Anda di halaman 1dari 11

Medan, 18 September 2020

Perihal: Gugatan Tata Usaha Negara

Kepada Yth:
Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
Jalan Bunga Raya,Asam Kumbang, Medan

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Fa’azatulo Buulolo
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Desa Sarahililaza, Kec. Lahusa Kab. Nias Selatan

Dengan ini memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Sobambowo


Buulolo, SH, berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat pada Kantor
Lembaga Bantuan Hukum “Sekolah & Kesehatan” (LBH-SEHAT) Sumatera
Utara, berkantor di Jalan Selambo Raya No.44 Aspol Kel Ampalas, Kecamatan
Medan Amplas Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 9
Desember 2020 selanjutnya disebut PENGGUGAT.

Dengan ini mengajukan gugatan terhadap: Bupati Nias Selatan yang


berkedudukan di jalan Arah Sorake Km.5 Kecamatan Fanayama Kabupaten
Nias Selatan, selanjutnya disebut TERGUGAT.

A. Objek Sengketa
Bahwa adapun Objek gugatan sengketa TUN dalam perkara ini adalah
Petikan Keputusan Bupati Nias Selatan Nomor: 04.12-659 Tahun 2019
tentang Pengangkatan Kepala Desa di Kabupaten Nias Selatan Periode
2019-2025, an. BAZIKOSHI LAIA tanggal 25 November 2020.

B. Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara


1. Bahwa pada tanggal 25 November 2019, pihak Tergugat telah
menerbitkan Keputusan Nomor: 04.12-69 Tahun 2019 tentang
Pengangkatan Kepala Desa di Kabupaten Nias Selatan Periode 2019-
2025 an. BAZISOKHI LAIA, selaku calon Kepala Desa terpilih di
Desa Sarahililaza yang telah dilaksanakan secara serentak pada tanggal
8 November 2019;
2. Bahwa pihak Penggugat mengetahui objek sengketa tersebut pada
tanggal 18 Juni 2020, dan saat itu pula pihak Penggugat telah
mengajukan upaya administratif dengan menyampaikan surat
sanggahan / keberatan kepada pihak Tergugat, namun sampai sekarang
belum mendapat penyelesaian sesuai aturan dan hukum yang berlaku,
sebagaimana dimaksud dalam psl 6 ayat 2 hrf l, psl 7 ayat 2 hrf l
Undang – undang RI No. 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi
Pemerintahan, yang pada pokoknya menyebutkan....bahwa Pejabat
Pemerintahan wajib menerbitkan Keputusan terhadap permohonan
Warga Masyarakat, sesuai dengan hal-hal yang diputuskan dalam
keberatan/banding.
3. Bahwa atas keputusan dimaksud, dan oleh karena Penggugat telah
melakukan upaya administrasi melalui surat keberatan sebagaimana
pada poin 2 tersebut, maka Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo,
sebagaimana di maksud pada pasal 1 angka 9 Undang-undang RI
Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang RI
No, 5 Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara yang
mendefenisikan keputusan tata usaha administrasi adalah,” suatu
penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha
admini yang berisi tindakan hukum yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual,
dan final, yang membawa akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdataJo. Pasal 2 ayat 1 Peraturan Mahkamah Agung RI No. 6
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Adminstrasi
Pemerintah setelah menempuh upaya administrative, yang
menyebutkan bahwa.”Pengadilan berwenang menerima, memeriksa,
memutus dan menyelesaikan sengketa administrasi pemerintahan
setelah menempuh upaya administrative..”;
4. Bahwa berdasarkan defenisi dalam angka 3 ( tiga ) tersebut di atas,
maka Keputusan NOMOR : 04.12-659 TAHUN 2019 TENTANG
PENGANGKATAN KEPALA DESA DI KABUPATEN NIAS
SELATAN PERIODE 2019 – 2025 AN. BAZISOKHI LAIA
TANGGAL 25 NOVEMBER 2020, adalah sebuah keputusan tertulis
yang berisi penetapan tertulis (beschikking) dan langsung berlaku sejak
dikeluarkan oleh pejabat yang membuatnya (einmalig);
5. Bahwa obyek sengketa, Keputusan NOMOR : 04.12-659 TAHUN
2019 TENTANG PENGANGKATAN KEPALA DESA DI
KABUPATEN NIAS SELATAN PERIODE 2019 – 2025 AN.
BAZISOKHI LAIA TANGGAL 25 NOVEMBER 2020, jelas sudah
bersifat konkrit, individual dan final dengan dasar sebagai berkut;
Bahwa Surat Keputusan Tergugat a quo bersifat konkrit karena
yang disebutkan dalam Surat Keputusan Tergugat tersebut tidak
absrak, tetapi berwujud dan nyata-nyata secara tegas dapat ditentukan
sebagai subjek hukumnya sebagaimana tertera dalam surat tersebut ;
Bahwa Surat Keputusan Tergugat a quo bersifat individual karena
tidak ditujukan kepada umum, tetapi berwujud dan nyatanyata secara
tegas telah menyebut nama dan kepentingan seseorang sebagaimana
tercantum pada objek sengketa a quo;
Bahwa Surat Keputusan Tergugat a quo telah bersifat final karena
tidak lagi memerlukan persetujuan atasan dan instansi lainnya. Dengan
demikian surat keputusan Tergugat tersebut telah bersifat final dan
telah menimbulkan akibat hukum; Bahwa Surat Keputusan Tergugat a
quo menimbulkan akibat hukum, yakni Penggugat nyata-nyata harus di
paksa untuk menerima keabsahan dari sesuatu yang didasarkan pada
prosedur yang bertentangan dan tidak sesuai aturan dan hukum yang
berlaku, sebagaiama pada objek sengketa a quo;
C. KEPENTINGAN PENGGUGAT YANG DI RUGIKAN.
1. Bahwa Penggugat adalah salah seorang peserta Calon Kepala Desa
pada pemilihan Kepala Desa Sarahililaza Kecamatan Lahusa
Kabupaten Nias Selatan yang dilaksanakan secara serentak pada hari
Jum’at tanggal 8 November 2019;
2. Bahwa para peserta Calon Kepala Desa Sarahilaza yang telah
mendaftarkan diri sebagai kandidat Bakal Calon Kepala Desa untuk
ikut serta dalam pemilihan Kepala Desa yang dilaksanakan oleh Pihak
Panitia Pilkades Desa Sarahililaza sejumlah 5 ( lima ) orang, dan
berdasarkan hasil verifikasi, maka pihak Panitia Pilkades telah
menetapkan Calon Tetap Cakades tersebut, dengan nama & namor urut
sebagai beikut :
Nama Calon Tetap No. Urut
Elihati Laia 1(satu)
Yolozaro Laia 2(dua)
Bazisokhi Laia 3(tiga)
Fa’azatulo 4(empat)
Buulolo/Penggugat
Tolodziduhu Laia 5(lima)
3. Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Sarahiliaza di lakukan secara
serentak oleh pihak Penitia Pilkades pada hari Jumat tanggal 8
November 2019, dengan perolehan suara masing – masing calon
sebagai berikut :

Nama Calon Tetap No. Urut Jumlah


Elihati Laia 1(satu) 15
Yolozaro Laia 2(dua) 94
Bazisokhi Laia 3(tiga) 98
Fa’azatulo 4(empat) 97
Buulolo/Penggugat
Tolodziduhu Laia 5(lima) 0
4. Bahwa atas dasar perolehan suara tersebut, pihak Panitia Pilkades
Desa Sarahililaza telah mengeluarkan berita acara perhitungan
suara yaitu :
- Jumlah Daftar Pemilih Tetap ( DPT ) Desa Sarahililaza
sejumlah 707
- Yang menggunakan hak pilih berdasarkan DPT sejumlah 306
orang
- Yang menggunakan hak pilih berdasarkan Daftar Pemilih
Tambahan ( DPTB ) yang dilakukan pada pelaksanaan
pemungutan suara sejumlah 0 ( nol );
- Jumlah kartu surat suara yang diterima Tergugat termasuk
tambahan / cadangan 2 % sejumlah 721 lembar;
- Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena
rusak atau keliru coblos sejumlah 0 ( satu ) lembar;
- Jumlah suara yang tidak digunakan sejumlah 415 lembar
- Jumlah surat suara yang digunakan sejumlah 306 lembar;
5. Bahwa atas perhitungan perolehan suara tersebut, pihak Panitia
Pilkades Sarahililaza telah menerbitkan surat Berita Acara
Penetapan pemenang yakni an. Bazisokhi Laia nomor urut 3 ( tiga )
sebagai peraih suara terbanyak;
6. Bahwa atas berita acara perolehan suara tersebut, pihak Ketua
Panitia Pilkades Sarahililaza telah mengeluarkan Surat Keputusan
tentang penetapan Calon Kepala Desa Terpilih Desa Sarahililaza
an. Bazisokhi Laia tanggal 8 November 2019;
7. Bahwa atas Surat Keputusan Ketua Panitia Pilkades Sarahililaza
tersebut, maka pihak Tergugat telah mengeluarkan surat
pengesahan sebagaimana dalam objek sengketa a quo;
8. Bahwa Penggugat telah dirugikan hak – haknya sebagai akibat
diterbitkannya objek sengketa, dimana berbagai tahapan pada
proses pelaksanaan pemilihan Kepala Desa Sarahililaza yang
diselenggarakan oleh pihak Panitia Pilkades Sarahililaza, secara
nyata telah bertentangan dan tidak sesuai peraturan perundang –
undangan dan asas – asas umum Pemerintahan yang baik maupun
asas Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil
( Luber & Jurdil );
D. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN GUGATAN
1. Bahwa atas penerbitan objek sengketa , maka pada tanggal 18 Juli
2020 Pihak Penggugat telah menyampaikan surat keberatan
/sanggahan kepada pihak Tergugat, namun sampai sekarang tidak
ada tanggapan dan atau jawaban sama sekali;
2. Bahwa atas dasar tersebut, dan mengingat Penggugat sebagai pihak
ketiga yang tidak dituju oleh keputusan, dan gugatan ini
didaftarkan Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
pada tanggal 18 September 2020, maka sesuai ketentuan Pasal 55
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata
Usaha Negara Jo. Pasal 5 ayat 1 Peraturan Mahkamah Agung RI
No. 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa
Adminstrasi Pemerintah setelah menempuh upaya administrative,
maka pengajuan gugatan ini masih dalam tenggang waktu 90
(sembilan puluh) hari sejak keputusan atas upaya administrative
diterima oleh warga masyarakat atau diumumkan oleh badan dan /
atau Pejabat Administrasi Pemerintahan yang menangani
penyelesaian upaya administrative;
E. DASAR & ALASAN GUGATAN
1. Bahwa pada dasarnya, setiap tindakan penyelenggara Negara selalu
berpijak pada regulasi / aturan agar tercipta suatu ketertiban dalam
menjalankan pemerintahan serta terhindar dari sifat kesewenang –
wenangan dan tentunya juga harus tunduk terhadap asas – asas
umum pemerintahan yang baik;
2. Bahwa oleh karena objek sengketa menyangkut sebuah Keputusan
Adminstrasi, maka semua prosedur, tata cara dan meknisme harus
mengacu dan berlandaskan pada hukum Administrasi Negara, dan
apabila nilai – nilai hukum tersebut tidak diindahkan dan
merugikan kepentingan public, maka konsekswensinya
sebagaimana yang telah diamanatkan dalam konstitusi yakni….
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30
TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN…dalam penjelasan telah secara tegas dan jelas
menyebutkan bahwa....”Warga Masyarakat juga dapat mengajukan
gugatan terhadap Keputusan dan / atau Tindakan Badan dan / atau
Pejabat Pemerintahan kepada Peradilan Tata Usaha Negara, karena
Undang-Undang ini merupakan hukum materiil dari sistem
Peradilan Tata Usaha Negara”;
3. Bahwa begitu pula terhadap tindakan penyelenggara Negara untuk
melaksanakan Administrasi Pemerintahan dalam pemilihan Kepala
Desa, selain mengacu pada aturan tersebut diatas, juga harus
berpijak pada Undang – undang RI No. 6 Tahun 2014 Tentang
Desa Jo Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 112 Tahun 2014
Tentang Pemilihan Kepala Desa serta asas – asas pemilu yang
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil;
4. Bahwa akan tetapi pihak Tergugat selaku Kepala Pemerintahan
Daerah Kabupaten Nias Selatan yang memiliki tugas dan
tanggungjawab dalam melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap berbagai tahapan pada penyelengaraan Pemilihan Kepala
Desa Sarahililaza yang dilaksanakan oleh Panitia Pilkades Desa
Sarahililaza Kec.Lahusa Kab. Nias Selatan, yang secara nyata telah
terjadi berbagai pelanggaran – pelanggaran serius terhadap
berbagai peraturan perundang – undangan yang berlaku dan asas –
asas pemilu yang luber dan jurdi, sehingga proses pemilihan
Kepala Desa Sarahililaza sampai di terbitkannya objek sengketa,
sangat merugikan hak – hak dan kepentingan Penggugat selaku
peserta Calon Kepala Desa Sarahililaza Kecamatan Lahusa
Kabupaten Nias Selatan;
5. Bahwa pelanggaran – pelanggaran dimaksud, telah terfaktakan al.
- Sebelum pelaksanaan pemungutan suara di laksanakan, pihak
panitia Pilkades Sarahililaza sengaja menyuruh para cakades
untuk menandatangani surat yang masih kosong sebagaimana
dalam berita acara penetapan pemenang pemilihan kepala Desa
Sarahililaza yang telah dikeluarkan oleh pihak panitia pilkades
sarahililaza tanggal 8 November 2019, dengan tujuan ….agar
tidak ada ruang bagi para peserta cakades maupun pihak lain
untuk melakukan keberatan / sanggahan, baik terhadap proses
pelaksanaan maupun hasil pemungutan suara….dan ini
merupakan pelanggaran serius dan atau kejahatan terhadap asas
pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia dan Jujur , adil
( Luber dan Jurdil );…… ( data terlampir )
- adanya manipulasi data Pemilih, yang dilakukan secara
terstrukstur, sistematis, dan masif (TSM ) yakni….walau secara
nyata tidak ada namanya sama sekali dalam DPT tapi telah
melakukan pencoblosan, namun pada perhitungan suara pihak
Panitia Pilkades telah digabungkan dan dijadikan satu dalam
perhitungan di DPT Desa Sarahililaza, hal ini di duga kuat
sebagai modus… untuk mengelabui atau menghindari protes /
keberatan dari masyarakat maupun dari para cakades Desa
Sarahililaza sebagaimana dalam berita acara tentang
perhitungan suara yang dikeluarkan oleh pihak panitia Pilkades
tanggal 8 November 2019, dimana jumlah pemilih diluar DPT /
pemilih tambahan pada hari pelaksanaan pemungutan suara
yang seharusnya di isi pada kolom pemilih tambahan, tapi pihak
panitia pilkades sarahililaza sengaja dikosongkan dan
digabungkan pada perhitungan dalam
DPT…..aneh….tapi….nyata ??????.....( data terlampir );
- Beberapa warga masyarakan Desa Sarahililaza, walau secara
nyata masih dibawah umur dan belum nikah tetap di
perkenankan untuk memilih oleh pihak panitia pilkades
Sarahililaza, sehingga hal ini telah tidak sesuai aturan hukum
yang berlaku;
- Bahkan pihak Penggugat, baik sebelum maupun pasca di
terbitkannya objek sengketa telah melakukan upaya keberatan
adminstarsi atas kasus tersebut kepada pihak Tergugat, akan
tetapi tidak mendapat tanggapan dan penyelesaian sehingga
perkara a quo sampai dimuka Pengadilan Tata Usaha Negara
Medan;
6. Bahwa akibat pelanggaran dari berbagai tahapan proses penyelengaraan
pilkades yang dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif ( tsm )
oleh pihak Panitia Pilkades Sarahililaza sebagaimana tersebut diatas,
maka cukup memenuhi unsure hukum demi rasa keadilan, jika objek
sengketa yang telah diterbitkan oleh Tergugat patut dinyatakan BATAL
DEMI HUKUM;
Dalam Pokok Perkara:
a. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
b. Menyatakan batal atau tidak sah : Keputusan Bupati Nias Selatan
Nomor : 04.12-659 Tahun 2019 tentang pengangkatan Kepala Desa di
Kabupaten Nias Selatan Periode 2019 – 2025 dalam lampiran an.
BAZISOKHI LAIA tanggal 25 November 2020.
c. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut : Keputusan Bupati Nias
Selatan Nomor : 04.12-659 Tahun 2019 tentang pengangkatan Kepala
Desa di Kabupaten Nias Selatan Periode 2019 – 2025 dalam lampiran
an. BAZISOKHI LAIA tanggal 25 November 2020.
d. Memerintahkan Tergugat untuk melakukan dan melaksanakan
Pemilihan ulang Pemilihan Kepala Desa Sarahililaza, paling lama 6
(enam) bulan sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap (inkracht
Van Gewijisd);
e. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini.

Hormat Kami,
Kuasa Hukum
Sobambowo Buulolo, SH,

Anda mungkin juga menyukai