SURAT GUGATAN
SENGKETA KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA
SURAT HAK MILIK ATAS TANAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Peradilan Tata Usaha Negara
Kelas A Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. H. Muhammad Erham Amin, S.H., M.H.
NIP 195804231986031001
Disusun Oleh :
PUTRI ANNISA RAHMAWATI
NIM 2110211220036
Kepada
Yth. Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Banjarmasin
di-
Jalan Brigjen H. Hasan Basri No. 32
Kayu Tangi, Kota Banjarmasin 70123
Dengan hormat,
I. OBJEK SENGKETA
Surat Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) berupa Sertifikat Hak Milik
(SHM) atas Tanah Nomor: 0024 Desa Pekauman, tanggal terbit 18 Februari
2022, Surat Ukur Nomor : 24/Pekauman/2022, tanggal 10 Februari 2022
yang diterbitkan oleh Tergugat; luas 15.399 Meter Persegi; terletak di Jalan
K.S. Tubun No 51, Desa Pekauman, Kec. Banjarmasin Selatan, Kota
Banjarmasin, Prov. Kalimantan Selatan; atas nama Amat Nazmudin. Objek
sengketa tersebut merupakan objek yang sah menurut Pasal 1 angka 9
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, karena telah bersifat konkret, individual, final serta merugikan
kepentingan hukum Penggugat (Keputusan Tata Usaha Negara adalah
suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata
usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat
konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi
seseorang atau badan hukum perdata).
II. UPAYA ADMINISTRATIF DAN TENGGANG WAKTU
PENGAJUAN GUGATAN
Bahwa objek sengketa diterbitkan Tergugat tanggal 18 Februari
2022;
Bahwa objek sengketa tersebut diterima/diketahui Penggugat
tanggal 10 Februari 2024;
Bahwa gugatan a quo diajukan pada tanggal 4 Maret 2024;
Bahwa gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang waktu yang
sesuai dengan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara (Gugatan dapat diajukan
hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak
saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau
Pejabat Tata Usaha Negara);
Bahwa Penggugat telah melakukan upaya administratif berupa
keberatan dan banding administrative pada 27-28 Februari 2024,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku Pasal 48 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
(Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan
Setelah Menempuh Upaya Administratif);
Bahwa gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang waktu yang
sesuai pasca dilakukannya upaya administratif sebagaimana Pasal 5
ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi
Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif (Tenggang
waktu pengajuan gugatan di pengadilan dihitung 90 {Sembilan
puluh} hari sejak keputusan atas upaya administratif diterima oleh
warga masyarakat atau diumumkannya oleh Badan dan/atau
Pejabat Administrasi pemerintahan yang menangani masalah
administratif).
III. KEWENANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
Berdasarkan wilayah hukum Tergugat maka yang berwenang mengadili
menurut kewenangan relatif ialah Pengadilan Tata Usaha Negara
Banjarmasin sesuai dengan Pasal 47 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara (Pengadilan bertugas dan berwenang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara).
V. POSITA
i. Dasar Gugatan
Penggugat yang merupakan seorang subjek hukum merasa
kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara
(Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Perubahan Pertama atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara : Seseorang atau badan
hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu
Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis
kepada Pengadilan yang berwenang berisi tuntutan agar Keputusan
Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau
tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau
rehabilitasi).
VI. PETITUM
Primair dalam Pokok Perkara
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan batal/tidak sah Surat Keputusan Tata Usaha Negara
Nomor : SHM 0024 tanggal 18 Februari 2022, yang dikeluarkan
oleh Tergugat;
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Keputusan Tata Usaha
Negara Nomor : SHM 0024 tanggal 18 Febuari 2022;
4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara.
Subsidair
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya menurut hukum (ex aquo et bono).
Demikian surat gugatan ini disampaikan, atas perkenan Yang Mulia Majelis Hakim
perkara aquo diucapkan terima kasih.