Anda di halaman 1dari 5

Gorontalo, 05 Desember 2022

Kepada
Yth. Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Gorontalo.
di-.
Jl. Toto Selatan, No. 1 Gorontalo.

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :


Nama : Mohammad Isra Yusuf
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Tugu Pancasila, Desa Popaya,
Kecamatan Dengilo, Kabupaten
Pohuwato
Pekerjaan : Petugas Keamanan

Berdasarkan surat kuasa khusus Nomor 133/SKK.TUN/IV/2022 tanggal 05


Desember 2022 memberikan kuasa kepada :
Nama : Abdusalam Rauf SH., MH.
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Advokat, berkantor di KANTOR ADVOKAT DAN
KONSULTAN HUKUM NANDA DWI HARYANTO
S.H., M.H. selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT ;

Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap kepala desa yaNg


berkedudukan di Desa Popaya Kecamatan Dengilo, untuk selanjutnya
disebut sebagai TERGUGAT ;

I. Objek Sengketa :
Surat Keputusan Kepala Desa Popaya (SK) Nomor: 17 Tahun 2022
Tentang Pemberhentian Perangkat Desa Popaya Kecamatan Dengilo
Kabupaten Pohuwato atas nama MOHAMMAD ISRA YUSUF tertanggal 11
Juli 2022
(pasal 1 angka 9 UU Peradilan TUN).

II. Tenggang Waktu Gugatan :


- Bahwa Objek Sengketa diterbitkan Tergugat tanggal 11 Juli 2022
- Bahwa Objek Sengketa tersebut diterima /diketahui Penggugat pada
tanggal 06 November 2022
- Bahwa gugatan a quo diajukan pada tanggal 05 Desember 2022
- Bahwa oleh karenanya Gugatan a quo diajukan masih dalam
tenggang waktu sesuai dengan pasal 55 UU Peradilan TUN yakni
29 hari dari maksimal 90 (Sembilan puluh) hari sejak diterimanya/
diumumkannya keputusan badan atau pejabat tata usaha Negara.
(pasal 55 UU Peradilan TUN).

III. Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan :


Bahwa, orang yang di tuju oleh objek sengketa adalah dengan
dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) oleh Kepala Desa Popaya Nomor 17
Tahun 2022 tanggal 11 Juli 2022 Tentang Pemberhentian Parangkat Desa,
Desa Popaya Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, sebagaimana
ketentuan Pasal 53 ayat 1 Undang-undang Pengadilan Tata Usaha Negara
yang berbunyi : "Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa
kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat
mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang yang
berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Usaha yang disengketakan itu
dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti
rugi dan/atau direhabilitasi"

IV. Posita/Alasan Gugatan :


- Masalah mulai muncul di awal tahun 2017, seluruh Kepala Dusun di wilayah
Desa Popaya Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato yang berjumlah 10
(Sepuluh) orang Kepala Dusun diwajibkan masuk bekerja di Kantor Desa
Popaya setiap hari kerja, namun sebelumnya kami sebagai Kepala Dusun
hanya bertugas mengawasi di wilayah Dusun yang kami pimpin masing-
masing wilayah, sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor : 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintahan Desa pasal 10 yang berbunyi “Kepala Kewilayahan atau
sebutan lainnya berkedudukan sebagai unsur satuan tugas kewilayahan yang
bertugas membantu Kepala Desa dalam pelaksanaan tugasnya di wilayahnya.
Penggugat di angkat sebagai kepala Dusun Tugu Pancasila Desa Popaya
Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, sebelumnya Penggugat sudah
bekerja sebagai Security di PT. Indofood, jadwal piket jaga Penggugat
kadang-kadang masuk pagi, masuk siang dan masuk malam, oleh karena itu
jika jadwal jaga Penggugat masuk pagi di PT. Indofood maka Penggugat tidak
bisa masuk kerja ke Kantor Desa, Penggugat absen hingga 1 sampai 2 hari
dalam 5 (lima) hari kerja seminggu di Kantor Desa Popaya. Maka sebenarnya
kami sesame teman-teman Kepala Dusun yang lainnya, dan pastinya
Penggugat bingung dengan Tupoksi kami hadir bekerja setiap hari di Kantor
Desa, karena sudah ada perangkat desa yang bekerja sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabnya masing-masing;
- Karena Penggugat tidak dapat hadir bekerja di Kantor Desa setiap hari,
Penggugat diberikan Surat Peringatan Pertama (SP1) tertanggal 9 Mei 2022,
Penggugat coba berargumentasi dengan Kepala Desa tentang aturan yang
disampaikan oleh Bapak Camat Dengilo, tetapi Kepala Desa tetap dengan
pendiriannya. Hal ini terus berlangsung, setiap jadwal piket jaga Penggugat di
PT. Indofood shif pagi, Penggugat tidak hadir di Kantor Desa, karena
Penggugat berpedoman dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Camat
Dengilo yang juga mengatakan Desa-desa lain juga tidak mewajibkan Kepala
Dusun untuk hadir bekerja di Kantor Desa, hingga bulan berikutnya Penggugat
kembali di berikan Surat Peringatan ke 2 (SP 2) tertanggal 7 Juni 2022 dan
SP3 tertanggal 3 Juli 2022 dengan penjelasan di Surat Peringatan (SP)
tersebut Penggugat diberhentikan dan sejak itu Penghasilan tetap dan
tunjangan Pengguat perbulannya sejumlah Rp. 2.050.000,- (Dua Juta Lima
Puluh Ribu Rupiah) tidak lagi Penggugat terima, sejak dari bulan Juli 2017
hingga bulan Desember 2017 . Penggugat terus berkoordinasi dengan Bapak
Camat Dengilo atau tanpa di sengaja Penggugat bertemu di tempat lain.
Bapak Camat Dengilo menguatkan bahwa dalam Permendagri Nomor 83
tahun 2015 tentang pengangkatan dan pemberhentian perangkat Desa, yang
salah satu pasalnya pasal 5 yang berbunyi “Kepala Desa memberhentikan
Perangkat Desa setelah berkonsultasi dengan Camat”, sampai sekarang
Kepala Desa tidak pernah berkoordinasi dengan Bapak Camat, apalagi
mengajukan rekomendasi, “jadi menurut saya pemberhentian kamu
(Penggugat) sebagai perangkat Desa cacat hukum” imbuhnya (Camat);
- Hingga saat sekarang ini Penggugat tidak/belum pernah menerima SK
pemberhentian yang belakangan baru Penggugat ketahui SK tersebut ada di
Kantor Camat Dengilo, kemudian Penggugat pinjam untuk di foto copy.
Penggugat melihat dan membaca dasar hukum atau undang-undang yang
menjadi dasar dari SK pemberhentian tersebut tidak mencakup tentang
Perangkat Desa dan lebih kepada masalah keuangan yang tentunya ini tidak
terlalu mendasar dengan permasalahan yang ada. Penggugat menilai SK
Pemberhentian ini sepihak dan cacat hukum seperti yang disampaikan oleh
Bapak Camat sehingga Penggugat menggugat kasus ini kepada Pengadilan
Tata Usaha Negara (PTUN) Gorontalo
- Berdasarkan uraian di atas telah nyata tindakan Tergugat menerbitkan Objek
sengketa telah bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku khususnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan Orgonisasi dan Tata Kerja
Pemerintahan Desa yaitu pasal 10 yang berbunyi “Kepala Kewilayahan atau
sebutan lainnya berkedudukan sebagai unsur satuan tugas kewilayahan yang
bertugas membantu Kepala Desa dalam pelaksanaan tugasnya diwilayahnya”
V. Permohonan Penundaan :
- Bahwa Objek sengketa ternyata dilaksanakan pada tanggal 11 Juli
2022, sehingga terdapat keadaan mendesak .
- Bahwa apabila Surat Objek Sengketa dilaksanakan maka
Penggugat akan sangat dirugikan/terdapat keadaan yang sulit
untuk dikembalikan/dipulihkan seperti keadaan semula.
- Bahwa fakta fakta diatas telah memenuhi ketentuan pasal 67 UU
Peradilan TUN.
- Bahwa oleh karenanya Penggugat mohon agar diterbitkan
Penetapan yang berisi perintah kepada Tergugat agar menunda
Pelaksanaan Objek Sengketa, sampai perkara a quo berkekuatan
hukum tetap.
(pasal 67 UU Peradilan TUN).

VI. Petitum/Tuntutan :
A. Dalam Penundaan.

- Mengabulkan Permohonan Penundaan yang diajukan Penggugat.

B. Dalam Pokok Perkara/Sengketa.

Berdasarkan uraian POSITA gugatan Penggugat, Penggugat mohon Kepada


Ketua atau Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memutuskan
(Memberi Putusan) sebagai berikut:---------------------------------------------------------

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;------------------------


2. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Tata Usaha Negara yang
dikeluarkan tergugat berupa SK Kepala Desa Popaya Nomor: 17 Tahun
2022 tertanggal 11 Juli 2022 Tentang Pemberhentian Perangkat Desa,
Desa Popaya Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato atas nama
Mohammad Isra Yusuf;----------------------------------------------------------------
3. Mewajibkan tergugat untuk mencabut Keputusan Tata Usaha Negara
berupa SK Kepala Desa Popaya Nomor : 17 Tahun 2022 tertanggal 11
Juli 2022, Tentang Pemberhentian Perangkat Desa, Desa Popaya
Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato atas nama Mohammad Isra
Yusuf;---------------------------------------------------------------------------------------
4. Menghukum tergugat untuk membayar uang kerugian materil dan
immaterial dalam perkara ini sebesar Rp. 12.300.000,- (Dua Belas Juta
Tiga Ratus Ribu Rupiah);--------------------------------------------------------------
5. Menghukum tergugat membayar biaya yang timbul akibat sengketa.-----
Hormat Kami,
Penggugat/ Kuasa Hukum Penggugat,

ABDUSALAM RAUF S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai