Anda di halaman 1dari 3

CONTOH SURAT GUGATAN PTUN

Majene, 7 Agustus 2021

Kepada Yth:
Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Mamuju
Jalan Sentra Primer Baru Timur, Gatot Subroto, Mamuju

Perihal: GUGATAN TUN

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Muh. Alwi Yasin
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Kepolisian Republik Indonesia
Alamat : Jl. Labora No 7 Majene

Dengan ini memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Masri Yasin dan Sarman S.H,
keduanya Warga Negara Indonesia, para advokat dari Kantor Advokat Me & Famili,
berkedudukan di Tower Famili Lt. 3 Suite 1313, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 13 Majene
135627, berdasarkan Surat Kuasa Khusus pada tanggal 7 agustus 2021 (terlampir), selanjutnya
disebut PENGGUGAT.

Dengan ini mengajukan gugatan terhadap: Kepala Kepolisian Republik Indonesia, berkedudukan
di Jalan Jl. Labora No 7 Majene, selanjutnya disebut TERGUGAT.

Obyek gugatan sengketa TUN dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Kepala Kepolisian
Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/III/2021 tanggal 7 agustus 2021 tentang Pemberhentian
Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil yang diterbitkan oleh Tergugat, selanjutnya
disebut Obyek Gugatan.

Alasan-alasan Penggugat dalam mengajukan gugatan ini adalah sebagai berikut:


1. Bahwa yang menjadi obyek gugatan dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Kepal
Kepolisian Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/III/2021 tanggal 7 agustus 2021 yang
dikeluarkan oleh Tergugat.
2. Bahwa Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/III/2021 tanggal 7 agustus 2021 yang
diterbitkan oleh Tergugat tersebut baru diterima oleh Penggugat pada hari Jumat, tanggal
13 Juli 2021. Oleh sebab itu, gugatan sengketa TUN yang diajukan masih dalam
tenggang waktu untuk mengajukan gugatan TUN sesuai ketentuan dalam Pasal 55
Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).
3. Bahwa setelah menerima Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No.
Pol: Skep/0013/III/2021 tanggal 7 agustus 2021, Penggugat mengajukan keberatan
kepada Kapolri melalui Kepala Sekretaris Umum (Kasetum) pada tanggal 13 Juli 2021,
namun belum mendapat jawaban sampai saat ini. Oleh karena itu, Surat Keputusan TUN
yang diterbitkan oleh Tergugat termasuk sebagai obyek gugatan sengketa yang bersifat
kongkrit, individual, dan final serta menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat
sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang No. 5 Tahun
1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004.
4. Bahwa Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/III/2021 tanggal 7 agustus 2021 yang
dikeluarkan oleh Tergugat semata-mata didasarkan atas adanya Putusan No.
1300/PID.B/1313/PN. Mamuju atas nama Nurhafni tanggal 7 agustus 2021 dari
Pengadilan Negeri Mamuju yang menghukum Penggugat selama 1 tahun karena terbukti
melakukan tindak pidana penghinaan terhadap penguasa umum (vide Pasal 207 KUHP)
dengan ancaman hukuman paling lama 1 tahun 6 bulan.
5. Bahwa Penerbitan Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/III/2021 tanggal 7 agustus 2013
yang dikeluarkan oleh Tergugat tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun
1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (vide Pasal 8 dan Pasal 9).
6. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/III/2021 tanggal 7
agustus 2021 oleh Tergugat, menimbulkan akibat hukum terhadap Penggugat dengan
tidak lagi diterimanya hak-hak Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil, yaitu tidak
diterimanya gaji sejak ditahannya Penggugat sampai pada hari ini serta tidak
diberikannya dana pensiun atas nama Penggugat.
7. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan tersebut oleh Tergugat, kepentingan
Penggugat sangat dirugikan karena tidak lagi dapat menjalankan perannya sebagai kepala
rumah tangga dengan memberikan nafkah kepada keluarga yang menjadi kewajibannya.
8. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan oleh Tergugat tersebut, Penggugat
merasa diperlakukan tidak adil dan sewenang-wenang karena Tergugat menggunakan
wewenang yang dimilikinya untuk tujuan yang berbeda dari yang ditetapkan oleh
peraturan perundang-undangan (detournement de pouvoir).
9. Bahwa Surat Keputusan TUN yang menjadi obyek gugatan sengketa TUN dalam perkara
ini terbukti melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 53 ayat (2a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang
No. 9 Tahun 2004 sehingga Surat Keputusan tersebut mengandung cacat hukum dan
haruslah dinyatakan batal atau tidak sah demi hukum.

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas, bersama ini Penggugat


mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memberikan putusan
dengan amar putusan sebagai berikut:
 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
 Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia
No.Pol: Skep/0013/III/2021 tanggal 7 agustus 2021 tentang Pemberhentian Dengan
Tidak Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atas nama Penggugat;
 Memerintah kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Kepala Kepolisian
Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/III/2021 tanggal 7 agustus 2021 tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atas nama
Penggugat;
 Memerintahkan kepada Tergugat untuk memenuhi hak-hak Penggugat sebagai Pegawai
Negeri Sipil;
 Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono).

Hormat Kami, Kuasa Hukum

(Masri Yasin, S.H) (Sarman, S.H)

Anda mungkin juga menyukai