OLEH :
M.ANDRIADI
NIM :
031352998
UPBJJ-UT JAMBI
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2019
i
SURAT PENGANTAR PRAKTIK PENGALAMAN BERACARA
Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami sampaikan terima kasih.
Drs. MAHYUDIN, M. Pd
Nip. 19590313 198503 1 001
ii
PERKARA PIDANA
Keterangan/
Sidang Ke Hari/Tanggal Tahan/Acara Isi Sidang
Komentar
Pembimbing,
Hermayanti,SH,MH
NIDN:1010127201
iii
LEMBAR OBSERVASI SIDANG
PERKARA PERDATA
Keterangan/
Sidang Ke Hari/Tanggal Tahan/Acara Isi Sidang
Komentar
Sidang Ditunda
Sidang Pertama Kamis, 04 Jan 2018 Penetapan Hakim Mediator
Sidang Ke Empat Selasa, 06 Feb. 2018 Replik Dari Penggugat Sidang Ditunda
Sidang Ke Lima Selasa, 13 Feb. 2018 Replik Dari Penggugat Sidang Ditunda
iv
Hermayanti,SH,M
NIDN:1010127201
v
LEMBAR PENGESAHAN
Instruktur I
RACHMAWATY,SH,MH
NIP. 197330909 200003 2003
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
beracara kasus pidana dan kasus perdata di Pengadilan Negeri Kuala Tungkal.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi syarat guna
mendapat banyak bimbingan, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini, dengan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Ojat Darojat, M. Bus., Ph. D., selaku Rektor Universitas
Terbuka
2. Bapak Drs. Mahyudin., M.Pd, selaku Kepala UPBBJ Univertas Terbuka Jambi
waktunya untuk memberikan penulis data – data kasus pidana yang disidangkan
6. Bapak dan Ibu Dosen atau Staf Pengajar Fakultas Hukum Universitas Terbuka
8. Ke dua anak ku tercinta yang selalu memberikan semangat dan doa buat penulis
vii
9. Rekan kerja di Satuan Polisi Pamong Praja dan rekan-rekan yang ikut proses
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan
segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian guna
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang
tidak dapat disebukan satu persatu dan semoga laporan ini dapat berguna bagi kita
semua.
Penulis
M.Andriadi
Daftar Isi
Halaman
viii
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
SURAT PENGANTAR PRAKTIK PENGALAMAN BERACARA................... ii
LEMBAR OBSERVASI PERKARA PIDANA................................................... iii
LEMBAR OBSERVASI PERKARA PERDATA................................................ iv
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... v
KATA PENGANTAR........................................................................................... vi
DAFTAR ISI......................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PBB................................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan PPB........................................................................... 2
C. Tempat Pelaksanaan PPB.......................................................................... 3
D. Jadwal Waktu PPB.................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
keterampilan dalam pembelajaran secara utuh dan terintegrasi dengan situasi nyata
ilmu yang didapat mahasiswa dari perkuliahan di bidang hukum atau peradilan,
sehingga mahasiswa menjadi lebih berpengalaman dalam duws nia kerja yang
sesungguhnya, disamping itu mahasiswa juga akan lebih mengerti cara kerja Instansi
kuallitas dan profesionalitas lulusannya. Oleh karena itu Universtas Terbuka sebagai
salah satu lembaga pendidikan yang akan ikut bertanggung jawab atas kualitas tenaga
ahli Indonesia mengupayakan agar lulusannya berhasil menjadi tenaga ahli yang
dalam sebuah laporan yang digunkan selain untuk memenuhi tugas mahasiswa juga
kasus pidana dan kasus perdata yang disidangkan di Pengadilan Negeri Kuala
tungkal. dari jumlah kasus pidana yang disidangkan di Pengadilan Negeri Kuala
1
tungkal, penulis mengambil kasus pidana “Pencurian”, sedangkan untuk kasus
sebagaimana di maksud dalam rumusan Pasal 480 Ayat (1) KUHPidana sama dengan
proses persidangan tindak pidana umum lainnya, yakni persidangan dibuka dan
persidangan tersebut membutuhkan waktu yang lama, mialnya para pihak (penggugat
maupun tergugat) menghadirkan alat bukti yang kurang lengkap ataupun bahkan
tidak ada.
sebagaiman dimaksud dalam rumusan Pasal 480 Ayat (1) KUHP dan kasus perdata
kasus tindak pidana “Perjudian” dan kasus perdata mengenai “Perceraian” Adalah
sebagai berikut :
2. Untuk mengetahui bagaimana beracara dip roses persidangan kasus tindak pidana
2
4. Untuk mendeskripsikan dan mengetahui bagaimana proses beracara dalam
Tungkal
6. Untuk memperoleh pengalaman dari proses peradilan kasus pidana dan kasus
perdata dan dari simulasi beracara berdasarkan teori yang di peroleh selama
proses pendidikan
Kantor Pengadilan Negeri Kuala Tungkal yang beralamat di Jl. Prof. DR. Sri
Soedewi MS, SH Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi
Jambi
tindak pidana “Pencurian” dan kasus perdata mengenai “hutang piutang atau
saya ikuti yaitu 15 hari, dan 4 kali mengikuti/pertemuan sidang di Pengadilan Negeri
Kuala Tungkal.
3
BAB II
A. Kegiatan Umum
peradilan umum yang berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten atau Kota”. Sebagai
memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata bagi rakyat pencari keadilan
hukum pengadilan negeri meliputi wilayah kota atau Kabupaten, kemudian susunan
pengadilan negeri terdiri dari pimpinan (Ketua dan Wakil Ketua), hakim anggota,
lingkungan peradilan umum yang berkedudukan di Kota Kuala Tungkal yang daerah
hukumnya meliputi seluruh wilayah Kota Kuala Tungkal. Sesuai dengan fungsinya,
menyelesaikan perkara pidana dan perdata yang terjadi di wilayah Kota Kuala
hukum kepada instansi Pemerintah Kota Kuala Tungkal apabila diminta, salah satu
kasus atau perkara yang telah disidangkan di Pengadilan Negeri Kuala Tungkal
adalah kasus tindak pidana “Perjudian” dan salah satu kasus perdata yang
4
Ketika seseorang melakukan tindak pidana, maka dia akan ditangkap, ditahan,
1. Tahap Penuntutan
negeri yang berwenang dalam hal dan menuntut cara yang diatur dalam undang-
undang dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang
pengadilan”.
penetapan dari penuntut umum tentang adanya argument yang cukup dan valid
mengenai kapan suatu penuntutan itu di anggap telah ada, menurutk Moeljatno
adalah:
a. Apabila Jaksa telah mengirimkan daftar perkara kepada hakim disertai surat
perpanjangan kepada hakum sebab kalau sudah lima puluh hari waktu tahanan
c. Apabila dengan salah satu jalan Jaksa memberitahukan kepada Hakim bahwa
5
Ketika Jaksa Penuntut Umum telah menentukan bahwa hasil dari hasil
Umum dalam waktu dan secepatnya membuat surat dakwaan, surat dakwaan ini
Pada pasal 143 ayat (2) KUHAP menyebutkan bahwa ciri dan isi surat dakwaan
b. Surat dakwaan berisi Nama lengkap Terdakwa, tempat lahir Terdakwa, umur
pekerjaan Terdakwa;
c. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
dilakukan.
3. Tahap Eksepsi
tanggapannya, biasanya dalam praktik, begitu juga dalam KUHAP, Terdakwa dan
mengadilli”
4. Tahap Pembuktian
bukti dan barang bukti guna memperoleh suatu keyakinan atas benar tidaknya
6
perbuatan yang didakwakan serta dapat mengetahui ada tidaknya perbuatan yang
didakwakan serta dapat mengetahui ada tidaknya kesalahan pada diri Terdakwa. “
Alat bukti yang sah serta dapat dijadikan pembuktian dalam proses penyelesaian
perkara pidana menurut Pasal 184 ayat (1) KUHAP, ada 5 (lima) macam”, yaitu :
a. Keterangan Saksi;
b. Keterangan Ahli;
c. Surat;
d. Petunjuk;
e. Keterangan Terdakwa
5. Tahap Tuntutan
tercantum dalam Pasal 182 ayat (1) huruf (a) KUHAP “setelah pemeriksaan
6. Tahap Pledoi
yang diajukan oleh Terdakwa, pembelaan itu berisi alasan atau dasar hukum yang
meminta agar Terdakwa dibebaskan dan dilepaskan dari segala tuntutan hukum.
pemeriksaan barang bukti, dan proses pembuktian dinyatakan selesai oleh Hakim,
7
tibalah saatnya Hakim mengambil keputusan. Pasal 1 butir 11 menyebutkan
pengadilan terbuka yang dapat berupa pemidanaan atau bebas atau lepas dari
segala tuntutan hukum maupun damai antara kedua belah pihak,dalam kasus
perdata. dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang hukum
acara pidana”.
Perdata disebut juga dengan Hukum privat karena dihadapkan dengan Hukum
Publik, ada juga disebut dengan Hukum Sipil karena dilawankan dengan Hukum
perorangan maupun badan hukum’. Hukum Perdata ada dua jenis, yaitu Hukum
Perdata Materil dan Hukum Perdata Formil, Hukum Perdata Materil adalah yang
tersebar dalam Undang-Undang atau peraturan tertulis dan peraturan yang tidak
tertulis (Hukum Adat), Hukum Perdata Formil disebut dengan istilah hukum acara
perdata berwenang mengadili 2 (dua) macam perkara yaitu perkara voluntair dan
sesungguhnya, karena dalam perkara ini hanya ada satu pihak saja, yaitu pihak
contentious adalah perkara yang sesungguhnya karena memang ada 2 pihak yang
atau beralamat, akan tetapi ada beberapa pengecualian “kalau gugatan yang
8
obyeknya tanah, maka gugatan diajukan ke Pengadilan dimana tanah itu berada,
ada pula pilihan domisili dalam sautu perjanjian, maka gugatan diajukan ke
Pengadilan yang dipilih tersebut. Kalau ternyata tergugatnya lebih dari satu orang
yang dipilih tersebut. Kalau ternyata tergugatnya lebih dari satu orang dan
maka gugatan diajukan ke Pengadilan salah seorang tergugat atau di salah satu
obyek tanah itu berada”. Pada proses penanganan perkara perdata di Pengadilan
biaya perkara yang telah ditetapkan pengadilan, dapat juga berperkara dengna
c. Petitum gugatan
penetapan hari sidang dan dengan perintah agar para pihak dipanggil untuk
dilakukan oleh seorang juru sita bertemu sendiri dengan para pihak dan
ditandatangani para pihak serta sudah harus diterima 3 hari sebelum sidang
9
tinggal dan ditandatangani kades bersangkutan. Pada hari persidangan yang
hadir dan tidak pula menguasakan kepada seseorang setelah dipanggil dengan
kedua pihak (penggugat dan tergugat) hadir dipersidangan, maka Hakim akan
a. Tahap Mediasi;
c. Tahap pembuktian;
d. Tahap kesimpulan;
mediator (mediator adalah pihak yang netral yang akan membantu usaha
untuk tercapainya perdamaian anra pra pihak). Bila dalam tahap mediasi ini
Putusan perdamaian tidak dapat diajukan upaya banding, akan tetapi sudah
berkekuatan hukum tetap (Inkrach van gewsde). Bila salah satu pihak tidak
10
Dalam jawaban terhadap gugatan tersebut dapat berisi jawaban dalam pokok
perkara saja, dapat berisi dalam eksepsi dan dalam pokok perkara dan dapat
juga dalam konpensi (dalam pokok perkara dan dalam eksepsi) dan rekonsepsi
(gugat balik). Jawab menjawab antara pihak dilanjutkan dengan replik dari
dan duplik dari tergugat yang merupakan tanggapan tergugat terhadap replik
Jika eksepsi dikabulkan maka pemeriksaan perkara sudah selesai sampai tahap
ini, akan tetapi jika eksepsi ditolak maka pemeriksaan perkara dilanjutkan ke
tahap berikutnya. Tahap pembuktian adalah tahap yang penting dari seluruh
yang bernar sehingga gugatan akhirnya dikabulkan atau dalil dari tergugat
yang benar sehingga gugatan akan ditolak oleh Pengadilan. Oleh karenanya
undang-undang mengatur secara liminatif alat-alat bukti apa saja yang boleh
diajukan pada tahap ini. Alat-alat bukti itu adalah : Surat, Saksi, Pengakuan,
mengajukan alat bukti tersebut secara bergantian dan diberi kesempatan untuk
terbukti atau tidak, dan kuasa penggugat memohon kepada Majelis Hakim
11
agar gugatan dikabulkan. Sebaliknya kuata tergugat memohon kepada Majelis
pernyataan yang oleh hakim, sebagai jabatan Negara yang diberi wewenang
yakni :
a. Kepala Putusan;
c. Pertimbangan;
d. Amar
Pihak yang tidak menerima isi putusan dapat mengajukan upaya hukum
berupa banding ke Pengadilan Tinggi dan kalau tidak terima lagi dapat
12
BAB III
PELAKSANAAN PPB
a. Jenis Kasus
b. Uraian Persidangan
sebagai berikut :
13
3. Majelis Hakim menanyakan kepada Terdakwa JAMOLAN NAMBELA
dilanjutkan);
ditanya oleh Majelis Hakim apakah akan mengajukan eksepsi atau tidak
Umum;
14
2. Observasi Proses Peradilan Kasus Perdata
a. Jenis Kasus
panitera.
b. Uraian Persidangan
3. Hakim memeriksa identitas para pihak, demikian pula diperiksa surat ijin
15
5. Majelis Hakim menawarkan apakah akan menggunakan mediator dari
8. Pembuktian;
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengadilan Negeri Kuala Tungkal sama dengan proses peradilan tindak pidana
pada umumnya;
Tungkal, Majelis Hakim memberikan hak-hak kepada terdakwa, yaitu hak untuk
didampingi oleh Penasihat Hukum, Hak untuk mengajukan eksepsi, hak untuk
Kuala Tungkal;
17
3. Bahwa keterangan para saksi Penggugat sangat mendukung semua dalil-
dalil yang Penggugat paparkan pada Gugatan Penggugat.
4. Bahwa bahkan keterangan saksi-saksi Penggugat sekaligus mematahkan
dalil-dalil Tergugat terutama mengenai tidak adanya pemberian nafkah
kepada istri dan anak-anaknya untuk sekian lamanya sampai detik ini ;
5. Bahwa ternyata keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh tergugat
tersebut tidak dapat mematahkan kebenaran dalii-dalil gugatan
Penggugat terutama mengenai sifat kasar Tergugat kepada Penggugat.
6. Bahwa Penggugat menolak dengan tegas saksi-saksi yang diajukan oleh
Tergugat,Para saksi Tergugat walaupun mengetahui adanya
pertengkaran tetapi tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab dari
pertengkaran tersebut,karena kedua saksi tersebut tidak perna datang
berkunjung kerumah Penggugat dan Tergugat .
7. Bahwa keterangan para saksi Penggugat sangat mendukung sikap
Tergugat yang tidak menghormati orang tua Penggugat selaku
mertuanya hal tersebut dapat dilihat dari awal ibu saksi sakit hingga
meninggal dunia Tergugat selaku menantu tidak perna datang
menjenguk apalagi memberi bantuan untu biaya pengobatan,sedangkan
jarak antara rumah Tergugat dan orang tua Penggugat cuman berjarak
1(satu) Km.
8. Bahwa Penggugat merasa sudah tidak dapat mempertahankan rumah
tangga Penggugat dan Tergugat karena sifat Tergugat yang sering
berkata-kata kasar seperti hinaan,caci maki,merendahkan mertabat
Penggugat dan mempermalukan Penggugat dan apabila perkawinan
Penggugat danTergugat masih tetap diteruskan Penggugat yakin akan
bertambah mudharat saja dan akan makin banyak yang terluka,terutama
anak Penggugat dan Tergugat
9. Bahwa gugatn Penggugat dan Tergugat telah memenuhi ketentuan pasal
39 ayat (2) undang-undang No.1 tahun 1974,jo.Pasal 19 huruf (F)
peraturan Pemerintah No.9 tahun 1975,jo. Pasal 116 huruf (F)
Kompilasi Hukum Islam dan berdasarkanYurisprudensi Mahkamah
Agung Republik Indonesia No. 38 K/AG/1990 tanggal 22 agustus
1991,"bahwa apabila perceraian sesuai dengan ketentuan pasal 19 huruf
(F) peraturan Pemerintah No.9 tahun 1975,jo.Pasal 116 huruf (F)
Kompilasi Hukum Islam,telah terbukti maka tidak perlu
mempermasalahkan siapa yang salah,melainkan ditekankanb bahwa
perkawinan mereka telah pecah''
10. Bahwa dengan demikian cukup alasan bagi Penggugat untuk
mengajukan gugatan cerai dengan segala akibat hukumnya ;
biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp.1.201.000,- (satu juta dua ratus
18
6. Bahwa dalam peradilan perkara Perdata walaupun sudah ada putusan sebelumnya
dan berkekuatan Hukum tetap penggugat masih bisa melakukan gugatan terhadap
perkara yang sama, namun setelah melalui proses peradilan Perdata tetap ditolak
B. Saran-saran
1. Diharapakan dengan adanya penulisan laporan ini, bisa menjadi bahan bagi
dikemas dengan waktu yang lebih banyak lagi sehingga Mahsiswa dapat
19
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN – LAMPIRAN
* Mendengarkan Dakwaan
21
* Mendengarkan Tuntutan
* Foto Diskusi Bersama Ibu Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kuala Tungkal
setelah sidang selesai
22