Anda di halaman 1dari 5

Tugas

( Analisis Putusan Mahkamah Agung Tentang Pertambangan)

Oleh:

Nama : Sitti Nurhaliza Goro

Nim. : 202130266

MK : Hukum Acara PTUN

Fakultas hukum
Jurusan ilmu hukum
Universitas Sulawesi Tenggara
2022
PUTUSAN

NO: 225 K/TUN/2014

PIHAK YANG BERSANGKUTAN

1. BUPATI KONAWE UTARA, tempat kedudukan di Jalan Poros, Kelurahan Wanggudu, Kecamatan
Asera, Kota Asera, Sulawesi Tenggara; Dalam hal ini memberi kuasa kepada H. ABDUL RAZAK
NABA, S.H., Advokat pada Kantor Pengacara “Razak Law Office”, Pengacara di Kendari, berkantor
di Jalan Arifin Sugianto Nomor, Kelurahan Lalolara, Kota Kendari, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus Nomor 183.1/1.085 tanggal 27 Mei 2013; Pemohon Kasasi dahulu
Pembanding/Tergugat;
2. PT. ANEKA TAMBANG, Tbk, berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan Perseroan
(Persero) PT. Aneka Tambang, Tbk disingkat PT. Antam (Persero) Tbk Nomor 238 Tanggal 29 Juni
2012, sah diwakili oleh IR. ALWINSYAH LUBIS, M.M., selaku Direktur Utama PT. Aneka Tambang,
Tbk, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal di Gedung Aneka Tambang, Jalan T.B
Simatupang Kav. 1, Lingkar Selatan,
Tanjung Barat, Jakarta, 12560;
Dalam hal ini memberi kuasa kepada:
1. ADAM SAHADUDDIN, S.H.;
2. H. SYAMSUDDIN SAMPARA, S.H.;
3. SOLIHIN JAMAIN, S.H.;
Ketiganya Advokat, kewarganegaraan Indonesia, beralamat di Kantor Hukum “Adam
Sahaduddin, S.H. & Associates”, Jalan Andalas Nomor 34, Makassar, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 17 April 2013; Termohon Kasasi dahulu Terbanding/Penggugat;
GUGATAN PENGGUGAT KEPADA TERGUGAT

Bahwa dengan diterbitkan Surat Keputusan Bupati Konawe Utara Nomor 72 tahun 2012 tanggal 14
Februari 2012. Tentang pembatalan dan Pencabutan Surat Keputusan Bupati Konawe Utara Nomor
04/2010, Nomor 05/2010 dan Nomor 06/2010. Masing-masing tertanggal 11 Januari 2010. Terjadi
ketidak pastian hukum dalam wilayah pertambang-pertambangan yang meliputi Surat Keputusan
Nomor 04/2010, Nomor 05/2010 dan Nomor 06/2010 tersebut khususnya Surat Keputusan Nomor
05/2010 tanggal 11 Januari 2010. Dalam arti terjadi tumpang tindih wilayah pertambangan antara
Termohon Kasasi yang Izin Usaha Pertambangannya bersumber dari ke-3 (tiga) Keputusan Tata
Usaha Negara yang dibatalkan tersebut dengan Pemilik IUP lain yang telah terbit sebelumnya;

Bahwa Surat Keputusan Nomor 05/2010 tanggal 11 Januari 2010 tentang Pembatalan Perizinan
Kuasa Pertambangan yang diterbitkan oleh Pejabat Bupati Konawe Utara dalam Wilayah Kuasa
Pertambangan PT. Aneka Tambang, Tbk. di Kabupaten Konawe Utara;

Bahwa pada poin Memutuskan, Menetapkan Surat Keputusan Nomor 05/2010 ini menyebutkan:

Pertama :

Membatalkan seluruh Kuasa Pertambangan yang diterbitkan oleh Pejabat Bupati Konawe Utara yang
bertumpang tindih dengan wilayah Kuasa Pertambangan PT. Aneka Tambang (persero), Tbk di
Kabupaten Konawe Utara;

Menghentikan semua aktivitas penambangan perusahaan lain selain PT. Aneka Tambang (persero),
Tbk. Didalam wilayah kuasa pertambangan PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk. Di Kabupaten Konawe
Utara dan memerintahkan kepada perusahaan lain selain

PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk tersebut untuk menarik semua peralatan pertambangan di
wilayah kuasa pertambangan PT. Aneka Tambang (persero) Tbk. di Kabupaten Konawe Utara;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat:

Bahwa alasan-alasan kasasi dari Pemohon Kasasi tersebut tidak dapat dibenarkan, karena putusan
Judex Facti sudah benar dan tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan:

 Bahwa objek sengketa yaitu Surat Keputusan Bupati Konawe Utara Nomor

86 Tahun 2012 tanggal 16 Februari 2012 yang menata kembali kawasan tambang yang tumpang
tindih antara milik Penggugat dengan perusahaan lain adalah berlebihan, karena juga membatalkan
Surat Keputusan Tergugat Nomor 158 Tahun 2010, padahal Surat Keputusan Tergugat Nomor 158
Tahun 2010 tersebut tidak pernah dipersoalkan dan menjadi objek gugatan dalam putusan
Mahkamah Agung Nomor 129 K/TUN/2011 tanggal 9 Mei 2011 juncto Nomor
73.B/TUN/2010/PT.TUN.Mks juncto Nomor 12/G/TUN/2010/PTUN-Kdi yang telah berkekuatan
hukum tetap;

 Bahwa menjadi objek gugatan dalam putusan Mahkamah Agung yang telah berkekuatan hukum
tetap tersebut adalah Surat Keputusan Tergugat Nomor 04 Tahun 2010, Nomor 05 Tahun 2010 dan
Nomor 06 tahun 2010;

 Bahwa oleh karenanya Keputusan Tata Usaha Negara objek sengketa diterbitkan bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu ketentuan Pasal 119 Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara;

Bahwa disamping itu alasan-alasan kasasi ini pada hakikatnya mengenai penilaian hasil pembuktian
yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam
pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan pada tingkat kasasi hanya berkenaan dengan
tidak dilaksanakan atau ada kesalahan dalam pelaksanaan hukum sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 30 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2009;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, lagi pula ternyata bahwa putusan
Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka
permohonan kasasi yang diajukan Pemohon Kasasi: BUPATI KONAWE UTARA tersebut harus ditolak;

Menimbang, bahwa dengan ditolaknya permohonan kasasi, maka Pemohon Kasasi dinyatakan
sebagai pihak yang kalah, dan karenanya dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat
kasasi ini;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan


Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan perubahan kedua
dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang
terkait;
OSITA / ALASAN GUGATAN.
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam Memori Kasasi pada
pokoknya sebagai berikut:
Bahwa Pemohon Kasasi/Pembanding/Tergugat menolak Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara Makassar karena Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar dalam
pertimbangan hukumnya dianggap sangat tidak adil dan berat sebelah dalam menilai perundang-
undangan yang menjadi dasar dari gugatan Penggugat/Terbanding/Termohon Kasasi dalam perkara
a quo;
Alasan ketidakadilan dan berat sebelah dalam menilai perundang-undangan yang menjadi dasar
diterbitkannya objek sengketa antara lain sebagai berikut:
Dalam Eksepsi;
Bahwa Pemohon Kasasi/Pembanding/Tergugat menolak Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara Makassar yang dimohonkan kasasi tersebut oleh karena Judex Facti dalam memberikan
putusannya yang mengambil alih pertimbangan dan penafsiran hukum Pengadilan Tata Usaha
Negara Kendari atas bukti dan keterangan saksi serta peraturan perundang-undangan tidak tepat
oleh karenanya keterangan saksi-saksi ditafsirkan lain oleh Majelis Hakim sehingga berakibat adanya
putusan yang bertentangan dengan rasa keadilan Pemohon Kasasi dalam hal ini Bupati Konawe
Utara;

PETITUM

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: BUPATI KONAWE

UTARA tersebut;

Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam

tingkat kasasi sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Kamis, tanggal
17 Juli 2014 oleh Dr. H. Imam Soebechi, S.H., M.H., Ketua Muda Mahkamah Agung Urusan
Lingkungan Tata Usaha Negara yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,
H. Yulius, S.H., M.H., dan Dr. H. Supandi, S.H., M.Hum Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota Majelis,
dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta
Hakim-Hakim Anggota Majelis tersebut dan dibantu oleh Subur MS, S.H., M.H., Panitera Pengganti
dengan tidak dihadiri oleh para pihak.

Anda mungkin juga menyukai