Anda di halaman 1dari 37

PROPOSALKARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA


PADA REMAJA PUTRI DIDESA KEMBANG DOPLANG
KARANGPANDAN

Diajukansebagai salah satusyaratuntukmemperolehgelarmadyaKeperawatan

OLEH :

HANI MAR’ATUS SHOLEHAH

NIM : 1906311614401013

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TUJUH BELAS

SURAKARTA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gizimerupakan salah satupenentukualitassumberdayamanusia.
Kekurangangiziakanmenyebabkankegagalanpertumbuhanfisik dan perkembangankecerdasan, menurunkanproduktifitaskerja dan
menurunkandayatahantubuh, yang meningkatkanangkakesakitan dan kematian. Kecukupangizisangatdibutuhkan oleh
setiapindividu, sejakjanin yang masihdalamkandungan, bayi, anak–anak, masa remaja, dewasasampaiusialanjut. Pada masa
remajamerupakansaatterjadinyaperubahan-perubahancepatdalam proses pertumbuhanfisik, kognitif dan psikososial(Almatsier,
2005).
Remajamerupakantransisidari masa kanak-kanakke masa dewasa yang ditandaisejumlahperubahanbiologis, kognitif dan
emosional. Perubahanbiologisyaitupertambahankonflikdengan orang tua dan
keinginanuntukmeluangkanwaktudengantemansebaya. Oleh karenaitu, masa remajaadalah masa yang
lebihbanyakmembutuhkanzatgizi. Remajamembutuhkanasupanzatgizi yang optimal untukpertumbuhandanperkembangannya.
Berdasarkanusiaremajadibagimenjaditigapriodeyaituremajaawal pada usia 10-13 tahun, remajapertengahan pada usia 14-16
tahun, remajaakhir pada usia 17-20 tahun. Puncakpertumbuhanremajaputriterjadi pada usia 12 tahunsedangkanremajaputraterjadi
pada usia 14 tahun (Indartanti 2014).
Pada masa initerjadikematanganseksual dan tercapainyabentukdewasakarenapematanganfungsiendokrin. Pada saat proses
pematanganfisik, juga terjadiperubahankomposisitubuh. Kebutuhangiziremajarelatifbesarkarenaremajamasihmengalami masa
pertumbuhan. Selainitu, remajaumumnyamelakukanaktivitasfisiklebihtinggidibandingkandenganusialainnya,
sehinggadiperlukanzatgizi yang lebihbanyak. Kelompokusiainisangatdisibukkandenganberbagaimacamaktivitasfisik. Atas
pertimbanganberbagaifaktortersebut, kebutuhankalori, protein dan mikronutrien pada kelompokusiainiperludiutamakan
(Almatsier, 2005).
Keadaantubuhdikatakan pada tingkatgizi optimal, jikajaringantubuhjenuh oleh semuazatgizi, makadisebut status gizi
optimal. Kondisiinimemungkinkantubuhterbebasdaripenyakit dan mempunyaidayatahan yang tinggi.
Apabilakonsumsigizimakanan pada seseorangtidakseimbangdengankebutuhantubuhmakaakanterjadikesalahangizi yang
mencakupkelebihan dan kekuranganzatgizi (Supariasa, 2004).
Masalahgizi yang biasadialami pada masa remaja salah satunyaadalahanemia. Anemiaadalahpenurunankuantitassel-
seldarahmerahdalamsirkulasiataujumlahhemoglobinberadadibawahbatas normal. Gejala yang dialamiantara lain lesu, lemah,
pusing, mataberkunang-kunang dan wajahpucat. Anemiadapatmenimbulkanberbagaidampak pada remajaantara lain
menurunkandayatahantubuhsehinggamudahterkenapenyakit, menurunnyaaktivitas dan
prestasibelajarkarenakurangnyahemoglobin (Kartini 2014).
World Health Organization (WHO 2017) menyebutkananemiaadalahsuatukondisijumlahseldarahmerah yang
tidakmencukupiuntukmemenuhikebutuhanfisiologistubuh. Kebutuhanfisiologisseseorangbervariasiberdasarkanusia, jeniskelamin,
tempattinggal, perilakumerokok dan tahapkehamilan. Penyebabanemiaumumnyakarenakekuranganpengetahuantentanganemia.
Kekuranganzatbesi, asamfolat, vitamin B12 dan vitamin A. peradanganakut dan kronis, infeksi parasite, kelainanbawaan yang
mempengaruhisintesishemoglobin, kekuranganproduksiseldarahmerahdapatmenyebabkananemia (Siska 2017).
World Health Organization (WHO) dalam worldwide prevalence of anemiatahun 2015
menunjukkanbahwaprevalensianemia di dunia berkisar 40- 88%.Di Asia Tenggara, 25-40%
remajaputrimengalamikejadiananemiatingkatringan dan berat. Jumlahpendudukusiaremaja (10-19 tahun) di Indonesia sebesar
26,2% yang terdiridari 50,9% laki-laki dan 49,1% perempuan (Kemenkes, 2018).
BerdasarkanSurveiDemografi dan Kesehatan Indonesia 2017, prevalensianemia di antaraanakumur 5-12 di Indonesia
adalah 26%, pada wanitaumur 13-18 yaitu 23%. Prevalensianemia pada prialebihrendahdibandingwanitayaitu 17% pada
priaberusia 13-18 tahun (Kemenkes, 2018).Sejalandengansurveikesehatanrumah (SKRT) tahun 2016,
menyatakanprevalensianemia pada remajaputriusia 15-20 tahunialah 57,1% (Natalia 2018).
Beberapadampaklangsung yang terjadi pada remajaputri yang terkanaanemiaadalahseringmengeluhpusing dan
mataberkunang-kunang, kelopakmata, bibir, lidah, kulit dan telapaktanganmenjadipucat, lesu, lemah, letih, lelah, dan lunglai dan
juga perdampakjangkapanjangkarenaperempuannantinyaakanhamil dan memilikianak, pada masa hamilremaja yang
sudahmenderitaanemiaakanlebihparahanemianyasaathamilkarena masa hamilmembutukangizi yang lebihbanyaklagi,
jikatidakditanganinyamakaakanberdampakburuk pada ibu dan bayinya (Sandra, 2017).
Asupannutrisiuntukdapatmemenuhigiziseimbanguntuktubuhkitasehinggabisamencegahterjadinyaanemiakhususnyabagire
maja di Indonesia yaitudenganmenerapkanprinsipkeanekaragamanmakanan,
sebaiknyatidakmengkonsumsimakanandarisatujenissaja. Apabilaingin/terpaksamakanmakananinstan, namunharusdalambatas
yang sesuaitentunyaharusdikonsultasikandahuludenganahligiziataudoktergizi, menghindarimakanan yang menghambatseperti
(teh/kopi dan minumanmanis/boba) sertaminum susu yang mengandungzatbesi.
Dianjurkanremajabagiremajaputriuntukminumsuplementambahdarahdenganaturan 1 minggu 1 tablet (Barriyah 2021).
Pada kasusanemiabisadihindaridenganmemenuhikebutuhannutrisisepertizatbesi dan B12. Pemberiansuplemenzatbesi di
antarawaktumakan, misalnya di antara jam makanpagi dan makansiang, ataupertengahan sore, yaituantaramakansiang dan
makanmalam. Hal inikarenazatbesi paling baikdiserapsaatdiberikan di antarawaktumakan.Vitamin C juga
dapatmembantutubuhmenyerapzatbesi, tapikalsiumdapatmenghambatpenyerapantersebut. Jadi,
untukmengonsumsisuplemenzatbesidenganmakananatauminuman, sepertibuah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, telur,
dagingtanpa lemak, ikan dan jus jeruk. Dan hindarimengonsumsisuplementersebutdengan susu. Hindari juga
mengonsumsisuplemenzatbesilebihbanyakdari yang disarankan, karenabisaberbahayabagikesehatan. Bagiremajaputri yang
sudahmulaimenstruasi,bisamencegahanemiadefisiensibesidenganmengkonsumsimultivitamin
zatbesiataupenambahdarah. Recommended Dietary Allowance (RDA) untukzatbesiadalah 8 miligram per hariuntukwanitausia 9–
13 tahun, dan 15 miligram per hariuntukwanitausia 14–18 tahun (Fadli 2020).

B. RUMUSAN MASALAH
Anemiamasihmenjadimasalahgiziutama yang terjadisecara global. Anemiaberdampakmenurunkankonsentrasi dan
prestasibelajar, sertamempengaruhiproduktivitas di kalanganremaja. Akibatdarijangkapanjangpenderitaanemiagizibesi pada
remajaputri yang nantinyaakanhamil, makaremajaputritersebuttidakmampumemenuhizat–zatgizi pada dirinya dan
janinnyasehinggadapatmeningkatkanterjadinyarisikokematian maternal, prematuritas, BBLR (BeratBayi Lahir Rendah), dan
kematian perinatal. Berdasarkanidentifikasimasalahtersebut yang memberidasarpenelitiuntukmerumuskanpertanyaanstatus gizi
yang berhubungandengankejadiananemia pada remajaputri di desakembangdoplangkarangpandan.

C. TUJUAN
1. TujuanUmum
Penelitianinibertujuanuntukmengetahuihubungan status gizidengankejadiananemia pada remajaputri di
desakembangdoplangkarangpandan.

2. TujuanKhusus
a. Mengetahui status giziremajaputri di desakembangdoplangkarangpandan.
b. Mengetahuikejadiananemia pada remajaputri di desakembangdoplangkarangpandan.

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkuppenelitianadalahKeperawatanmandiriterhadapgiziseimbangdengankejadiananemia pada remajaputri.

E. MANFAAT
1. Manfaatteoritis
a. Hasil penelitianinidiharapkanmemberikansumbangansertainformasidalambidangkesehatan,
khususnyatentanganemiaremajasertamenambahliteraturuntukmelakukankajian dan penelitianselanjutnya.
2. Manfaatpraktis
a. BagiKepaladesakembangdoplang
b. Dapatmemberikaninformasitentanghal-hal yang berhubungandengankejadiananemia pada remajaputri.
c. BagiPenelitiSelanjutntya
d. Hasil penelitianinidapatdigunakansebagaibahaninformasi dan
masukansehinggadapatdigunakansebagaireferensiuntukpenelitianselanjutnya.

F. KEASLIAN PENELITIAN

N Nama/Judul MetodologiPenelitia Hasil Penelitian Persamaa


o n n/
. Perbedaa
n
1 DeaIndartant Metodepenelitiancr Hasil Persamaa
. i, oss penelitianmenunjukkanba n : analisa
/HubunganSt sectionalmengguna hwatidakterdapathubunga data
atus kanteknikconsecutiv n yang signifikan status Perbedaa
GizidenganK e gizidengananemia, n : judul,
ejadianAnem samplingdengansam nilaipvalue = 0,05. dan
ia Pada pelsebanyak 90 jumlahsa
Remaja Putri orang mpel.

2 Septriyanti/ Observasianalitikde Hasil Persamaa


. Hubungan nganpendekatanCro penelitianmenunjukkanba n : analisa
Status ss Sectional, hwatidakterdapathubunga data
GizidenganK jumlahsampel 30 n yang signifikan status Perbedaa
ejadianAnem orang gizidengananemia, n : judul,
ia Pada nilaipvalue = 0,05. dan
siswakelas X jumlahsa
SMA mpel.
Muhammadi
yah 2 Bejen
Bantul
Yogyakarta
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TELAAH PUSTAKA
Setelah penelitimelakukanterhadapbeberapapenelitian, adabeberapa
yang memilikiketerkaitandenganpenelitian yang penelitidilakukan.

Penelitian yang pertama yang berhasilpenelititemukanadalahpenelitian


yang dilakukan olehDeaIndartanti dan ApoinaKartini, tahun 2014 yang
berjudul “Hubungan Status GizidenganKejadianAnemia Pada Remaja Putri”
tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahuihubungan status
gizidengankejadiananemia pada remajaputri. Penelitianinidilakukan di
Semarang, pada bulan November 2013.
Denganmenggunakanjenispenelitiancross
sectionalmenggunakanteknikconsecutive
sampling,penggunaansampeldengansampelsebanyak 90 orang.
Populasidalampenelitianiniadalahremajaputridariusia 12-14 tahun di kota
Semarang. Kriteriainklusipenelitianiniadalahsiswi SMP Negri 9 Semarang
berusia 12-14 tahun yang bersediamenjadisubyek,
tidaksedangmengkonsumsisuplementambahdarah,
tidaksedangdalamkeadaanmenstruasi.

Hasil penelitianinimenunjukanJumlahsubyeksebanyak 90 orang dan


didapatkanusia paling banyak 13 tahun (83,3%). Usia minimum adalah 12
tahun dan usiamaksimum 14 tahun. Reratanilai z-score yang
diperolehberdasarkan IMT/U adalah 0,97 ± 1,18 SD, nilaiterendah -3,03 dan
tertinggi 2,64. Berdasarkannilai z-score menunjukkan status
gizisubyekdengankategorisangat kurus sebanyak 1 orang (1,1%), kurus 3
orang (3,3%), normal 66 orang (73,3%), overweight 14 orang (15,6%) dan
obesitas 6 orang (6,7%).
Dilihatdarikadarhemoglobinmenunjukanbahwakadarhemoglobinterendah 9,9
gram/dL dan tertinggi 14,9 gram/dL sertareratanya 12,6 ± 1,29 SD dan
sebanyak 24 orang (26,7%) mengalamianemia. Hasil perhitunganasupan
protein, zatbesi, vitamin C, vitamin B12 dan
folatdiketahuibahwasebanyak63,3% siswi yang
asupanzatbesinyakurangdarikebutuhan, sedangkanasupan protein, vitamin C,
vitamin B12 dan folatsebagianbesarsudahdalamkategoricukup.
Berikutadalahtabelkarekteristiksubyek.

Sebagian besarsiswitermasukdalam status gizi normal yaitusebanyak


66 orang (73,3%), tetapiada 1 orang siswi (1,1%) yang
masukdalamkategorisangat kurus, 3 orang (3,3%) kurus, 14 orang (15,6%)
overweight dan 6 orang obesitas (6,7%). Jumlahsiswi yang
mengalamianemiasebanyak 24 orang (26,7%).
Tidakadahubunganbermaknaantara status gizidengankejadiananemia pada
remajaputri.
Dilihatdariasupandiketahuisebagianbesarsiswisudahdalamkategoricukup,
tetapiterdapat 63,3% siswi yang asupanzatbesinyakurangdarikebutuhan. Dari
hasil uji
regresilogistikdiketahuiadahubunganasupanzatbesidengankejadiananemia.

B. TINJAUAN TEORI
1. Status Gizi
a. Pengertian

Status
giziadalahkeadaantubuhakibatkonsumsimakananatauukurankeberhasila
ndalampemenuhannutrisi, adanyakeseimbanganantarajumlahasupan
(intake) zatgizi dan jumlah yang dibutuhkan (required) oleh
tubuhuntukberbagaifungsibiologissepertipertumbuhanfisik,
perkembangan, aktivitasatauproduktivitas, pemeliharaan Kesehatan
dan lain-lain. Status gizi pada anakdiindikasikan oleh berat badan dan
tinggi badan (Kemenkes, 2021)
Status giziadalahkeadaan yang diakibatkan oleh status
keseimbanganantarajumlahasupan (intake) zatgizi dan jumlah yang
dibutuhkan (requirement) oleh tubuhuntukberbagaifungsibiologis
(pertumbuhanfisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaankesehatan,
dan lainnya) (Suyanto, 2009). Status gizidapat pula
diartikansebagaigambarankondisifisikseseorangsebagairefleksidarikese
imbanganenergi yang masuk dan yang dikeluarkan oleh tubuh (Marmi,
2013).

Pengertiangizidalamkesehatanreproduksiadalahbagaimanaseoa
rangindividu, mampuuntukmencukupikebutuhangizi yang diperlukan
oleh tubuhnya, agar individutersebuttetapberadadalamkeadaansehat
dan baiksecarafisikatau mental. Serta
mampumenjalankansistemmetabolisme dan reproduksi,
baikfungsiatauprosesnyasecaraalamiahdengankeasantubuh yang sehat
(Marmi, 2013).

b. KebutuhanGiziRemaja

Kebutuhangiziremajarelatifbesar,
karenaremajamasihmengalami masa pertumbuhan.
Remajaumumnyamelakukanaktivitasfisiklebihtinggidibandingkandeng
anusialainnya, sehinggadiperlukanzat yang lebihbanyak.
Secarabiologiskebutuhangiziremajaselarasdenganaktivitas.
Remajamembutuhkanlebihbanyak protein, vitamin, dan mineral.
Secarasosial dan psikologis,
remajasendirimenyakinibahwamerekatidakterlalumemerhatikanfaktork
esehatandalammenjatuhkanpilihanmakanannya,
melainkanlebihmemerhatikanfaktor lain seperti orang dewasa,
lingkungansosial, dan faktor lain yang sangatmempengaruhinya
(Marmi, 2013).

1. Energi
Energimerupakankebutuhan yang
terutamaapabilatidaktercapai, diet protein, vitamin, dan mineral
tidakdapatdipergunakansecaraefektifdalamberbagaifungsimetaboli
k. Energidibutuhkanuntukmendukungpertumbuhan,
perkembangan, aktifitasotot, fungsimetaboliknya
(menjagasuhutubuh, menyimpan lemak tubuh).
Sumberenergiberasaldarikarbohidrat, protein, lemak
menghasilkankalorimasingmasing, sebagaiberikut: karbohidrat 4
kkal/g, protein 4 kkal/g dan lemak 9 kkal/g.
Kebutuhanenergibervariasitergantungaktifitasfisik, remaja yang
kurangaktifdapatmenjadikelebihanberat badan (BB)
ataumungkinobesitas. Asupanenergi yang
rendahmenyebabkanretardasipertumbuhan, berat badan (BB)
rendah, dan starvasi (Soetjiningsih, 2004).
Starvasiadalahsuatukeadaandimanaterjadinyakekuranganasupanene
rgi dan unsur-unsurnutrisiessensial yang
diperlukantubuhdalambeberapaharisehinggamengakibatkanterjadin
yaperubahan-perubahan proses metabolismedidalamtubuh
(Syahputra, 2003).

2. Protein

Protein diperlukanuntuksebagianbesar proses metabolik,


terutamapertumbuhan, dan maintenenataumerawatjaringantubuh.
Protein mensuplaisekitar 12%-14% asupanenergiselama masa anak
dan remaja. Kebutuhansehari-hari yang direkomendasikan pada
remajaberkisarantara 44-59 gram, tergantungjeniskelamin dan
umur. Berdasarkan BB, remajaumur 11-14 tahun pada laki-
lakiatauperempuanmemerlukan protein 1 g/kg berat badan (BB),
dan pada umur 15-18 tahunberkurangmenjadi 0,9 g/kg pada laki-
laki dan 0,8 g/kg pada perempuan. Sumber diet protein yang
baikadalahdaging, unggas, ikan, telur, susu, dan keju
(Soetjiningsih, 2004).

3. Lemak

Lemak berperanpentingsebagaikomponenstruktural dan


fungsionalmembransel, yang
meliputiberbagaisegidarimetabolisme. Lemak juga
sebagaisumberasam lemak esensial yang diperlukan oleh
pertumbuhan, karenamerupakansebagaisumbersuplaienergi yang
berkadartinggi dan pengangkut vitamin yang larutdalam lemak.
Lemak esensial juga dibutuhkan oleh tubuhsekitar 3% dari total
energi. Kebutuhan lemak dihitungsekitar 37% dariasupanenergi
total remaja, baiklaki-lakimaupunperempuan. Asupan lemak yang
kurangadekuat, akanterjadidefisiensiasal lemak esensial dan
nutrien yang larutdalam lemak, sertaterjadinyapertumbuhan yang
buruksebaliknya, jikakelebihanasupanakanberisikokelebihanberat
badan (BB), obesitas,
mungkinbisameningkatkanpenyakitkardiovaskulernantinya.
Sumber lemak yang dapatdikonsumsiadalah lemak jenuh
(mentega), asam lemak takjenuhtaktunggal (minyak olive), asam
lemak takjenuhganda (minyakkacangkedelai), kolestrol (hati,
ginjal, otak, kuningtelur, daging, unggas, ikan, dan keju)
(Soetjiningsih, 2004).

4. Karbohidrat

Sumberterbesarenergitubuhadalahkarbohidrat yang
menjadibagiandaribermacam-macamstruktursel dan substan dan
komponen primer diet serat.
Karbohidratdisimpansebagaiglikogenataudiubahmenjadi lemak
tubuh. Sumberkarbohidrat yang baikadalahkarbohidrat simple atau
(buah-buahan, sayur-sayuran, susu, gula,
pemanisberkalorilainnya), dan karbohidratkompleks (produkpadi-
padian dan sayur-sayuran). Asupan yang
tidakadekuatmenyebabkan ketosis. Ketosis
adalahsuatukeadaantubuh, yang
terjadisebagaiakibatdarikurangnyakadarkarbohidratdalamtubuh.
Sebaliknyaasupan yang berlebihanmengarah pada kelebihankalori
(Soetjiningsih, 2004).

5. Serat

Fungsiserat pada tubuhadalahuntukmelancarkan proses


pengeluarandaritubuh. Sumber yang baikdari diet adalah,
produkpadi-padian, beberapajenisbuah dan sayur, kacang-
kacangankering, dan bijibijian.
Bilakekerunganasupanseratmakanakanmenyebabkankonstipasi,
sebaliknyajikakelebihanmungkinmenimbulkanabsorbsi mineral
berkurang (Soetjiningsih, 2004).

6. Mineral

Kebutuhan mineral seluruhnyameningkat pada masa


kerjatumbuhremaja. Mineral berperanpenting pada kesehatan,
kalsium, zatbesi, dan seng, khususnyapenting pada masa
pertumbuhan dan perkembangan (Soetjiningsih, 2004).

7. Vitamin A

Vitamin A merupakannutrien yang larutdalam lemak,


esensialuntukmata, tulang, pertumbuhan, pertumbuhangigi,
diferensialsel, reproduksi dan integritassistemimun. Sumber
vitamin A yang baikadalah, karoten (sayurdaunhijautua, buah dan
sayurkuning dan orange), makanan yang diperkayadengan vitamin
A dan susu. Vitamin C berfungsidalampembentukankolagentulang
dan gigi, dan melindungi vitamin lain dan mineral darioksidasi
(antioksidan). Asupanperhari vitamin C yaitu, 50
mg/hariuntukremajausia 11-14 tahun pada laki-laki, dan 60
mg/hariuntukusia 15-18 tahun pada perempuan. Sumber vitamin C
yaitu, buah-buahan segar sepertijeruk, tomat, kentang,
sayurhijautua dan strawberi yang dijusmerupakansumber vitamin C
yang sangatbaik. Vitamin E fungsinyasebagaiantioksidan. Sumber
vitamin E yang baikdalam diet, minyak dan lemak sayur-sayuran,
beberapaproduksereal, kacang-kacangan dan beberapa ikan laut
(Soetjiningsih, 2004).

c. Faktorpenyebabmasalahgiziremaja
1. Kebiasaanmakan yang burukKebiasaanmakan yang buruk,
berpangkal pada kebiasaanmakankeluarga yang
tidakbaiksudahtertanamsejakkecilakanterusmenerusterjadi pada
usiaremaja.
Remajamakanseadanyatanpamengetahuikebutuhanakanberbagaizat
gizi dan
dampaktidakdipenuhinyakebutuhanzatgizitersebutterhadapkesehata
n (Adriani, 2014).
2. Pemahamangizi yang keliruTubuh yang
langsingseringmenjadiidamanbagisetiap para
remajaterutamawanitaremajahaliniseringmenjadipenyebabmasalah,
karenauntukmemeliharakelangsingantubuhmerekamenerapkapemb
atasanmakanansecarakeliru.
Sehinggakebutuhangizimerekatidakterpenuhi.
Hanyamakansekalisehariataumakan-makananseadanya, tidakmakan
nasi merupakanpenerapanprinsippemeliharaangizi yang keliru dan
mendorongterjadinyagangguangizi (Adriani, 2014).
3. Kesukaan yang berlebihanterhadapmakanantertentuKesukaan yang
berlebihanterhadapmakanantertentusajamenyebabkankebutuhangizi
tidakterpenuhi. Keadaansepertiinibiasanyaterkaitdengan “mode”
yang tengahmarakdikalanganremaja (Adriani, 2014).
4. Promosi yang berlebihanmelalui media
massaUsiaremajamerupakanusia di mana
merekasangatmudahtertarik pada sesuatu yang baru.
Kondisiinidiamnfaatkan oleh
pengusahamakanandenganmemperomosikanprodukmakananmerek
a, dengancara yang sangatmemengaruhi pada remaja. Apalagi film
yang menjadi idola mereka (Adriani, 2014).
5. Masuknyaproduk-produkmakananbaruProdukmakananbaru yang
berasaldari negara lain
secarabesarmembawapengaruhterhadapkebiasaanmakan para
remaja. Sepertijenismakanansiapsaji (fast food) yang berasaldari
Negara barat sepertihot dog, pizza, hamburger, fried chicken, dan
french fries, berbagaimakanan yang berupakripik (junk food)
seringdianggap lambing kehidupan modern oleh para remaja
(Adriani, 2014).
2. Anemia
a. Pengertian
Anemiaadalahsuatukeadaandimanakadarhemoglobin (Hb)
dalamdarahdibawah normal
akibatkekurangansatuataulebihzatgiziesensial yang
diperlukandalampembentukansertaproduksisel-seldarahmerahtersebut.
Anemiadefisiensibesiadalahjenisanemia yang paling seringterjadi.
Menurut WHO, ambangbataskadarhemoglobin normal pada
wanitausia 11 tahunkeatasadalah 12 gr/dl.
Menurut WHO (WorldHealth Organization) 2017,
menyebutkan anemia adalahsuatukondisijumlahseldarahmerahtidakme
ncukupiuntukmemenuhikebutuhanfisiologistubuh.Kebutuhanfisiologis
seseorangbervariasiberdasarkanusia, jeniskelamin, tempattinggal,
perilakumerokok dan tahapkehamilan.
Anemiamerupakankeadaanmenurunnyakadarhemoglobinhemot
okrit dan jumlahseldarahmerah di bawahnilai normal yang
dipatokuntukperorangan(Arisman, 2014).
Anemiasebagaikeadaanbahwa level
hemoglobinrendahkarenakondisipatologis. Defisiensi Fe merupakan
salah satupenyebabanemia, tetapibukanlahsatu-
satunyapenyebabanemia (Ani, 2016).
MenurutNursalam (2010),
anemiaadalahberkurangnyakadareritrosit (seldarahmerah) dan
kadarhemoglobin (Hb)
dalamsetiapmillimeterkubikdarahdalamtubuhmanusia.
Hampirsemuagangguan pada
sistemperedarandarahdisertaidengananemia yang
ditandaidenganwarnakepucatan pada tubuh, penurunankerjafisik dan
penurunandayatahantubuh. Penyebabanemiabermacam-
macamdiantaranyaadalahanemiadefisiensizatbesi (Ani, 2016).
MenurutSoekirman (2012),
anemiagizibesiadalahsuatukeadaanpenurunancadanganbesidalamhati,
sehinggajumlahhemoglobindarahmenurun di bawah normal.
Sebelumterjadianemiagizibesi,
diawalilebihdahuludengankeadaankuranggizibesi (KGB).
Apabilacadanganbesidalamhatimenuruntetapibelumparah dan
jumlahhemoglobinmasih normal,
makaseseorangdikatakanmengalamikuranggizibesisaja
(tidakdisertaianemiagizibesi). Keadaankuranggizibesi yang berlanjut
dan semakinparahakanmengakibatkananemiagizibesi,
tubuhtidakakanlagimempunyaicukupzatbesiuntukmembentukhemoglobi
n yang diperlukandalamsel-seldarah yang baru (Arisman, 2014).
b. Klasifikasianemia
MenurutPrawirohardjo (2009), macam-
macamanemiaadalahsebagaiberikut:
1.Anemiadefisiensibesiadalahanemia yang disebabkan oleh
kurangnya mineral fe.
Kekuranganinidapatdisebabkankarenakurangmasuknyaunsurbeside
nganmakanan,
karenagangguanabsorbsiatauterpantaubanyaknyabesikeluardaritubu
h, misalnya pada pendarahan.
2.Anemiamegaloblastikadalahanemia yang disebabkan oleh
defisiensiasamfolat, jarangsekalikarenadefisiensi vitamin B12,
anemiainiseringditemukan pada wanita yang
jarangmengonsumsisayuranhijau segar ataumakanandengan protein
hewanitinggi.
3.Anemiahemolitikadalahanemia yang
disebabkankarenapenghancuranseldarahmerahberlangsunglebihcep
atdaripembuatannya.
EtiologianemiaMenurutSoekarti (2011)
penyebabterjadinyaanemiaadalah :
1. Pada umumnyamasyarakatindonesia (termasukremajaputri)
lebihbanyakmengkonsumsimakanannabati yang
kandunganzatbesinyasedikit, dibandingkandenganmakananhewani,
sehinggakebutuhantubuhakanzatbesitidakterpenuhi.
2.Remajaputribiasanyaingintampillangsing,
sehinggamembatasiasupanmakanan.
3.Setiapharimanusiakehilanganzatbesi 0,6 mg yang diereksi,
khususnyamelaluifeses (tinja).
4.Remajaputrimengalamihaidsetiapbulan,
sehinggakehilanganzatbesi + 1,3 mg per hari,
sehinggakebutuhanzatbesilebihbanyakdaripadapria.
MenurutHandayani dan Haribowo (2008), pada
dasarnyagejalaanemiatimbulkarenaduahalberikutini:
1.Anoksia organ target karenaberkurangnyajumlahoksigen yang
dapatdibawa oleh darahkejaringan.
2.Mekanismekompensasitubuhterhadapanemia.
Menurut Ani (2016), anemiagizibesidapatterjadikarena:
1.Kandunganzatbesidarimakanan yang
dikonsumsitidakmencukupikebutuhan.
2.Makanan yang kaya akankandunganzatbesiadalah: makanan yang
berasaldarihewani (seperti ikan, daging, hati dan ayam).
3.Makanannabati (daritumbuh-tumbuhan) misalnya:
sayuranhijautua, yang walaupun kaya akanzatbesi,
namunhanyasedikit yang bisadiserapbaik oleh usus.
c. Faktor-faktorterjadinyaanemia pada remajaputribanyakfaktormedis
yang dapatmenyebabkananemia, diantaranyameliputi :
1.Menstruasi Salah
satufaktorpemicuanemiaadalahkondisisiklusmenstruasi yang tidak
normal.
Kehilanganbanyakdarahsaatmenstruasididugadapatmenyebabkanane
mia (Merryana dan Bambang, 2013).
Hampirsemuawanitapernahmengalamipendarahanberlebihansaatmen
struasi,
bahkansebagianwanitaharusmengalamihalinisetiapdatangbulan.
Tiapwanitamempunyaisiklusmenstruasi yang berlainan,
normalnyadalamsatusikluskuranglebihsetiap 28 hari, bisaberfluktuasi
7 hari dan total kehilangandarahantara 60 sampai 250 mm.
Menstruasidikatakantidak normal
saatseorangwanitamengalamimenstruasidenganjangkawaktupanjang.
Pada umumnyawanitahanyamengalamimenstruasisatu kali
dalamsebulan, tetapi pada beberapakasus, ada yang
mengalamihinggadua kali menstruasisetiapbulan. Kondisiinilah yang
dikatakanmenstruasitidak normal yang menyebabkananemia
(Merryana dan Bambang, 2013).
2. Status GiziAnemiadisebabkan oleh
kurangnyazatbesidalamtubuhsehinggakebutuhanbesiuntukeritropoesi
stidakcukup yang ditandaidengangambaranseldarahmerah yang
hipokrommikrositik, kadarbesi serum dan saturasi (jenuh)
transferinmenurun, akanberperanpentingmengikatbesi total (TIBC)
meninggi dan cadanganbesidalamsumsumtulang dan tempat lain
sangatkurangatautidakadasamasekali (Gultom, 2003
dalamRumpiati,Ella&Mustafidah, 2010).Faseremaja yang
ditandaidengankematanganfisiologissepertipembesaranjaringansamp
ai organ tubuhmembuatremajamemerlukankebutuhannutrisi yang
special (Tim PenulisPoltekkesDepkes Jakarta I, 2010
dalamPramitya&Valentina, 2013).
Menurut Thompson (2007) dalamArumsari (2008), status
giziberkorelasipositifdengankonsentrasihemoglobin,
artinyasemakinburuk status giziseseorangmakasemakinrendahkadar
Hb didalamdarah. PenelitianPermaesih (2005),
menyatakanadahubunganantaraIndeks Massa Tubuhdengananemia,
remajaputridenganIndeks Massa Tubuh kurus memilikiresiko 1,4
kali menderitaanemiadibandingkandenganremajaputridengan IMT
normal. Berdasarkanpenelitian di
Meksikodiketahuibahwadefisiensibesi juga dapatterjadi 2-4 kali pada
wanita dan anak-anakobesitas. Hal
inidikarenakanadanyapeningkatakanproduksi hepcidin yang
dapatmenghambatpenyerapanzatbesi (Capeda et al., 2011),
sementara di India menujukkanprevalensianemiabanyakterjadi pada
remajaputrikekuranganberat badan sebesar 34,21 %. Hal
inidikarenakankurangnyainformasimengenai diet yang tepat dan
kebiasaanremajaputrimelewatkanwaktumakan demi tubuh yang ideal
(Shamim et al., 2014).
Asupanenergi pada remajasangatmempengaruhipertumbuhaantubuh,
jikaasupantidakkuatdapatmenyebabkanseluruhfungsionalremajaikut
menderita. Antara lain, derajatmetabolisme yang buruk,
tingkatefektifitas, tampilanfisik,dankematanganseksual.
Usiaremajamerupakanusiadimanaterdapatperubahan-perubahan
hormonal dimanaperubahanstrukturfisik dan
psikologismengalamiperubahandrastis. Masalahgizi yang utama
yang dialami oleh para
remajadiantaranyayaituanemiadefisiensizatbesi, kelebihanberat
badan/obesitas dan kekuranganzatgizi. Hal
iniberkaitandenganmeningkatnyakonsumsimakananolahan yang
nilaigizinyakurang,
namunmemilikibanyakkalorisebagaifaktorpemicuobesitas pada
usiaremaja. Konsumsijenis-jenis junk food merupakanpenyebab para
remajarentansekalikekuranganzatgizi(Istiany&Rusilanti, 2013).
Kebiasaanmakansaatremajadapatmempengaruhikesehatan pada masa
kehidupanberikutnya (setelahdewasa dan berusialanjut).
Kekuranganzatgizidapatmenyebabkanmerekamengalamianemia yang
menyebabkankeletihan,
sulitkonsentrasisehinggaremajapadausiabekerjamenjadikurangprodu
ktif. Remajamembutuhkanlebihbanyakzatbesiterutama para wanita,
karenasetiapbulanyamengalamihaid yang
berdampakkurangnyaasupanzatbesidalamdarahsebagaipemicuanemia
(Istiany&Rusilanti, 2013).
Salah satucarauntukmenentukan status
gizidenganmembandingkanBerat Badan dan Tinggi Badan.
Berat Badan(kg)
IMT ¿
TB2( dalammeter )
Untuk Perempuan :
a. Kurus : < 17 kg/m2
b. Normal : 17 - 23 kg/ m2
c. Kegemukan : 23 - 27 kg/m2
d. Obesitas : > 27 kg/m2 (Departemen Kesehatan RI 2003).
d. Tanda dan gejalaanemiaMenurutProverawati (2011), tanda-
tandaanemia pada remajaputriadalah :
1. Lesu, lemah, letih, lelah dan lunglai (5 L).
2. Seringmengeluhpusing dan mataberkunang-kunang.
3. Gejalalebihlanjutadalahkelopakmata, bibir, lidah, kulit dan
telapaktanganmenjadipucat.
MenurutAulia (2012), tanda-tandaanemia pada remajaputriadalah:
1. Mudahlelah.
2. Kulitpucat.
3. Seringgemetar.
4. Lesu, lemah, letih, lelah dan lunglai (5 L).
5. Seringpusing dan mataberkunang-kunang.
6. Gejalalebihlanjutadalahkelopakmata, bibir, lidah dan
telapaktangantampakpucat.
7. Anemia yang parah (kurangdari 6 gr%) dapatmenyebabkannyeri.
e. DampakanemiabagiremajaMenurutMerryana dan Bambang (2013),
dampakanemiabagiremajaadalah:
1. Menurunnyakesehatanreproduksi.
2. Terhambatnyaperkembanganmotorik, mental dan kecerdasan.
3. Menurunnyakemampuan dan konsentrasibelajar.
4. Mengganggupertumbuhansehinggatinggi badan tidakmencapai
optimal.
5. Menurunkanfisikolahragasertatingkatkebugaran.
6. Mengakibatkanmukapucat.
f. Pencegahan dan penanggulangananemia pada remajaputri

1. PencegahanMenurutAlmatzier (2011), caramencegah dan


mengobatianemiaadalah:

a.Meningkatkankonsumsimakananbergizi.

b.Makanmakanan yang
banyakmengandungzatbesidaribahanmakananhewani (daging,
ikan, ayam, hati dan telur) dan bahanmakanannabati
(sayuranberwarnahijautua, kacang-kacangan, tempe).
c.Makansayur-sayuran dan buah-buahan yang
banyakmengandung vitamin C (daunkatuk, daunsingkong,
bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas)
sangatbermanfaatuntukmeningkatkanpenyerapanzatbesidalam
usus.

Menambahpemasukanzatbesikedalamtubuhdenganminum
Tablet Tambah Darah (TTD). Tablet tambahdarahadalah tablet
besifolat yang setiap tablet mengandung 200 mg ferro sulfatatau
60 mg besi elemental dan 0,25 mg asamfolat. Wanita dan
remajaputriperluminum tablet
tambahdarahkarenawanitamengalamihaidsehinggamemerlukanz
atbesiuntukmenggantidarah yang hilang. Tablet
tambahdarahmampumengobatipenderitaanemia,
meningkatkankemampuanbelajar, kemampuanbekerja dan
kualitassumberdayamanusiasertagenerasipenerus.
Anjuranminumyaituminumlahsatu tablet
tambahdarahseminggusekali dan dianjurkanminumsatu tablet
setiaphariselamahaid. Minumlah tablet tambahdarahdengan air
putih, janganminumdenganteh, susu atau kopi
karenadapatmenurunkanpenyerapanzatbesidalamtubuhsehingga
manfaatnyamenjadiberkurang.

3. Remaja
a. Pengertian
Remajamenurut WHO (2020, diakses pada 11 Maret 2020)
merupakanindividu yang berusia 10-19 tahun, youthberusia 15-24
tahun, dan young peopleberusia 10-24 tahun. Menurut Badan
Kependudukan dan KeluargaBerencana (BKKBN) (Kementerian
Kesehatan, 2015: 1, diakses pada 11 Maret 2020),
rentangusiaremajaadalah 10-24 tahun dan belummenikah. Maka,
dapatdisimpulkanbahwaremajaadalahperiodeperkembangandarianak–
anakkedewasaawal yang mencakupperubahanbaiksecarafisik, sosial,
kognitif, emosional dan mental yang berlangsungantarausia 10 hingga
24 tahun di mana masa remajaadalah masa
terjadinyakrisisidentitasataupencarianidentitasdiri.
Menurut KBBI (2020), perempuanmemiliki arti orang (manusia)
yang mempunyai vagina, dapatmenstruasi, hamil, melahirkananak, dan
menyusui (diakses pada 26 Maret 2020). Oleh karenaitu,
dapatdisimpulkanbahwaremajaperempuanmerupakanindividu yang
memiliki vagina dan sedangdalamperiodeperkembangandarianak–
anakkedewasaawal yang mencakupperubahanbaiksecarafisik, sosial,
kognitif, emosional dan mental yang berlangsungantarausia 10 hingga
24 tahun.
Masa remajabiasadisebut masa penghubungatauperalihanantara
masa anak-anakdengan masa dewasadimanaterjadiperubahanbentuk,
ukurantubuh, fungsitubuh, psikologi dan aspekfungsional.
Remajamerupakanperiode yang sangatberesikoterhadapkesehatan
(Prawirohardjo, 2009).

Gizi pada remaja Pada masa remaja dan


peralihankearahkemandirian,
pengaruhkeluargaterhadapanakberubahsertaminat, perilaku dan
rutinitasanakberubah pada saatjumlahmakanan yang dimakan di
luarrumahsemakinbanyak.
Perubahaninisecaraluasakibatremajamenempatkantingginyanilaipeneri
maan dan pergaulandengansebaya, oleh
sebabitukebiasanamakanmerekamudahdipengaruhi oleh
temansebayanya(Ani, 2016).

b. Batasan usiaremaja Banyak para


ahlimengemukakanberbagaipendapatmengenaibatasanusiaremaja.
Menurut Ani (2016), remajadapatdibagimenjadi 3 sub fase :
1. Remajaawal (early adolescence) Usia masa remajaawalantara 11
– 14 tahun.Karakterremaja pada masa
iniadalahsukamembandingkandiridengan orang lain,
sangatmudahdipengaruhi oleh temansebaya dan
lebihsenangbergauldengantemansejenis.

2. Remajatengah (middle adolescence) Usia masa


remajatengahantara 15 – 17 tahun. Masa
remajainilebihnyamandengankeadaansendiri, sukaberdiskusi,
mulaibertemandenganlawanjenis dan mengembangkanrencana
masa depan.

3. Remajaakhir (late adolescence) Usiaantara 18 – 21 tahun,


mulaimemisahkandiridarikeluarga,
bersifatkerastetapitidakberontak. Masa
remajaakhirmenganggaptemansebayatidakpenting,
bertemandenganlawanjenissecaradekat dan lebihterfokus pada
rencanakarir masa depan.

C. KERANGKA TEORI
D. KERANGKA KONSEP

Berdasarkantunjauanpustaka dan tujuan yang telah di


kemukakansebelumnyamakakerangkateoridalampenelitian “Hubungan Status
GiziDenganKejadianAnemia Pada Remaja Putri”, dapat di
gambarkansebagaiberikut:

Variable independen Variable dependen

Anemia Pada Remaja


Status Gizi
Putri

E. PERTANYAAN PENELITIAN
Ada hubunganPengetahuantentang status gizidengankejadiananemia pada
remajaputri di desaKembangDoplangKarangpandan.
1. Bagaimanahubunganpengetahuantentang status gizidengankejadiananemia
pada remajaputri?
2. Bagaimanahubunganperilakudapatmempengaruhikejadiananemia pada
remajaputri?
3. Bagaimana status gizidapatmempengaruhikejadiananemia pada
remajaputri?
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


1. JenisPenelitian
Jenispenelitian yang gunakanpenelitidalampenelitian yang
dilakukanadalahkuantitatif.
kualitatifadalahsebuahkonsepberdasarkanjumlahataubanyaknyasesuat
u yang dapatdiukur. Penelitiankuantitatifmelibatkanpengumpulan dan
analisis data non-numerik (misalnyateks, video, atau audio).
(Narbuko, 2015)
Penelitiandenganpendekatankuantitatifmerupakanpenelitiandenga
nmenggunakanpertanyaanterstrukturatausistematis yang
samakepadabanyak orang,laluseluruhjawabandicatat dan dianalisis.
Pertanyaantersebutdikenalsebagaiistilahkuesioner.
2. Desain Penelitian
Penelitianinimenggunakandesainpenelitiancrosssectionalyaitusuat
upenelitian pada beberapapopulasi yang diamati pada waktu yang
sama (Hidayat, 2014).Penelitianinimenggunakanrancanganpenelitian
yang dilakukan pada masyarakat di
DesakembangDoplangKarangpandan.

B. SubjekPenelitian
1. Populasi
Populasiadalah wilayah generalisasi yang terdiriatasobyekatausubyek
yang mempunyaikuantitas dan karakteristiktertentu yang ditetapkan
oleh penelitiuntuk di pelajari dan kemudianditarikkesimpulannya
(Setiawan, 2011).
Populasidalampenelitianiniadalahseluruhsiswaremajaputri di
DesaKembangDoplangKarangpandanKaranganyaryaitu 20 orang.
2. Sampel
Sampelmerupakanbagianpopulasi yang
akanditelitiatausebagianjumlahdarikarakteristik yang dimiliki
(Hidayat, 2014). Sampeldalampenelitianiniadalah 20 orang
remajaputri yang ada di DesaKembangDoplangKarangpandan.
Pengambilansampeldalampenelitianinidilakukandenganmenggunakant
eknik total sampling.
a. Kriteriainklusi
Remajaputriusia 11-14 th yang ada di
DesaKembangDoplangKarangpandan yang
bersediamenjadiresponden
b. Kriteriaekslusi
Belum pernahmendapatkanedukasitentanggizi dan anemia
C. Waktu dan TempatPenelitian
1. Waktu Penelitian

Penelitianinidiadakan pada bulanDesember 2021

2. TempatPenelitian

Penelitianinidilakukan di
DesaKembangDoplangKarangpandanKaranganyar.

D. Variable Penelitian
1. VariabelIndependen
Variabel independent pada penelitianiniadalahHubungantentang
status gizi
2. VariabelDependen
Variabelterikat pada penelitianiniadalahkejadiananemia pada
remajaputri.
E. DefinisiOperasional

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Skala


Ukur
Independen : responden 1. kurus (IMT < observasi Nominal
status gizi 18.5)
2. normal (IMT
18.5-24.9)
3. risikountukgemu
k (IMT 25.0-
26.9)
4. gemuk (IMT >
26.9).
Dependen : responden 1. normal 12-14 observasi Nominal
kejadiananemia gr/dl
2. ringan 11-11,9
gr/dl
3. sedang 8-10,9 gr
dl
4. berat 5-7,9 gr/dl
5. sangatberat<5
gr/dl.

F. InstrumenPenelitian
Instrumen yang digunakandalampenelitianiniadalah :
1. Wawancara
Wawancara yang digunakanyaituwawancaraberstruktur,
untukmencariinformasiseputaridentitasresponden yang berupa (Nama,
tanggallahir, alamat, riwayatpenyakit, tingkat Pendidikan,
pendapatankeluarga)
sertaperilakutentanggizimenunjukkantindakannyatarespondendalamm
engupayakanasupannutrisi yang baik (seimbang) pada masa
pertumbuhanyang akan di lakukanpenelitian.
2. Observasi A
Perhitungan IMT yang terdiridariperhitungan (1) berat badan yang
merupakansuatuindekspengukuran yang menggunakanantropometri
yang digunakanuntukmengetahuikeadaangizi.
Diukurdenganmenggunakantimbangan gram. Dan (2) tinggi badan
yang merupakansuatuindekspengukuran yang
menggunakanantropometri yang
digunakanuntukmengetahuikeadaangizi.
Diukurdenganmenggunakanstature meter.
Parameternyamenggunakanhasilpengukurandibandingkandenganstand
ar normal tinggi badan. Skala yang digunakanadalah interval. Hasil
pengukuranantropometrikemudiandihitungdenganrumus :
Berat Badan(kg)
IndeksmassaTubuh (IMT) ¿
TB2(dalammeter )
Kemudiandariperhitungan IMT didapatkanhasil status gizi yang
dikategorikanmenjadi kurus (IMT < 18.5), normal (IMT 18.5-24.9),
risikountukgemuk (IMT 25.0-26.9), dan gemuk (IMT > 26.9).
3. Observasi B
Anemia pada remajaadalahsuatukeadaan yang menunjukkan Kadar
Hemoglobin (Hb) darah pada remajaputrikurangdari 12 gr/dL.
Penentuan diagnosis
anemiagizidapatditegakkandenganmenilaikadarhemoglobindalamdara
hdibandingkandengannilai normal Hb berdasarkanstandar Hb
untukremajaputri. Uji kadar Hb dalamdarah yang
digunakanadalahdenganmenggunakanHaemometer
digitaldenganpengukuranlangsung pada remajaputri. Skala yang
digunakanadalahnominal. Diklasifikasikanmenjadianemiaringan,
sedang, berat, dan sangatberat. Kemudiandari uji
kadarhbdidapatkanhasil yang dikategorikanmenjadi normal 12-14
gr/dl, ringan 11-11,9 gr/dl, sedang 8-10,9 gr dl, berat 5-7,9 gr/dl,
sangatberat<5 gr/dl.
4. Alat atau media lain
Mendukung proses penelitianyaitu, seperti handphone, alattulis,
bukumaupun laptop yang di
gunakanuntukmengambildokumentasibaik yang berupa video,
gambar. Dan untukmencatatberbagai data dan informasi yang
didapatkan.
G. MetodePengumpulan Data
Metodepengumpulan data yang akandigunakan pada
penelitianiniadalahsebagaiberikut :
1. Tahappersiapan
a. MengurussuratijinpenelitiandarikampusSTIKesTujuhBelas
b. Setelah
mendapatkanpersetujuandaridaerahsetempatuntukmelakukan
penelitian, penelitidapatmelakukanpenelitian di
tempattersebut.
2. Tahappelaksanaan
a. Penelitimenyiapkanalat dan bahan yang dibutuhkan
b. Perkenalanpenelitidenganresponden
c. Penelitimenjelaskantujuankedatangan dan kegiatan yang
akandilakukan
d. Penelitimembagikan format data dasarkepadaresponden agar
dapatmengisiidentitasterlebihdahulu
e. Penelitimembagikankuesioner yang
berisipertanyaanmengenaitentanghubungan status
gizidengananemia
f. Penelitimengumpulkankuesioner yang telahdiisi
g. Respondenakandipanggilsatu per satuuntukpengukuran IMT
dan cekhb.
h. Setelah selesai, penelitimengumpulkan dan mengeceklembar
format data
dasarjikaadakesalahanataukekurangandalampengisian.
H. Analisis Data
MenurutSugiyono (2017) menjelaskanbahwaanalisa data adalah
proses mencari dan menyusunsecarasistematis data yang
diperolehdarihasilwawancara, catatanlapangan dan dokumentasi,
dengancaramengorganisikan data kedalamkategori, menjabarkankedalam
unit-unit, melakukansintesa, menyusunkedalampola, memilih mana yang
penting dan yang akandipelajari, dan
membuatkesimpulansehinggamudahdipahami oleh dirisendirimaupun
orang lain.
Jenis Analisa data yang
digunakandalampenelitianiniadalahAnalisiskuantitatifyaitudiperolehdari
data yang didapat.
I. Etika Penelitian

Dalampenelitianini, penelititelahmempertimbangkanprinsip-
prinsipetikadalampenelitianantara lain :

1. Informed Consent(Persetujuan)
Informed consentmerupakanbentukpersetujuanantarapeneliti
dan respondenpenelitidenganmemberikanlembarpersetujuan. Informed
consent
tersebutdiberikansebelumpenelitiandilakukandenganmemberikanlembar
persetujuanmenjadiresponden. Tujuandari informed consent adalah agar
respondenmengertimaksud dan tujuanpenelitian, mengetahuidampaknya
dan
jikarespondentidakbersediamakapenelitiharusmenghormatihakresponde
n.
2. Anonymity(Tanpa Nama)
Etika penelitianmerupakanmasalah yang
memberikanjaminandalampenggunaansubjekpenelitiandengancaratidak
memberikanataumencantumkannamaresponden pada lembaralatukur
dan hanyamenuliskankode pada lembarpengumpulan data
atauhasilpenelitian yang disajikan.
3. Confidentiality(kerahasiaan)
Etika penelitimemberikanjaminankerahasiaanhasilpenelitian,
baikinformasimaupunmasalaha-masalahlainnya. Semuainformasi yang
telahdikumpulkandijaminkerahasiaannya oleh peneliti, hanyakelompok
data tertentu yang akandilaporkan pada hasilriset.
merupakanjaminankerahasiaanhasilpenelitian,
baikinformasimaupunmasalah – masalahlainnya. Semuainformasi yang
telahdikumpulkandijaminkerahasiannya oleh peneliti, hanyakelompok
data tertentu yang akandilaporkanhasilpenelitiannya dan
tidakdisebarluaskanbaikmelalui media cetakmaupun media elektronik.
Kepadasiswi lain yang
belummendapatkanpenjelasanatautidakikutsertamenjadirespondendalam
penelitianini, penulismemberikan leaflet mengenaianemia.
Daftar Pustaka
Deaindartanti. 2014. Hubungan Status GiziDenganKejadianAnemia Pada Remaja
Putri. Jurnal. Semarang : IlmuGiziFakultasKedokteran Universitas Dipenogoro.
Diakses dihttps://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/5438/5217pada
07 Oktober 2021 Jam 11.45 WIB

Septriyanti. 2015. Hubungan Status GiziDenganKejadianAnemia Pada Siswa


Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Bejen Bantul Yogyakarta. NaskahPublikasi.
Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta.

SinthaFransiskeSimanungkalit. 2019. Pengetahuan dan PerilakuKonsumsiRemaja


Putri yang Berhubungandengan Status Anemia. Jurnal. Jakarta :
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Diakses di View of Pengetahuan dan
PerilakuKonsumsiRemaja Putri yang Berhubungandengan Status Anemia
(kemkes.go.id) pada 07 Oktober 2021 Jam 11.45 WIB
(2021). Status Gizi. Kementrian Kesehatan RI. Diakses di
https://www.kemkes.go.id/index.php?txtKeyword=status+gizi&act=search-by-
map&pgnumber=0&charindex=&strucid=1280&fullcontent=1&C-ALL=1

- pada 07 Oktober 2021 Jam 11.34 WIB

Bappenas. 2019. Pembangunan Gizi di Indonesia. Buku PDF. Diakses di


https://www.bappenas.go.id/files/1515/9339/2047/FA_Preview_HSR_Book04.pdf
pada 07 Oktober 2021 Jam 15.13 WIB

PoltekesKemenkes Yogyakarta. Diakses di


http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2276/2/Chapter%201.doc.pdf pada 07 Oktober
2021 Jam 15.20 WIB

(2021). Riset Kesehatan DasarAnemia. Kementrian Kesehatan RI. Diakses di


https://www.kemkes.go.id/article/view/21012600002/remaja-sehat-komponen-
utama-pembangunan-sdm-indonesia.html pada 07 Oktober 2021 Jam 13.12

KhoirulBarriyah, S.Gz. 2021.AsupanNutrisi dan GiziSeimbang. RSAB Harapan


Kita. Jakarta. https://www.rsabhk.co.id/siaran-kesehatan/gizi-seimbang-untuk-
pencegahan-anemia-pada-remajapada 07 Oktober 2021 Jam 14.15

Lampiran
DATA DASAR
1. Nama
2, Tanggal Lahir Tanggal. Bulan, Tahun

3. Alamat
4. Riwayat Penyakit (Anemia)
5. Tingkat Pendidikan
6. Pendapatankeluarga

Status gizi pada remajaputri

Status gizi (IMT) Frekuensi


Kurus
Normal
Gemuk
Total 20
Dengancaramenghitung IMT/IndeksmassaTubuhsebagaiberikut :
Tinggi badan dijadikan m² dikali 2
Lalu hasilnyadibagidenganberat badan

Berat Badan(kg)
IMT ¿
TB2( dalammeter )

Kejadiananemia pada remajaputri

Anemia
Tidakanemia
Total 20
Dengancara uji kadarhemoglobin pada remajaputridikategorikanmenjadi
Normal 12-14 gr/dl
Ringan 11-11,9 gr/dl
Sedang 8-10,9 gr dl
Berat 5-7,9 gr/dl
Sangatberat<5 gr/dl
Hubungan status gizidengankejadiananemia

Status gizi anemia Tidakanemia Total


Kurus
Normal
Gemuk
Total 20
Data yang telah di ambildarimenghitung IMT dan
pengecekankadarhbmakadapatdiambilhasiltersebutlaludapat di simpulkan pada
hubungan status gizidengankejadiananemia pada remajaputri.

Anda mungkin juga menyukai