Anda di halaman 1dari 2

SURAT GUGATAN

PTUN

Palembang, 22 Juni 2022

Kepada Yth:
Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang,
Di Jl. Jenderal Ahmad Yani No.67, 13 Ulu, Kec. Seberang Ulu II, Kota Palembang,
Sumatera Selatan

Perihal: GUGATAN TUN

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Bambang Rusharyanto
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Kepolisian Republik Indonesia Alamat
: Sungai rebo, no 40 RT 07 RW 02, Banyuasin 1

Dengan ini memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Moh.Kumar dan Davidstya S.H
keduanya Warga Negara Indonesia, para advokat dari Kantor Advokat Me & Famili, berkedudukan di
TowerFamili Lt. 3 Suite 1313, Jalan Jenderal Sudirman, berdasarkan Surat Kuasa Khusus pada
tanggal 8 Juni 2022 (terlampir), selanjutnya disebut PENGGUGAT.

Dengan ini mengajukan gugatan terhadap: Kepala Kepolisian Republik Indonesia, berkedudukan di
Mariana Jl. Saber Jaya blok Puskesmas ,selanjutnya disebut TERGUGAT.

Obyek gugatan sengketa TUN dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik
Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2022 tanggal 8 Juni 2022 tentang Pemberhentian Tidak Dengan
Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil yang diterbitkan oleh Tergugat, selanjutnya disebut Obyek
Gugatan.

Alasan-alasan Penggugat dalam mengajukan gugatan ini adalah sebagai berikut:

1. Bahwa yang menjadi obyek gugatan dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Kepala
Kepolisian Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2022 tanggal 8 Juni 2022 yang
dikeluarkan oleh Tergugat.
2. Bahwa Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2022 tanggal 8 Juni 2022 yang diterbitkan
oleh Tergugat tersebut baru diterima oleh Penggugat pada hari Rabu, tanggal 28 Mei 2022.
Oleh sebab itu, gugatan sengketa TUN yang diajukan masih dalam tenggang waktu untuk
mengajukan gugatan TUN sesuai ketentuan dalam Pasal 55 Undang-Undang No. 5 Tahun
1986 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).
3. Bahwa setelah menerima Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. Pol:
Skep/0013/XIII/2022 tanggal 8 Juni 2022, Penggugat mengajukan
keberatan kepada Kapolri melalui Kepala Sekretaris Umum (Kasetum) pada tanggal 28 Mei
2022, namun belum mendapat jawaban sampai saat ini. Oleh karena itu, Surat Keputusan
TUN yang diterbitkan oleh Tergugat termasuk sebagai obyek gugatan sengketa yang bersifat
kongkrit, individual, dan final serta menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat sebagaimana
yang diatur dalam ketentuan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2004.
4. Bahwa Penerbitan Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2022 tanggal 8 Juni 2022 yang
dikeluarkan oleh Tergugat tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.
32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (vide Pasall 8 dan Pasal 9).
5. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2022 tanggal 29
Juni 2022 oleh Tergugat, menimbulkan akibat hukum terhadap Penggugat dengan tidak lagi
diterimanya hak-hak Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil, yaitu tidak diterimanya gaji
sejak ditahannya Penggugat sampai pada hari ini serta tidak diberikannya dana pensiun atas
nama Penggugat.
6. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan tersebut oleh Tergugat, kepentingan
Penggugat sangat dirugikan karena tidak lagi dapat menjalankan perannya sebagai kepala
rumah tangga dengan memberikan nafkah kepada keluarga yang menjadi kewajibannya.
7. Bahhwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan oleh Tergugat tersebut, Penggugat merasa
diperlakukan tidak adil dan sewenang-wenang karena Tergugat menggunakan wewenang
yang dimilikinya untuk tujuan yang berbeda dari yang ditetapkan oleh peraturan perundang-
undangan (detournement de pouvoir).
8. Bahwa Surat Keputusan TUN yang menjadi obyek gugatan sengketa TUN dalam perkara ini
terbukti melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 53 ayat (2a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang No. 9 Tahun
2004 sehingga Surat Keputusan tersebut mengandung cacat hukum dan haruslah dinyatakan
batal atau tidak sah demi hukum.

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas, bersama ini Penggugat mohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memberikan putusan dengan amar putusan
sebagai berikut:
● Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya
● Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No.
Pol:Skep/0013/XIII/2022 tanggal 8 Juni 2022 tentang Pemberhentian Dengan Tidak Hormat
sebagai Pegawai Negeri Sipil atas nama Penggugat
● Memerintahkan kepada Tergugat untuk memenuhi hak-hak Penggugat sebagai Pegawai
Negeri Sipil.
● Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara.

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya Hormat Kami

Kuasa Hukum
(Moh. Kumar) (Davidstya S.H)

Anda mungkin juga menyukai