Anda di halaman 1dari 4

Nama : Satya Eka Putra Ha Prabu

Npm : 0221057601
Kelas : Pagi D Semester 6

SURAT GUGATAN

Semarang, 10 Maret 2022


Kepada :
Yth. Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara
Semarang
di-.
Jl. Abdurahman Saleh 89, KOTA SEMARANG.

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
Nama : Achmad Subeni.
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Garuda No.11 Proyonanggan Selatan
Pekerjaan : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang
Berdasarkan surat kuasa khusus Nomor 13/202/XI/2022 tanggal 10 Maret 2022 memberikan
kuasa kepada :
Nama : Satya Ha Prabu, S.H, M.H.
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan :Advokat, berkantor di (Aztex Lawyers) selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT;
Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap Bupati Batang, berkedudukan di
Kabupaten Batang, untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;
I. Objek Sengketa :
Surat Keputusan Nomor 13/202/XI/2022, Tanggal 10 Maret 2022
(pasal 1 angka 9 UU Peradilan TUN).
II. Tenggang Waktu Gugatan : 90 Hari
- Bahwa Objek Sengketa diterbitkan Tergugat tanggal 10 Maret 2022
- Bahwa Objek Sengketa tersebut diterima /diketahui Penggugat pada tanggal 15
Maret 2022
- Bahwa gugatan a quo diajukan pada tanggal 10 Maret 2022
- Bahwa oleh karenanya Gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang waktu sesuai
dengan pasal 55 UU Peradilan TUN menyebutkan gugatan 90 hari sejak diterimanya
Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

III. Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan :


Penggugat merasa dirugikan karena Penggugat adalah pemilik/menguasai sesuai
dengan alat bukti Surat Keputusan Nomor 13/202/XI/2022 pihak yang dituju Surat
Objek Sengketa Pemberhentian Kepala Desa dst. (pasal 53 UU Peradilan TUN)
IV. Posita/Alasan Gugatan :
- Bahwa yang menjadi obyek gugatan dalam perkara ini adalah surat keputusan
Nomor 13/202/XI/2022 pada tanggal 10 Maret 2024 yang dikeluarkan Tergugat
- Bahwa Surat Keputusan Nomor 13/202/XI/2024 pada tanggal 10 Maret 2022 baru
diterima penggugat pada hari Jumat, tanggal 15 Maret 2024. Oleh sebab itu,
gugatan sengketa TUN yang diajukan masih dalam tenggang waktu untuk
mengajukan gugatan TUN sesuai dengan ketentuan pada Pasal 55 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
(PTUN)
- Bahwa setelah menerima Surat Keputusan tersebut, Penggugat mengajukan
keberatan kepada Bupati Kabupaten Batang pada tanggal 18 Maret 2022, namun
belum mendapat jawaban sampai saat ini. Oleh karena itu, Surat Keputusan TUN
yang diterbitkan oleh tergugat termasuk sebagai obyek gugatan sengketa yang
bersifat kongkrit, individual, dan final serta menimbulkan akibat hukum hukum
bagi Penggugat sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal ayat (3) Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004
- Bahwa Surat Keputusan Nomor 13/202/XI/2022 pada tanggal 10 Maret 2024 yang
dikeluarkan tergugat semata-mata didasarkan adanya Putusan Nomor
009/G/2022/PTUN-SMG yang menghukum Penggugat dengan sanksi
administratif, denda dan pemecatan jabatan karena terbukti telah melanggar
kwajiban sebagai Kepala desa yaitu dengan terbukti selama menjabat tidak pernah
memberikan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) atau Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
- Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Nomor 13/202/XI/2022 pada
tanggal 10 Maret 2022 oleh Tergugat, menimbulkan akibat hukum terhadap
Penggugat dengan tidak lagi diterimanya hak-hak Penggugat sebagai Kepala
Dinas Kesehatan, yaitu tidak diterimanya gaji sejak ditahannya Penggugat sampai
padahari ini serta tidak diberikannya dana pensiun atas nama Penggugat.
- Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan tersebut oleh Tergugat,
kepentingan Penggugat sangat dirugikan karena tidak lagi dapat
menjalankanperannya sebagai kepala rumah tangga dengan memberikan nafkah
kepadakeluarga yang menjadi kewajibannya.
- Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan oleh Tergugat tersebut,
Penggugat merasa diperlakukan tidak adil dan sewenang-wenang karena Tergugat
menggunakan wewenang yang dimilikinya untuk tujuan yang berbeda dari yang
ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan (detournement de pouvoir).
- Bahwa Surat Keputusan TUN yang menjadi obyek gugatan sengketa TUN dalam
perkara ini terbukti melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 53 ayat (2a) Undang-Undang No. 5 Tahun
1986 jo Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 sehingga Surat Keputusan tersebut
mengandung cacat hukum dan haruslah dinyatakan batal atau tidak sah demi
hukum.

V. Permohonan Penundaan :
- Bahwa Objek sengketa ternyata akan dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2022,
sehingga terdapat keadaan mendesak.
- Bahwa apabila Surat Objek Sengketa dilaksanakan maka Penggugat akan sangat
dirugikan/terdapat keadaan yang sulit untuk dikembalikan/dipulihkan seperti
keadaan semula.
- Bahwa fakta fakta diatas telah memenuhi ketentuan pasal 67 UU Peradilan TUN.
- Bahwa oleh karenanya Penggugat mohon agar diterbitkan Penetapan yang berisi
perintah kepada Tergugat agar menunda Pelaksanaan Objek Sengketa, sampai
perkara a quo berkekuatan hukum tetap.
(pasal 67 UU Peradilan TUN).

VI. Petitum/Tuntutan :

A. Dalam Penundaan.
- Mengabulkan Permohonan Penundaan yang diajukan Penggugat.
B. Dalam Pokok Perkara/Sengketa.
1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya ;
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Nomor 13/202 /XI/2022
tertanggal 10 Maret 2024
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Nomor 13/202/XI/2022
4. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara.

Hormat Kami,
Penggugat/ Kuasa Hukum Penggugat,

SATYA HA PRABU, S.H, M.H

Anda mungkin juga menyukai