
maksimum (Suzzane dari Medical News Today, 2018).
b. Tekanan darah diastole
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test antara pre test dan post test tekanan darah
systole dengan nilai yang didapatkan p value 0,012 yang artinya terdapat pengaruh yang
signifikan.
Hal ini sejalan dengan penelitian Mugi Hartoyo dkk (2017) tentang pengaruh
mobilisasi progresif level I terhadap tekanan darah dan saturasi oksigen pasien kritis
dengan penurunan kesadaran. Pada penelitian Mugi hartoyo, dkk terdapat pengaruh
mobilisasi terhadap tekanan darah diastolic dengan nilai p value 0,002.
Tekanan darah diastolic adalah tekanan darah yang terjadi ketika otot jantung
rileks. Saat jantung rileks, bilik-bilik jantung dipenuhi dengan darah, dan tekanan darah
seseorang menurun (Suzzane dari Medical News Today, 2018).
c. Saturasi oksigen
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test antara pre test dan post test saturasi oksigen
dengan nilai yang didapatkan p value 0,023 yang artinya terdapat pengaruh yang
signifikan.
Hal ini sejalan dengan penelitian Suyanti dkk (2019) tentang pengaruh mobilisasi
progresif level I terhadap tekanan darah dan saturasi oksigen pasien dengan penurunan
kesadaran. Pada penelitian Suyanti, dkk terdapat pengaruh mobilisasi terhadap saturasi
oksigen dengan nilai p value 0,001.
Saturasi oksigen adalah ukuran banyaknya hemoglobin yang terikat pada oksigen
dibandingkan banyaknya hemoglobin yang tidak terikat pada oksigen. Setiap molekul
hemoglobin memiliki empat heme yang tersedia untuk mnegikat hemoglobin. Oleh
karena itu, selama pengangkutan oksigen dalam darah, hemoglobin mampu membawa
hingga empat molekul oksigen (Brant B. Hafen & Sandeep Sharma dari National Library
of Medicine, 2021).
d. Nadi
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test antara pre test dan post test heart rate (nadi)
dengan nilai yang didapatkan p value 0,002 yang artinya terdapat pengaruh yang
signifikan.
Hal ini sejalan dengan penelitian Wahyu Rima Agustin ,dkk (2020) tentang
pengaruh mobilisasi progresif terhadap status hemodinamik pada pasien kritis di
Intensive Care Unit. Pada penelitian Wahyu Rima, dkk terdapat pengaruh mobilisasi
terhadap heart rate (nadi) dengan nilai p value 0,000.
Heart rate (nadi) yaitu banyaknya jantung seseorang dalam satu menit
(Cambridge dictionary). Heart rate merupakan salah satu tanda vital atau “vital sign”
yang berfungsi sebagai indikator Kesehatan dalam tubuh manusia. Heart rate diukur
untuk mengetahui berapa kali jantung berkontraksi atau berdetak per menit. Kecepatan
detak jantung bervariasi sebagai akibat aktivitas fisik, ancaman terhadap keselamatan,
dan respon emosional. Pada orang dewasa, nilai detak jantung normal adalah 60 sampai
100 kali per menit (Carissa Stephens dari Medical News Today, 2021).
e. Respirasi
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test antara pre test dan post test tekanan darah
systole dengan nilai yang didapatkan p value 0,009 yang artinya terdapat pengaruh yang
signifikan.
Hal ini sejalan dengan penelitian Wahyu Rima Agustin ,dkk (2020) tentang
pengaruh mobilisasi progresif terhadap status hemodinamik pada pasien kritis di
Intensive Care Unit. Pada penelitian Wahyu Rima, dkk terdapat pengaruh mobilisasi
terhadap respirasi (pernapasan) dengan nilai p value 0,000.
Respiratory Rate atau resppirasi didefinisikan sebagai jumlah napas yang seseorang
mabil dalam periode satu mneit saat istirahat. Studi terbaru menunjukkan bahwa dengan
mengetahui tingkat pernapasan seseorang dapat membantu dokter untuk mengetahui situasi
medis yang serius (Lynne Eldrigde dari verywell health, 2021).

KESIMPULAN
Penelitian ini dilaksankan di Rumah Sakit Umum Daerah Brebes, dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada intervensi mobilisasi progresif level I terhadap
hemodinamik pasien dengan penurunan kesadaran dengan nilai dari hasil analisis uji Wilcoxon
yaitu tekanan darah systole 0,037,tekanan darah diastole 0,012 saturasi oksigen 0,023,nadi
0,002 dan respirasi 0,009.
Perlu dipertimbangkan untuk pelayanan Kesehatan khususnya di ruang Intensive Care
Unit dapat memberikan intervensi mobilisasi progresif level I pada pasien yang mengalami
tekanan darah dan saturasi oksigen yang tidak stabil. Namun perawat perlu mempertimbangkan
beberapa faktor saat melakukan mobilisasi diantaranya keamanan pasien, ketidakstabilan
hemodinamik, ketersediaan alat kebutuhan terhadap sedasi, ukuran postur tubuh pasien, dan
penggunaan obat-obatan inotropic.

DAFTAR PUSTAKA
Agustin, W. R., Suparmanto, G., & Safitri, W. (2020). Pengaruh Mobilisasi Progresif Terhadap
Status Hemodinamik Pada Pasien Kritis Di Intensive Care Unit. Journal of Health
Research, 3. No 1., 20-27. Retrieved Oktober 29, 2021, from
https://jurnal.stikesmus.ac.id/index.php/avicenna/article/view/339/257

Beckerman, J. (2020). Symptoms of High Blood Pressure. WebMD. Retrieved November 3,


2021, from
https://www.webmd.com/hypertension-high-blood-pressure/guide/hypertension-symptoms-
high-blood-pressure

Goysal, Y. (2016). Bahan Ajar Kesadaran Menurun. Retrieved November 4, 2021, from
https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2016/09/Bahan-Ajar-Kesadaran-
Menurun.pdf

H, H. Halidah. (2017). Efek Mobilisasi Progresif Terhadap Perubahan Derajat Rentang Gerak
Sendi Dan Kadar Asam Laktat Pada Pasien Dengan Ventilasi Mekanik Di Unit Perawatan
Intensif (Icu). Tesis. Makassar. Retrieved desember 1, 2021

Han, S. (2019). Decreased Consciousness. (V. Lights, Ed.) Healthline. Retrieved November 1,
2021, from https://www.healthline.com/health/consciousness-decreased

Hartoyo, M., Shobirun, Budiyati, & Rachmilia, R. (2017). PENGARUH MOBILISASI


PROGRESIF LEVEL I TERHADAP TEKANAN DARAH DAN SATURASI OKSIGEN
PASIEN KRITIS DENGAN PENURUNAN KESADARAN. JurnalPerawat Indonesia, 1.
No. 1, 1-10. doi:https://doi.org/10.32584/jpi.v1i1.3

Jain, S., & M, L. I. (2021). Glasglow Coma Scale. Pubmed. Retrieved Oktober 30, 2021, from
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30020670/

Kahn. (2015). Focus on central venous pressure in acute care setting. Journal of Nursing.
Retrieved November 1, 2021, from https://journals.lww.com/jnr-twna/pages/default.aspx

Leader, D. (2021). Understanding Oxygen Saturation. (S. Jelic, Ed.) verywell health. Retrieved
November 3, 2021, from https://www.verywellhealth.com/oxygen-saturation-914796
Morrow, A. (2020). Levels of Consciousness in Medicine Patient Awareness, Alertness, and
Wakefulness. (J. Lacy, Ed.) Verywellhealth. Retrieved september 7, 2021, from
https://www.verywellhealth.com/level-of-consciousness-1132154

Pike, R. (2018). High Blood Pressure. MedlinePlus. Retrieved November 3, 2021, from
https://medlineplus.gov/highbloodpressure.html

Rahayu, M. I. (2020). GCS: Cara Mengukur Nilai Tingkat Kesadaran (Lengkap). (d. J. Satriyo,
Ed.) doktersehat. Retrieved November 2, 2021, from
https://doktersehat.com/informasi/kesehatan-umum/tingkat-kesadaran-berdasarkan-nilai-
gcs/

Roth, E., & Guthrie, C. (2021). Everything You Need to Know About Low Blood Pressure. (A.
Bernstein, Ed.) healthline. Retrieved November 3, 2021, from
https://www.healthline.com/health/hypotension

Suyanti, Iswari, M. F., & Ginanjar, M. R. (2019). Pengaruh Mobilisasi Progresif Level 1
terhadap tekanan darah dan saturasi oksigen pasien dengan penurunan kesadaran.
Indonesian Journal for Health Sciences, Vol. 3. No. 2, 57-63. Retrieved from
http://journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS/article/view/1837/1081

Yusuf, Z. K., & Rahman, A. (2019). Pengaruh Stimulasi Al-Qur'an Terhadap Glasgow Coma
Scale Pasien Dengan Penurunan Kesadaran di Ruang ICU. Jambura Nursing Journal, 1. No.
1. Retrieved November 1, 2021, from https://docplayer.info/178414291-Jnj-vol-1-no-1-
januari-2019-jambura-nurisng-journal-issn.html

Zakiyyah, S. (2014). Pengaruh Mobilisasi Progresif Level I : Terhadap Resiko Dekubitus dan
Perubahan Saturasi Oksigen Pada Pasien Kritis Terpasang Ventilator Di Ruang ICU RSUD
Dr. Moewardi Surakarta. Tesis. Semarang. Retrieved November 5, 2021

Anda mungkin juga menyukai