Anda di halaman 1dari 5

KANTOR ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM

HANNASYA ANGGRAINI S.H.,M.H

Jl.Soekarno Hatta (depan kantor Wali Nanggroe) Desa Lamreung


Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh

SURAT KUASA KHUSUS


Nomor : 33/G/2023/PTUN.BNA

REPLIK

Nomor 16.a/MRM/2023

Kepada
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara No. 45/PEN.TUN/2023/PTUN.BNA
Di –
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Banda Aceh

Dengan Hormat,
Nama : Novi R S.pd
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Lr. Setia Desa Baharu Kecamatan Blangpidie Kabupaten
Aceh Barat Daya;
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Berdasarkan surat kuasa khusus, Tanggal 20 september 2023 telah memberikan kuasa
kepada:
Nama : Hannasya Anggraini S.H, M.H
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jalan Soekarno Hatta (depan kantor Wali Nanggroe)
Desa Lamreung Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh
Besar Provinsi Aceh
Pekerjaan : Advokat

Sebagai Penggugat menyampaikan Tanggapan atas Jawaban/Eksepsi yang diajukan


oleh Tergugat. Dalam hal ini Penggugat diwakili kuasa hukumnya Hannasya Anggraini S.H,
M.H tertanggal 25 September 2023 adalah sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI
Bahwa Tergugat membantah seluruhnya dalil-dalil yang diajukan Penggugat dalam
gugatannya, kecuali hal-hal yang diakui secara tegas oleh Tergugat: A. Gugatan Penggugat
Tidak Berkualitas (disqualificaoire ekceptie);;
1. Bahwa Gugatan Penggugat tidak memenuhi syarat formil sehingga cacat formil
karena Penggugat tidak memiliki kualitas sebagai Penggugat dalam gugatan aquo
diskualifikasi;
2. Bahwa Penggugat secara administrasi tidak dapat bertindak selaku Penggugat karena
Penggugat adalah Mantan Pegawai Negeri Sipil yang telah terbukti secara sah dan
meyakinkan telah melakukan tindak pidana korupsi berdasarkan Putusan Pengadilan
Negeri Tapaktuan dengan Nomor 201/Pid.B/2010/PN.Ttn tertanggal 09 Desember
2010, Putusan Pengadilan Tinggi Banda Aceh Nomor 30/Pid/2011/Pt.Bna tertanggal
19 Juli 2011 serta Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 372 K/Pid.Sus/2013
tertanggal 21 Agustus 2013;
3. Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980 telah dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi oleh Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 50
Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010. Sedangkan jenis hukuman disiplin berat
yang dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010
terdiri dari:
a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
c. pembebasan dari jabatan;
d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS;
e. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
4. Bahwa salah satu alasan dijatuhkannya hukuman disiplin berat berdasarkan Pasal 10
angka 13 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
adalah karena pelanggaran terhadap kewajiban menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah
dan/atau negara. Menurut kami, kewajiban menaati peraturan kedinasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 angka 17 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah Penggugat telah terbukti secara sah dan meyakinkan
telah melakukan tindak pidana korupsi berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Tapaktuan
dengan Nomor 201/Pid.B/2010/PN.Ttn tertanggal 09 Desember 2010, Putusan Pengadilan
Tinggi Banda Aceh Nomor 30/Pid/2011/Pt.Bna tertanggal 19 Juli 2011 serta Putusan
Mahkamah Agung RI Nomor 372 K/Pid.Sus/2013 tertanggal 21 Agustus 2013; Berdasarkan
dalil-dalil eksepsi tersebut di atas mohon kepada yang mulia Majelis Hakim Tata Usaha
Negara Banda Aceh menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima karena gugatan
Penggugat tidak berkualitas (disqualificaoire ekceptie) sebagai Penggugat
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa segala sesuatu yang telah Tergugat kemukakan dan uraian dalam eksepsi
tersebut di atas, secara mutatis mutandis mohon dianggap bagian yang tidak
terpisahkan dalam pokok perkara ini;
2. Bahwa Tergugat akan menyampaikan jawaban atas apa yang telah didalilkan
Penggugat secara runtut sesuai apa yang didalilka.n.
3. Angka I Tentang Objek Sengketa; - Bahwa benar objek sengketa dalam perkara
aquo adalah Keputusan Bupati Aceh Barat Nomor 275 Tahun 2019 tertanggal 2
Mei 2019 tentang Pemberhentian Karena Melakukan Tindak Pidana Kejahatan
Jabatan Atau Tindak Pidana Yang Ada Hubungannya Dengan Jabatan atas nama
DARWIS. B, S.Pd., sebagaimana didalilka.n.
4. Angka II Tenggang Waktu Mengajukan Gugatan - Bahwa tidak benar apa yang
didalilkan Penggugat, Objek Sengketa dalam perkara a quo baru diterima pada
tanggal 17 Mei 2019. - Bahwa objek sengketa diterima Penggugat pada tanggal 13
Mei 2019 sebagaimana terdapat pada Tanda Terima Keputusan yang menjadi
Objek Sengketa dalam perkara a quo.
- Bahwa tanda terima turut pula dilampirkan dengan Daftar Hadir tertanggal sama
yaitu 13 Mei 2019 yang diantaranya ditandatangani Penggugat.
- Sehingga oleh karenanya apa yang didalilkan Penggugat pada angka 1 adalah
mengada-ada dan tidak sesuai fakta.
- Bahwa tidak benar adanya Tergugat tidak pernah menanggapi Surat Keberatan
yang diajukan Penggugat.
- Bahwa segera setelah menerima Surat Keberatan yang diajukan Penggugat,
tergugat menjawab surat Keberatan dan dikirimkan melalui Pos pada tanggal 27
Juni 2019 sehingga apa yang didalilkan Penggugat pada angka 3 adalah
berlebihan dan mengada-ada
-Bahwa oleh karenanya Majelis Hakim kiranya dapat menyimpulkan bahwa
Penggugat telah sangat mengada-ada dan berlebihan dalam mendalilkan kapan
diterimanya Objek Sengketa dan Tergugat tidak pernah menanggapi Surat
Keberata.n. - Bahwa Keberatan dan Banding Administratif yang didalilkan
Penggugat pada angka 4 sampai dengan angka 14 sangat tidak relevan dengan
Gugatan yang diajukan oleh Penggugat dikarenakan Bupati Aceh Barat Daya telah
menyampaikan Tanggapan atas Surat Keberatan dimaksud dan dikirmkan melalui
Pos pada tanggal 27 Juni 2019.
5. Angka III Tentang Kepentingan Penggugat Mengajukan Gugatan
- Bahwa apa yang didalilkan Penggugat pada angka I “... karena
pemberhentian yang dilakukan Tergugat terhadap penggugat tidak didasari pada
prosedural hukum dan substansi sebagaimana ketentuan peraturan perundang-
undangan dan asas-asas umum pemerintahan yang baik (AAPUB)” sangat tidak
berdasar.
- Bahwa pemberhentian yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat
telah didasarkan pada prosedural hukum dan substansi sebagaimana diatur dalam
ketentuan Pasal 23 ayat (5) huruf c UndangUndang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974
tentang Pokok-Pokok Kepegawaiandan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979
tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan
Keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil, antara lain ditentukan bahwa PNS diberhentikan tidak dengan
hormat karena dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana
kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan
serta ketentuan Pasal 87 ayat (4) huruf b Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara dan pasal 250 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, ditentukan bahwa PNS
diberhentikan tidak dengan hormat apabila dihukum penjara atau kurungan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada
hubungannya dengan jabatan;
- Bahwa tidak hanya didasari pada prosedural hukum dan substansi peraturan
perundang-undangan sebagaimana dimaksud di atas, pemberhentian terhadap
Penggugat telah pula melalui serangkaian proses administrasi sebagaimana telah
disampaikan dalam kronologi perkara ini;
- Bahwa oleh karenanya pemberhentian terhadap Penggugat telah memenuhi
prosedural hukum dan substansi sesuai peraturan perundang-undangan;

Bahwa berdasarkan dalil-dalil di atas yang telah diuraikan baik dalam Eksepsi
maupun dalam pokok perkara merupakan jawaban sekaligus bantahan terhadap
gugatan Penggugat Nomor 33/G/2019/PTUN-BNA, mohon kepada Ketua dan Majelis
Hakim Tata Usaha Negara yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan
memutuskan sebagai berikut:
1. Menerima Ekspesi dari Tergugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan gugatan Penggugat cacat formil dan tidak dapat di terima;

10 Oktober 2023
Hormat kami,
Advokat/Penasehat Hukum
Hannasya Anggraini S.H, M.H

Anda mungkin juga menyukai