CRITICAL ANALYSIS
KEPERAWATAN ANAK
OLEH:
RARA NATASYA
161211226
2020
ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN AROMATERAPI MINYAK
SEREH (Citronella Essential Oil) UNTUK MENINGKATKAN ASUPAN
MAKAN PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN
CRITICAL ANALYSIS
KEPERAWATAN ANAK
OLEH:
RARA NATASYA
161211226
2020
A. ANALISA PERMASALAHAN
secepat masa bayi atau sebelumnya, tetapi ada banyak kemampuan fisik yang
makin berkembang baik pada amasa ini terutama dari segi kualitasnya. Pola
buruk, infeksi kronis dan gangguan emosi. Umunya orang tua mengganggap
masa ini sebagai usia bermasalah atau usia sulit karena pada masa ini sering
terjadi masalah perilakiu sebagai akibat karena anak sedang dalam proses
umumnya masih kurang berhasil. Juga anak sering bersikap bandel, keras
kepala , tidak menurut, melawan dan marah tanpa alasan. (soetjiningsih, 2012)
Usia 3-5 tahun, anak akan mengalami perkembangan psikis menjadi lebih
Keperawatan Jambi yang terbentuk ini dapat mempengaruhi pola makan anak
makanan ringan sehingga menjadi kenyang dan menolak makan saat waktu jam
masa kanak-kanak awal ini ada pada tahap pra-operasional. Disebut operasional
karena pada masa ini anak belum siap untuk terlibat dalam operation atau
membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada. Kemampuan untuk
(kata) untuk untuk komunikasi (papila dkk,2008 dalam buku soetjoningsih 2012)
makanan bergizi merupakan hal penting karena pertumbuhan fisik yang baik
biasanya nafsu makan anak-anak berkurang, faktor gizi dalam makanan harus
diperhatikan. Pada masa ini yang penting adalah kebiasaan makan berbagai
(soetjiningsih,2012)
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi asupan makan anak adalah
makanan untuk anak (dan seluruh keluarga) biasanya ditentukan oleh ibu. Jika
buahan dirumah sehingga anak juga tidak terbiasa makan buah. Bahkan
pengaturan menu bervariasi dan bergizi seimbang sangat diperlukan anak akan
Adapun dampak dari anak tidak nafsu makan akan dapat mengakibatkan
anak tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik seperti tidak memiliki
tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya karena tidak memiliki asupan
vitamin dan zat sehat lainnya pada anak tersebut dan anak juga bisa mengalami
masalah gizi buruk yang bisa membuat pertumbuhan fisik berjalan yang tidak
baik. (Moestijanti,2013)
Status gizi merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang
kurang gizi secara langsung dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang tidak
seimbang dan penyakit infeksi. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah
dalam bidang kesehatan yang dari waktu ke waktu terus berkembang. Penyakit
infeksi rentan terjadi dan sering dialami pada balita, dimana balita merupakan
kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit. Salah satu masalah yang
sering dialami pada balita adalah diare, campak dan infeksi saluran pernafasan
komposisi gizi yang seimbang salah satunya adalah konsumsi buah dan sayur.
Asupan energi diperoleh dari pemecahan karbohidrat, protein dan lemak dari
energi diperoleh karbohidrat 60-75%, lemak 10-25% dan protein 10-15%. Pada
penelitian ini asupan energi dikatakan cukup jika ≥1600 kkal/hari, asupan protein
(2013) diketahui bahwa 42 % dari 15,7 juta kematian anak dibawah 5 tahun
terjadi di negara berkembang. Dari data tersebut sebanyak 84% kasus kekurangan
gizi anakusia dibawah lima tahun terjadi di Asia dan Afrika. Di Indonesia
tahun2012 terdapat sekitar 53% anak di bawah usia 5 tahun menderita gizi buruk
(Depkes, 2012).
sayur dan buah pada anak prasekolah hanya terpenuhi sekitar 25% perhari dari
total rekomendasi sebesar 80% perhari . Pada tahun 2015 di Inggris menyebutkan
Amerika lebih dari 20,5 % ibu mengeluh karena memiliki anak yang susah
makan sehingga mengakibatkan anak menjadi sangat kurus dan lemah dalam
penurunan gizi buruk dan gizi kurang pada balita sejak tahun 2013, yaitu 19,6%
menjadi 17,7% ( gizi buruk 3,9% dan gizi kurang 13,8%). Namun angka
Berdasarkan profil kesehatan provinsi jawa timur tahun 2010 didapatkan data
tingkat konsumsi buah dan sayur penduduk Jawa Timur sebesar 70%,penelitian
yang dilakukan Melati dan Etik mengungkapkan sebanyak 93,6% anak usia
100% anak kurang mengkonsumsi buah sesuai angka kecukupan yaitu 58,6
dengan gizi buruk masih sekitar 20,2 %, angka ini diatas rata-rata nasional
prevalensi penderita gizi buruk yang lebih rendah, Ternyata justru ironis.Pada
tahun 2016 persentase balita gizi kurang sebesar 4,8% sedangkan pada tahun
2017 meningkat menjadi 14,2%. untuk persentase balita gizi buruk pada tahun
2016 sebesar 1,6% meningkat pada tahun 2017 menjadi 3,3%. Prevalensi
kekurangan gizi (underweight) pada anak balita pada tahun 2016 sebesar 4,8%
satunya yaitu minyak sereh . Dalam beberapa dekade terakhir ini terapi aroma
bahwa terapi obat-obatan sintesis membawa dampak buruk pada tubuh manusia
atsiri yang digunakan sebagai aromaterapi sebagai peningkat nafsu makan yaitu;
daun sereh, temulawak, jahe, temu ireng, lemon, jasmine, rosemary dan lain-lain.
Aromaterapi minyak sereh wangi secara psikologis dan fisik melalui aktivasi
system limbic memberikan sinyal bau akan dihantarkan ke area olfaktorius bagian
lateral pada kortek sserebri dan selanjutnya dihantarkan ke system limbic. Melalui
hypothalamus sinyal ini akan diolah dan dihantar ke amigdala dan menghasilkan
emosi terhadap aroma yang sudahdihirup, selain itu bila rangsangan dihantarkan ke
system saraf pusat otonom di medulla spinalis maka akan mengaktifkan efek
Sebagian aromaterapi yang dioles akan terhirup, molekul yang mudah menguap dari
minyak tersebut dibawa oleh arus udara ke “ atap “ hidung di manasilia –silia yang
saluran olfactory ke dalam system limbic. Hal ini akan merangsang memori dan
memunculkan pesan-pesan yang harus disampaikan ke bagian lain otak serta bagian
badan yang lain. Pesan yang diterima itu kemudian diubah menjadi tindakan yang
Sereh (Citronella Essential Oil) Untuk Meningkatkan Asupan Makan Pada Anak
Usia 3-5 Tahun dengan melakukan penelurusan berbagai sumber atau referensi
ilmiah.
C. METODE ANALISIS
2020. Strategi penelusuran sumber atau referensi ilmiah adalah dengan cara mencari
buku dan jurnal penelitian. Penelusuran dilakukan dengan cara mencari sumber atau
referensi dalam bentuk cetak melalui perpustakaan dan lainnya serta melalui data
base elektronik seperti E-Book dan google scholar. Sumber dan referensi ilmiah yang
ditelusuri dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris serta dalam bentuk buku, full
text, bukan case study. Buku yang digunakan dengan waktu penerbitan 10 tahun
beberapa buku dan jurnal penelitian yang berkaitan dengan pengaruh penggunaan
Makan Pada Anak Usia 3-5 Tahun. Adapun sumber atau referensi ilmiah yang
1. Damayanti, T., Murbawani, etisa asi, & Fitrianti, deny yudi. (2018). Hubungan
Usia Pengenalan Sayur Dan Buah Dengan Tingkat Konsumsi Sayur Dan Buah
Loka, Lola Vita dkk. (2018). Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Perilaku
4.
Children. Yogyakarta
7.
9.
D. HASIL ANALISIS
dihubungkan dengan keadaan gizi masyarakat suatu wilayah atau individu. Masalah
ini dapat digunakan untuk perencanaan pendidikan gizi khususnya intervensi untuk
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) atau untuk menyusun menu, mulai dari
suatu kelompok masyarakat atau individu adalah salah satu cara untuk menduga
keadaan gizi kelompok masayarat atau individu yang bersangkutan. Secara Umum
Asupan makanan merupakan informasi tentang jumlah dan jenis makanan yang
dimakan atau dikonsumsi oleh seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu.
Dari asupan makanan diperoleh zat gizi esensial yang dibutuhkan tubuh untuk
sehari anak usia 3-5 tahun adalah 67-75 kalori per berat badan, sedangkan
kebutuhan protein 10 % - 20 % dari total energi. Setiap anak adalah unik, banyak
balita usia 3-5 tahun. Porsi yang dianjurkan perhari sayuran 3 porsi, 2 buah porsi,
makanan pokok 3 porsi, makanan tinggi kalsium 3 porsi dan makanan kaya protein
2 porsi.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi asupan makan anak adalah
pengetahuan gizi yang akan berpengaruh terhadap status gizi anak. Sikap dan
perilaku ibu dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi anak dipengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya adalah tingkat pengetahuan seseorang tentang gizi, jika
pengetahuan gizi ibu yang kurang dapat menjadi salah satu penentu status gizi
balita. Pengetahuan gizi ibu dapat dipegaruhi oleh usia, pendidikan, pengetahuan,
pekerjaan danpendapatan. Oleh karena itu, jika seorang ibu memiliki pengetahuan
gizi yang kurang maka asupan makanan yang akan diberikan kepada balita juga
Penelitian yang dilakukan oleh Loka dkk (2018) Perilaku sulit makan
merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada anak usia prasekolah (3-6
tahun) dimana anak menolak makan atau memilih-milih jenis makanan tertentu yang
akan berdampak pada status gizi anak, pertumbuhan dan perkembangan anak,
sehingga perlu perhatian khusus bagi ibu agar kebutuhan pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat terpenuhi secara optimal. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh (Loka dkk, 2018) Pola pemberian makan baik yaitu ibu yang sangat baik dalam
mengatur frekuensi makan anak dengan presentase 62,5% dan anak yang tidak
dipaksa untuk makan tidak mengalami sulit makan dengan presentase 59,4%.
Tingkat konsumsi sayur dan buah pada anak prasekolah dibawah dari angka
yang direkomendasikan. Pengenalan sayur dan buah pada anak oleh orang tua
sangat penting dalam pengembangan awal penerimaan dan pola makan sayur dan
buah yang akan diterapkan sampai anak tersebut dewasa. Hasil yang diteliti oleh
(Damayanti, 2018) tidak terdapat hubungan antara usia pengenalan sayur dengan
dengan tingkat konsumsi buah pada anak prasekolah usia 3-5 tahun.
Oleh karena itu, saat ini penting diperhatikan pola makan yang sehat dan
pemberian makanan bergizi seimbang pada anak, karena apa yang dimakan anak
pemberian makanan sebenarnya cukup bahkan berlebih tetapi tidak memenuhi gizi
yang seimbang. Seperti probl em kebiasaan makan yang buruk dan kelebihan berat
badan pada anak-anak di Amerika Serikat saat ini penyebabnya adalah kebiasaan
makan cepat saji yang penuh lemak. Dari pengamatan, hal ini juga banyak terjadi
Adapun terapi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nafsu makan salah
satunya yaitu minyak sereh . Adapun pada beberapa dekade terakhir terapi dengan
terapi obat-obatan sintesis membawa dampak buruk pada tubuh manusia akibat
penelitian sumber tanaman disekitar yang banyak mengandung minyak atsiri yang
digunakan sebagai aromaterapi sebagai peningkat nafsu makan yaitu; daun sereh,
temulawak, jahe, temu ireng, lemon, jasmine, rosemary dan lain-lain. (Sudarsono,
dkk. 2012).
bahan yang berbentuk cairan yang terbuat dari tanaman dan mudah menguap,
dikenal sebagai minyak esensial dan senyawa aromatik lainnya yang dapat
mempengaruhi jiwa, emosi, fungsi kognitif dan kesehatan seseorang (Putri, 2019 ).
utama antara lain: minyak asitri yang terdiri dari sitrat, sitroneral, lonalol, geraniol,
kualitas tidur, memberikan efek hangat, dan melemaskan otot (Laras Santi, 2019)
Aromaterapi minyak sereh wangi secara psikologis dan fisik melalui aktivasi
system limbic memberikan sinyal bau akan dihantarkan ke area olfaktorius bagian
lateral pada kortek serebri dan selanjutnya dihantarkan ke system limbic. Melalui
hypothalamus sinyal ini akan diolah dan dihantar ke amigdala dan menghasilkan
emosi terhadap aroma yang sudahdihirup, selain itu bila rangsangan dihantarkan ke
system saraf pusat otonom di medulla spinalis maka akan mengaktifkan efek
Kandungan utama yang terdapat dalam sereh ini yaitu minyak atrisi yang terdiri dari
vasodilator dari sereh dapat membantu dalam peningkatan kualitas tidur dan nafsu
Sereh telah terbukti mampu menjadi tonik yang sangat baik untuk sistem
kejanggugup, vertigo serta gangguan lain seperti alzaimer dan parkinson. Minyak
sereh dapat digunakan untuk mandi terapi, yang mampu membantu untuk
menenangkan saraf, mengurangi gejala depresi dan kelelahan akibat stress. Minyak
tentang suplement zink untuk meningkatkan nafsu makan anak , dimana dalam
nafsu makan pada anak, tetapi suplementasi zink selama 14 hari tidak dapat
meningkatkan nafsu makan pada anak dimana pada penelitian Nafa (2019) ini
menunjukkan hasil bahawa terapi kombinasi pijat anak serta pemberian herbal
(ramadhanti, 2019)
terhadap asupan makan balit dalam kategori lauk hewani, sedangkan tidak terdapat
peningkatan asupan makan balita dalam kategori asupan makanan pokok, lauk
nabati, sayur dan buah. Jadi pada penelitian yang dilakukan ole fatmawaty setelah
dilakukan pemberian aromaterapi minyak sereh anak usia 3-5 tahn mengalami
peningkatan asupan makanan dalam kategori lauk hewani seperti : daging sapi,
ayam, bebek, ikan dan termasuk hasil laut, susu dan hasil olahannya. Akan tetapi
belum adanya peningkatan asupan makanan dalam kategori asupan pokok, lauk
aromaterapi minyak sereh meningkatkan asupan makan pada anak usia 3-5 tahun
dalam kategori asupan lauk hewani. Disamping itu, penelitian lebih lanjut
memberikan bukti yang nyata bahwa pemberian aromaterapi minyak sereh dapat
E. DAFTAR PUSTAKA
a. Afridawaty MJ. (2018). Cara Ibu Mengatasi Kesulitan Makan Pada Anak
Pra Sekolah Di Desa Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2015.
18(1), 1–6.
b. Candrawati erlisa. (2014). Ketersediaan Buah Dan Sayur Dalam Keluarga
d. Loka, Lola Vita dkk. (2018). Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan
e. Damayanti, T., Murbawani, etisa asi, & Fitrianti, deny yudi. (2018).
Sayur Dan Buah Pada Anak Prasekolah Usia 3-5 Tahun. 7, 1–7
f. Fitri,I.,& Wiji, rizki Natia. (2019). Gizi Reproduksi dan Bukti. Yogyakarta
Children. Yogyakarta
m.
F. Lampiran