Yang Terhormat
Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram
di- Mataram
Perkara No. 98/G/2020/PTUN.MTR
Dengan Hormat,
Untuk dan atas nama serta guna kepentingan hukum Nurul Fadhilah selaku
PENGGUGAT, berdasarkan surat kuasa tanggal 20 Januari 2020 kami yang namanya disebut
dibawah ini:
1. LALU FATIHUL IKHSAN, S.H, M.H
2. MUHAMAD SULTHAN, S.H., M.H
3. OCKY PUTRA RYANOTO S.H.,M.H.
Kesemuanya adalah pejabat dan staff pada kantor advokat Chandra Law Firm,
berkedudukan di Jalan Mawar No 50 Koteguran ta Mataram, Nusa Tenggara Barat dengan ini
hendak menyampaikan gugatan sebagai berikut:
I. Objek Sengketa
1. Surat Keputusan Kepala Desa Bantulanteh Nomor 42 Tahun 2019 tentang
Pemberhentian Perangkat Desa Bantulanteh Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa 3
Oktober 2019 atas nama Nurul Fadhilah Selanjutnya disebut sebagai objek Sengketa.
2. Bahwa Penggugat telah diberhentikan dari jabatan semula tanpa melalui mekanisme atau
ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku;
3. Bahwa dengan diterbitkan Obyek Sengketa tersebut, Penggugat tidak lagi mendapatkan
hak-haknya seperti Penghasilan tetap dan Tunjangan jabatan lainnya;
CHANDRA LAW FIRM
Alamat: Jalan Mawar No 50 Kota Mataram, Indonesia
No. telp: (031) 8095777
Email: chandra.lawfirm@gmail.com
4. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
perubahan atas undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara yang berbunyi; Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya
dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis
kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha
Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai
tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi.
1. Bahwa Penggugat merasa dirugikan atas Surat Keputusan Kepala Desa Bantulanteh
Kecamatan Ketapel Kabupaten Sumbawa Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pemberhentian
Perangkat Desa di Desa Desa Bantulanteh Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa.
diterbitkan pada tanggal 3 November 2019 atas nama Nurul Fadhilah;
2. Bahwa Para Penggugat telah diberhentikan dari jabatan semula tanpa melalui mekanisme
atau ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku;
3. Bahwa dengan diterbitkan Obyek Sengketa tersebut, Para Penggugat tidak lagi
mendapatkan hak-haknya seperti Penghasilantetap dan Tunjangan jabatan lainnya,
4. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
perubahan atas undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara yang berbunyi; Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya
dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan
tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata
Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa
disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi.
5. Bahwa pada tanggal 15 Oktober 2019 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
melayangkan surat kepada Camat Tarano dengan nomor: 140/515/DPMD/2019 yang
isinya agar melakukan Pembinaan kepada Kepala Desa Bantulanteh terkait
penerbitan Obyek Sengketa Tersebut;
6. Bahwa Para Penggugat mengajukan upaya keberatan pada tanggal 20 Oktober 2019 atas
diterbitkannya Obyek Sengketa tersebut;
7. Bahwa pada tanggal 10 Oktober 2019 Penggugat telah bersurat kepada Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Bantulanteh untuk meninjau kembali Obyek
Sengketa yang telah diterbitkan oleh Tergugat;
8. Bahwa pada tanggal 15 Oktober 2019 Camat Tarano Mengeluarkan Rekomendasi
dengan nomor 141/147/MU/VI/2019 yang isinya Menolak Pengangkatan Perangkat
Desa Bantulanteh;
9. Bahwa pada tanggal 23 Oktober 2019 Penggugat, Tergugat bersama Camat Tarano
melakukan hearing dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Sumbawa;
10. Bahwa pada tanggal 23 Oktober 2019 DPRD Sumbawa mengeluarkan Rekomendasi
dengan nomor : 140/177/DPRD/VI/2019 dengan isi hasil rekomendasi agar Kepala Desa
(khusus Kepala Desa Bantulanteh) untuk meninjau dan memperhatikan lagi Obyek
Sengketa;
11. Bahwa pada tanggal 26 Oktober 2019 Camat Tarao mengeluarkan surat teguran ke-2
(dua) dengan nomor : 862.1/153/Mou/VI/2020 untuk mempertegas kepada Kepala Desa
Bantulanteh agar meninjau kembali Obyek Sengketa tersebut yang tidak sesuai dengan
mekanisme dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
12. Bahwa pada tanggal 6 Oktober 2019 para Penggugat Mengajukan Upaya Banding
Administratif kepada Bupati Sumbawa;
13. Bahwa pada tanggal 2 Oktober 2019 Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tarano
mengeluarkan surat teguran kepada Tergugat dan menegaskan bahwa Obyek Sengketa
yang dikeluarkan oleh Tergugat tidak sesuai dengan mekanisme dan kaidah hukum, serta
harus mempertimbangkan kembali obyek sengketa tersebut;
CHANDRA LAW FIRM
Alamat: Jalan Mawar No 50 Kota Mataram, Indonesia
No. telp: (031) 8095777
Email: chandra.lawfirm@gmail.com
14. Bahwa pada tanggal 10 Oktober 2019 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan camat
Tarano mengeluarkan surat Nomor: 140/644/DPMD/2019 yang isinya meminta kepada
Tergugat untuk mencabut Obyek Sengketa tersebut tentang Pemberhentian Perangkat
Desa;
15. Bahwa pada tanggal 1 November 2019 Camat Tarano mengeluarkan Surat Teguran ke-3
kepada Tergugat karena tidak mengindahkan/melaksanakan Teguran ke-1 dan Teguran
ke-2;
16. Bahwa Objek Gugatan diterbitkan Tergugat melanggar undang- undang nomor 6 tahun
2014 tentang Desa. Pasal 53 Ayat (3) Pemberhentian perangkat Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat(1) ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dikonsultasikan dengan
Camat atas nama Bupati/Walikota;
17. Bahwa Objek Gugatan diterbitkan Tergugat melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 43
tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang
Desa;
Pasal 69 : Pemberhentian perangkat Desa dilaksanakan dengan mekanisme sebagai
berikut:
kepala Desa melakukan konsultasi dengan camat atau sebutan lain mengenai
pemberhentian perangkat Desa;camat atau sebutan lain memberikan rekomendasi tertulis
yang memuat mengenai pemberhentian perangkat Desa yang telah dikonsultasikan
dengan kepala Desa; danrekomendasi tertulis camat atau sebutan lain dijadikan dasar
oleh kepala Desa dalam pemberhentian perangkat Desa dengan keputusan kepala Desa.
18. Bahwa pemberhentian Perangkat Desa Tarano yang dilakukan oleh Tergugat terhadap
Para Penggugat melanggar Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 tahun 2017
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015 Tentang
Pengangkatan dan pemberhentian Perangkat Desa;
Pasal 5 : (1) Kepala Desa memberhentikan perangkat Desa setelah berkonsultasi
dengan camat. (2) Perangkat Desa berhenti karena:
a. meninggal dunia;
Halaman 8 dari 53 halaman. Putusan Perkara Nomor 36/G/2019/PTUN Mtr
CHANDRA LAW FIRM
Alamat: Jalan Mawar No 50 Kota Mataram, Indonesia
No. telp: (031) 8095777
Email: chandra.lawfirm@gmail.com
V. PETITUM/TUNTUTAN
1. Mengabulkan gugatan para penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Kepala Desa Bantulanteh Nomor 23
Tahun 2019 tentang Pemberhentian Perangkat Desa di Desa Batulanteh Kecamatan
Tarano Kabupaten Sumbawa. diterbitkan pada tanggal 3 Oktober 2019 atas nama Nurul
Fadhilah
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Kepala Desa Bantulanteh
Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pemberhentian Perangkat Desa di Desa Batulanteh
Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa. diterbitkan pada tanggal 3 Oktober 2019 atas
nama Nurul Fadhilah.
4. Mengembalikan Para Penggugat kedalam status, kedudukan, harkat dan martabatnya
seula,serta memberikan semua hak-hak para Penggugat baik penghasilan tetap maupun
tunjangan sesuai jabatan semula;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini ;
CHANDRA LAW FIRM
Alamat: Jalan Mawar No 50 Kota Mataram, Indonesia
No. telp: (031) 8095777
Email: chandra.lawfirm@gmail.com
Hormat Kami