Anda di halaman 1dari 3

SURAT GUGATAN PTUN

Makassar, 27 agustus 2021

Kepada Yth: 
Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Mamuju 
Jalan Sentra Primer Baru Timur, Gatot Subroto, Mamuju

Perihal: GUGATAN TUN 

Dengan Hormat, 

Yang bertanda tangan di bawah ini: 


Nama  :Nurlina S.H
Kewarganegaraan :Indonesia 
Pekerjaan :Honorer
Alamat : Jl. Waspiri ransiki manokwari selatan

Dengan ini memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Nurlina S.H , Warga Negara
Indonesia, para advokat dari Kantor Advokat Fairy Low Office , berkedudukan di Tower  Famili
Lt. 3 Suite 1313, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 13 Majene 135627, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus pada tanggal  27 agustus  2021 (terlampir), selanjutnya disebut  PENGGUGAT.

Dengan ini mengajukan gugatan terhadap: Kepala Kepolisian Republik Indonesia, berkedudukan
di Jalan Jl. Labora No 7 Majene, selanjutnya disebut TERGUGAT.

Obyek gugatan sengketa TUN dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Kepala Kepolisian
Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2021 tanggal 27 agustus 2021 tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil yang diterbitkan oleh
Tergugat, selanjutnya disebut Obyek Gugatan.

Alasan-alasan Penggugat dalam mengajukan gugatan ini adalah sebagai berikut:

1. Bahwa yang menjadi obyek gugatan dalam perkara ini adalah Surat Keputusan
Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2021 tanggal 27 agustus 2021
yang dikeluarkan oleh Tergugat.
2. Bahwa Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2021 tanggal 27 agustus 2021 yang
diterbitkan oleh Tergugat tersebut baru diterima oleh Penggugat pada hari Sabtu, tanggal 13 Juli
2021. Oleh sebab itu, gugatan sengketa TUN yang diajukan masih dalam tenggang waktu untuk
mengajukan gugatan TUN sesuai ketentuan dalam Pasal 55 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986
jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).
3. Bahwa setelah menerima Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No.
Pol: Skep/0013/XIII/2021 tanggal 27 agustus 2021, Penggugat mengajukan keberatan kepada
Kapolri melalui Kepala Sekretaris Umum (Kasetum) pada tanggal 13 Juli 2021, namun belum
mendapat jawaban sampai saat ini. Oleh karena itu, Surat Keputusan TUN yang diterbitkan oleh
Tergugat termasuk sebagai obyek gugatan sengketa yang bersifat kongkrit, individual, dan final
serta menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat sebagaimana yang diatur dalam ketentuan
Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004.
4. Bahwa Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2021 tanggal 27 agustus 2021 yang
dikeluarkan oleh Tergugat semata-mata didasarkan atas adanya Putusan No.
1300/PID.B/1313/PN. Mamuju  atas nama Nurhafni tanggal 27 agustus 2021 dari Pengadilan
Negeri Mamuju  yang menghukum Penggugat selama 1 tahun karena terbukti melakukan tindak
pidana penghinaan terhadap penguasa umum (vide Pasal 207 KUHP) dengan ancaman
hukuman paling lama 1 tahun 6 bulan.
5. Bahwa Penerbitan Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2021 tanggal 27 agustus
2021 yang dikeluarkan oleh Tergugat tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun
1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (vide Pasal 8 dan Pasal 9).
6. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan No. Pol: Skep/0013/XIII/2021 tanggal
27 agustus 2021 oleh Tergugat, menimbulkan akibat hukum terhadap Penggugat dengan tidak
lagi diterimanya hak-hak Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil, yaitu tidak diterimanya gaji
sejak ditahannya Penggugat sampai pada hari ini serta tidak diberikannya dana pensiun atas
nama Penggugat.
7. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan tersebut oleh Tergugat, kepentingan
Penggugat sangat dirugikan karena tidak lagi dapat menjalankan perannya sebagai kepala
rumah tangga dengan memberikan nafkah kepada keluarga yang menjadi kewajibannya.
8. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan oleh Tergugat tersebut, Penggugat
merasa diperlakukan tidak adil dan sewenang-wenang karena Tergugat menggunakan
wewenang yang dimilikinya untuk tujuan yang berbeda dari yang ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan (detournement de pouvoir).
9. Bahwa Surat Keputusan TUN yang menjadi obyek gugatan sengketa TUN dalam
perkara ini terbukti melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 53 ayat (2a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang No. 9
Tahun 2004 sehingga Surat Keputusan tersebut mengandung cacat hukum dan haruslah
dinyatakan batal atau tidak sah demi hukum.

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas, bersama ini Penggugat


mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memberikan putusan
dengan amar putusan sebagai berikut:
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
- Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. Pol:
Skep/0013/XIII/2021  tanggal 27 agustus 2021 tentang Pemberhentian Dengan Tidak Hormat
sebagai Pegawai Negeri Sipil atas nama Penggugat;
-                 Memerintah kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Kepala Kepolisian
Republik Indonesia No. Pol: Skep/0013/XIII/2021 tanggal 27 agustus 2021 tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atas nama Penggugat;
-                 Memerintahkan kepada Tergugat untuk memenuhi hak-hak Penggugat sebagai
Pegawai Negeri Sipil;   
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara; 

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono).

Hormat Kami,

Kuasa Hukum 

(NURLINA S.H)

Anda mungkin juga menyukai