Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ALUR PENANGANAN PERKARA PIDANA

Disusun oleh:
ANDI NUR FEBRIANTY
21311701

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS YAPIS PAPUA
2023
1. Bagan Alur Persidangan Tingkat Pertama Perkara Pidana

2. Penjelasan Bagan Alur Persidangan Tingkat Pertama Perkara Pidana


a. Pada tahap pertama ini jaksa yang merupakan pejabat fungsional yang diberi wewenang
oleh undang-undang untuk bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksana putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, serta memiliki wewenang lain
yang berdasarkan undang-undang melimpahkan berkas perkara ke Pengadilan Negeri
melalui Panitera Muda Pidana ;
b. Tahap kedua Panitia Muda Pidana memberikan tanda terima pelimpahan berkas;
c. Tahap ketiga petugas pendaftaran memberikan nomor perkara dan mempersiapkan
semua formulir dan dokumen yang dibutuhkan ke dalam berkas perkara;
d. Tahap keempat Panitera/sekretaris memeriksa berkas, waktu yang dijalani dari tahap
pertama sampai tahap keempat ini yaitu selama 2 (dua) hari ;
e. Setelah Panitera/sekretaris memeriksa berkas, ketua PN memerlukan waktu selama 3
(tiga) hari kerja untuk menunjuk Majelis Hakim;
f. Setelah penunjukan Majelis Hakim ,Panitera/Sekretaris menunjuk panitera pengganti;
g. Tahap Ketujuh ,Petugas Pendaftaran memberikan berkas perkara kepada ketua majelis
yang telah ditunjuk yang telah ditunjuk oleh ketua PN.
h. Jelang sehari Ketua Majelis memeriksa dan mempelajari berkas,menetapkan hari sidang
pertama paling lama 7 hari kerja setelah diterimanya berkas.Pemberian berkas kepada
Ketua Majelis paling lama 3 hari setelah penunjukan majelis hakim.
i. Tahap kedelapan, Ketua Majelis melimpahkan ke Hakim Anggota untuk mempelajari
perkara dan Penitera Pengganti menerima berkas perkara dan memberikan salinan
penetapan hari kepada Jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan terdakwa;
j. Tahap kesembilan, Jaksa Penuntut Umum memberitahu kepada terdakwa jadwal
persidangan dan menghadirkan terdakwa pada Hari Persidangan yang telah ditentukan.
k. Tahap terakhir pada persidangan tingkat pertama perkara pidana ,para pihak hadir pada
jadwal yang telah ditentukan untuk sidang pertama.

3. Bagan Alur Persidangan Perkara Pidana

4. Penjelasan Bagan Alur Persidangan Perkara Pidana


a. Tahap pertama diawali dengan Majelis Hakim memerintahkan kepada Penuntut Umum
untuk membacakan surat dakwaan;
b. Setelah pembacaan surat dakwaan, terdakwa ditanya apakah telah mengerti dan akan
mengajukan eksepsi.
c. Dalam terdakwa atau melalui Penasehat Hukumnya mengajukan eksepsi, maka diberi
kesempatan untuk penyusunan eksepsi/keberatan dan kemudian Majelis Hakim menunda
persidangan.
d. Setelah pembacaan eksepsi terdakwa, dilanjutkan dengan tanggapan Penuntut Umum
atas eksepsi;
e. Selanjutnya Majelis Hakim membacakan putusan sela;
f. Apabila eksepsi ditolak, maka persidangan dilanjutkan dengan acara pemeriksaan pokok
perkara (pembuktian)
g. Pemeriksaan saksi-saksi yang diajukan oleh Penuntut Umum (dimulai dari saksi korban);
h. Dilanjutkan saksi lainnya;
i. Apabila ada saksi yang meringankan diperiksa pula, saksi ahli Witness/expert
j. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap terdakwa;
k. Setelah acara pembuktian dinyatakan selesai, kemudian dilanjutkan dengan acara
pembacaan Tuntutan (requisitoir) oleh Penuntut Umum;
l. Kemudian dilanjutkan dengan Pembelaan (pledoi) oleh terdakwa atau melalui Penasehat
Hukumnya;
m. Replik dari Penuntut Umum;
n. Duplik
o. Putusan oleh Majelis Hakim.

5. Bagan Alur Pendaftaran Banding Perkara Pidana

6. Penjelasan Bagan Alur Pendaftaran Banding Perkara Pidana


a. Pemohon banding mengajukan banding pada petugas pendaftaran dan memberikan
Memori Banding (apabila ada) dan apabila terdakwa dalam tahanan,maka mengirim
Surat Permohonan Banding yang telah ditandatangani oleh Pemohon dan diketahui oleh
Kepala Lembaga Pemasyarakatan ke PN;
b. Setelah pemohon mengajukan banding petugas pendaftaran mencatat pendaftaran
Permohonan Banding;
c. Sehari kemudian Panitera Muda memeriksa Permohonan Banding;
d. Kemudian panitera/sekretaris memeriksa permohonan banding dan menandatanganinya;
e. Setelah permohonan banding diperiksa dan ditandatangani, petugas pendaftaran
mengirim pemberitahuan banding, memori banding (apabila ada) dan Inzaghe
(pemeriksaan berkas);
f. Setelah 14-21 hari ,Petugas pendaftaran menerima kontra memori banding (apabila ada)
dan Termohon dan mengirimkan salinan kepada Pemohon;
g. Setelah 14 hari ,Petugas Pendaftaran mengirim burdel perkara ke pengadilan Tinggi .

7. Bagan Alur Pendaftaran Kasasi Perkara Pidana

8. Penjelasan Alur Pendaftaran Kasasi Perkara Pidana


Permohonan kasasi diajukan oleh pemohon kepada Panitera selambat-lambatnya dalam
waktu 14 hari sesudah putusan Pengadilan Tinggi diberitahukan kepada terdakwa/Penuntut
Umum dan selanjutnya dibuatkan akta permohonan kasasi oleh Panitera.
a. Permohonan kasasi yang melewati tanggang waktu tersebut, tidak dapat diterima,s
elanjutnya Panitera membuat Akta Terlambat mengajukan Permohonan Kasasi yang
diketahui oleh Ketua Pengadilan Negeri.
b. Dalam tanggang waktu 14 hari setelah permohonan kasasi diajukan, pemohon kasasi
harus sudah menyerahkan memori kasasi dan tambahan mnemori kasasi (jika ada). Untuk
ini petugas membuat Akta tanda terima memori kasasi/tambahan memori kasasi.
c. Dalam pemohon kasasi adalah terdakwa yang kurang memahami hokum, Panitera pada
waktu menerima permohonan kasasi wajib menanyakan apakah alas an ia mengajukan
permohonan tersebut dan untuk itu Panitera membuatkan memori kasasinya.
d. Panitera memberitahukan dan menyerahkan memori kasasi/tambahan memori kasasi
kepada pihak lain, dan dibuatkan relaasnya.
e. Dalam hal pemohon kasasi tidak menyerahkan memori kasasi dan atau terlambat
menyerahkan memori kasasi, untuk itu panitera membuatkan aktanya dan berkas tidak
dikirim ke MA, Ketua Pengadilan Negeri mengeluarkan surat Keterangan yang disampaikan
kepada Pemohon Kasasi (SEMA No. 7 Tahun 2005).
f. Terhadap perkara pidana yang diancam pidana paling lama 1 (satu) tahun dan / atau
denda, putusan praperadilan tidakd apat diajukan kasasi.
g. Permohonan kasasi yang telah memenuhi syarat format selambat-lambatnya dalam waktu
14 hari setelah tenggang waktu mengajukan kontra memori kasasi berakhir, berkas
perkara kasasi sudah dikirim ke Mahkamah Agung.
h. Dalam hal permohonan kasasi diajukan sedangkan terdakwa masih dalam tahanan,
Pengadilan Negeri paling lama 3 (tiga) hari sejak diterimanya permohonan kasasi tersebut
segera melaporkan kepada MA melalui surat atau dengan sarana-sarana elektronik.
i. Selama perkara kasasi blm diputus oleh MA, pemohon kasasi dapat mencabut
permohonannya. Dalam hal pencabutan dilakukan oleh Kuasa hokum terdakwa, harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari terdakwa dan Panitera membuat Akat
Pencabutan yang ditanda tangani oleh Pemohon Kasasi dan Panitera serta diketahui oleh
KPN, selanjutnya Akta penccabutan kasasi tersebut dikirim ke MA.
j. Dalam hal perkara telah diputus oleh MA, salinan putusan dikirim kepada Pengadilan
Negeri untuk diberitahukan kepada terdakwa dan Penuntut Umum, untuk itu Panitera
membuat relaas pemberitahuan putusan, dan foto copy relaas pemberitahuan putusan
tersebut dikirim ke MA.
k. Petugas buku register harus mencatgat dengan cermat dalam register terkait semua
kegiatan yang berkenan dengan perkara kasasi dan pelaksanaan putusan.

Anda mungkin juga menyukai