Npm : 1906303576
Praktek PTUN A
Kepada Yth,
Dengan hormat,
Nama : Iswandono
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Jalan Keuangan VI No.57 RT.005 RW.05 Kel.
Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Dengan ini, Penggugat mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
terhadap
Sebelum Penggugat menguraikan lebih lanjut mengenai Objek Sengketa, Penggugat mohon
Hak Milik No. 6222 Desa/Kel. Cilandak Barat tanggal 2 Juni 2003, Surat Ukur Nomor
06371/2003 tanggal 13 Mei 2003 seluas 289 m2 , atas nama Ny. Latifah Libryani, yang
diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Selatan (Tergugat)
yang
menjadi objek sengketa selama sengketa TUN ini sedang berjalan sampai adanya Putusan
Pengadilan TUN yang memperoleh kekuatan hukum tetap, sesuai ketentuan Pasal 67 Ayat 2
jo
Ayat 4 huruf a UU No. 5 Tahun 1985 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
1 .Kompetensi Absolut
“sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum
perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah,
sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa
kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku”;
“suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang
berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang undangan
yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum
bagi seseorang atau badan hukum perdata”;
2 . Kompetensi Relatif
a. Bahwa sebagaimana disebutkan pada Pasal 54 UU No. 5 Tahun 1986 bahwa gugatan
sengketa Tata Usaha Negara diajukan kepada Pengadilan yang berwenang yang
daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Tergugat;
1. Bahwa objek sengketa memang diterbitkan sudah lama oleh Tergugat, dan Penggugat
sejak awal telah keberatan dengan penerbitan objek sengketa atas nama Latifah
Libriany (anak kandung Penggugat) tersebut, dengan alasan objek sengketa tersebut
diterbitkan secara melawan hukum, karena kenyataan (fakta)nya Latifah Libriany
tidak pernah membayar sejumlah uang untuk membeli tanah berikut bangunan objek
sengketa.
2. Bahwa setelah Penggugat menunggu lama adanya tindakan yang baik dari anak
Penggugat yaitu Latifah Libriany, yang ternyata tidak pernah dilakukan oleh Latifah
Libriany, maka pada tanggal 11 Desember 2020 Penggugat memutuskan untuk
mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Latifah Libriany ke
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang perkaranya di register dengan
Nomor 1053/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Sel.
3. Bahwa gugatan Penggugat telah diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan dengan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor
1053/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Sel., tanggal 27 September 2021, yang amar/diktumnya
antara lain, menyatakan sebagai berikut :
Mengadili :
Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara patut tetapi tidak hadir.
Menyatakan Gugatan Penggugat dikabulkan sebahagian dengan verstek.
Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum
(Onrechtmatigedaad) terhadap/kepada Penggugat.
Menyatakan Penggugat sebagai pemilik atas objek sengketa : tanah berikut
bangunan SHM Nomor 6222/Cilandak Barat, yang terletak di Jl. Keuangan VI No.57
RT.005 RW.05 Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Kota Administrasi Jakarta
Selatan.
4. Bahwa setelah putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor
1053/Pdt.G/2020/PN.Jkt. Sel. tanggal 27 September 2021 yang menyatakan
Penggugat sebagai pemilik atas objek sengketa : tanah berikut bangunan objek
sengketa yang terletak di Jl. Keuangan VI No.57 RT.005 RW.05 Kel. Cilandak Barat,
Kec. Cilandak, Kota Administrasi Jakarta Selatan, telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap (pasti), Penggugat telah mengajukan upaya administratif dalam bentuk
keberatan dan banding, hal tersebut sesuai dengan Pasal 75 jo. Pasal 76 jo. Pasal 77
jo. Pasal 78 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan.
5. Bahwa Penggugat mengajukan keberatan kepada Tergugat, sebagaimana ternyata dari
Surat Penggugat tertanggal 23 November 2021 perihal : Keberatan atas Penerbitan
SHM Nomor 6222 atas nama Latifah Libriany yang telah diterima oleh Tergugat pada
tanggal 23 November 2021.
6. Bahwa terhadap keberatan Penggugat tersebut, sampai dengan terlampaunya jangka
waktu yang ditentukan undang-undang yaitu 10 (sepuluh) hari kerja, Tergugat tidak
menanggapi keberatan Penggugat tersebut.
7. Bahwa menurut pasal 77 ayat (5) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan, dalam hal Tergugat tidak menyelesaikan keberatan dalam
jangka waktu sebagaimana ayat (4) tersebut, maka keberatan dianggap dikabulkan.
8. Bahwa karena Tergugat tidak memberikan tanggapan atas keberatan Penggugat
tersebut, maka Penggugat mengajukan permohonan keputusan pembatalan objek
sengketa kepada Tergugat, sebagaimana ternyata dari surat Penggugat tertanggal 7
Desember 2021,
9. Bahwa dengan diajukannya upaya administrative oleh Penggugat sebagaimana diatur
dalam pasal 75,76,77,78 UU 30 Tahun 2014 tentang Adminsitrasi Pemerintahan,
maka untuk mengajukan gugatan terhadap Tergugat atas penerbitan objek sengketa,
tenggang waktu Sembilan puluh hari terhitung sejak diterimanya atau diumumkannya
keputusan Tergugat tersebut, telah terbantarkan selama ditempuhnya upaya
administratif oleh Penggugat,
10. Bahwa berdasarkan uraian di atas, gugatan inidiajukan dan didaftarkan oleh
Penggugat ke Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 30
Desember 2021, dengan demikian gugatan diajukan masih dalam tenggang waktu
yang telah ditentukan oleh Undang-Undang. Bahwa karenanya gugatan Penggugat ini
diajukan masih dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari, sebagaimana diatur
dalam Pasal 5 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung RI No.6 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh
Upaya Administratif tersebut.
Konkrit Bahwa Sertifikat Hak Milik No. 6222 Desa/Kel. Cilandak Barat tanggal 2 Juni
2003, Surat Ukur Nomor 06371/2003 tanggal 13 Mei 2003 seluas 289 m2 , atas nama Ny.
Latifah Libryani, yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta
Selatan (Tergugat) bersifat konkrit karena objek sengketa tersebut tidak abstrak.
Individual, bahwa obyek sengketa a quo tidak ditunjuk secara umum, melainkan sudah
ditentukan subyek hukum yang dituju pada Surat Keputusan yang menjadi obyek perkara
tersebut.
Final, bahwa obyek sengketa a quo telah menimbulkan akibat hukum dan bersifat final
karena tidak memerlukan persetujuan dari instansi tertentu.
2. Bahwa tanah berikut bangunan objek sengketa (SHM 6222/Cilandak Barat) yang
terletak di Jl. Keuangan VI No.57 RT.005 RW.05 Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak,
Kota Administrasi Jakarta Selatan sejak awal menurut hukum seharusnya adalah milik
Penggugat, karena tanah berikut bangunan tersebut merupakan harta warisan yang
diberikan ibu kandung Penggugat kepada Penggugat.
3. Bahwa pada hari Jumat tanggal 12 Agustus 1994 berdasarkan surat perjanjian sewa
beli Nomor 807/A1/0137/JKT/94, Menteri Pekerjaan Umum sebagai Wakil
Pemerintah Republik Indonesia, mengadakan perjanjian sewa beli atas rumah, di
Jakarta, Jl. Keuangan VI nomor F-57 Cilandak, Jakarta Selatan huruf daftar Nomor
AA.17369, kelas 5 (lima) B, luas lantai 113 m2 , konstruksi permanen, dan Suripta
telah membayar hutang sewa beli negeri atas nama Suripta pada tanggal 1 Februari
2002, sejumlah Rp.21.617.000,00 (dua puluh satu juta enam ratus tujuh belas ribu
rupiah), dengan uang yang berasal dari Penggugat, mengingat pada saat itu Suripta
masih di golongan II A dengan gaji yang tidak mencukupi jika harus membayar
sejumlah tersebut di atas.
4. Bahwa pada tahun 1995 Suripta mengajukan surat permohonan kepemilikan rumah di
Jl. Keuangan VI/57 Cilandak, Jakarta Selatan dan kemudian pada tanggal 8 Februari
2002 terbitlah Surat Keputusan Penyerahan Hak Milik Rumah Negara di Jl. Keuangan
VI/57 Cilandak, Jakarta Selatan. Selanjutnya terbit SHM No.6222 Kel. Cilandak
Barat tanggal 2 Juni 2003 nama Pemegang Hak Suripta.
5. Bahwa pada bulan Februari 2003 Suripta diberitahu oleh lswandono (Penggugat)
untuk menandatangani surat akte jual beli kepemilikan rumah di Jl. Keuangan VI/57
Cilandak, Jakarta Selatan dari atas nama Suripta menjadi Latifah Libriany, untuk
dibuat sertipikat rumah. Dan juga menandatangani kwitansi kosong dan tertulis harga
rumah Rp.350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) namun tidak ada
dilakukan pembayaran. Kemudian pada bulan Juni tahun 2004 lswandono
(Penggugat) dan Dewi (lsterinya) datang mengunjungi Suripta dan menceriterakan
menyangkut masalah rumah di Cilandak, dimana Stuart (suami Latifah) mau
membayar rumah di Cilandak hanya seharga Rp.190.000.000,00 (seratus sembilan
puluh juta rupiah). Dari fakta ini terbukti bahwa Latifah Libriany belum melakukan
pembayaran atas harga rumah yang disepakati seluruhnya Rp.350.000.000,00 (tiga
ratus lima puluh juta rupiah).
6. Bahwa namun dengan diterbitkannya objek sengketa oleh Tergugat atas nama Latifah
Libriany hal tersebut sangat merugikan Penggugat, karena Penggugat menjadi
kehilangan hak untuk memiliki dan menguasai tanah dan bangunan SHM Nomor
6222/Cilandak Barat sejak tahun 2003 sampai dengan 2021 ini, Penggugat menjadi
tidak dapat memanfaatkan dengan baik tanah dan bangunan SHM Nomor
6222/Cilandak Barat tersebut, dan di usia yang telah lanjut ini (70 tahun lebih)
Penggugat sangat ini agar tanah dan bangunan Sertipkat Hak Milik Nomor
6222/Cilandak Barat tersebut sepenuhnya kembali dalam penguasaan Penggugat agar
Penggugat dapat menikmati memiliki objek sengketa yang memang sejak awal adalah
milik Penggugat.
Bahwa berdasarkan hal-hal diuraikan tersebut telah jelas bahwa kepentingan Penggugat telah
dirugikan dengan adanya objek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat tersebut,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) UndangUndang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata Usaha
Negara.
Berdasarkan atas alasan-alasan yang telah diuraikan di atas, Penggugat mohon kiranya
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta berkenan memberikan putusan sebagai berikut:
2. Menyatakan batal atau tidak sah SHM No.6222 Desa/Kel. Cilandak Barat tanggal 2 Juni
2003 Surat Ukur Nomor 06371/2003 tanggal 13 Mei 2003 seluas 289 m2 , atas nama Ny.
Latifah Libriany, yang diterbitkan oleh Tergugat.
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut SHM No.6222 Desa/Kel. Cilandak Barat tanggal 2
Juni 2003 Surat Ukur Nomor 06371/2003 tanggal 13 Mei 2003 seluas 289 m2 , atas nama
Ny. Latifah Libriany, yang diterbitkan oleh Tergugat.
4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam sengketa ini.
Atau apabila Majelis Hakim memiliki pendapat lain, kami mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono).
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Penggugat
Galih Adzaningjagat S.H., M.H. Tulus Pamungkas, S.H