Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Manusia merupakan ciptaan Allah SWT yang diciptakan berbeda-
beda. Kekayaan, kesehatan, kekuasaan dan yang lainnya merupakan nikmat
yang Allah SWT. berikan berbeda-beda pada setiap orang. Maka dari itu
setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Memiliki kekurangan bukanlah untuk menyalahkan nasib serta
menginginkan kelebihan orang lain. Karena itu sama saja dengan tidak
mensyukuri apa yang telah Allah SWT. berikan. Selain itu, ketika kita
menginginkan kelebihan orang lain yang tidak kita miliki atau berharap
kelebihan orang tersebut sirna, sama saja kita telah memiliki sifat dengki.
Akhlak dalam Islam terbagi menjadi dua macam, yaitu akhlak terpuji
dan akhlak tercela atau buruk. Salah satu akhlak tercela adalah sifat dengki
atau hasad. Hasad berasal dari bahasa arab yang artinya iri hati atau dengki.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan sifat dengki? Apa saja penyebab sifat
dengki timbul. Lalu, seperti yang telah disebutkan, sifat dengki merupakan
salah satu contoh akhlak tercela. Kenapa sifat dengki termasuk golongan
akhlak tercela?
Selain tegolong akhlak tercela, Saat ini banyak yang tidak mengetahui
sifat dengki yang dapat memengaruhi kesehatan. Sifat dengki ternyata
memiliki dampak bagi kesehatan yang tidak diketahui orang banyak. Maka
dari itu, penulis membuat makalah yang berjudul “Dampak Sifat Dengki Bagi
Kesehatan”

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu sifat dengki?
2. Apa saja penyebab sifat dengki?
3. Kenapa sifat dengki termasuk golongan akhlak tercela?
4. Apa saja dampak sifat dengki bagi kesehatan?

1
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sifat dengki.
2. Untuk mengetahui penyebab-penyabab sifat dengki
3. Untuk mengetahui alasan sifat dengki termasuk golongan akhlak
tercela.
4. Untuk mengetahui dampak sifat dengki bagi kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sifat dengki


Secara bahasa arti kata dengki adalah menaruh perasaan marah
(benci, tidak suka) karena iri yang amat sangat kepada keberuntungan
orang lain. Padanan kata dengki adalah iri. Iri artinya kurang senang
melihat kelebihan orang lain (beruntung dan sebagainya) Atau merasa
kurang senang melihat orang lain beruntung.
Iri dan dengki senantiasa disatukan dalam pengucapan. Sebenarnya
terdapat perbedaan antara dua sifat berikut. Sifat yang pertama yaitu iri. Iri
terbagi menjadi dua macam, yakni iri terpuji dan iri tercela. Iri terpuji
adalah seperti yang Rasullah SAW sabdakan, “Iri hanya diperbolehkan
terhadap dua hal: seseorang yang dianugerahi Allah SWT harta benda,
lantas ia belanjakan di jalan kebenaran dan seseorang yang dianugerahi
Allah SWT hikmah, lantas ia laksanakan dan ia ajarkan.”
Sebenarnya iri dan dengki memiliki makna yang sama, namun
dengki adalah sifat iri yang lebih merujuk pada iri yang tercela. Contoh
dari iri yang tercela adalah seseorang merasa tidak senang atas kenikmatan
yang diperoleh orang lain dan merasa bahagia kalau orang lain mendapat
musibah. Atau setidaknya ia menginginkan nikmat yang ada pada orang
lain tersebut hilang.
Dengki atau hasad juga bisa diartikan dengan membenci kelebihan
orang lain dan berharap kelebihan tersebut hilang dari orang tersebut.
Kelebihan yang dimaksud disini dapat berupa nikmat Allah Swt. seperti
kekayaan, kebahagiaan ataupun kekuasaan yang Allah berikan berbeda
beda kepada setiap orangnya. Seperti yang ada dalam firman Allah SWT.
dalam surat An Nisa ayat 54 ”Ataukah mereka dengki kepada manusia
karena nikmat yang dianugerahkan Allah kepadanya”
Bahaya sifat dengki dalam beragama adalah sikap marah terhadap
ketentuan dan keadilan Allah yang semuanya merupakan kekuasaan-Nya.
Sikap seperti ini menodai ketauhidan dalam beragama.

3
2.2. Penyebab Sifat Dengki
Secara umum ada empat hal yang bisa menyebabkan munculnya
sifat dengki, yang pertama, kebencian dan permusuhan. Sifat ini bisa
muncul karena pernah disakiti, difitnah, salah satu haknya dilanggar, atau
sebab-sebab lain yang merugikan diri sendiri yang membuat ia merasa
dendam dan menginginkan kenikmatan orang lain. Kedua, hadirnya naluri
untuk selalu lebih dari orang lain. Naluri ini merupakan jalan menuju
penyakit dengki. Misalnya seseorang yang merasa pakaiannya paling
bagus akan mudah dihinggapi rasa dengki ketika melihat ada orang yang
pakaiannya lebih bagus dan lebih mahal daripada yang dipakai dirinya.
Penyebab dengki yang ketiga adalah ambisi kepemimpinan. Obsesi
ingin selalu memimpin yang disertai ambisi untuk merebut pucuk
pimpinan adalah sarana yang paling rawan munculnya kedengkian.
Bahkan bisa menjadi awal hancurnya sebuah negara dan umat. Karena itu,
dalam hal kepemimpinan umat, orang yang pertama kali terbenam ke
neraka adalah ulama-ulama pendengki yang selalu berambisi menjadi
pemimpin dan mengejar popularitas. Karena munculnya kedengkian dalam
hati para ulama dan pemimpin umat sedikit demi sedikit akan
menghapuskan cita-cita luhur untuk mewujudkan persatuan umat.
Penyebab keempat adalah akhlak yang buruk. Orang yang buruk
akhlaknya akan kikir berbuat kebaikan dan tidak suka melihat orang lain
mendapatkan kebaikan. Jika melihat sesuatu yang tidak disukainya, ia
pasti akan menggerutu dan sibuk menyalahkan. Orang yang seperti ini
hidupnya akan selalu sengsara dan di akhirat nanti akan mengirimkan
pahala yang ia miliki kepada orang yang didengkinya. Rasulullah
menyebutnya sebagai orang bangkrut, (mufhlis) karena ia membawa
pahala kebaikan, tapi pahala itu habis untuk menggantikan dosa yang
diperbuatnya pada orang lain.

2.3. Alasan Sifat Dengki Termasuk Golongan Akhlak Tercela

4
Seperti yang telah disebutkan, orang yang dengki akan rugi di
akhirat karena akan memberikan pahalanya kepada yang didengkinya.
Selain itu, iblis tidak mau bersujud kepada Nabi Adam AS dikarenakan
iblis sangat dengki terhadapnya. Karena itu, barang siapa di antara kita
memiliki sifat dengki, maka sungguh kita telah memiliki salah satu sifat
iblis.
Rasulullah SAW bersabda, "Melepaskan dua ekor serigala lapar di
kandang kambing tidak lebih besar bahayanya di bandingkan dengan
seorang muslim yang rakus terhadap harta dan dengki terhadap agama.
Sesungguhnya dengki itu memakan habis kebaikan, seperti api melahap
habis kayu." (HR. At-Tirmidzi). Berdasarkan hadits di atas, sifat dengki
digolongkan sebagai akhlak tercela karena akan memakan habis kebaikan
yang kita miliki sehingga merugikan diri sendiri. Selain itu Rasulullah
SAW telah melarang sifat ini yang bisa merugikan banyak orang karena
dapat memecahbelahkan sesama. “Jangan kalian saling mendengki, jangan
saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi! dan
hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Seorang pendengki hidupnya tidak akan mulia di dunia. Malaikat
pun akan muak kepadanya. Jika kelak mati, ia akan mendapatkan
kedudukan yang teramat hina di hadapan Allah SWT. Demikian pula di
Yaumul Hisab timbangannya akan terbalik, sehingga neraka jahanam pun
siap menerkamnya. Itulah nasib malang yang akan Allah timpakan kepada
seorang pendengki.

2.4. Dampak Sifat Dengki Bagi Kesehatan


Seorang yang dengki tidak hanya kesulitan di akhirat, ia juga akan
mengalami kesulitan di dunia
Menurut penelitian Dr Shigeo Haruyama, pakar kesehatan holistik,
dalam buku The Miracle of Endorphin (2014) menceritakan bahwa orang
yang memiliki sifat iri dan dengki maka otaknya akan mengeluarkan
hormon racun nor-adrenalin. Hormon ini ketika keluar berpotensi merusak

5
jaringan tubuh. Hormon ini akan tumbuh subur dengan cepat ketika sifat
iri dan dengki merasuki seseorang. Oleh karena itu, sifat iri dan dengki
berpotensi merusak sel-sel tubuh seseorang.
Dr. Ahmad Al Ghazali menjelaskan dampak buruk sifat dengki
terhadap kesehatan tubuh dan menjelaskan bahwa sifat dengki
menimbulkan reaksi kejiwaan bagi pendengki sebagaimana gangguan pada
kelenjar pankreas. Kondisi seperti ini menimbulkan rasa sakit pada tubuh
yang dapat membuat yang bersangkutan menjadi kurus.
Pendengki senantiasa berada dalam kondisi terjepit dan resah,
biasanya dibarengi dengan penyakit susah tidur (insomnia) semakin lama
menderita insomnia seseorang akan merasa letih capek dan tidak nafsu
makan berat badan turun sampai terlihat tanda-tanda gangguan jiwa yang
membahayakan seperti pusing dan degungan di telinga sehingga
mengganggu ketenangannya.
Terkadang, setiap kali rasa dengki nya timbul, rasa sakit tersebut
terus bertambah dan rasa sakit tersebut terus-menerus kambuh sehingga
membuat dadanya terasa sesak.
Selain itu sifat dengki bisa memperparah luka lambung yang sudah
ada karena adanya reaksi lambung yang lebih kuat dibandingkan dengan
reaksi karena salah mengonsumsi makanan-makanan yang terkadang
disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah yang memiliki resiko besar.

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Seseorang merasa tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain
dan merasa bahagia kalau orang lain mendapat musibah. Atau setidaknya, ia
menginginkan nikmat yang ada pada orang lain tersebut hilang. Sifat seperti ini
termasuk dengan sifat dengki
Sifat dengki adalah membenci kelebihan orang lain dan berharap
kelebihan tersebut hilang darinya. Kelebihan yang dimaksud disini dapat berupa
nikmat Allah Swt. seperti kekayaan, kebahagiaan ataupun kekuasaan yang Allah
berikan berbeda-beda kepada setiap orangnya.
Sifat dengki dapat disebabkan oleh beberapa hal. Selain itu, sifat dengki
tergolong akhlak tercela karena dapat merugikan diri sendiri maupun umat
beragama. Sifat dengki juga dilarang oleh Allah Swt. karena sifat dengki ini
termasuk sifat iblis yang dapat merusak amal.
Selain akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat kelak,sifat dengki
dapat berakibat buruk bagi kesehatan yang tidak banyak diketahui orang-orang
seperti dapat menyebabkan insomnia, memperparah luka lambung dan yang
lainnya.
3.2. Saran
Makalah penulis tentu tidak lepas dari berbagai kekurangan. Maka dari
itu,dibutuhkannya saran dari guru serta teman-teman agar penulis kedepannya
menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai