Anda di halaman 1dari 4

MEMORI BANDING DALAM PERKARA

Nomor : 34/G/2023/PTUN.ABN

Antara;

FAUZI IBRAHIM : Penggugat/TERBANDING

Melawan

BUPATI HALMAHERA SELATAN : Tergugat/PEMOHON BANDING

Perihal : Memori Banding Pembanding

Kepada Yth,

KETUA PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MANADO


Jl. Sam Ratulangi No.20, Wenang Utara, Kec.
Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara

Melalui :

Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon


Jl. Wolter Monginsidi No. 168, Lateri, Baguala, Kota
Ambon, Maluku- 97231

Dengan Hormat,
Perkenankanlah kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. RUSDI HASAN, S.H., M.H


2. ILHAM SANGAJI, S.Pdi
3. SAIFUL HI. DAHLAN, S.H
4. ISMID USMAN, S.H
5. MAHRI HASAN, S.H.
6. NAIMUDIN K. HABIB, S.H.
Semuanya berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat dan Penasehat Hukum
pada Law Office ISMID USMAN S.H & Partners yang berkantor di Jalan Depan
Bandara Oesman Sadik RT/RW 01/01, Kontrakan Nomor 04 Desa Hidayat, Kecamatan
Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara; Domisili Elektronik (e-
mail): ismidusman@gmail.com, Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor:
11/SKH/PTUN/HS/V/2023, tanggal 30 Mei 2023 (surat kuasa terlampir dalam berkas
perkara). Bertindak untuk dan atas nama kepentingan hukum BUPATI HALMAHERA
SELATAN, berkedudukan di Jln. Karet Putih Nomor 1 Tomori Kecamatan Bacan
Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara. Selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING, semula sebagai Tergugat.

Dengan ini Pembanding hendak mengajukan Memori Banding dalam perkara Nomor:
34/G/2023/PTUN.ABN dengan alasan dan/atau argumentasi hukum sebagai berikut:

1
Bahwa atas Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon Nomor:
34/G/2023/PTUN.ABN, tanggal 15 November 2023, tersebut, Kami dari Pemohon
Banding telah mengajukan Pernyataan/Permohonan Banding melalui Sistem
Informasi Pengadilan (e-Court), berdasarkan Akta Permohonan Banding Elektronik
Nomor: 34/G/2023/PTUN.ABN, tertanggal 04 Desember 2023, dan mengajukan
Memori Banding ini pada hari Senin, tanggal 11 Desember 2023, karenanya
permohonan Banding masih dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 123 ayat (1) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo. Undang-
Undang 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986 dan memenuhi syarat-syarat sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang tersebut.

Bahwa mengenai putusan Pengadilan tingkat pertama No. 34/G/2023/PTUN.ABN,


tertanggal 15 November 2023, dimana pertimbangan ataupun argumen-argumen
hukum yang termuat didalamnya terdapat kekeliruan yang mendasar. Karenanya,
terdapat beberapa hal yang perlu diluruskan dan ditempatkan secara proporsional
agar kebenaran dan keadilan dapat kita wujudkan bersama. Untuk memahami
kekeliruan majelis, maka dibawah ini akan dikutip amar dan beberapa
pertimbangan hukum majelis dimaksud dengan uraian sebagai berikut :

MENGADILI
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan batal Keputusan Bupati Halmahera Selatan Nomor
131 Tahun 2023 Tentang Pelantikan Kepala Desa Terpilih Pada
Enam Puluh Desa Di Dua Puluh Tiga Kecamatan Dalam Wilayah
Kabupaten Halmahera Selatan tanggal 27 Januari 2023, khusus
Lampiran Nomor urut 10 angka 27, Desa Kukupang atas nama
Bahri Hi. Sadikin;
3. Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut Keputusan
Bupati Halmahera Selatan Nomor 131 Tahun 2023 Tentang
Pelantikan Kepala Desa Terpilih Pada Enam Puluh Desa Di Dua
Puluh Tiga Kecamatan Dalam Wilayah Kabupaten Halmahera
Selatan tanggal 27 Januari 2023 khusus Lampiran Nomor urut
10 angka 27, Desa Kukupang atas nama Bahri Hi. Sadikin;
4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya dalam perkara ini
sejumlah Rp 1.236.000,00 (satu juta dua ratus tiga puluh enam
ribu rupiah).

Amar putusan tersebut diatas bersumber dari suatu pertimbangan hukum yang
keliru dimana hal ini terlihat dalam putusan halaman 31 dan 32 dimana pada intinya
memandang bahwa :
 Berdasarkan tanggal terbitnya Objek Sengketa a quo, tanggal Penggugat
mengetahui Objek Sengketa, serta dikaitkan dengan tanggal pendaftaran
gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon, maka Majelis Hakim
menilai bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat masih dalam batas

2
tenggang waktu 90 (Sembilan puluh) hari sebagaimana ditentukan dalam
Pasal 55 UU No.5/1986 dan Pasal 5 Perma No.6/2018;

Bahwa kami keberatan dengan pertimbangan hukum tersebut, dengan alasan


sebagai berikut :
Majelis Hakim Tingkat Pertama Keliru Dalam Menerapkan Hukum Atas
Perkara A Quo, Sehingga Sangat Membahayakan Terhadap Penguatan Asas
Kepastian Hukum.
1. Bahwa mencermati kesimpulan-kesimpulan yang dibangun oleh majelis hakim
tingkat pertama dalam pertimbangannya sebagaimana dikutip diatas, terlihat
dengan jelas dan terang bahwa telah terdapat suatu kekeliruan yang nyata
dalam penerapan hukum, sehingga sangat membahayakan terhadap
penguatan asas kepastian hukum dalam perkara a quo. dikatakan demikian
karena majelis hakim tingkat pertama dalam memberikan penilaiannnya
terhadap pokok perkara a quo, khususnya dari aspek prosedur penerbitan
objek sengketa a quo, terlihat bahwa majelis hakim tingkat pertama dalam
pertimbangannya tidak berdasarkan pada Ketentuan Norma Pasal 55 UU
No.5/1986, yang mengatur bahwa :
Pasal 55
“Gugatan Dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu
Sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimnya atau
diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara

2. Bahwa jika mengacu pada ketentuan hukum diatas, dihubungkan dengan


perisiwa hukum mengenai Objek Sengketa berupa Keputusan Bupati
Halmahera Selatan Nomor 131 Tahun 2023 Tentang Pelantikan Kepala Desa
Terpilih Pada Enam Puluh Desa Di Dua Puluh Tiga Kecamatan Dalam
Wilayah Kabupaten Halmahera Selatan tanggal 27 Januari 2023, khusus
Lampiran Nomor urut 10 angka 27, Desa Kukupang atas nama Bahri Hi.
Sadikin, maka gugatan yang ajukan Terbanding semula Penggugat di
Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon, tertanggal 11 Mei 2023 adalah lewat
batas waktu atau gugatan kadaluarsa, Sehingga terlihat dengan jelas, bahwa
Majelis Hakim Tingkat Pertama telah keliru menerapkan hukum dalam
memutus perkara a quo;

3. Bahwa mengingat Keputusan Bupati Halmahera Selatan Nomor 131 Tahun


2023 Tentang Pelantikan Kepala Desa Terpilih Pada Enam Puluh Desa Di
Dua Puluh Tiga Kecamatan Dalam Wilayah Kabupaten Halmahera, yang
dikeluarkan sejak tanngal 27 Januari 2023 dan dihubungkan dengan gugatan
Penggugat/Terbanding yang diajukan di Pengadilan Tata Usaha Negara
Ambon, tertanggal 11 Mei 2023 adalah lebih dari 90 (Sembilan puluh) hari,
sehingga dianggap melewati batas waktu, terlihat dari seluruh fakta dan
peristiwa hukum dalam perkara a quo tidak dipertimbangkan oleh Majelis
Hakim tingkat pertama secara utuh dan proporsional berdasarkan ketentuan
hukum yang berlaku, sehingga putusan dimaksud dapat digolongkan kedalam
3
putusan yang bersifat onvoldoende gemotiveerd dan tidak sejalan dengan
asas putusan sebagaimana digariskan dalam pasal 178 HIR, pasal 189 RBG,
dan pasal 19 UU No. 4 tahun 2004. Penyimpangan Majelis tersebut diatas,
secara praktis lebih dipertajam aspek yuridisnya dalam putusan Mahkamah
Agung No. 2461 K/Pdt/1984, tanggal 10 Desember 1985” judex facti dianggap
salah menerapkan hukum;

4. Bahwa kekeliruan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam memutus perkara a


quo sebagaimana uraian diatas, telah menunjukkan kepincangan dan
kekeliruan dari sisi penerapan hukum dibidang pembuktian.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dimohon kepada Majelis Hakim


Banding agar memutuskan hal-hal sebagai berikut :

- Menerima Permohonan Banding dari Pembanding/ Tergugat.


Mengadili Sendiri :

- Membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon Nomor :


34/G/2023/PTUN.ABN, tanggal 22 September 2023 yang dimohonkan Banding.

Dalam Pokok Perkara:


1. Menolak gugatan Terbanding/Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menghukum kepada Terbanding/Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang
timbul dalam perkara ini.

Ambon, 10 Desember 2023

Hormat kami
(Kuasa Hukum Pembanding/Tergugat)

RUSDI HASAN, S.H., M.H

ILHAM SANGAJI, S.Pdi

ISMID USMAN, S.H

MAHRI HASAN, S.H

NAIMUDIN K. HABIB, S.H


4

Anda mungkin juga menyukai