Anda di halaman 1dari 19

Page 1 of 19

PROSES BERACARA PADA PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

DASAR HUKUM
Pasal 57 UU No. 2 tahun 2004
“ Hukum acara yang berlaku pada pengadilan hubungan industrial adalah hukum acara
perdata yang berlaku pada pengadilan dalam lingkungan peradilan umum, kecuali yang
diatur dalam undang - undang ini “.
Bahwa hukum acara perdata yang berlaku saat ini pada peradilan umum adalah
sebagaimana diatur dalam HIR (Het Herziene Inlandsch Reglemen) Staatsblad tahun 1941,
Nomor: 41 atau yang lebih dikenal dengan nama Reglemen Indonesia yang diperbaharui
(untuk daerah Jawa & Madura).

PROSES BERACARA
Dalam proses pemeriksaan pada pengadilan Hubungan Industrial dikenal ada 2 (dua) jenis
pemeriksaan yakni :
1. Pemeriksaan dengan acara biasa (lihat Pasal 89);
2. Pemeriksaan dengan acara cepat (lihat Pasal 98)

1. PEMERIKSAAN ACARA BIASA :


a) Gugatan;
b) Jawaban dari gugatan;
c) Replik (tanggapan penggugat atas jawaban tergugat);
d) Duplik (tanggapan tergugat atas replik penggugat);
e) Pembuktian (surat & saksi);
f) Kesimpulan para pihak;
g) Putusan hakim

2. PEMERIKSAAN ACARA CEPAT


a) Pasal 98 ayat (1) dinyatakan para pihak atau salah satu pihak dapat
mengajukan permohonan pada pengadilan HUBUNGAN INDUSTRIAL untuk
dilakukan pemeriksaan dengan acara cepat apabila adanya alasan mendesak.
b) ALASAN MENDESAK, Sesuai Keputusan Ketua MARI No.
KMA/034/SK/IV/2006, perihal Juklak UU No. 2 tahun 2004, dinyatakan bahwa
yang dimaksud alasan mendesak adalah PHK massal, terjadi huru-hara yang
menggangu kepentingan produksi, keamanan dan ketertiban umum.
c) Selanjutnya mekanisme pemeriksaan tidak terikat pada acara perdata
umumnya seperti tenggang waktu pemanggilan, replik / duplik dan hal - hal lain
yang dapat menghambat proses acara cepat

GUGATAN
Dasar hukum :
1. Pasal 58 UU No. 2 tahun 2004, yakni untuk gugatan yang nilai gugatannya
dibawah Rp. 150.000.000,- tidak dikenakan biaya.
2. Juklak PHI menyatakan apabila nilai gugatannya lebih dari Rp. 150.000.000,-
dikenakan biaya.
3. Pasal 81, dinyatakan tempat pengajuan gugatan adalah pada pengadilan
Hubungan Industrial pada PN yang daerah hukumnya meliputi di tempat buruh
bekerja.
Page 2 of 19

4. Pasal 82, Gugatan oleh buruh atas PHK sebagaimana dimaksud Psl 159 dan
171 dari UU No. 13 tahun 2003, Dengan tenggang waktu 1 tahun sejak
diterimanya keputusan tersebut.
5. Pasal 83, Gugatan yang tidak disertai risalah mediasi atau konsiliasi akan
dikembalikan pada penggugat;
6. Pasal 87, Yang berhak beracara sebagai kuasa hukum adalah serikat pekerja
dan organisasi pengusaha.

PROSEDUR PENGAJUAN GUGATAN


1. Didaftarkan pada kepaniteraan PHI;
2. Pemberian nomor register;
3. Penunjukan majelis hakim;
4. Penetapan hari sidang;
5. Pemanggilan para pihak;
6. Sidang perkara.

TEKNIS MEMBUAT SURAT GUGATAN


Surat gugatan terdiri dari 4 ( empat ) bagian yakni :
1. BAGIAN PERTAMA : KEPALA
a) Pada bagian ini berisikan tentang alamat dari pengadilan mana ditempat
surat gugatan tersebut ditujukan;
b) Identitas pihak - pihak dan kuasa ( bila ada )
c) Pokok perkara secara ringkas namun jelas dan benar.

2. BAGIAN KEDUA : POSITUM / POSITA / FUNDAMENTUM PETENDI :


Yang berisikan tentang fakta kejadian yang mendasari suatu gugatan ( fakta
materiil ) serta uraian dasar hukum gugatan;

3. BAGIAN KETIGA : PETITUM


 Yakni tuntutan yang diajukan dalam suatu gugatan.
 Petitum atau tuntutan, terdiri dari 2 ( dua ) bagian yakni :
a) Tuntutan primer / pokok perkara;
b) Tuntutan subsider / tambahan.

4. BAGIAN KEEMPAT
Berisikan tanggal & tempat dimana gugatan dibuat, nama & tanda - tangan
penggugat atau kuasanya yang dilakukan diatas meterai ( saat ini Rp. 6.000,- )
serta lampiran yang terdiri dari :
 Surat kuasa ( bila dengan kuasa );
 Bukti - bukti tertulis;

SURAT KUASA
PENGERTIAN :
Perjanjian dimana seorang memberikan kekuasaannya kepada orang lain yang
menerimanya untuk dan atas namanya melakukan suatu perbuatan.

DASAR HUKUM :
1. Pasal 123 HIR;
2. Pasal 1792 KUHPerdata;
3. SEMA No. 6 tahun 1994 tentang surat kuasa khusus;
4. Pasal 82 UU No. 1 tahun 1995, tentang Perseroan Terbatas;
Page 3 of 19

5. UU No. 18 tahun 2003, tentang advokat.

BENTUK SURAT KUASA :


1. Lisan, yakni dinyatakan pada saat dilakukan persidangan dimuka hakim;
2. Tertulis, yakni dibuat secara dibawah tangan (bermaterai cukup) atau secara
notariil (othentik).

KAPAN PEMBERIAN KUASA DILAKUKAN


Secara umum dapat dilakukan kapan saja sebelum dijatuhkan suatu putusan

YANG DAPAT DIBERIKAN KUASA :


1. Pengacara /Advokat;
2. Wakil pengusaha atau serikat pekerja;
3. Pihak yang ditunjuk Direksi ( bagi suatu badan usaha berbentuk PT ) yang
sebelumnya telah ditetapkan dalam AD/ ART.

ISI SURAT KUASA :


1. Tempat & tanggal surat kuasa dibuat;
2. Bila perlu nomor surat kuasa ( bila atas nama badan usaha );
3. Identitas para pihak ( pemberi & penerima kuasa );
4. Hal yang dikuasakan;
5. Wewenang terhadap penerima kuasa
6. Hak subtitusi ( bila perlu );
7. Nama & tanda - tangan pemberi & penerima kuasa ( materai ditempelkan pada
pemberi kuasa ), saat ini senilai Rp. 6.000,-
8. Bagi badan usaha dibuat diatas kop surat atau jasa pengacara.
Page 4 of 19

CONTOH SURAT KUASA


Page 5 of 19

CONTOH SURAT GUGATAN


Page 6 of 19

JAWABAN
HIR tidak mensyaratkan adanya jawaban karena dinyatakan “dapat“ , namun apabila dibuat
terdapat 3 (tiga) kemungkinan isi jawaban yakni :
1. Eksepsi; Jawaban yang tidak menyangkut pokok perkara;
2. Pokok Perkara ; Jawaban yang berupa bantahan atau pengakuan;
3. Rekonpensi ; Gugatan balik.

CONTOH JAWABAN

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Hubungan Industrial
Pada Pengadilan Negeri Medan
Di
Jl Pengadilan No 8 Medan

Lampiran : Surat Kuasa Khusus


Perihal : Jawaban dan Gugatan Rekonpensi
Dalam perkara Reg.No /Pdt.Sus-PHI/201 /PN.Mdn.
Page 7 of 19

Antara
PT. , sebagai ...................................................................Tergugat;
Lawan
, sebagai ...............................................................Penggugat

Dengan hormat,
Tergugat melalui kuasanya, Natalomo Samosir,SH dan ________, sesuai dengan surat
kuasa khusus tertanggal Februari 201 (terlampir dalam berkas) dengan ini mengajukan
Jawaban dan gugatan Rekonvensi atas perkara Perselisihan Hubungan Industrial No
/Pdt.Sus-PHI/201 /Pn.Mdn tanggal Februari 201.

A. DALAM KONVENSI

1. Bahwa Tergugat konvensi/penggugat rekonvensi menolak dengan tegas seluruh dalil-


dalil Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi sebagaimana diuraikan dan dimaksud dalam
surat gugatannya tertanggal Februari 201 , sebab dalil-dalil tersebut adalah tidak benar,
tanpa dasar serta sangat bertolak belakang dengan fakta-fakta hukum yang sesungguhnya,
kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat
konvensi/penggugat rekonvensi dan sepanjang tidak merugikan kepentingan hukum
Tergugat konvensi/penggugat rekonvensi dan Oleh karenanya, gugatan tersebut harus
dinyatakan tidak dapat diterima dan haruslah ditolak seluruhnya;--------------------------------

2. Bahwa tanpa harus menanggapi secara panjang lebar isi dan dalil-dalil Penggugat
konvensi / tergugat rekonvensi dalam surat gugatannya, maka yang pertama harus dicermati
adalah bahwa Tergugat konvensi/penggugat rekonvensi tidak pernah melakukan PHK
terhadap Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi, tetapi berdasarkan ketentuan pasal 168
ayat 1 UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Penggugat konvensi/tergugat
rekonvensi putus hubungan kerjanya karena dikualifikasikan mengundurkan diri sehingga
apa yang dikemukakan oleh Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi pada gugatannya
halaman 2 poin 7 dan 9 tidak sesuai dengan fakta yang terjadi
sebenarnya.------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Bahwa dalil Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi pada halaman 1 point 1 dan 2 tidak
sesuai dengan fakta yang sebenarnya, fakta yang terjadi adalah Penggugat
konvensi/tergugat rekonvensi diterima bekerja sejak tanggal
201.----------------------------------------------------------------------

4. Bahwa dalil Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi pada halaman 1 point 4 tidak


sesuai dengan fakta yang sebenarnya, fakta yang terjadi adalah Penggugat
konvensi/tergugat rekonvensi diminta datang hadir di Kantor pusat Tergugat
konvensi/penggugat rekonvensi pada tanggal Juni 201 dan Penggugat konvensi/tergugat
rekonvensi baru datang dan hadir pada tanggal Juni 201 pukul 16.00
Page 8 of 19

WIB.--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---

5. Bahwa kehadiran Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi diperlukan di Kantor pusat


Tergugat konvensi/penggugat rekonvensi untuk klarifikasi data atas hasil stok opname Team
Audit yang telah dilakukan pada tanggal Juni 201 , sehingga dalil Penggugat
konvensi/tergugat rekonvensi pada halaman 1 point 3, 4 dan 5 adalah tidak benar, dan
khusus untuk dalil Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi point 3 adalah tanpa dasar
dikarenakan Sdr.___________bukan anggota team Audit sehingga keterangan yang
bersangkutan tidak bisa dijadikan dasar bagi Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi
dalam menyampaikan dalil gugatannya.---------------------------------------------------------------

6. Bahwa pada tanggal 201_ pukul 16.00 WIB Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi
diminta keterangan dan klarifikasi atas tanggung jawab pengelolaan toko milik Tergugat
konvensi/penggugat rekonvensi dan hasil stok opname dan temuan team audit pada tanggal
20__ tetapi Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi tidak dapat memberikan penjelasan
dan meminta waktu pertemuan dilanjutkan keesokan harinya guna menyiapkan data-data
yang dimiliki oleh Penggugat konvensi/tergugat
rekonvensi.----------------------------------------------------------------------------------------

7. Bahwa Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi INGKAR JANJI dan tidak hadir keesokan
harinya dan hari-hari selanjutnya dan Tergugat konvensi/penggugat rekonvensi telah
melakukan pemanggilan Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi secara patut dan tertulis
sebanyak 2 (dua) kali dan Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi tidak melaksanakan
kewajibannya sehingga status Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi dikualifikasikan
mengundurkan diri.------------------------------

8. Bahwa dalil Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi halaman 2 poin 8, 9 dan 10 perihal


Tergugat konvensi/penggugat rekonvensi tidak mengindahkan Somasi Penggugat
konvensi/tergugat rekonvensi adalah TIDAK BENAR dikarenakan fakta yang terjadi sekitar
pertenggahan 201 _ sampai dengan pertengahan Agustus 201_ antara Penggugat
konvensi/tergugat rekonvensi dan Tergugat konvensi/penggugat rekonvensi ada beberapa
kali bertemu dalam proses Bipartiet dan dalam beberapa kali pertemuan tersebut Penggugat
konvensi/tergugat rekonvensi selalu tidak melaksanakan anjuran yang diberikan Tergugat
konvensi/penggugat rekonvensi dalam klarifikasi terhadap kerugian yang dialami Tergugat
konvensi/penggugat rekonvensi dan bahkan dalam beberapa kali pertemuan tersebut
Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi selalu membawa pihak-pihak ketiga dari oknum
Aparat keamanan (TNI & Polri) yang memberikan rasa Intimidasi dan perasaan tidak
nyaman terhadap Tergugat konvensi/penggugat rekonvensi baik secara langsung maupun
tidak langsung dan dari fakta hukum ini menunjukkan bahwa Penggugat konvensi/Tergugat
rekonvensi juga tidak memiliki ITIKAD BAIK perihal fakta hukum yang terjadi maupun
terhadap surat kuasa yang telah
diberikannya.---------------------------------------------------------------------------------

9. Bahwa dalil Penggugat konvensi/Tergugat rekonvensi perihal Somasi yang dilayangkan


oleh Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi secara fakta hukum adalah TIDAK SAH dan
Page 9 of 19

BATAL DEMI HUKUM, Hal ini dikarenakan Surat Kuasa Penggugat konvensi/tergugat
rekonvensi dalam Somasi tersebut dibuat pada tanggal 201 yang secara fakta hukum
Penggugat konvensi/Tergugat rekonvensi MASIH BEKERJA dan BERADA di Jakarta dan
belum terjadi permasalahan hubungan Industrial, dan dari fakta hukum ini menunjukkan
Penggugat konvensi/Tergugat rekonvensi memang sejak awal tidak memiliki ITIKAD BAIK
terhadap Tergugat konvensi/Penggugat
konvensi-------------------------------------------------------------------

10. Bahwa Tergugat konvensi/Penggugat rekonvensi memang benar menerima Panggilan I


dan Panggilan II dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan tetapi berhubung Tergugat
konvensi/Penggugat rekonvensi dan kuasanya saat surat Panggilan tersebut diterima
sedang berada di luar kota Medan sehingga tidak dapat memenuhi panggilan dimaksud dan
hal lain adalah sehubungan dengan Surat kuasa sebagaimana yang kami sampaikan di
point 9 jawaban kami.--------------------------------------------

11. Bahwa apa yang dikemukakan oleh Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi pada
gugatannya halaman 3 poin 15 dalam provisi Pasal 155 ayat (2) UU No.13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi (kami kutip selengkapnya) : "Selama putusan
lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan, baik pengusaha
maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya", sehingga dengan
demikian Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi masih menerima hak-hak sebagai
pekerja, pernyataan Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi ini tidaklah benar, tidak masuk
akal dan tidak sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 155 ayat (2) UU
Ketenagakerjaaan itu sendiri dimana pengusaha maupun pekerja/buruh harus
melaksanakan kewajibannya sampai adanya putusan lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial bukan masih menerima hak-hak sebagai pekerja, dengan
kata lain seseorang dapat memperoleh haknya sebagai pekerja apabila pekerja itu masih
melaksanakan kewajibannya/pekerjaannya, dengan tidak adanya lagi pelaksanaan
kewajiban oleh Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi sebagai pekerja/buruh maka hak-
hak Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi tidaklah lagi dapat diperoleh dari Tergugat
konvensi/penggugat rekonvensi sebagai
Pengusaha;-----------------------------------------------------------------------------------

12. Bahwa tuntutan pembayaran upah/gaji yang dimintakan Penggugat konvensi/tergugat


rekonvensi dengan rincian yang terdapat dalam gugatannya adalah sangat tidak
beralasan dan tidak mempunyai dasar hukum sehingga permintaan pembayaran
gaji/upah haruslah ditolak untuk seluruhnya;
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

13. Bahwa permintaan Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi agar putusan dalam


perkara ini dapat dijalankan dengan serta merta (uitvoerbaar bij voorrad) adalah tidak
mempunyai dasar hukum sama sekali dan permintaan itu bertentangan dengan Surat
Edaran Mahkamah Agung RI No.3 tahun 2000 tanggal 21 Juli 2000 tentang Putusan
Serta Merta (uitvoerbaar bij voorraad) dan provisionil jo. Surat Edaran Mahkamah Agung RI
No.4 tahun 2001 tanggal 20 Agustus 2001 tentang Putusan Serta Merta (uitvoerbaar bij
voorraad) dan provisionil;------------------
Page 10 of 19

14. Bahwa Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi sama sekali tidak ada dasar hukum
yang cukup kuat dan jelas untuk menyatakan Tergugat konvensi/penggugat rekonvensi telah
melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
khususnya Pasal 151 ayat (3), Pasal 155 ayat (1), (2), (3) dan Pasal 161 ayat (1), karena
pemutusan hubungan kerja yang dilaksanakan Tergugat konvensi/penggugat rekonvensi
telah sesuai dengan ketentuan pasal 168 ayat 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan yakni Tergugat konvensi/penggugat rekonvensi telah melakukan
pemanggilan Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi secara patut dan tertulis sebanyak 2
(dua) kali dan Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi tidak melaksanakan
kewajibannya.---------------------------------------------------------------------

B. DALAM REKONVENSI
1. Bahwa dalil-dalil yang dipergunakan dalam konvensi dianggap dipergunakan kembali
untuk dalam Rekonvensi :----------------------------------------------------------------------------------------

2. Bahwa tergugat konvensi dalam kedudukannya sekarang sebagai penggugat


rekonvensi akan mengajukan Gugatan balik terhadap penggugat konvensi dalam
kedudukannya sekarang sebagai tergugat rekonvensi.-------------------------------------------------

3. Bahwa atas perbuatan penggugat konvensi/tergugat rekonvensi yang tidak dapat


memberikan keterangan dan klarifikasi atas hasil stok opname dan temuan team audit telah
mengakibatkan kerugian materiil dan immateriil kepada tergugat konvensi/Penggugat
rekonvensi.---------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Bahwa tidak dapat dipungkiri bahwa Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi


melakukan perbuatannya memanfaatkan sisi lemah administrasi dan pengawasan pihak
Tergugat konvensi/Penggugat rekonvensi, dimana pada saat itu tergugat
konvensi/Penggugat rekonvensi sebagai Usaha Kecil Menengah (UKM) yang sedang
membangun usahanya masih dalam tahap membangun sistim dan akibat perbuatan
Penggugat konvensi/Tergugat rekonvensi tersebut pihak Tergugat konvensi/Penggugat
rekonvensi mengalami kerugian yang sangat besar.------------------------------------------------------

5. Bahwa karena penggugat konvensi/tergugat rekonvensi tidak hadir keesokan harinya dan
hari-hari selanjutnya dan Tergugat konvensi/penggugat rekonvensi telah melakukan
pemanggilan Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi secara patut dan tertulis sebanyak 2
(dua) kali dan Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi tidak melaksanakan kewajibannya
sehingga status Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi dapat dikualifikasikan
mengundurkan diri.--------------------------------------------------------------------------------------------

6. Bahwa jika diperinci kerugian tergugat konvensi/penggugat rekonvensi tersebut dalam


butir 3 adalah :---------------------------------------------------------------------------------------------------
a. Kerugian materiil, berupa selisih stok fisik barang yang tidak dapat dipertanggung
jawabkan adalah sebesar Rp 53.080.000,- (lima puluh tiga juta delapan puluh ribu rupiah).---
Page 11 of 19

b.Kerugian immaterial, berupa tercemarnya nama baik, kredibilitas tergugat


konvensi/penggugat rekonvensi, dan jika kerugian tersebut dinilai dengan uang maka
jumlahnya adalah sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah). ---------------------------------

Maka berdasarkan uraian tersebut diatas, tergugat konvensi/penggugat rekonvensi mohon


dengan hormat kepada Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Medan agar
memeriksa dan memutuskan : ----------------------------------------------------------------------------------
I. Dalam Konvensi
1. Menolak gugatan penggugat konvensi/tergugat rekonvensi untuk seluruhnya.-----
2. Membebankan biaya perkara kepada penggugat konvensi/tergugat
rekonvensi.---
II. Dalam Rekonvensi
1. Mengabulkan gugatan rekonvensi dari penggugat rekonvensi untuk seluruhnya.-----
2. Menyatakan putusnya hubungan kerja Penggugat konvensi/tergugat rekonvensi
dikualifikasikan mengundurkan diri.-----------------------------------------------------------
3. Menyatakan Penggugat konvensi/Tergugat rekonvensi bersalah telah melakukan
tindakan pelanggaran-pelanggaran yang merugikan perusahaan.-------------------------
4. Menghukum tergugat rekonvensi untuk membayar kerugian materiil dan immaterial
sebesar Rp 153.080.000,- (seratus lima puluh tiga juta delapan puluh ribu rupiah)
dengan seketika dan sekaligus.------------------------------------------------------------------
5. Menghukum tergugat rekonvensi untuk membayar biaya perkara.----------------------

Atau, apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo
et bono).-------------------------------------------------------------------------------------

Terima kasih.

Medan, 201_

Hormat Tergugat / Kuasanya,


Natalomo Samosir,SH ___________________

PEMBUKTIAN / ALAT BUKTI, terdiri dari :


Tulisan / surat;
Page 12 of 19

Saksi : Ada 2 (dua) saksi yaitu Saksi Biasa dan Saksi Ahli
Pengakuan;
Persangkaan;
Sumpah (Pasal 164 HIR)

REPLIK & DUPLIK


Tidak wajib dibuat, namun apabila dibuat biasanya hanya menegaskan atas apa yang sudah
dibuat dalam gugatan atau jawaban.

KESIMPULAN
Kesimpulan tidak wajib dibuat, namun apabila dibuat merupakan kesimpulan untuk proses
yang selama ini dilalui ( proses persidangan ) baik dari gugatan sampai dengan kesaksian.

CONTOH KESIMPULAN :
KESIMPULAN
TERGUGAT KONVENSI / PENGGUGAT REKONVENSI
DALAM PERKARA PHI NO ___/Pdt.Sus-PHI/201__/PN.Mdn
ANTARA
_________________________ / PENGGUGAT
MELAWAN
PT._____________________ / TERGUGAT

Majelis Hakim Yang Terhormat,


Berdasarkan Gugatan Penggugat, Jawaban dari Tergugat, Replik Penggugat, Bukti Surat
dan Keterangan Saksi-saksi yang dihadirkan di depan persidangan baik oleh Penggugat dan
Tergugat dalam Perkara Hubungan Industrial Nomor: __/Pdt.Sus-PHI/201__/PN.Mdn, maka
dengan ini Tergugat mengajukan kesimpulan sebagai berikut:

I.DALAM POKOK PERKARA


1. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan Penggugat mulai bekerja sejak tanggal _
Februari 201_ adalah dalil yang tidak berdasar, keliru dan menyesatkan karena tidak
sesuai dengan fakta hukum dan fakta persidangan yang sebenarnya, Fakta yang
terungkap dalam persidangan ini Penggugat mulai bekerja sejak tanggal
_____________2015, Hal ini sangat jelas dari bukti tertulis Tergugat (T-1) dan
keterangan saksi Penggugat sdr _____ di depan persidangan yang menyatakan bahwa
tanggal masuk kerja dimulai sejak tanggal penandatanganan Surat Perjanjian Kerja.

2. Bahwa alat bukti yang disampaikan oleh Penggugat (Bukti P-1) di depan persidangan
hanya merupakan bukti tanda terima jaminan kerja Penggugat sebagai bentuk
Komitmen Penggugat untuk bekerja dengan baik dan penuh tanggung jawab bukan
merupakan bukti bahwa Penggugat sudah terikat hubungan kerja dengan Tergugat, dan
dalam surat pengantar alat bukti Penggugat (Bukti P-1) disebutkan Surat Tanda Terima
Jaminan kerja ini tertanggal ____________ 201__.

3. Bahwa dalil Penggugat sebagaimana diuraikan dan dimaksud dalam surat gugatannya
adalah dalil yang tidak berdasar, keliru dan menyesatkan serta sangat bertolak
Page 13 of 19

belakang dengan fakta-fakta hukum dan fakta persidangan yang sesungguhnya karena
Penggugat putus hubungan kerja bukan karena di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja),
tetapi putus hubungan kerja didasarkan ketentuan pasal 168 ayat 1 UU No 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan yaitu putus hubungan kerjanya karena dikualifikasikan
mengundurkan diri dan Tergugat telah melakukan pemanggilan secara patut dan tertulis
sebanyak 2 (dua) kali (Bukti T 3, T 4, dan T 5).

4. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan bahwa tergugat tidak mengindahkan Somasi
Penggugat dan dalil Tergugat dalam jawaban yang menyatakan surat kuasa penggugat
Tidak sah dan Batal demi hukum dikarenakan dibuat pada tanggal ___________ 201__
yang secara fakta hukum Penggugat masih terikat hubungan kerja dan belum timbul
permasalahan hubungan industrial dan penggugat masih berdomisili di Jakarta tidak
dapat dibuktikan oleh Penggugat dalam Replik sehingga patut diduga bahwa Penggugat
sejak awal TIDAK MEMILIKI ITIKAD BAIK terhadap tergugat dan sewajarnya Gugatan
ini dikategorikan Gugatan Prematur.

5. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan agar tergugat membayar uang pesangon,
Uang Pengantian Hak, Bonus yang belum dibayar serta upah selama proses
penyelesaian hubungan industrial adalah sangat tidak beralasan dan tidak dapat
dibuktikan baik melalui alat bukti maupun keterangan saksi penggugat di depan
persidangan, sehingga permintaan tersebut haruslah ditolak untuk seluruhnya.

6. Bahwa dalil Penggugat yang menuntut pembayaran uang pesangon, Uang Pengantian
Hak, Bonus yang belum dibayar serta upah selama proses penyelesaian hubungan
industrial dengan mendasarkan tuntutan dari anjuran Mediator Hubungan Industrial
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan adalah dalil yang tidak berdasar dan keliru,
Hal ini dikarenakan Anjuran tersebut di putuskan tanpa mendengar bukti dan
keterangan dari Tergugat, sehingga permintaan tersebut haruslah ditolak untuk
seluruhnya.

7. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan
terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorrad) adalah tidak mempunyai dasar hukum sama
sekali dan permintaan itu bertentangan dengan Surat Edaran Mahkamah Agung RI
No.3 tahun 2000 tanggal 21 Juli 2000 tentang Putusan Serta Merta (uitvoerbaar bij
voorraad) dan provisionil jo. Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.4 tahun 2001
tanggal 20 Agustus 2001 tentang Putusan Serta Merta (uitvoerbaar bij voorraad) dan
provisionil; sehingga permintaan tersebut haruslah ditolak untuk seluruhnya.

II.DALAM GUGATAN REKONVENSI


1. Bahwa dalil-dalil yang dipergunakan dalam pokok perkara dianggap dipergunakan
kembali dalam Rekonvensi.

2. Bahwa dalil Tergugat konvensi yang menyatakan putusnya hubungan kerja Penggugat
konvensi dikualifikasikan mengundurkan diri dapat dibuktikan berdasarkan bukti tertulis
(Bukti T-3,T-4,T-5) dan keterangan saksi Tergugat konvensi di depan persidangan.

3. Bahwa dalil Tergugat konvensi perihal perbuatan penggugat konvensi yang tidak
memberikan keterangan dan klarifikasi atas hasil stok opname dan temuan team audit
Page 14 of 19

yang mengakibatkan kerugian materiil dan immaterial kepada tergugat konvensi dapat
dibuktikan berdasarkan bukti tertulis (Bukti T-3,T-4,T-5, T-6, T-7) dan keterangan saksi
Tergugat konvensi di depan persidangan.

4. Bahwa dalil tergugat konvensi perihal kerugian materiil yang dialami oleh tergugat
konvensi dapat dibuktikan berdasarkan bukti tertulis Tergugat (Bukti T-6 dan T-7).

III.TENTANG BUKTI TERTULIS TERGUGAT


No Jenis Surat Kode Keterangan
Bukti
1 Surat Perjanjian Kerja _______ T-1 Bahwa surat ini menerangkan tanggal masuk
tertanggal _________ 201__ kerja Penggugat dan besar upah yang diterima
Penggugat.
2 Surat Pernyataan T-2 Bahwa bukti ini menjelaskan proses klarifikasi
_____________tertanggal _____ Tergugat dan Penggugat saat Penggugat di
201__. panggil pertama kali ke kantor pusat Tergugat,
dimana kemudian sesuai kesepakatan yang
dibuat pada hari itu akan dilanjutkan keesokan
harinya tetapi Penggugat tidak pernah hadir
kembali di kantor pusat Tergugat.
3 Surat No.___ / HRD-__ / SPK / ___ / T-3 Bukti ini menjelaskan bahwa Tergugat telah
201_ Perihal Surat Panggilan ke 1 melaksanakan panggilan ke Penggugat untuk
kepada sdr __________ tertanggal melakukan klarifikasi data dan penyelesaian
____ 201__ laporan pertanggung jawaban administrasi.
4 Surat No._____ / HRD-___ / SPK / T-4 Bukti ini menjelaskan bahwa Tergugat telah
___ / 201__Perihal Surat Panggilan ke melaksanakan panggilan ke Penggugat untuk
2 kepada sdr ______ tertanggal _____ melakukan klarifikasi data dan penyelesaian
201__ laporan pertanggung jawaban administrasi dan
bukti bahwa panggilan ke 1 Tergugat kepada
Penggugat tidak dilaksanakan.
5 Surat No.____ / HRD-___ / SPK / ___ / T-5 Bukti ini menjelaskan bahwa Tergugat telah
201__ Perihal Pemutusan Hubungan melaksanakan panggilan secara patut dan
Kerja kualifikasi pengunduran diri tertulis kepada Penggugat sehingga telah
kepada sdr _________   tertanggal ___ memenuhi unsur pasal 168 ayat 1 UU No 13
201_ Tahun 2003.
6 Kesimpulan Berita Acara Pemeriksaan T-6 Bukti ini menjelaskan hasil kesimpulan Stok
Persediaan tertanggal ____201___ Opname dan pemeriksaan persediaan oleh
team Audit di lokasi toko yang menjadi
tanggung jawab Penggugat
7 Berita Acara Pemeriksaan Persediaan T-7 Bukti ini menjelaskan hasil Stok Opname dan
tertanggal ____ 201__ pemeriksaan persediaan oleh team Audit di
lokasi toko yang menjadi tanggung jawab
Penggugat

IV.  TENTANG BUKTI TERTULIS PENGGUGAT


Bahwa mengenai bukti-bukti tertulis yang diajukan oleh Penggugat dalam
persidangan ini dapat kami tanggapi sebagai berikut :

-      Bahwa Bukti P-1 adalah bukti Surat Tanda Terima Jaminan kerja Penggugat
sebagai bentuk komitmen untuk bekerja dengan baik dan penuh tanggung jawab
bukan merupakan bukti bahwa Penggugat sudah terikat hubungan kerja dengan
Page 15 of 19

Tergugat . Surat pengantar alat bukti P-1 ini juga menyebutkan bahwa Surat
Tanda Terima tersebut tertanggal _____ 201__.
Bahwa bukti ini jelas tidak memperlihatkan jika Tergugat telah melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan Undang undang Ketenagakerjaan dikarenakan
dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak.

-        Bahwa Bukti P-2 adalah Fotocopy Rekening Koran atas nama _________
tertanggal ______ 201__. Bahwa bukti ini sangat jelas memperlihatkan jika
Tergugat selama hubungan kerja telah melaksanakan kewajiban sesuai
kesepakatan kerja yang ada dan hal ini memperjelas bahwa Tergugat MEMILIKI
ITIKAD YANG BAIK selama ikatan hubungan kerja kepada saudara Penggugat.

- Bahwa Bukti P-3 adalah Surat tanda terima berupa KTP Asli atas nama ______,
ATM BCA No ________, Handphone Blackberry, Handphone Polytron Android
atas nama __________ tertanggal __________ 201__. Bahwa bukti ini jelas
tidak menunjukan hubungan dengan Gugatan Penggugat, sehingga patut
dianggap bahwa Gugatan Penggugat dikategorikan sebagai Gugatan kabur atau
tidak jelas (Obscuur Libel).

-       Bahwa Bukti P-4 adalah Fotocopy surat stock opname PT ________ bulan Juni
201__. Bahwa bukti ini juga tidak dapat membuktikan kebenaran dalil penggugat
bahwa alat bukti tersebut ada mengatakan bahwa Penggugat benar tidak
menghilangkan barang milik tergugat.

V. TENTANG KETERANGAN SAKSI PENGGUGAT


Saksi _________, menerangkan dibawah sumpah;
- Bahwa benar saksi adalah mantan pekerja pada PT. _______ yang
bekerja sejak ____ 201__ sampai ____ 201__ dengan posisi terakhir
adalah sebagai Costumer Service di toko __________Jambi dan putus
hubungan kerja dengan status mengundurkan diri dalam status masa
training.
- Bahwa benar saksi kenal dengan Penggugat dan tidak mempunyai
hubungan keluarga dengan Penggugat.
- Bahwa benar saksi menyatakan bahwa Penggugat adalah pekerja PT.
________ dengan jabatan sebagai Customer Service dan ditugaskan
di toko _______ Pondok ______ Jakarta _____ dan saksi tidak
mengetahui status hubungan kerja penggugat saat ini hanya
mengetahui dari keterangan Penggugat bahwa Penggugat
diberhentikan Tergugat dengan alasan Pengelapan.
- Bahwa benar saksi menyatakan bahwa saksi ada menandatangani
Surat Perjanjian Kerja Training saat diterima bekerja oleh Tergugat
dan tanggal masuk kerja di hitung sejak tanggal tanda tangan Surat
Perjanjian Kerja dimaksud.
- Bahwa benar saksi menyatakan bahwa saat diterima bekerja saksi
memberikan jaminan kerja berupa ijasah pendidikan terakhir kepada
Tergugat dan setelah saksi berhenti bekerja benar jaminan kerja saksi
dikembalikan dan Upah saksi dibayarkan oleh Tergugat  kepada saksi.

Saksi _________, menerangkan dibawah sumpah;


Page 16 of 19

- Bahwa benar saksi adalah mantan pekerja pada PT. ________ yang
bekerja dengan posisi terakhir adalah sebagai Karyawan di toko
_______________ Tangerang dan putus hubungan kerja dengan
status mengundurkan diri pada bulan ____201__ dalam status masa
training.
- Bahwa benar saksi kenal dengan Penggugat dan tidak mempunyai
hubungan keluarga dengan Penggugat.
- Bahwa benar saksi menyatakan bahwa Penggugat adalah pekerja PT.
______ dengan jabatan sebagai Kepala toko dan ditugaskan di toko
_______ Pondok ______ Jakarta _____ dan saksi tidak mengetahui
status hubungan kerja penggugat saat ini hanya mengetahui dari
keterangan Penggugat bahwa Penggugat diberhentikan Tergugat
dengan alasan Pengelapan pada bulan _____201__.
- Bahwa keterangan saksi menyatakan selama bertugas di toko ______
Tangerang, saksi pernah dilakukan stok opname dan diperiksa team
audit sebanyak 2 (dua) orang yaitu saudara ____dan saudara
_______ tetapi saudara saksi tidak mengetahui dengan pasti apakah
saudara ______melakukan stok opname di toko _______ Pondok
_____.
- Bahwa benar saksi menyatakan bahwa saat diterima bekerja saksi
memberikan jaminan kerja berupa ijasah pendidikan terakhir kepada
Tergugat dan setelah saksi berhenti bekerja benar bahwa jaminan
kerja tersebut telah dikembalikan Tergugat kepada saksi.

Tanggapan;
Bahwa benar ________ dan ______ adalah mantan pekerja di PT.
__________, bahwa pemutusan hubungan kerja yang di dalilkan oleh
Penggugat, saksi tidak mengetahuinya dikarenakan saksi telah putus
hubungan kerja dengan Tergugat, saksi hanya mengetahuinya dari
keterangan yang disampaikan oleh Penggugat, bahwa Tergugat
sesungguhnya MEMILIKI ITIKAD BAIK dikarenakan saat para saksi
putus hubungan kerjanya Jaminan kerja saksi dikembalikan dan Upah
saksi dibayarkan oleh Tergugat.

VI.   TENTANG KETERANGAN SAKSI TERGUGAT


Saksi_________, menerangkan dibawah sumpah;
- Bahwa benar saksi adalah pekerja pada PT. ____________ yang
mulai bekerja periode ke 1 sejak ______ sampai dengan ________
dan kemudian aktif kembali sejak ________ sampai dengan saat ini,
dan posisi saat ini adalah staff HRD.
- Bahwa benar saksi kenal dengan Penggugat dan tidak mempunyai
hubungan keluarga dengan Penggugat.
- Bahwa benar saksi mengetahui bahwa Penggugat sebagai Customer
Service di toko _________ Pondok ____Jakarta ____, dan pada
sekitar Bulan ________ ada diperintahkan untuk kembali ke Kantor
Pusat di Medan untuk klarifikasi dan kemudian tidak pernah datang
lagi walaupun sudah dilakukan panggilan kepada Penggugat.
Page 17 of 19

- Bahwa benar saksi mengetahui status hubungan kerja penggugat


adalah dikualifikasikan pengunduran diri.
- Bahwa benar karyawan yang bekerja di PT ________ memberikan
jaminan kerja sebelum aktif  bekerja dan jika telah putus hubungan
kerjanya jaminan kerja tersebut dikembalikan kepada karyawan
tersebut.
- Bahwa untuk masalah jaminan kerja Penggugat, saksi tidak
mengetahui dengan persis dikarenakan saat Penggugat diterima
bekerja, Saksi belum bergabung atau bekerja dengan Tergugat dan
saksi belum pernah melihat jaminan kerja Penggugat termasuk juga
saksi tidak pernah mengetahui dan melihat jaminan-jaminan lain
sebagaimana yang disampaikan Penggugat.
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi di muka persidangan bahwa
tergugat memberikan kompensasi atas prestasi kerja karyawan yang
telah berhasil menunjukkan prestasi dan performanya dan itu dialami
sendiri oleh saksi yang telah 2 (dua) kali mendapatkan kompensasi
atas prestasi kerjanya.

Saksi _____________, menerangkan dibawah sumpah;


- Bahwa benar saksi adalah pekerja pada PT. ______ yang mulai
bekerja sejak tahun ____ sampai dengan saat ini, dan posisi saat ini
adalah staff Audit Eksternal.
- Bahwa benar tugas saksi sebagai staff Audit Eksternal adalah untuk
melakukan pemeriksaan, penghitungan dan pencatatan stok yang ada
di toko _____ yang sedang dilakukan pemeriksaan persediaannya dan
melaporkan hasil pekerjaannya kepada saudara ________ di kantor
Pusat Tergugat selaku Verifikasi data.
- Bahwa benar saksi dan team yang berjumlah 5 (lima) orang pada
sekitar bulan _____ ditugaskan melakukan pemeriksaan ke toko
_______ Pondok ____ di Jakarta _____
- Bahwa saudara _____ bukan sebagai Team Audit yang melakukan
pemeriksaan ke toko tetapi saudara _______ ada tugas yang lain saat
itu yaitu melakukan persiapan pembukaan toko baru di daerah
______ dan saudara ______ hanya mengantar team pemeriksa ke
lokasi toko yang akan dilakukan pemeriksaan.
- Bahwa benar saksi menyatakan bahwa jabatan saudara _____ adalah
Kepala ______ bukan team audit, dan laporan hasil kerja saksi adalah
kepada saudari ______.
- Bahwa benar data fisik didalam Berita Acara Pemeriksaan Persediaan
adalah data yang diperiksa dan dibuat saksi tetapi perihal nilai
kerugian atas selisih persediaan saksi tidak mengetahuinya
dikarenakan data itu adalah kewenangan saudari ________.
- Bahwa benar saksi ikut bertandatangan dalam kesimpulan Berita
Acara Pemeriksaan Persediaan tersebut (Bukti T-6) mewakili para
pemeriksa yang melakukan penghitungan di lapangan.

Tanggapan
Page 18 of 19

Bahwa keterangan saksi diatas memperlihatkan bahwa dalil-dalil yang


disampaikan Tergugat konpensi/Penggugat Rekonpensi adalah sangat
jelas dan benar berdasarkan fakta hukum, dan keterangan saksi-saksi
ini adalah benar merupakan keterangan dari para saksi yang terlibat
langsung dalam permasalahan yang di dalilkan Penggugat
konpensi/Tergugat Rekonpensi maupun yang didalilkan Tergugat
konpensi/Penggugat rekonpensi.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, kiranya Majelis Hakim mengabulkan


permohonan Tergugat konpensi/Penggugat rekonpensi dan memutus
perkara ini dengan amar sebagai berikut:

Dalam Konpensi:
1.    Menolak Gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk
seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat
diterima (NIET ONVANKELIJKE VERKLAARD);
2.    Membebankan biaya perkara kepada Penggugat Konpensi/Tergugat
Rekonpensi;

Dalam Rekonpensi:
1.    Mengabulkan Gugatan Rekonpensi dari Penggugat
Rekonpensi/Tergugat konpensi untuk seluruhnya;
2.    Menyatakan Penggugat Rekonpensi/Tergugat konpensi sebagai
Penggugat Rekonpensi/Tergugat konpensi yang beritikad baik.
3.    Menyatakan putusnya hubungan kerja Penggugat konpensi/tergugat
rekonpensi dikualifikasikan mengundurkan diri.
4.    Menyatakan Penggugat konpensi/Tergugat rekonpensi bersalah telah
melakukan tindakan pelanggaran-pelanggaran yang merugikan
perusahaan.
5.    Menghukum Penggugat konpensi/tergugat rekonpensi untuk
membayar kerugian materiil dan immaterial sebesar Rp 153.080.000,-
(seratus lima puluh tiga juta delapan puluh ribu rupiah) dengan
seketika dan sekaligus.
6.    Menghukum Penggugat konpensi/tergugat rekonpensi untuk
membayar biaya perkara.

Atau, apabila Majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang


seadil-adilnya (ex aequo et bono)

Terima kasih.

Medan, 28 Maret 2016

Hormat kami
Hormat Tergugat / Kuasanya,
Page 19 of 19

Natalomo Samosir,SH                                                                    ____

Anda mungkin juga menyukai