Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2020-2021

TATA TERTIB e-UAS


1. Peserta ujian wajib mengikuti e-UAS sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan Fakultas.
2. Jadwal ujian disesuaikan dengan jadwal
perkuliahan seperti biasa.
3. Peserta ujian wajib melampirkan foto kartu ujian
peserta dan apabila tidak bisa menunjukan kartu
ujian peserta dianggap tidak mengikuti ujian.
4. File soal ujian akan dikirimkan melalui Whatsapp
Group per Kelas sesuai dengan jadwal ujian yang
telah ditentukan.
5. Peserta ujian mengerjakan soal - soal di lembar
jawaban yang telah disediakan.
6. File hasil ujian dikoordinir oleh komting (dalam
bentuk rar) dan komting WAJIB mengirimkan file
hasil ujian ke email: fhupstegal@gmail.com.
7. Mahasiswa yang berhalangan atau tidak mengikuti
e-UAS pada waktu yang telah ditentukan dapat
langsung menghubungi dosen pengampu untuk
mengikuti e-UAS Susulan.
8. Peserta ujian yang tidak mematuhi point 1 sampai
8, dianggap gugur dan tidak memperoleh penilaian.

PANITIA
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2020-2021

Mata Uji : HUKUM ACARA PERDATA LANJUT


Semester : V (Lima) / G
Waktu : 60 Menit
Dosen Penguji : Dr. Nuridin, S.H.,M.H.

Soal :

1. Undang-Undang No.14 / 1985 tentang MA menyatakan bahwa MA bertugas

dan berwenang untuk memeriksa dan memutus permohonan peninjauan

kembali (PK) atas putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum

tetap. Pertanyaan ;

a. Dalam hal apa suatu putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan

hukum dapat diajukan PK ?

b. Siapa yang berhak menggugat PK tersebut ?

c. Dapatkah PK yang telah digugat tersebut dicabut ?

d. Lazimnya berapa kali PK dapat diajukan ?

2. Pengaruh lampau waktu terhadap gugatan salah satunya ialah yang

menyebabkan seseorang di bebaskan dari suatu kewajiban atau yang

menyebabkan hak menuntut seseorang menjadi gugur. Pertanyaan ;

a. Buatlah contoh dalam bentuk kasus.

b. Bagaimana cara mengajukan lampau waktu dalam proses beracara di

peradilan ?

3. Buatlah sebuah contoh tentang gugatan perlawanan terhadap sita eksekusi yang

dilakukan pihak ke-3 dalam perkara utang piutang ?


UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2020-2021

Lembar Jawab e – UAS Gasal Tahun Akademik 2020/2021

NAMA : ASMA PUJI NUGRAHENI


NPM : 5118500280
Semester : V (lima)
Mata Kuliah / Kelas : HUKUM ACARA PERDATA LANJUT / V G
Tanggal Ujian : 8 JANUARI 2021

1. Undang-Undang No.14 / 1985 tentang MA menyatakan bahwa MA bertugas dan berwenang

untuk memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali (PK) atas putusan

pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Pertanyaan ;

a. Dalam hal apa suatu putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum

dapat diajukan PK ?

Jawab :
Permohonan peninjauan kembali putusan perkara perdata yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap dapat diajukan hanya berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:
 apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang
diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh
hakim pidana dinyatakan palsu;
  apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang bersifat menentukan yang
pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan;
 apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut;
  apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab-
sebabnya;
 apabila antara pihak-pihak yang sama mengenai suatu soal yang sama, atas dasar yang sama
oleh Pengadilan yang sama atau sama tingkatnya telah diberikan putusan yang bertentangan
satu dengan yang lain;
 apabila dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan Hakim atau suatu kekeliruan yang
nyata.”
b. Yang dapat mengajukan gugatan PK adalah para pihak yang berperkara, atau ahli
warisnya atau seorang wakilnya yang secara khusus dikuasakan untuk itu.
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2020-2021

c. Tidak bisa. Permohonan peninjauan kembali tidak menangguhkan atau


menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan. Selama belum ada putusan,
permohonan peninjauan kembali yang hanya dapat diajukan satu kali itu dapat
dicabut. Mahkamah Agung Republik Indonesia memutus permohonan
peninjauan kembali pada tingkat pertama dan tingkat terakhir. Ini menegaskan
bahwa permohonan peninjauan kembali hanya diajukan satu kali, dan dikenal
suatu istilah'tidak ada peninjauan kembali di atas peninjauan kembali'.
d. PK hanya dapat di ajukan satu kali. Tidak ada peninjauan kembali atas pengajuan
peninjauan kembali.
2. Contoh kasus :
a. Terdakwa kasus korupsi yang divonis bebas oleh putusan pengadilan tindak pidana

korupsi Tipikor. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah

terdakwa korupsi yang dibebaskan dari 16 orang pada tahun 2013, meningkat

menjadi 28 orang pada tahun 2014 dan 68 orang pada tahun 2015. Contoh kasus

mantan Bupati Seluma, Murman Effendi yang divonis bebas oleh PN Bengkulu,

padahal jaksa menuntut tujuh tahun penjara. Sementara itu terdakwa kasus pencucian

uang dalam proyek Migas di Batam, Deki Bermana juga dibebaskan hakim PN

Pekanbaru, padahal jaksa menuntut terdakwa 15 tahun penjara.

b. PROSES BERACARA PERKARA PERDATA


 Penggugat atau melalui Kuasa Hukumnya mengajukan gugatan yang
ditujukan kepada Ketua Pengadilan Negeri pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat di Meja 1 bagian Perdata, dengan beberapa kelengkapan/syarat yang
harus dipenuhi :
a. Surat Permohonan / Gugatan ;
b. Surat Kuasa yang sudah dilegalisir (apabila menggunakan Advokat);
 Gugatan dan Surat Kuasa Asli harus mendapat persetujuan dari Ketua
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;
 Setelah mendapat persetujuan, maka Penggugat / Kuasanya membayar biaya
gugatan / SKUM di Kasir;
 Memberikan SKUM yang telah dibayar ke Meja 2 dan menyimpan bukti asli
untuk arsip.
 Menerima tanda bukti penerimaan Surat Gugatan dari Meja 2.
 Menunggu Surat Panggilan sidang dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang
disampaikan oleh Juru Sita Pengganti.
 Menghadiri Sidang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2020-2021

3. Sita eksekusi yang dilaksanakan dalam contoh kasus peneiitian ini didasarkan pada putusan
Pengadilan Negeri Surakarta No. 14/Eks/2006/PN.Ska juncto putusan Pengadilan
Purwokerto No. 10/BA.Pdt. Del.EB/2006/PN.Pwt yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap. Dalam hal ini Koperasi Serba Usaha Artha Megah Surakarta (Tergugat II) telah
memenangkan gugatan terhadap Hasan Budiman (Tergugat I). Pengadilan Negeri Surakarta
menetapkan sita eksekusi terhadap ke-7 bidang tanah yang telah menjadi jaminan kredit di
Koperasi Serba Usaha Artha Megah Surakarta.Alasan hak milik. Alasan-alasan hak milik
dapat menjadi dasar untuk melakukan perlawanan terhadap sita eksekusi. Hal ini merujuk
pada Pasal 195 ayat (6) HIR yang menyatakan: "Perlawanan terhadap pelaksanaan putusan,
juga dari pihak ketiga berdasarkan dalil tentang adanya hak miliknya atas benda-benda yang
disita itu, sama halnya dengan semua sengketa tentang upaya-upaya paksaan yang
diperintahkan untuk diterapkan, diajukan kepada diadili oleh Pengadilan Negeri yang
mempunyai wiiayah hukum dalam mana tindakan-tindakan pelaksanaan tersebut
dijalankan".Objek perlawanan pihak ketiga {derden verzei) daiam perkara No.
30/Pdt.Plw/2007/PN.Ska ini adalah putusan pengadilan yang berbentuk putusan akhir yang
telah berkekuatan hukum tetap yang bersifat condemnatoir atau putusan yang bersifat
menghukum pihak yang dikalahkan dalam putusan tersebut. Perlawanan pihak ketiga
(derden verzet) dalam kasus ini diajukan oleh Pelawan (Opsgat Budi Priambodo) karena
adanya permohonan untuk dijalankannya sita eksekusi berdasarkan putusan Pengadilan
Negeri Surakarta No. 14/Eks/2006/PN.Ska juncto putusan Pengadilan Purwokerto No.
10/BA.Pdt. Del.EB/2006/PN.Pwt yang dimenangkan oleh pihak Terlawan II.Pihak ketiga
yang mengajukan perlawanan (derden verzet) dalam kasus ini adalah pihak yang merasa
berhak atas obyek sengketa dart merasa dirugikan dengan pelaksanaan eksekusi oleh
Pengadilan Negeri Surakarta terhadap obyek sengketa yaitu bidang tanah beserta sertifikat :
pada bukti No. 1 hingga 7. Pihak ketiga yang menguasai bidang tanah yang menjadi obyek
sengketa yang diperolehnya melalui jual beli kemudian melakukan perlawanan terhadap sita
eksekusi tersebut.6 Dalam kasus ini telah terjadi jual beli antara Terlawan I (Hasan
Budiman) selaku Penjual atas beberapa bidang tanah dengan Pelawan (Opsgat Budi
Priambodo) yang selaku Pembeli. Namun jual beli tidak dilakukan di hadapan Pejabat
Pembuat Akta Tanah (PPAT) sehingga jual beli dilakukan di bawah tangan.
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2020-2021

Anda mungkin juga menyukai