Anda di halaman 1dari 7

SANKSI PELANGGARAN AKHLAK

A. Pendahuluan
Islam menempatkan akhlak pada tempat yang sangat strategis, hal ini terwujud dalam
bebrapa hal diantaranya; Rassulullah SAW diutus kepada umatnya untuk membawa risalah
yang telah diwahyukan Allah SWT melalui Malaikat Jibril AS, diantaranya yaitu untuk
menyempurnakan Akhlak. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam salah satu hadisnya;
“Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan keluluran Akhlak.(HR.Malik).
mendefinisikan agama sebagai akhlak yang baik. Dalam sabda Rasulullah SAW, ketika beliau
ditanya tentang makna agama, Beliu menjawab; “bahwa agama adalah akhlak yang baik”.
Rasulullah SAW juga bersabda “Timbangan yang berat pada hari perhitungannanti adalah
Takwa kepad Allah dan Akhlak yang mulia”.

Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebehagiaan yang ingin dicapai dengan


menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik.
Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah yang
dilakukan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan peraturan yang
tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya
kebahagiaan tersebut.

Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan


yang menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola tindakan
yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah
jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan
tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.

Tetapi Mengapa masih ada pelanggaran Akhlak yang dilakukan Oleh Beberapa
Manusia. dan tidak mengetahui apakah hal yang dilakukannya itu tidak memiliki sanksi atau
bahkan sanksinya Besar sekali untuk itu makalah ini menjelaskan tentang sanksi pelanggaran
Akhlak Baik di Dunia Maupun di Akhirat.

B. Pengertian Pelanggaran Akhlak


Akhlak adalah bentuk jamak dari kata khuluk yang berasal dari bahasa arab yang
berarti perangai, tingkah laku atau tabiat. Tiga pakar bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al
Ghazali dan Ahmad amin, mengatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri
seseorang yang dapat mmunculkan perbuatan baik tanpa mem pertimbangan pikiran dahulu.
Akhlak adalah suatu tingkah laku yang harus dilakukan secara berulang, tidak hanya
sekali atau hanya sewaktu-waktu saja melakukan kebaikan.
Pelanggaran Menurut KBBI yaitu Perbuatan (Perkara) Melanggar; Tindak Pidana
Yang lebih Ringan Daripada Kejahatan. Pelanggaran Akhlak adalah suatu Perbuatan Yang
Buruk dan Merugikan Orang Lain maupun Lingkungannya yang dipandang Tidak Baik.
Pelanggaran Akhlak Adalah Suatu Akhlak Yang Buruk yang tidak pantas untuk ditunjukkan
dihadapan Manusia Maupun Sang Pencipta Allah Swt.

C. Sanksi Pelanggaran Akhlak Di Dunia


Sanksi Pelanggaran Akhlak Didunia Yaitu :
- Cemoohan
- Dipandang Memiliki Akhlak Yang Buruk
- Dijauhi Orang – Orang
- Sanksi Hukum Yaitu Perbuatan Seperti; Pencemaran Nama Baik. Bisa Mengakibatkan
Hukuman Penjara maupun Denda.
- Di Deskriminasi Orang Banyak atau bahkan Orang Banyak melakukan Kontak Fisik
Karena Akhlak Seseorang Yang Buruk.

D. Sanksi Pelanggaran Akhlak Di Akhirat

Artinya :
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena
sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan
sampai setinggi gunung (Q.S. Al-Isra: 37)

Iblis diusir dari surga waktu dulu, bukan karena Iblis melakukan dosa besar,
hanya karena kesombongannya tidak mau sujud kepada Adam, maka Allah mengusirnya
dari surga. Padahal perintah sujud kepada Adam itu bukan menghambakan diri, tetapi
hanya sebagai penghormatan saja.

Manusia sudah seyogyanya tidak sombong, karena sifat sombong ini hanyalah
milik Allah. Apa yang mau kita sombokan? Wajah yang cantik suatu saat akan menua
dan memudar, harta yang banyak tidak dapat dibawa mati hanya mengantar sampai di
pekarangan kuburan, kekuasaan dan jabatan suatu saat akan hilang, kecerdasan akan
hilang juga seiring bertambahnya umur yang semakin tua, dan sebagainya. Suatu saat
manusia akan kembali menjadi tanah, sebagainya sebelum penciptaannya.

Artinya : Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.


Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (Q.S. Luqman : 19).
Perintah Allah kepada umat Islam adalah dengan menjadi manusia yang
sederhana dan tampil apa adanya. Kemudian melunakkan suara, dalam artian bahwa
bertutur kata yang lemah lembut dengan kata-kata yang baik sehingga menyenangkan
hati orang lain. Jangan sampai kita berbicara dengan suara keras yang dapat menyakiti
hati orang lain, karena berbicara yang buruk itu derajatnya lebih rendah dari hewan.

Berbicara yang keras dan lembut ini silahkan diterjemahkan sesuai dengan budaya
masayarakat masing-masing. Misalnya orang Indonesia timur berbicara dengan suara
keras itu bukan bermaksud untuk menyakiti orang lain, tetapi karena faktor alam yang
menyebabkan mereka seperti itu. Mereka tinggal di wilayah pesisir sehingga suara ombak
laut dan tiupan angin menyebabkan mereka harus berbicara kerasa agar bisa didengar
oleh lawan bicaranya, hal ini berbanding terbalik dengan orang yang tinggal di Indonesia
bagian barat. Wallahu a'lam.
Banyak Sanksi Yang Diberikan Oleh Allah Tentang Akhlak Yang Buruk sesuai
dari Macam Macam Akhlak Buruk. Yaitu dinamakan Akhlak Madzmumah:

a. Ananiyah (egois)
Manusia hidup tidaklah menyendiri, tetapi berada di tengah-tengah
masyarakat yang heterogen. Ia harus yakin jika hasil perbuatan baik, masyarakat
turut mengecap hasilnya, tetapi jika akibat perbuatannya buruk masyarakatpun turut
menderita. Sebaliknya orang tiada patut hanya bekerja untuk dirinya, tanpa
memerhatikan tuntutan masyarakat, sebab kebutuhan-kebutuhan manusia tidak dapat
dihasilkan sendiri.

b. Al- Buhtan (dusta)


Maksud sifat dusta ialah mengada-ada sesuatu yang sebenarnya tidak ada,
dengan maksud untuk merendahkan seseorang. Kadang-kadang ia sendiri yang
sengaja berdusta. Dikatakannya orang lain yang menjadi pelaku, juga ada kalanya
secara brutal ia bertindak, yaitu mengadakan kejelekan terhadap orang yang
sebenarnya tidak bersalah. Orang yang seperti ini perkataannya tidak dipercayai
orang lain. Di dunia ia akan memperoleh derita dan di akhirat ia akan menerima
siksa.

c. Al- Ghadlab (Pemarah)


Marah atau disebut juga sifat pemarah terjadi karena darah mendidih di dalam
hati untuk menuntut pembalasan. Pembalasan ini merupakan bentuk kekuatan untuk
memberikan kelezatan dan tidak akan reda kecuali dengan pembalasan. Amarah
merupakan bagian dari karakter yang selalu ada pada diri manusia. Barang siapa
marah dan selalu mengikuti kemarahannya hingga mengikuti perbuatan yang jelek,
maka hal tersebut merupakan kemarahan yang tercela sesuai perbuatan yang
dulakukannya.

d. Al- Hasad (dengki)


Dengki ialah suatu keadaan pikiran, yang membuat dirinya merasa sakit jika
orang lain mendapat suatu kesenangan dan ia ingin agar kesenangan itu diambil dari
orang itu meskipun ia sendiri tidak akan mendapat keuntungan apapun dengan
hilangnya kesenangan itu. Ini mengarah kepada kekejian, merasa gembira jika orang
lain bernasib buruk. Semua yang baik yang dimiliki manusia adalah karunia Allah
dan setiap keinginan orang lain agar ini dihapuskan menunjukkan bahwa: ketidak
senangannya dengan putusan Allah, dan keserakahan yang keterlampauan.

e. Al- Istikbar (sombong)


Sombong yaitu menganggap dirinya lebih dari yang lain sehingga ia berusaha
menutupi dan tidak mau mengakui kekurangan dirinya, selalu merasa lebih besar,
labih kaya, lebih pintar, lebih dihormati, lebih mulia, dan lebih beruntung dari yang
lain. Maka biasanya orang seperti itu memandang orang lain lebih buruk , lebih
rendah dan tidak mau mengakui kelebihan orang tersebut, sebab tindakan itu
menurutnya sama dengan merendahkan dan menghinakan dirinya sendiri.

f. Al- Ishraf (berlebihan)


Al- Ishraf ialah menyianyiakan sesuatu tanpa manfaat, melebihi batas disetiap
perbuatan, misalnya menyianyiakan harta, ini dilarang oleh agama dan merupakan
penyakit hati, mengeluarkan harta tanpa faidah, umpama makan dan minum dikala
belum lapar dan belum haus atau makan minum yang berlebih-lebihan, berpakaian
yang terlalu menyolok secara keterlaluan.

g. Al- Ifsad (berbuat kerusakan)


Orang yang berbuat kerusakan jiwanya seperti jiwa serigala yaitu selalu
berusaha bagaimana caranya menganiaya orang lain, dan yang ada difikirannya
hanya bagaimana cara merusak orang lain. Dapat juga dikatakan seperti jiwa tikus
yaitu tidak dengan moncong mulutnya, dengan ekornya dia mencuri, selain itu
kerjanya hanya merusak saja.

h. Al- Namimah (mengadu domba)


Menyampaikan perkataan seseorang atau menceritakan keadaan seseorang
atau mengabarkan pekerjaan seseorang kepada orang lain dengan maksud mengadu
domba antara keduanya atau merusakkan hubungan baik antara mereka. Keadaan ini
mengakibatkan timbulnya kejahatan antara orang dengan orang atau memutuskan
silaturrahmi anttara keluarga dan sahabat, menceraikan hubungan orang dan
sebenarnya hal ini berarti memperbanyak jumlah lawan.
i. Al- Sikhriyyah (berolok-olok)
Al- Sikhriyyah adalah menghina ke’aiban atau kekurangan orang dengan
menertawakannya, dengan memperkatakannya, atau dengan meniru perbuatannya
dengan isyarat. Janganlah menghina atau memperolok-olokkan orang, boleh jadi
orang tersebut lebih baik dari engkau sendiri. Orang yang selalu berolok-olok adalah
orang yang berjiwa kera, senangnya hanya mengejek perbuatan orang lain.
E. Dalil Al Quran dan Hadist Tentang Akhlak Buruk
1. Homo seksual
QS. Al AnKabut 28-29 :
َ ‫الَ ِم‬GG‫ ٍد ِّم َن ْال َع‬G‫ا ِم ْن أَ َح‬GGَ‫بَقَ ُكم بِه‬G‫ا َس‬GG‫اح َشةَ َم‬
﴿ ‫ين‬ َ ُ‫ال لِقَ ْو ِم ِه إِنَّ ُك ْم لَتَأْت‬
ِ َ‫ون ْالف‬ َ َ‫َولُوطا ً إِ ْذ ق‬
َ G‫ا َك‬GG‫ر فَ َم‬G
‫ان‬G َ ُ‫يل َوتَأْت‬
َ G‫ا ِدي ُك ُم ْال ُمن َك‬GGَ‫ون فِي ن‬ َ ِ‫ُون ال َّسب‬َ ‫ال َوتَ ْقطَع‬ Gَ ‫الرِّج‬
َ َ ُ‫﴾ أَئِنَّ ُك ْم لَتَأْت‬٢٨
‫ون‬
﴾٢٩﴿ ‫ين‬ َ ِ‫نت ِم َن الصَّا ِدق‬ ِ ‫اب قَ ْو ِم ِه إِاَّل أَن قَالُوا ا ْئتِنَا بِ َع َذا‬
َ ‫ب هَّللا ِ إِن ُك‬ َ ‫َج َو‬
Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya kamu benar-benar
mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun
dari umat-umat sebelum kamu". Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki,
menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka
jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Datangkanlah kepada kami azab
Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar".

QS. Al A’rof 81-82

َ ‫﴾ َو َما َك‬٨١ ﴿ ‫ون‬


‫ان‬ ِ ‫ون النِّ َساء بَلْ أَنتُ ْم قَ ْو ٌم ُّمس‬
َ ُ‫ْرف‬ ِ ‫ال َشه َْوةً ِّمن ُد‬ َ ‫الرِّج‬
َ َ ُ‫إِنَّ ُك ْم لَتَأْت‬
‫ون‬
﴾٨٢﴿ ‫ُون‬َ ‫وا أَ ْخ ِرجُوهُم ِّمن قَرْ يَتِ ُك ْم إِنَّهُ ْم أُنَاسٌ يَتَطَهَّر‬
ْ ُ‫اب قَ ْو ِم ِه إِالَّ أَن قَال‬
َ ‫َج َو‬
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka),
bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab
kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-
pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-
pura mensucikan diri."

QS. Hud 82-83

َ ‫فَلَ َّما َجاء أَ ْم ُرنَا َج َع ْلنَا َعالِيَهَا َسافِلَهَا َوأَ ْمطَرْ نَا َعلَ ْيهَا ِح َج‬
ُ ‫جِّي ٍل َّم‬G ‫ارةً ِّمن ِس‬
‫و ٍد‬G ‫نض‬
﴾٨٣﴿ ‫ين بِبَ ِعي ٍد‬ َ ‫﴾ ُّم َس َّو َمةً ِعن َد َرب َِّك َو َما ِه َي ِم َن الظَّالِ ِم‬٨٢﴿
Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke
bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar
dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari
orang-orang yang zalim.
2. Pelaku korupsi dikecam di dalam al-Qur‟an sebagaimana dalam Q.S al-Nisa‟ (4): 29

َ G‫ ِل إِالَّ أَن تَ ُك‬G‫اط‬


‫ا َرةً َعن‬GG‫ون تِ َج‬G ِ َ‫والَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالب‬G ْ ُ‫أْ ُكل‬GGَ‫وا الَ ت‬G
َ G‫وا أَ ْم‬ ْ Gُ‫ين آ َمن‬ َ ‫ا الَّ ِذ‬GGَ‫ا أَيُّه‬GGَ‫ي‬
﴾٢٩﴿ ً ‫ان بِ ُك ْم َر ِحيما‬ َ ‫وا أَنفُ َس ُك ْم إِ َّن هّللا َ َك‬
ْ ُ‫اض ِّمن ُك ْم َوالَ تَ ْقتُل‬
ٍ ‫تَ َر‬
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling emakan harta sesama dengan
jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka
sama suka diantara kamu. Dan janganah kamumembunuh dirimu. Sesungguhnya Allah
Maha Penyayang kepadamu”
Rasulullah bersabda mengenai hukuman bagi koruptor:. Diceritakan dari Ah}mad ibn
Yu>nus, Ibn Abi>Dha’b menceritakan dari al-H{a>rith ibn ‘Abd al-Rah}ma>n dari
Abu>Salamah dari „Abdulla>hibn „Amr, ia berkata: Rasululla>hSaw melaknat orang
yang menyuap dan menerima suap.”
3. Berhati-hatilah terhadap buruk sangka. Sesungguhnya buruk sangka adalah ucapan yang
paling bodoh. (HR. Bukhari)
4. Makar, tipu muslihat dan pengkhianatan rnenyeret pelakunya ke neraka. (HR. Abu
Dawud)
5. Orang yang paling dibenci Allah ialah yang bermusuh-musuhan dengan keji dan kejam.
(HR. Bukhari)
6. Bila hilang budaya malumu lakukanlah apa saja yang kamu kehendaki. (HR. Bukhari)
7. Sesungguhnya Allah membenci orang yang keji, yang berkata kotor dan membenci orang
yang meminta-minta dengan memaksa. (AR. Ath-Thahawi)
8. Sesungguhnya Allah tidak menyukai banyak bicara, menghambur-hamburkan harta dan
terlalu banyak bertanya. (HR. Bukhari)
9. Semua (dosa) umatku akan diampuni kecuali orang yang berbuat (dosa) terang-terangan,
yaitu yang melakukan perbuatan dosa pada malam hari lalu Allah menutup-nutupinya
kemudian pada esok harinya dia bercerita kepada kawannya, "Tadi malam aku berbuat
begini...begini..." Lalu dia membongkar rahasia yang telah ditutup-tutupi Allah 'Azza
wajalla. (Mutafaq'alaih)
10. Barangsiapa mengintai-ngintai (menyelidiki) keburukan saudaranya semuslim maka
Allah akan mengintai-intai keburukannya. Barangsiapa diintai keburukannya oleh Allah
maka Allah akan mengungkitnya (membongkarnya) walaupun dia melakukan itu di
dalam (tengah-tengah) rumahnya. (HR. Ahmad)
11. Sesungguhnya bila kamu mengintai-intai keburukan orang maka kamu telah merusak
mereka atau hampir merusak mereka. (HR. Ahmad)
12. Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang beku, hati yang kejam, dan terlalu
memburu kesenangan dunia serta orang yang terus-menerus melakukan perbuatan dosa.
(HR. Al Hakim)
13. Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab, "Allah dan rasulNya
lebih mengetahui." Nabi Saw lalu berkata, " Sesungguhnya orang yang bangkrut dari
umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa,
shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki orang ini dan menuduh orang itu
berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang itu lalu dia menanti orang ini menuntut
dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya.
Bila pahala-pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-
dosanya maka dosa orang-orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia
dihempaskan ke api neraka." (HR. Muslim)
14. Sesungguhnya Allah membenci orang yang selalu berwajah muram di hadapan kawan-
kawannya. (HR. Ad-Dailami)
15. Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah ialah yang dijauhi
manusia karena ditakuti kejahatannya. (Mutafaq'alaih)
16. Dua sifat tidak akan bertemu dalam diri seorang mukmin yaitu kikir (bakhil) dan akhlak
yang buruk. (HR. Ahmad)
17. Akan tiba satu jaman atas manusia dimana perhatian mereka hanya tertuju pada urusan
perut dan kehormatan mereka hanya benda semata-mata. Kiblat mereka hanya urusan
wanita (seks) dan agama mereka adalah harta mas dan perak. Mereka adalah makhluk
Allah yang terburuk dan tidak akan memperoleh bagian yang menyenangkan di sisi
Allah. (HR. Ad-Dailami)
18. Alangkah baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri dengan tidak
mengurusi (membicarakan) aib-aib orang lain. (HR. Ad-Dailami)
19. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berhati kasar (kejam dan keras), sombong,
angkuh, bersuara keras di pasar-pasar (tempat umum) pada malam hari serupa bangkai
dan pada siang hari serupa keledai, mengetahui urusan-urusan dunia tetapi jahil (bodoh
dan tidak mengetahui) urusan akhirat. (HR. Ahmad)
20. Barangsiapa menyerupai (meniru-niru) tingkah-laku suatu kaum maka dia tergolong dari
mereka. (HR. Abu Dawud)
21. Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu penyakit sombong,
kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka berlomba
mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka terjerumus dalam
jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan dan saling iri, dengki, dan dendam sehingga
mereka melakukan kezaliman (melampaui batas). (HR. Al Hakim).

Anda mungkin juga menyukai