Kepada Yth:
Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Mamuju
Jalan Sentra Primer Baru Timur, Gatot Subroto, Mamuju
Dengan Hormat,
Dengan ini memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Masri Yasin dan Sarman S.H,
keduanya Warga Negara Indonesia, para advokat dari Kantor Advokat Me & Famili,
berkedudukan di Tower Famili Lt. 3 Suite 1313, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 13 Majene
135627, berdasarkan Surat Kuasa Khusus pada tanggal 7 agustus 2013 (terlampir),
selanjutnya disebut PENGGUGAT.
Dengan ini mengajukan gugatan terhadap: Kepala Kepolisian Republik Indonesia, berkedudukan
di Jalan Jl. Labora No 7 Majene, selanjutnya disebut TERGUGAT.
Obyek gugatan sengketa TUN dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Kepala Kepolisian
Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013 tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil yang diterbitkan oleh
Tergugat, selanjutnya disebut Obyek Gugatan.
1. Bahwa yang menjadi obyek gugatan dalam perkara ini adalah Surat Keputusan
Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013
yang dikeluarkan oleh Tergugat.
2. Bahwa Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013 yang
diterbitkan oleh Tergugat tersebut baru diterima oleh Penggugat pada hari Jumat, tanggal 13 Juli
2013. Oleh sebab itu, gugatan sengketa TUN yang diajukan masih dalam tenggang waktu untuk
mengajukan gugatan TUN sesuai ketentuan dalam Pasal 55 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986
jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).
3. Bahwa setelah menerima Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No.
Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013, Penggugat mengajukan keberatan kepada
Kapolri melalui Kepala Sekretaris Umum (Kasetum) pada tanggal 13 Juli 2013, namun belum
mendapat jawaban sampai saat ini. Oleh karena itu, Surat Keputusan TUN yang diterbitkan oleh
Tergugat termasuk sebagai obyek gugatan sengketa yang bersifat kongkrit, individual, dan final
serta menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat sebagaimana yang diatur dalam ketentuan
Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004.
4. Bahwa Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013 yang
dikeluarkan oleh Tergugat semata-mata didasarkan atas adanya Putusan No.
1300/PID.B/1313/PN. Mamuju atas nama Nurhafni tanggal 7 agustus 2013 dari Pengadilan
Negeri Mamuju yang menghukum Penggugat selama 1 tahun karena terbukti melakukan tindak
pidana penghinaan terhadap penguasa umum (vide Pasal 207 KUHP) dengan ancaman
hukuman paling lama 1 tahun 6 bulan.
5. Bahwa Penerbitan Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus
2013 yang dikeluarkan oleh Tergugat tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun
1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (vide Pasal 8 dan Pasal 9).
6. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal
7 agustus 2013 oleh Tergugat, menimbulkan akibat hukum terhadap Penggugat dengan tidak
lagi diterimanya hak-hak Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil, yaitu tidak diterimanya gaji
sejak ditahannya Penggugat sampai pada hari ini serta tidak diberikannya dana pensiun atas
nama Penggugat.
7. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan tersebut oleh Tergugat, kepentingan
Penggugat sangat dirugikan karena tidak lagi dapat menjalankan perannya sebagai kepala
rumah tangga dengan memberikan nafkah kepada keluarga yang menjadi kewajibannya.
8. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan oleh Tergugat tersebut, Penggugat
merasa diperlakukan tidak adil dan sewenang-wenang karena Tergugat menggunakan
wewenang yang dimilikinya untuk tujuan yang berbeda dari yang ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan (detournement de pouvoir).
9. Bahwa Surat Keputusan TUN yang menjadi obyek gugatan sengketa TUN dalam
perkara ini terbukti melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 53 ayat (2a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang No. 9
Tahun 2004 sehingga Surat Keputusan tersebut mengandung cacat hukum dan haruslah
dinyatakan batal atau tidak sah demi hukum.
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas, bersama ini Penggugat
mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memberikan putusan
dengan amar putusan sebagai berikut:
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
- Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. Pol:
Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013 tentang Pemberhentian Dengan Tidak Hormat
sebagai Pegawai Negeri Sipil atas nama Penggugat;
- Memerintah kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Kepala Kepolisian
Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2013 tanggal 7 agustus 2013 tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atas nama Penggugat;
- Memerintahkan kepada Tergugat untuk memenuhi hak-hak Penggugat sebagai
Pegawai Negeri Sipil;
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono).
Hormat Kami,
Kuasa Hukum
Kepada Yth:
Ketua Pengadilan TUN Jakarta
Di Jalan Ampera
Perihal : Gugatan Pembatalan Surat Keputusan Pemecatan Nomor : 25/5/2013/ Bandung.
Lampiran : Surat Kuasa Khusus
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Alwiyansyah Reza
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jalan Pengayoman Barat No. 88, Bandung
Kuasa hukum berdasarkan surat kuasa pada tanggal 20 Mei 2013 :
Nama : Surya Wiyatmoko, S.H
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : pengacara
Alamat : Jalan Kebayoran Raya No 31,Jakarta selatan
Yang selanjutnya disebut sebagai Penggugat.
Dengan ini mengajukan gugatan terhadap :
Lembaga Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh Badan Kepegawaian
berkedudukan di Jalan Gatot Subroto,Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut sebagai Tergugat.
Adapun gugatan ini kami ajukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
Bahwa pada tanggal 20 Mei 2013 penggugat telah menerima Surat Keputusan
Nomor :25/5/2013/Bandung, tentang pemecatan secara tidak hormat yang diterbitkan dan
ditanda tangani oleh tergugat sesuai dengan pasal 55 Undang-Undang No. 9 Tahun 2004
bahwa gugatan ini masih dalam jangka waktu (90 Hari) yang telah ditetapkan di dalam
Undang-Undang tersebut.
Penggugat telah bekerja sebagai PNS di kantor departemen pertanian selama kurang lebih 2
(dua) tahun lamanya.Tanpa pemberitahuan terlebih dahulu pada
tanggal 20 mei 2013 penggugat menerima Surat Keputusan
Nomor : 25/5/2013/Bandung tentang pemecatan secara tidak hormat, dengan alasan bahwa
penggugat tidak memenuhi kewajiban yang telah dilimpahkan kepadanya. Padahal
sebelumnya penggugat telah mengirimkan surat permohonan cuti yang telah diterima oleh
tergugat pada tanggal 7 Mei 2013. Pernyataan tersebut telah melanggar asas-asas umum
pemerintahan yang baik karena melanggar asas proporsionalitas serta melanggar asas
profesionalitas sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang
penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN.
Pemecatan tersebut tidak memenuhi unsur pemecatan serta melanggar asas prodesionalias
dan asas proporsionalitas pemerintahan yang baik,terlebih pula penggugat tidak diberi
pesangon atas pemecatan yang dilakukan oleh tergugat.
Oleh karena itu selaku kuasa hukum sesuai Surat Kuasa tanggal 20 Mei 2013 mengajukan
Surat Gugatan ini, dan memohon kepada ketua pengadilan TUN Jakarta agar memberikan
kelonggaran atau penundaan terhadap pelaksanaan keputusan tata usaha Negara yang sedang
di gugat.Serta kami juga meminta pemberian ganti rugi sebesar Rp. 3.000.000 ,- (Tiga Juta
Rupiah) serta pengembalian nama baik penggugat.
Disamping itu penggugat meminta kepada tergugat agar segera menerbitkan surat keputusan
pengangkatan kembali penggugat sebagai PNS secepatnya.
Berdasarkan uraian diatas,kami meminta agar ketua pengadilan TUN Jakarta agar :