Anda di halaman 1dari 6

SURAT GUGATAN PTUN

Blitar,14 Februari 2022

Kepada Yth: 
Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Blitar
Jalan Sudanco Supriyadi , Sananwetan, Blitar

Perihal: GUGATAN TUN 

Dengan Hormat, 

Yang bertanda tangan di bawah ini: 


Nama :  Anggita Widi Sabila
Kewarganegaraan :  Indonesia 
Pekerjaan :  Pegawai Negeri Sipil Kepolisian Republik Indonesia 
Alamat :  Jl. Tanjung No.135 Pakunden Kota Blitar

Dengan ini memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Ilona Zunaira dan Iwan Abdila
S.H, keduanya Warga Negara Indonesia, para advokat dari Kantor Advokat Me & Famili,
berkedudukan di Jalan Ahmad Yani No. 127, berdasarkan Surat Kuasa Khusus pada
tanggal  14 Februari 2022 (terlampir), selanjutnya disebut  PENGGUGAT.

Dengan ini mengajukan gugatan terhadap: Kepala Kepolisian Republik Indonesia,


berkedudukan di Jalan Jendral Sudirman No.17 , selanjutnya disebut TERGUGAT.

Obyek gugatan sengketa TUN dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Kepala Kepolisian
Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2022 tanggal 14 Februari 2022 tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil yang diterbitkan oleh
Tergugat, selanjutnya disebut Obyek Gugatan.

Alasan-alasan Penggugat dalam mengajukan gugatan ini adalah sebagai berikut:

1. Bahwa yang menjadi obyek gugatan dalam perkara ini adalah Surat Keputusan
Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2022 tanggal 14
Februari 2022 yang dikeluarkan oleh Tergugat.
2. Bahwa Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2022 tanggal 14 Februari 2022
yang diterbitkan oleh Tergugat tersebut baru diterima oleh Penggugat pada hari
Jumat, tanggal 13 Januari 2022. Oleh sebab itu, gugatan sengketa TUN yang diajukan
masih dalam tenggang waktu untuk mengajukan gugatan TUN sesuai ketentuan dalam
Pasal 55 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2004 tentang Perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara (PTUN).
3. Bahwa setelah menerima Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia
No. Pol: Skep/0013/XIII/2022 tanggal 14 Februari 2022, Penggugat mengajukan
keberatan kepada Kapolri melalui Kepala Sekretaris Umum (Kasetum) pada tanggal
13 Januari 2022, namun belum mendapat jawaban sampai saat ini. Oleh karena itu,
Surat Keputusan TUN yang diterbitkan oleh Tergugat termasuk sebagai obyek
gugatan sengketa yang bersifat kongkrit, individual, dan final serta menimbulkan
akibat hukum bagi Penggugat sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 1 ayat
(3) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004.
4. Bahwa Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2022 tanggal 14 Februari 2022
yang dikeluarkan oleh Tergugat semata-mata didasarkan atas adanya Putusan No.
1300/PID.B/1313/PN. Blitar atas nama Anggita tanggal 14 Februari 2022 dari
Pengadilan Negeri Blitar yang menghukum Penggugat selama 1 tahun karena terbukti
melakukan tindak pidana penghinaan terhadap penguasa umum (vide Pasal 207
KUHP) dengan ancaman hukuman paling lama 1 tahun 6 bulan.
5. Bahwa Penerbitan Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2022 tanggal 14
Februari 2022 yang dikeluarkan oleh Tergugat tidak sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No. 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (vide
Pasal 8 dan Pasal 9).
6. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2022
tanggal 14 Februari 2022 oleh Tergugat, menimbulkan akibat hukum terhadap
Penggugat dengan tidak lagi diterimanya hak-hak Penggugat sebagai Pegawai Negeri
Sipil, yaitu tidak diterimanya gaji sejak ditahannya Penggugat sampai pada hari ini
serta tidak diberikannya dana pensiun atas nama Penggugat.
7. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan tersebut oleh Tergugat, kepentingan
Penggugat sangat dirugikan karena tidak lagi dapat menjalankan perannya sebagai
kepala rumah tangga dengan memberikan nafkah kepada keluarga yang menjadi
kewajibannya.
8. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan oleh Tergugat tersebut, Penggugat
merasa diperlakukan tidak adil dan sewenang-wenang karena Tergugat menggunakan
wewenang yang dimilikinya untuk tujuan yang berbeda dari yang ditetapkan oleh
peraturan perundang-undangan (detournement de pouvoir).
9. Bahwa Surat Keputusan TUN yang menjadi obyek gugatan sengketa TUN dalam
perkara ini terbukti melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 53 ayat (2a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986
jo Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 sehingga Surat Keputusan tersebut
mengandung cacat hukum dan haruslah dinyatakan batal atau tidak sah demi hukum.
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas, bersama ini Penggugat
mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memberikan
putusan dengan amar putusan sebagai berikut:
 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
 Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik
Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2013  tanggal 7 agustus 2013 tentang
Pemberhentian Dengan Tidak Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atas nama
Penggugat;
 Memerintah kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Kepala Kepolisian
Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013 tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atas nama
Penggugat;
  Memerintahkan kepada Tergugat untuk memenuhi hak-hak Penggugat sebagai
Pegawai Negeri Sipil;
  Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara; 

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et
bono).

Hormat Kami,
Kuasa Hukum 

(Ilona Zunaira  S.H) (Iwan Abdila S.H)


contoh surat gugatan PTUN

Kepada Yth:
Ketua Pengadilan TUN Jakarta
Di Jalan Ampera

Perihal : Gugatan Pembatalan Surat Keputusan Pemecatan Nomor :0013/XIII/2022 Blitar.


Lampiran : Surat Kuasa Khusus

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Anggita Widi Sabila
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan               : Pegawai Negeri Sipil
Alamat                   : Jalan Tanjung No.135 Pakunden , Kota Blitar
Kuasa hukum berdasarkan surat kuasa pada tanggal 14 Februari 2022 :
Nama                     : Ilona Zunaira, S.H
Kewarganegaraan    : Indonesia
Pekerjaan               : pengacara
Alamat                   : Jalan Bengawan Solo No .14 Kota Blitar
Yang selanjutnya disebut sebagai Penggugat.

Dengan ini mengajukan gugatan terhadap :


Lembaga Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh Badan Kepegawaian
berkedudukan di Jalan Gatot Subroto,Kota Blitar. Selanjutnya disebut sebagai Tergugat.
Adapun gugatan ini kami ajukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
Bahwa pada tanggal 14 februari 2022 penggugat telah menerima Surat Keputusan Nomor
0013/XIII/2022 Blitar, tentang pemecatan secara tidak hormat yang diterbitkan dan ditanda
tangani oleh tergugat sesuai dengan pasal 55 Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 bahwa
gugatan ini masih dalam jangka waktu (90 Hari) yang telah ditetapkan di dalam Undang-
Undang tersebut.
Penggugat telah bekerja sebagai PNS di kantor departemen pertanian selama kurang lebih 2
(dua) tahun lamanya.Tanpa pemberitahuan terlebih dahulu pada tanggal 14 Februari
2022 penggugat menerima Surat Keputusan Nomor :0013/XIII/2022 tentang pemecatan
secara tidak hormat, dengan alasan bahwa penggugat tidak memenuhi kewajiban yang telah
dilimpahkan kepadanya. Padahal sebelumnya penggugat telah mengirimkan surat
permohonan cuti yang telah diterima oleh tergugat pada tanggal 13 januari 2022. Pernyataan
tersebut telah melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik karena melanggar asas
proporsionalitas serta melanggar asas profesionalitas sebagaimana yang diatur dalam
Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas
dari KKN.
Pemecatan tersebut tidak memenuhi unsur pemecatan serta melanggar asas prodesionalias
dan asas proporsionalitas pemerintahan yang baik,terlebih pula penggugat tidak diberi
pesangon atas pemecatan yang dilakukan oleh tergugat.
Oleh karena itu selaku kuasa hukum sesuai Surat Kuasa tanggal 14 februari 2022 mengajukan
Surat Gugatan ini, dan memohon kepada ketua pengadilan TUN Jakarta agar memberikan
kelonggaran atau penundaan terhadap pelaksanaan keputusan tata usaha Negara yang sedang
di gugat.Serta kami juga meminta pemberian ganti rugi sebesar Rp. 3.000.000 ,- (Tiga Juta
Rupiah) serta pengembalian nama baik penggugat.
Disamping itu penggugat meminta kepada tergugat agar segera menerbitkan surat keputusan
pengangkatan kembali penggugat sebagai PNS secepatnya.
Berdasarkan uraian diatas,kami meminta agar ketua pengadilan TUN Jakarta agar :

 Memutus / mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya;


 Menyatakan batal / tidak sah Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh tergugat berupa
S.K Nomor :0013/XIII/2022 Blitar;
 Mewajibkan tergugat untuk membayar ganti rugi serta rehabilitasi;
 Mewajibkan tergugat untuk mencabut surat keputusan nomor :0013/XIII/2022;
 Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara;
 Mewajibkan tergugat untuk segera menerbitkan Surat Keputusan pengangkatan
kembali sesuai pasal 97 ayat (8) & (9) UU No. 5 Tahun 1986.

Selanjutnya kepada pemegang kuasa ini kami berikan wewenang penuh untuk mewakili
pemberi kuasa mengahdap dan berbicara di muka persidangan TUN. Membuat dan
menandatangani surat-surat yang diajukan sehubungan dengan perkara tersebut. mejawab,
membantah hal-hal yang tidak benar, mengajukan bukti-bukti, serta megajukan permohonan.

Jakarta, 20 Mei 2013
Kuasa Hukum,                                                                   Penggugat,
Surya Wiyatmoko, S.H                                               Alwiyansyah Reza
——————————————————————————————-
Surat Kuasa Khusus
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Anggita Widi Sabila, Warganegara Indonesia, Pekerjaan PNS, Alamat Jalan Tanjung
No.135 Kota Blitar .Selaku pemberi kuasa.
Dengan ini memberikan kuasa penuh kepada kantor “ keadilan bersama”,warganegara
Indonesia,pekerjaan advokat,alamat Jalan Bengawan Solo No.14 Koa Blitar ,.Baik bertindak
bersama-sama maupun sendiri-sendiri :
1. Surya Wiyatmoko, S.H
2. Hans SH
————————————–KHUSUS————————————–
Bertindak atas nama pemberi kuasa salam hal ini selaku penggugat untuk mengajukan
gugatan atas SK nomor :25/5/2013/Bandung. Tentang pemecatan secara tidak hormat melalui
pengadilan TUN Jakarta terhadap badan kepegawaian yang berkedudukan di jalan gatot
subroto,Jakarta Selatan yang selanjutnya disebut sebagai tergugat.
Untuk itu penerima kuasa dikuasakan untuk membuat dan menandatangani surat
surat,menghadapi instansi pemerintah yang berwenang,mengambil segala tindakan yang
penting guna kepentingan perkara tersebut diatas.
Kuasa ini diberikan dengan hak substitusi sebagaimana diatur dalam pasal 57 UU No. 5
Tahun 1986,serta hak retensi dan hak lainnya menurut hukum.
Jakarta, 20 Mei 2013
Penerima Kuasa,                                                                Pemberi Kuasa,
                                                Materai 6000
                                   
Surya Wiyatmoko,S.H                                                  Alwiyansyah Reza

Anda mungkin juga menyukai