Anda di halaman 1dari 10

Nama : Muhammad Fadhil

Npm : B1A019445
Kelas : E

Bandung,(01/Januari/2021)
Kepada
Yth. Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Bandung.
Jl. Diponegoro No.34, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat
40115

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :


Nama : Jurgen Ernest Paat
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal :Jl.Lingkungan I, Kelurahan Matani Satu
Kecamatan Temohon Tengah, Kota
Temohon
Pekerjaan : Mantan Praja IPDN

Berdasarkan surat kuasa khusus Nomor 06/SKK.TUN/I/2021 tanggal 1 Januari 2021


memberikan kuasa kepada :
Nama : Dr. Muhammad Fadhil,S.H., M.H
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Advokat, berkantor di Jl.Setia Budi Bandung No
03 selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ;

Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap Rektor Institut


Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) berkedudukan di Jalan Ir. Soekarno
Des No.KM 20, Cibeusi, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
45363 , untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT ;

I. Objek Sengketa :
Surat Keputusan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 880-539
Tahun 2020, Tanggal 19 November 2020

II. Tenggang Waktu Gugatan : 90 (Sembilan puluh) hari sejak diterimanya


Keputusan Tata Usaha Negara.
- Bahwa Objek Sengketa diterbitkan Tergugat tanggal 19 November
2020
- Bahwa Objek Sengketa tersebut diterima /diketahui Penggugat pada
tanggal 19 November 2020
- Bahwa gugatan a quo diajukan pada tanggal 1 Januari 2021
- Bahwa oleh karenanya Gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang
waktu sesuai dengan pasal 55 UU Peradilan TUN yang menyatakan
‘’Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu Sembilan puluh
hari terhitung sejak saat diterima atau diumumkannya Keputusan
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara’’.

III. Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan :


-Penggugat merasa dirugikan karena Penggugat kehilangan statusnya
sebagai Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Sehingga Penggugat
tidak bisa lagi meneruskan karier ataua menyelesaikan tugas nya sebagai
seorang Praja IPDN.

IV. Posita/Alasan Gugatan :


(Uraikan kronologi dan alasan gugatan,
misal : - Bahwa yang menjadi objek gugatan dalam perkara ini adalah Surat
Keputusan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 880-539
Tahun 2020, Tanggal 19 November 2020.
- Bahwa Surat Keputusan Rektor Institut Pemerintahan dalam Negeri
No 880-539 Tahun 2020, Tanggal 19 November 2020 yang
diterbitkan Oleh Tergugat tersebut baru diterima oleh Pengguat pada
hari Jumat, Tertanggal 20 November 2020. Oleh Sebab itu, gugatan
sengketa TUN yang diajukan masih dalam tenggang waktu untuk
mengajukan gugatan TUN sesuai Ketentuan dalam Pasal 55
Undang-Undang No.5 Tahun 1986 Jo Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2004 Jo Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Perubahan
ketiga atas Undang-Undang No 5 Tahun 1986.
- Bahwa Surat Keputusan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri
No 880-539 Tahun 2020, Tanggal 19 November 2020 yang
dikeluarkan oleh Tergugat tentang pemecatan sebagai seorang Praja
IPDN, dengan alasan bahwa penggugat yakni melakukan pemukulan
pertama yang dapat menyebabkan terjadinya perkelahian dan atau
menimbulkan Tindakan kekerasan baik sesama praja.Padahal
Penggugat hanya kebetulan berada ditempat yang salah saat
terjadinya kekerasan itu.
- Bahwa atas pernyataan Surat Keputusan Rektor Institut
Pemerintahan Dalam Negeri No 880-539 Tahun 2020, Tanggal 19
November 2020 proses pemeriksaan hingga pemberhentian yang
dilakukan sangat cepat,sehingga Melanggar Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata
Kehidupan Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
- Bahwa atas surat Keputusan Rektor Institut Pemerintahan Dalam
Negeri No 880-539 Tahun 2020, Tanggal 19 November 2020
tersebut melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik,yaitu
asas kecermatan dan asas keadilan. Dalam mengambil keputusan
seharusnya Tergugat harus memperhatikan asas kecermatan bahwa
setiap Tindakan atau keputusan harus didasarkan informasi dan
dokumen yang lengkap untuk penetapan/pelaksanaan keputusan
tersebut dan juga harus memperhatikan asas keadilan.
- Bahwa dikeluarkannya Surat Keputusan Rektor Institut Pemerintahan
Dalam Negeri No 880-539 Tahun 2020, Tanggal 19 November 2020
oleh tergugat menimbulkan akibat hukum terhadap Penggugat
dengan pemecatan sebagai seorang Praja IPDN sehingga
penggugat tidak bisa menyelesaikan studinya untuk menjadi seorang
Praja IPDN.

V. Permohonan Penundaan :
- Bahwa apabila Surat Objek Sengketa dilaksanakan maka
Penggugat akan sangat dirugikan/terdapat keadaan yang sulit
untuk dikembalikan/dipulihkan seperti keadaan semula.
- Bahwa fakta fakta diatas telah memenuhi ketentuan pasal 67 UU
Peradilan TUN.
- Bahwa oleh karenanya Penggugat mohon agar diterbitkan
Penetapan yang berisi perintah kepada Tergugat agar menunda
Pelaksanaan Objek Sengketa, sampai perkara a quo berkekuatan
hukum tetap.

VI. Petitum/Tuntutan :
A. Dalam Penundaan.
- Mengabulkan Permohonan Penundaan yang diajukan Penggugat.

B. Dalam Pokok Perkara/Sengketa.


1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya ;
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Rektor Insitut
Pemerintahan Dalam Negeri No 880-539 Tahun 2020, Tanggal 19
November 2020.
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Rektor Institut
Pemerintahan Dalam Negeri No 880-539 Tahun 2020, Tanggal 19
November 2020.
4. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara ;
Hormat Kami,
Penggugat/ Kuasa Hukum Penggugat,

………………………………...

Bandung , 8 Januari 2021

EKSEPSI
No.16 /G./2021./PTUN-BANDUNG

Antara :

Dr.Muhammad Fadhil,S.H.,M.H. Selaku Penggugat.

Lawan

Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri Selaku Tergugat.

Dengan hormat,
Untuk dan atas nama Tergugat dengan ini menyampaikan jawaban sebagai
berikut :

I. DALAM EKSEPSI :
1. Penggugat tidak mempunyai kepentingan Untuk Menggugat
2. Gugatan Penggugat diajukan telah Lewat Waktu/Daluwarsa.
3. Bahwa tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Penggugat , kecuali
yang secara tegas diakui oleh Tergugat;

II. DALAM POKOK PERKARA :


1. Bahwa dalil-dalil yang dikemukakan oleh penggugat adalah tidak benar dan
tidak berdasarkan hukum sebagaimana alasan hukum sebagai berikut :
a. Surat Keputusan telah diterbitkan sesuai dengan kewenangan dan
prosedur yang diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri yang berlaku
yakni PERMENDAGRI No. 63 Tahun 2015 Tentang peraturan disiplin Praja
Institut Pemerintahan Dalam Negeri .
b. substansi atau isi keputusan Obyek sengketa juga telah sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku sebagai mana diatur dalam
pasal 22 huruf g Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 2015
yang menyatakan penggugat telah melakukan pemukulan pertama yang
dapat menyebabkan terjadinya perkelahian dan atau menimbulkan
Tindakan kekerasan baik sesame Praja, civitas akademika maupun
dengan masyarakat.
c. Surat Keputusan Tergugat juga telah sesuai dengan asas-asas umum
pemerintahan yang baik, khususnya asas kecermatan;

Maka berdasarkan segala alasan yang dikemukakan diatas, Tergugat mohon


kepada Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung agar berkenan
memutuskan sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI
1. Menerima Eksepsi Tergugat ;
2. Menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima

DALAM POKOK PERKARA


1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan
gugatan penggugat tidak diterima ;
2. Munghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.
Hormat Kami,
Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri

(……………………..)
Bandung, 15 Januari 2021

REPLIK

DALAM SENGKETA TATA USAHA NEGARA


PERKARA NOMOR : 16/G/2021/PTUN.BDG
DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDUNG

ANTARA :

Dr.Muhammad Fadhil, S.H., M.H. Selaku Penggugat

MELAWAN :

Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri Selaku Tergugat

Kepada
Yth. Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung
Pemeriksaan Perkara Nomor 16/G/2021/PTUN/BDG
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung
Di tempat.

Dengan Hormat,
Untuk dan atas nama serta guna kepentingan hukum Jurgen Ernest Paat
berdasarkan surat kuasa tanggal 1 Januari 2021 kami yang Namanya disebut
dibawah ini :
1. Dr.Muhammad Fadhil, S.H., M.H.

Dengan ini hendak menyampaikan replik sehubungan dengan jawaban gugatan


sebagaimana yang telah disampaikan oleh tergugat tertanggal 8 Januari 2021
sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI
1. Bahwa Penggugat dengan tegas menolak dalil-dalil Tergugat yang tidak
memiliki dasar sama sekali.
2. Bahwa ternyata tergugat tidak cermat mempelajari isi dan maksud gugatan
Penggugat telah salah dalam perkara ini.
3. Bahwa Penggugat dengan tegas menolak seluruh eksepsi Tergugat.
4. Bahwa pada posita memang benar adanya Surat Keputusan Rektor Insititut
Pemerintahan Dalam Negeri Nomor No 880-539 Tahun 2020, Tanggal 19
November 2020 proses pemeriksaan hingga pemberhentian yang dilakukan
dalam waktu sangkat cepat hanya dalam jangka waktu satu jam pemeriksaan
sudah dikeluarkan Surat Keputusan Pemecatan dari Pihak Rektor Insitut
Pemerintahan Dalam Negeri, Sehingga melanggar Peraturan Menteri Dalam
Negeri Pasal 51 Nomor 63 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Kehidupan
Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
5. Bahwa benar Tergugat telah melanggar asas-asas umum pemerintahan
yang baik ,khususnya asas kecermatan .

DALAM POKOK PERKARA


1. Bahwa Penggugat tetap pada gugatannya
2. Bahwa Penggugat dengan tegas menolak dalil-dalil Tergugat yang diajukan
dalam jawaban tertulis tanggal 1 Januari 2021 Nomor 16/G/2021/PTUN.BDG,
kecuali hal-hal yang diakui secara tegas olah Penggugat
3. Bahwa Tindakan Tergugat dalam menerbitkan Surat Keputusan Nomor 880-
539 Tahun 2020, Tanggal 19 November 2020 tidak memperhatikan asas-asas
umum pemerintahan yang baik yaitu asas kecermatan.
4. Bahwa benar Surat Keputusan No 880-539 Tahun 2020, Tanggal 19 November
2020 telah merugikan Penggugat
5.Bahwa benar Surat Keputusan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No
880-539 Tahun 2020, Tanggal 19 November 2020 telah melanggar Pasal 51
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata
Kehidupan Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

PENUNDAAN/PENANGGUHAN
Menyatakan agar Pelaksanaan Surat Keputusan No 880-539 Tahun 2020,
Tanggal 19 November 2020 terhadap diri Penggugat ditunda/ditangguhkan
selama pemeriksaan sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan sampai ada
putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.

DALAM POKOK PERKARA


1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan No 880-539 Tahun 2020,
Tanggal 19 November 2020.
3. Memerintahkan Tergugat untuk mencabut ‘’Surat Keputusan’’ No 880-539
Tahun 2020, Tanggal 19 November 2020
4. Menghukum Tergugat untuk membayar Ongkos Perkara

Bandung,8 Januari 2021

Hormat Kami
Kuasa Hukum Penggugat

……………………
Bandung,22 Januari 2021

DUPLIK

DALAM SENGKETA TATA USAHA NEGARA PERKARA NOMOR :


16/G/2021/PTUN.BDG

DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALU

ANTARA
Dr.Muhammad Fadhil,S.H., M.H. Selaku Penggugat

Melawan

Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri Selaku Tergugat

Kepada,

Yth, Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung

Pemeriksaan perkara Nomor : 16/G/2021/PTUN.BDG

Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung

Di Bandung

Dengan Hormat
Untuk dan atas nama serta guna kepentingan hukum dengan ini hendak
menyampaikan Duplik sehubungan dengan Replik sebagaimana yang telah
disampaikan oleh Penggugat tertanggal 15 Januari 2021 sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI

1. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak dalil-dalil Penggugat

2. Bahwa dalam mengeluarkan Surat Keputusan No 880-539 Tahun 2020,


Tanggal 19 November 2020 tentang Pemecatan Penggugat sebagai
Praja IPDN , Tergugat telah memperhatikan Asas-Asas Pemerintahan
yang baik yakni asas kecermatan.

3. Bahwa dalam mengeluarkan Surat Keputusan No 880-539 Tahun 2020,


Tanggal 19 November 2020 tentang pemecetan Penggugat terhadap
Tindakan yang dilakukannya telah sesuai menurut ketentuan Pasal 22
huruf g Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 2015

DALAM POKOK PERKARA

1.Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil replik Penggugat

2. Bahwa Tergugat dalam mengeluarkan objek gugatan berupa SK No


880-539 Tahun 2020, Tanggal 19 November 2020 tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak
bertentangan dengan asas umum pemerintahan yang baik.

3. Bahwa benar Penggugat telah melanggar Peraturan Menteri Dalam


Negeri Nomor 63 Tahun 2015 Pasal 22 huruf g yang berbunyi ‘’Melakukan
pemukulan pertama yang dapat menyebabkan terjadinya perkelahian
dan atau menimbulkan tindakan kekerasan baik sesama Praja, civitas
akademika maupun dengan masyarakat’’

4. Bahwa dalam proses mengeluarkan Surat Keputusan No 880-539


Tahun 2020, Tanggal 19 November 2020 tentang pemecetan Penggugat
sebagai Praja IPDN telah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
yang berlaku serta dilaksanakan secara prosedur sebagaimana diatur
dalam ketentuan Pasal 35 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63
Tahun 2015 tentang Mekanisme Pemeriksaan dan Penjatuhan Sanksi
Pelanggaran Disiplin Berat.

5.Bahwa dalam mengeluarkan Surat Keputusan No 880-539 Tahun 2020,


Tanggal 19 November 2020 Tergugat telah memperhatikan Peraturan
Pemerintahan Dalam Negeri yakni Pasal 53 Ayat 3 yang menyatakan
‘’Praja diberhentikan tidak dengan hormat dari pendidikan karena
melakukan pelanggaran disiplin berat sebagaimana diatur dalam Peraturan
ini’’.

PENUNDAAN/PENANGGUHAN

Menyatakan agar pelaksanaan Surat Keputusan No 880-539 Tahun 2020, Tanggal


19 November 2020 tentang Pemecetan Sebagai Praja IPDN terhadap diri Penggugat
masih terus dapat dilaksanakan sesuai dengan SK selama pemeriksaan sengketa
Tata Usaha Negara Berjalan sampai ada putusan pengadaian yang memperoleh
kekuatan hukum tetap.

DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya.


2. Menyatakan Surat Keputusan No 880-539 Tahun 2020, Tanggal 19 November
2020 tentang Pemecetan Praja IPDN terhadap Penggugat sah.

3. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara.

Bandung,22 Januari 2021

Hormat Kami

Rektor Institut
Pemerintahan Dalam Negeri

…………………………………….

Objek Gugatan :

SURAT KEPUTUSAN

REKTOR INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

NOMOR 880-539 TAHUN 2020

TENTANG PEMBERHENTIAN SEBAGAI PRAJA INSTITUT PEMERINTAHAN


DALAM NEGERI

Membaca :

1.Laporan dari Kepala Bagian atau kepada Pembantu Direktur Bidang


Kemahasiswaan tentang pelanggaran disiplin berat aspek pengajaran,
pelatihan dan pengasuhan yang dilakukan oleh Sdr. Jurgen Ernest Paat NPP.
30.1301

2. Hasil pemeriksaan tanggal 19 November 2020

Menimbang :

a. Bahwa menurut hasil pemeriksaan tersebut, Sdr. Jurgen Ernest Paat


telah melakukan pemukulan pertama yang dapat menyebabkan
terjadinya perkelahian dan atau menimbulkan Tindakan kekerasan baik
sesama Praja, civitas akademika maupun dengan masyarakat.

b. Bahwa perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 22 huruf g


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 2015.

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a,


huruf b perlu menetapkan Keputusan Penjatuhan Hukum Disiplin Berat
Pemecatan sebagai Seorang Praja IPDN.

Mengingat :
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata
Kehidupan Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU: Menjatuhkan Hukuman berupa Pemberhentian sebagai Praja Institut


Pemerintahan Dalam Negeri :

Nama : Jurgen Ernest Paat

NPP : 30.1301

Pangkat : Madya Praja

Terhitung Mulai : 19 November 2020

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaju sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
ternyata kemudian hari terdapat perubahan, maka surat keputusan ini
akan ditinjual kembali.

Apabila dikemudian hari ternyata Terdapat kekeliruan, maka Surat


Keputusan ini akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bandung

Pada Tanggal 19 November 2020

Rektor Insitut Pemerintahan Dalam Negeri

Prof. Dr. Murtir Jeddawi, S.H., S.Sos., M.Si.

Tembusan Yth :

1. Menteri Dalam Negeri

2. Kepala Bagian Bidang Kemahasiswaan.

3. Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri.


SURAT KUASA KHUSUS

Nomor : 06/SKK.TUN/I/2021

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :


Nama : Jurgen Ernest Paat
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl.Lingkungan I, Kelurahan Matani Satu Kecamatan
Temohon Tengah, Kota Temohon.
Pekerjaan : Mantan Praja IPDN

Dengan ini memberikan kuasa kepada:


1) Dr.Muhammad Fadhil,S.H., M.H berkewarganegaraan Indonesia ; Pekerjaan
Advokat pada Kantor Advokat DR.MUHAMAMD FADHIL,S.H., M.H ; Beralamat
Kantor di Jl.Setia Budi Bandung No.03; Selanjutnya disebut Penerima Kuasa;

KHUSUS
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa baik secara bersama-sama maupun
sendiri-sendiri sebagai Penggugat melawan Rektor Institut Pemerintahan Dalam
Negeri sebagai Tergugat,dalam Perkara Pemberhentian Sebagai Praja IPDN,
dengan objek sengketa: Surat Keputusan Rektor Institut Pemerintaha Dalam Negeri
880-539 Tahun 2020 ;
Dalam hal ini Penerima Kuasa dikuasakan oleh Pemberi Kuasa untuk
menerima, mengajukan, menghadiri persidangan di Pengadilan Tata Usaha Negara
Bandung, dan menandatangani surat-surat permohonan, gugatan, replik, kesimpulan,
mengajukan dan menolak bukti-bukti surat, saksi-saksi, maupun ahli, meminta atau
memberikan segala keterangan yang diperlukan, meminta putusan dan/atau putusan
sela, penetapan-penetapan, mengajukan permohonan pelaksanaan putusan,
termasuk menyatakan banding, membuat, menandatangani dan mengajukan
memori/kontra memori banding, menyatakan kasasi, membuat, menandatangani dan
mengajukan memori kasasi/kontra memori kasasi;
Kuasa ini diberikan dengan hak subtitusi (baik sebagian atau seluruhnya).

Bandung , 1 Januari 2021

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

Materai

……………….. ……………….

Anda mungkin juga menyukai