Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak adalah gambaran kondisi yang menetap di dalam jiwa. Semua perilaku
yang bersumber dari akhlak tidak memerlukan proses berfikir dan merenung.
Perilaku buruk disebut al akhlak al radhilah (akhlak buruk).Manusia perlu
memperhatikan perangainya dari waktu ke waktu yang dalam perjalanan itu
kehidupan manusia mengalami
banyak perubahan. Kemajuan perdaban menimbulkan pergeseran banyak perilaku
yang mempengaruhi perangai perorangan maupun kelompok.
Iman Ibnul Qayyim berkata, "Akhlak yang tercela adalah bermula dari
kesombongan dan rendah diri. Dari kesombongan muncul sikap bangga, sok
tinggi, hebat, ujub, hasad, keras kepala, zhalim, gila pangkat, kedudukan dan
jabatan, senang dipuji padahal tidak berbuat sesuatu dan sebagainya.
Ibnul Qayyim juga mengatakan bahwa sebagaimana akhlak terpuji, akhlak tercela
juga memiliki akar di mana satuan-satuannya dapat dikelompokkan. Jika akar
perilaku manusia ada dalam pikiran dan jiwanya, maka akar penyakit akhlak juga
akan selalu ada disana. Mengenai hal itu, Ibnul Qayyim menyebutkan dua akar
penyakit akhlak, yaitu Pertama, penyakit syubhat. Penyakit ini menimpa wilayah
akal manusia, dimana kebenaran tidak menjadi jelas (samar) dan bercampur
dengan kebatilan (talbis). Penyakit ini menghilangkan kemampuan dasar manusia
memahami secara baik dan memilih secara tepat. Kedua, penyakit syahwat.
Penyakit ini menimpa wilayah hati dan insting manusia, dimana dorongan
kekuatan kejahatan dalam hatinya mengalahkan dorongan kekuatan kebaikan.
Penyakit ini menghilangkan kemampuan dasar manusia untuk mengendalikan diri
dan bertekad secara kuat. Begitu banyaknya hal yang dapat menyebabkan
kemerosotan akhlak yang dapat menimbulkan akhlak atau perilaku tercela.

1
BAB II
PEMBAHASAN
Sifat Yang Tercela

1. AKHLAQ TERCELA
Definisi akhlak menurut Imam AI-Gozali adalah: Ungkapan tentang sikap jiwa
yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan tidak memerlukan
pertimbangan atau pikiran terlebih dahulu.
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu khalaqa-yahluqu,[2]artinya
menciptakan, dari akar kata ini pula ada kata makhluk (yang diciptakan) dan kata
khalik (pencipta), maka akhlak berarti segala sikap dan tingkah laku manusia yang
datang dari pencipta (Allah swt). Sedangkan moral berasal darimaros (bahasa
latin) yang berarti adat kebiasaan, disinilah terlihat berbeda antara moral dengan
akhlak, moral berbentuk adat kebiasaan ciptaan manusia, sedangkan akhlak
berbentuk aturan yang mutlak dan pasti yang datang dari Allah swt. Kenyataannya
setiap orang yang bermoral belum tentu berakhlak, akan tetapi orang yang
berakhlak sudah pasti bermoral. Dan Rasulullah saw di utus untuk
menyempurnakan akhlak manusia sebagaimana sabdanya dalam hadist dari Abu
Khurairah, “Sesungguhnya aku diutus Allah semata-mata untuk menyempurnakan
kemuliaan akhlak manusia.”
Dengan demikian, akhlak (perilaku) tercela adalah semua sikap dan perbuatan
yang dilarang oleh Allah, karena akan mendatangkan kerugian baik bagi
pelakunya ataupun orang lain.

2. LICIK

Sifat licik yaitu sifat jelek yang merugikan bagi diri sendiri maupun orang lain
secara langsung dan tidak langsung, baik lahiriyahnya maupun batinnya. Memiliki
sifat licik artinya orang itu banyak akal yang buruk, lihai dalam menipu, licin,
curang, dan culas.

Berikut ini ciri ciri sifat orang yang licik:

2
1. Tidak senang melihat orang yang mendapatkan kenikmatan . orang seperti
ini hatinya sedih dan gelisah saat melihat orang lain mendapat kenikmatan. Pada
saat ia melihat orang lain meraih keberhasilan maka timbul rasa iri lalu
berkomentar dengan hal yang buruk. Bahkan ia berharap kenikmatan yang didpat
orang lain dapat dipindah kepada dirinya . apabila tidak bisa,ia berharap nikmat
tersebut hilang darinya .sikap seperti itu adalah sifat hasad.namun sifat licik lebih
berbahaya sebab orang yang licik sangat bersungguh sungguh untuk merintangi
orang lain supaya gagal.

2. Senang melihat orang lain merasa kesusahan; ciri yang selanjutnya orang
licik adalah gembira apabila ada orang lain mendapatkan kesusahan ,bencana dan
penderitaan. Rasa gembira tersebut diwujudkan dengan raut muka dan kata kata
maupun disembunyikan didalam hati atau perasaannya.

3. Mempunyai ide untuk menghancurkan orang lain; mereka mempunyai


rencana rencana buruk ,dimana ingin merintangi orang lain agar gagal dan
menemui kehancuran dalam usahanya. Lebih parah lagi dia menghalalkan segala
cara untuk mebuat lain mengalami kesusahannya bahkan ia menggunakan orang
lain untuk mencapai tujuan jahatnya serta bertindak dengan tidak positif.

4. Mencapi tujuan dengan jalan pintas; orang memiliki sifat licik sering saat
ingin mencapai sebuah tujuan ia tidak mau melalui sebuah tahapan proses yang
benar . dia ingin keinginannya tercapai dengan waktu singkat.

5. Pandai dan ulung dalam menipu; untuk melancarkan rencananya yang licin
; orang licik akan senang menipu dan berdusta serta pandai bersilat lidah.

6. Selalu membuka aib orang lain;

Semua orang pasti mau menutupi aib mereka sendiri untuk menjaga namanya.
Namun berbeda dengan orang licik, ia justru membongkar sisi gelap orang lain
dengan menggiring mereka untuk percaya pada ceritanya tanpa merasa bersalah
sedikitpun. Biasanya orang semacam ini nggak punya sikap sadar diri dan rasa
empati terhadap orang lain.

7. Suka mengadu domba;

3
Biasanya dia akan berusaha mencari celah untuk bisa mengadu domba
mereka dengan cara mempengaruhi salah satu dari mereka untuk saling membenci
dan bertengkar. Dan saat mulai terjadi salah paham dan konflik di antara mereka
dia merasa senang dan puas.

8. Suka mengambil hak orang lain;

Orang licik akan senang mengambil hak orang lain. Bahkan ia nggak segan
untuk bermain kotor padahal ia sudah dipercayai. Karena sangat rakus dan tamak,
tidak memikirkan akan kondisi dan kebutuhan orang lain, sangat egois dan hanya
memikirkan kepuasan dirinya sendiri.

9. Membalas kebaikan orang lain dengan pengkhianatan;

Ketika dia mendapatkan kebaikan dari orang lain ia akan membalas dengan
pengkhianatan, tanpa tahu cara berterima kasih dan membalas kebaikan orang
tersebut. Sudah jelas tujuannya, dia hanya bersikap baik saat orang lain memberi
kontribusi padanya.

10. Manipulasi adalah keahlian utamanya;,Dia suka mempengaruhimu untuk


melakukan apa yang dia mau dengan tujuan untuk membuatnya mendapat untung.
Dia tidak membutuhkanmu. Dia hanya menggunakanmu untuk kepentingannya
sendiri. Setelah selesai, kamu akan langsung dibuang.

11. Dia tidak bertanggung jawab;

Dia tidak pernah mau menanggung konsekuensi dari hal yang dia lakukan.
Biasanya, orang lain yang akan dia tunjuk agar dia bisa selamat. Dia akan
melakukan sesuatu yang salah, kemudian kabur.

12. Dia suka meremehkan orang lain; Termasuk temannya sendiri. Dia
memiliki teman yang tidak benar-benar dianggap teman olehnya. Dia bahkan
tidak tahu caranya mendukung orang lain.

13. Tidak jarang dia menunjukkan sikap kejamnya;

Bukan hanya padamu tapi orang-orang yang menderita, dia juga sangat
kejam. Sebagai contoh, dia akan marah ketika didatangi oleh pengemis atau dia
akan mengusir pengamen yang bernyanyi di depannya.

4
14. Dia suka menyesatkanmu dan suka kalau kamu berbuat salah;

Baginya, jika kamu sudah berbuat salah maka kesalahan yang dia lakukan
jadi tidak berarti. Dia menyeretmu pada kelakuan yang tidak baik dan
menikmati setiap detik kejatuhanmu.

3. TAMAK
Tamak merupakan salah satu sikap rakus yang sangat dilarang dalam ajaran Islam.
Karena sifat tamak akan memberi dampak buruk bagi diri sendiri maupun orang
lain. Tamak juga merupakan salah satu penyakit hati. Adapun yang menggoda
seseorang untuk berbuat tamak bisa karena harta dan kekuasaan.
Sebab Tamak karena harta, manusia pada umumnya sangat mencintai harta, tidak
merasa puas dengan harta yang sedikit maupun yang banyak, terus mencari harta
dan manusia sesungguhnya sangat tamak pada harta dan senang memanjangkan
angan-angan. Ini firman Allah Swt dan sabda Rasulullah :
"Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan." ( QS Al-Fajr
[89] : 20 ). "Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan".
(QS.Al-Adiyat[100]:8).
Tamak yang disebabkan karena kedudukan / jabatan / kekuasaan, hal ini
menjadi daya tarik yang sangat dahsyat, karena jk kekuasaan dipegang maka
hartapun mudah didapat. Disini penulis tidak akan memberikan gambaran atau
contoh, karena mudah ditemukan di masyarakat. Ketamakan ini merupakan sikap
tercela yang dapat merusak 'ubudiyah. Bahkan menjadi pangkal semua kesalahan.
Ketamakan menandakan adanya ketergantungan dan penghambaan manusia
terhadap manusia. Disini terlihat kehinaan dan kenistaan dari sikap tamak. Nasihat
dari Ibnu Atha'illah, " Tidaklah tumbuh dahan-dahan kehinaan, kecuali dari benih
ketamakan." Oleh karena itu, janganlah menanam benih ketamakan dalam hati
sehingga tumbuh pohon kehinaan yang dahan dan rantingnya akan bercabang-
cabang.
Perilaku tamak adalah perilaku yang tidak puas akan hal yang telah ia dapati, baik
berupa uang, materi, atau pun lainnya. contoh perilaku tamak ia lah ketika
seseorang di berikan makanan, maka orang tersebut akan tidak puas akan
makanan yang ia dapati, tetapi ia akan meminta lagi dan lagi.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak tercela adalah semua sikap dan perbuatan yang dilarang oleh Allah,
karena akan mendatangkan kerugian baik bagi pelakunya ataupun orang lain.
Akhlak, memiliki sebab-sebab yang dapat menjadikannya tinggi dan mulia, dan
sebaliknya juga mempunyai sebab-sebab yang dapat menjadikannya merosot dan
jatuh ke dalam keterpurukan.
Akhlaq tercela dapat menciptakan perilaku tercela. Perilaku tercela dapat di
golongkan menjadi dua macam, yaitu perilaku yang berdampak buruk bagi
dirinya sendiri dan perilaku tercela yang berdampak buruk bagi orang lain. Begitu
banyaknya macam-macam akhlak tercela yang terdapat dalam hati manusia.
Beberapa akhlak tercela, yaitu ujub (berbangga diri), takabur (sombong), putus
asa, dusta dan iri/dengki (hasad).

B. Saran
Al-Qur’an menunjukkan cara melawan hawa nafsu dan setan dengan cara
yang sangat mudah yaitu dengan memohon perlindungan dan berpaling dari orang
bodoh, dan menolak perlakuan jahat mereka dengan berbuat baik.
Bersyukurlah atas karunia yang telah Allah berikan, maka insyaallah, hati
kita akan selamat dari akhlak tercela.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati,Heny Narendrany, Pengukuran akhlakul karimah mahasiswa,Syarif


hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2009 Ahmad, Imam S, Tuntunan Akhlakul Karimah,
Lekdis, Jakarta, 2005 Zulkifli,MA Pengantar Studi Islam , Bias cemerlang,
Tangerang, 2006. Zuhairi, Dkk. 1983. Metodik khusus Pendidikan agama.
Surabaya : Usaha nasional Khalîl Ibn Aẖmad, Kitâb al-‘Ain, Tahqîq: ‘Abd al-
Hamîd Hindâwî, Juz 1, (Beirut: Dâr alKutub al-‘Ilmiyah, 2003), Ibn Mandzur,
Lisân al-‘Arab, (Kairo: Dâr al-Ma’ârif, t.t.)

Anda mungkin juga menyukai