Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

FAKULTAS HUKUM
Akreditasi A. SK BAN-PT No. 591/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2019
Jl. YosSudarso KM.8 RumbaiTelp. 0812 8390 3955
Website : http://www.fhunilak.ac.id, email : hukum@fhunilak.ac.id
PEKANBARU

LEMBAR JAWABAN

Nama : VARIDA SEPTIAN BR. SIAGIAN


NPM : 1774201168
No. Ujian : -
Mata Ujian : PRAKTIK PERADILAN ACARA PIDANA
Dosen Penguji : Tri Novita Sari S.H.,M.H
Tanggal : 20 April 2021

Ujian Semester : UTS T.A 2021

1. Alur praktik pidana dari awal sampai akhir ?


PEMBACAAN SURAT DAKWAAN
surat dakwaan adalah surat atau akta yang memuat rumusan tindak pidana yang didakwakan kepada
terdakwa yang disimpulkan dan ditarik dari hasil pemeriksaan penyidikan, dan merupakan dasar
serta landasan bagi hakim dalam pemeriksaan di muka sidang pengadilan
EKSEPSI, JAWABAN TERHADAP EKSEPSI
Eksepsi adalah salah satu istilah yang digunakan dalam proses hukum dan peradilan yang berarti
penolakan/keberatan yang disampaikan oleh seorang terdakwa, disertai dengan alasan-alasannya
bahwa dakwaan yang diberikan kepadanya dibuat tidak dengan cara yang benar dan tidak
menyangkut hal tentang benar atau tidak benarnya sebuah tindak pidana yang didakwakan
PUTUSAN SELA
Putusan sela merupakan putusan yang belum menyinggung mengenai pokok perkara yang terdapat
didalam suatu dakwaan. Dalam hal ini berkaitan dengan suatu peristiwa apabila terdakwa atau
penasihat hukum mengajukan suatu keberatan bahwa pengadilan tidak berwenang mengadili
perkaranya atau dakwaan tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan. Dalam hukum
acara pidana perihal mengenai putusan sela ini dapat disimpulkan dari Pasal 156 Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)
PEMERIKSAAN : SAKSI, TERDAKWA
pemeriksaan saksi diserahkan kepada pertimbangan hakim ketua sidang setelah mendengar
pendapat penuntut umum, terdakwa, atau penasihat hukum. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah
ketentuan dalam pasal itu yang mengatakan bahwa saksi, baik yang menguntungkan maupun yang
memberatkan terdakwa yang tercantum dalam surat pelimpahan perkara dan atau yang diminta oleh
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
FAKULTAS HUKUM
Akreditasi A. SK BAN-PT No. 591/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2019
Jl. YosSudarso KM.8 RumbaiTelp. 0812 8390 3955
Website : http://www.fhunilak.ac.id, email : hukum@fhunilak.ac.id
PEKANBARU

LEMBAR JAWABAN
terdakwa atau penasihat hukum atau penuntut umum selama berlangsungnya sidang atau sebelum
dijatuhkannya putusan, hakim ketua sidang wajib mendengar keterangan saksi tersebut.
PEMBACAAN SURAT TUNTUTAN
diajukan oleh penuntut umum setelah pemeriksaan di sidang pengadilan dinyatakan selesai (pasal
182 ayat [1] KUHAP). Jadi, surat tuntutan dibacakan setelah proses pembuktian di persidangan
pidana selesai dilakukan. Surat tuntutan ini sendiri berisikan tuntutan pidana.
PLEIDOI
Setelah jaksa penuntut umum selesai membacakan surat tuntutannya maka giliran diberikan hak
kepada terdakwa dan atau penasehat hukumnya untuk mengajukan pembelaan (pledoi) (pasal 182
KUHAP). Pembelaan (pledoi) bertujuan untuk memperoleh putusan hakim yang membebaskan
terdakwa dari segala dakwaan atau melepaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum ataupun
setidak-tidaknya hukumana pidana seringan-ringannya.
REPLIK-DUPLIK
Replik yaitu jawaban penggugat baik terulis maupun lisan terhadap jawaban tergugat atas
gugatannya. Replik diajukan penggugat untuk meneguhka gugatannya , dengan mematahkan
alasan-alasan penolakan yang dikemukakan tergugat dalam jawabannya. Replik merupakan lanjutan
dari pemeriksaan perkara perdata dipengadilan negeri setelah tergugat mengajukan jawaban.
Setelah penggugat mengajukan replik, tahapan pemeriksaan selanjutnya adalah duplik, yaitu
jawaban tergugat terhadap replik yang diajukan penggugat. Sama dengan replik, duplik ini pun
dapat diajukan tertulis maupun lisan. Duplik diajukan tergugat untuk meneguhkan jawabannya yang
lazimnya berisi penolakan terhadap gugatan penggugat
PUTUSAN
Putusan adalah suatu pernyataan hakim sebagai pejabat negara yang diucapkan di muka
persidangan dengan tujuan untuk mengakhiri atau menyelesaikan suatu perkara atau sengketa antara
para pihak yang saling berkepentingan
Demikian alur proses persidangan pidana yang disarikan dan disimpulkan dari Undang-Undang No.
8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana.

2. Perbedaan putusan sela dengan putusan akhir?


Menurut Pasal 185 ayat (1) HIR, terdapat 2 (dua) jenis Putusan Hakim dilihat dari waktu
penjatuhannya, yaitu:
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
FAKULTAS HUKUM
Akreditasi A. SK BAN-PT No. 591/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2019
Jl. YosSudarso KM.8 RumbaiTelp. 0812 8390 3955
Website : http://www.fhunilak.ac.id, email : hukum@fhunilak.ac.id
PEKANBARU

LEMBAR JAWABAN
Putusan Sela (tussen vonnis)
Putusan Sela adalah putusan yang dijatuhkan sebelum putusan akhir yang diadakan dengan tujuan
untuk memungkinkan atau mempermudah kelanjutan pemeriksaan perkara. Dalam praktik peradilan
terdapat 4 (empat) jenis Putusan Sela yaitu:
a. Putusan Prepatoir: Putusan yang dijatuhkan oleh hakim guna mempersiapkan dan mengatur
pemeriksaan perkara tanpa mempengaruhi pokok perkara dan putusan akhir.
b. Putusan Interlucotoir: Putusan yang berisi bermacam-macam perintah terkait masalah
pembuktian dan dapat mempengaruhi putusan akhir.
c. Putusan Insidentil: Putusan yang berhubungan dengan adanya insiden tertentu, yakni
timbulnya kejadian yang menunda jalannya persidangan. Contoh : putusan insidentil dalam
gugatan intervensi dan putusan insidentil dalam sita jaminan.
d. Putusan Provisionil: Putusan yang menjawab tuntutan provisionil, yaitu menetapkan suatu
tindakan sementara bagi kepentingan salah satu pihak sebelum putusan akhir dijatuhkan.
Contoh : putusan yang berisi perintah agar salah satu pihak menghentikan sementara
pembangunan di atas tanah objek sengketa.
Putusan Akhir (eind vonnis)
Putusan akhir adalah suatu putusan yang bertujuan mengakhiri dan menyelesaikan suatu sengketa atau
perkara dalam suatu tingkat peradilan tertentu (pengadilan tingkat pertama, pengadilan tinggi dan
Mahkamah Agung). Putusan Akhir dapat bersifat deklaratif, constitutief, dan condemnatoir.
3. Apa saja yang diuraikan dalam surat dakwaan?
Dalam surat dakwaan dimuat perumusan mengenai tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa
yang disusun oleh penuntut umum, sedemikian rupa sehingga penuntut umum harus dapat
membuktikan hal-hal yang didakwakan dan mempertahankannya didepan pemeriksaan sidang
pengadilan. Bilamana hal-hal yang didakwakan dalam surat dakwaan tidak dapat dipertahankan dan
dibuktikan sebagai suatu perbuatan pidana oleh penuntut umum, maka terdakwa bisa sajadibebaskan
dari dakwaandan lepas dari tuntutan pidana. Dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
Pasal 143 ayat (2) disebutkan bahwa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal
dan ditandatangani serta berisi: (1). nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis
kelamin, kebangsaan tempat tinggal, agama dan pekerjaan terdakwa; (2) Uraian secara cermat, jelas
dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
FAKULTAS HUKUM
Akreditasi A. SK BAN-PT No. 591/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2019
Jl. YosSudarso KM.8 RumbaiTelp. 0812 8390 3955
Website : http://www.fhunilak.ac.id, email : hukum@fhunilak.ac.id
PEKANBARU

LEMBAR JAWABAN
tindak pidana itu dilakukan.Penuntut umum berkewajiban membuktikan dakwaannya, dan oleh
karena ituia terikat pada uraian fakta yang didakwakan dalam surat dakwaan.
b. bagaimana jika surat dakwaan tidak memenuhi syarat formil dan materil ?
akibatnya surat dakwaan menjadi batal demi hukum, yakni karena surat dakwaan tersebut tidak
sempurna atau tidak memenuhi syarat yang diatur pada Pasal 143 ayat (2) huruf a dan b dalam
KUHP,  antara lain seperti surat dakwaan tidak jelas/kabur (obscuur libel), tidak menyebut tempus
delicti dan locus delicti , surat dakwaan tidak ada tanggalnya, surat dakwaan tidak ditandatangani
atau uraian perbuatan yang ada dalam rumusan surat dakwaan bertentangan antara pasal yang satu
dengan lainnya.
c. merujuk pada soal no 3 poin b, apakah persidangan tetap dilanjutkan?
Batalnya Surat Dakwaan yang ditentukan pada Pasal 143 ayat (3) KUHAP ini tidak murni secara
mutlak Karena masih diperlukan pernyataan batal dari hakim yang memeriksa perkara tersebut.
Selain itu, agar keadaan yang batal demi hukum ini secara formal benar-benar menjadi batal
diperlukan putusan pengadilan. Jika belum adanya putusan pengadilan yang menyatakan Surat
Dakwaan dinyatakan batal, maka terhadap surat dakwaan tersebut masih tetap sah secara formal
untuk dijadikan landasan dalam memeriksa dan mengadili terdakwa. Surat Dakwaan yang batal
demi hukum, masih bisa diajukan sekali lagi pada pemeriksaan di sidang pengadilan, dengan
catatan sebagai berikut:
-Surat dakwaan yang lama (yang telah batal demi hukum) telah diganti;
-Surat Dakwaan yang telah diganti tersebut telah diperbaiki dan disempurnakan, sehingga sesuai
dengan ketentuan yang ada pada Pasal 143 ayat (2) KUHAP yang merupakan syarat suatu Surat
Dakwaan
4. A. siapa saja yang didalam KUHP yang dijadikan saksi?
Berdasarkan Pasal 1 angka 26 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (“KUHAP”) saksi
adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan dan
peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri.
B. apakah anak dibawah umur dapat dijadikan sebagai saksi?
Pasal 58 UU No 11 Tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak menyatakan, anak sebagai
saksi dapat didengar pendapatnya melalui perekaman elektronik yang dilakukan pembimbing
kemasyarakatan yang dihadiri penyidik, jaksa penuntut umum, dan advokat. Selain itu, keterangan
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
FAKULTAS HUKUM
Akreditasi A. SK BAN-PT No. 591/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2019
Jl. YosSudarso KM.8 RumbaiTelp. 0812 8390 3955
Website : http://www.fhunilak.ac.id, email : hukum@fhunilak.ac.id
PEKANBARU

LEMBAR JAWABAN
saksi dapat diperoleh melalui pemeriksaan jarak jauh melalui alat komunikasi audiovisual dengan
pendampingan orangtua dan pembimbing kemasyarakatan.
C. dapatkah sesorang menolak untuk memberikan keterangan sebagai saksi?
Tidak, karena berdasarkan Pasal 224 ayat (1) KUHP dijelaskan mengenai ancaman hukuman bagi
orang yang menolak panggilan sebagai saksi yang berbunyi: Barang siapa dipanggil sebagai
saksi, ahli atau juru bahasa menurut undang-undang dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban
berdasarkan undang-undang yang harus dipenuhinya, diancam:
1. dalam perkara pidana, dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan;
2. dalam perkara lain, dengan pidana penjara paling lama enam bulan.
Oleh karena itu, seseorang dapat dihukum karena tidak mau menjadi saksi apabila telah ada
panggilan bagi dirinya untuk menjadi saksi dalam suatu perkara pidana maupun perdata
5. A. bolehkah terdakwa tidak hadir pada saat persidangan?
Berdasarkan asas presentasi yang menurut asas tersebut pada proses persidangan dan pembacaan
putusan suatu perkara pidana harus dihadiri langsung oleh terdakwa. Prinsip hadirnya terdakwa
dalam perkara pidana ini didasarkan atas hak-hak asasi terdakwa sebagai manusia yang berhak
membela diri dan mempertahankan hak-hak kebebasannya, harta bendanya ataupun kehormatannya.
Asas presentasi tersebut dituangkan dalam Pasal 196 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP) yang menyebutkan “Pengadilan memutus perkara dengan hadirnya terdakwa
kecuali dalam hal undang-undang ini menentukan lain Kemudian Pasal 154 KUHAP mengatur:
1. Hakim ketua sidang memerintahkan supaya terdakwa dipanggil masuk dan jika ia dalam
tahanan, ia dihadapkan dalam keadaan bebas;
2.  Jika dalam pemeriksaan perkara terdakwa yang tidak ditahan tidak hadir pada hari sidang yang
telah ditetapkan, hakim ketua sidang meneliti apakah terdakwa sudah dipanggil secara sah;
3.  Jika terdakwa dipanggil secara tidak sah, hakim ketua sidang menunda persidangan dan
memerintahkan supaya terdakwa dipanggil lagi untuk hadir pada hari sidang berikutnya;
4.  Jika terdakwa ternyata telah dipanggil secara sah tetapi tidak datang di sidang tanpa alasan yang
sah, pemeriksaan perkara tersebut tidak dapat dilangsungkan dan hakim ketua sidang
memerintahkan agar terdakwa dipanggil sekali lagi;
5.  Jika dalam suatu perkara ada lebih dari seorang terdakwa dan tidak semua terdakwa hadir pada
hari sidang, pemeriksaan terhadap terdakwa yang hadir dapat dilangsungkan;
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
FAKULTAS HUKUM
Akreditasi A. SK BAN-PT No. 591/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2019
Jl. YosSudarso KM.8 RumbaiTelp. 0812 8390 3955
Website : http://www.fhunilak.ac.id, email : hukum@fhunilak.ac.id
PEKANBARU

LEMBAR JAWABAN
6.  Hakim ketua sidang memerintahkan agar terdakwa yang tidak hadir tanpa alasan yang sah
setelah dipanggil secara sah untuk kedua kalinya, dihadirkan dengan paksa pada sidang
berikutnya;
7.  Panitera mencatat laporan dari penuntut umum tentang pelaksanaan sebagaimana dimaksud
dalam ayat dan ayat (6) dan menyampaikannya kepada hakim ketua sidang.
B. apa saja hak-hak terdakwa dalam persidangan?
Dalam hukum acara pidana Indonesia, seorang terdakwa diberikan seperangkat hak-hak yang
diatur di dalam KUHAP. Sesuai dengan tujuannya, KUHAP memberikan keadilan dan
perlindungan terhadap hak-hak asasi dalam keseimbangannya dengan kepentingan umum, tak
terkecuali kepada seseorang yang dijadikan terdakwa.Pengaturan hak-hak terdakwa ini terdapat
dalam Pasal 50 sampai dengan Pasal 68 KUHAP. Hak-hak tersebut meliputi :
1. Hak untuk segera diperiksa, diajukan ke pengadilan dan diadili (Pasal 50 ayat (1), (2), dan
2. Hak untuk mengetahui dengan jelas dalam bahasa yang dimengerti olehnya tentang apa yang
disangkakan dan apa yang didakwakan(Pasal5 butir a dan b);
3. Hak untuk memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik atau hakim (Pasal 52);
4. Hak untuk mendapat juru bahasa (Pasal 53 ayat (1);
5. Hak untuk mendapat bantuan hukum pada setiap tingkat pemeriksaan (Pasal 54);
6. Hak untuk mendapat nasehat hukum dari penasehat hukum yang ditunjuk oleh pejabat yang
bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan bagi tersangka atau terdakwa yang diancam
pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih dengan biaya cuma-cuma (Pasal
56);
7. Hak tersangka atau terdakwa yang berkebangsaan asing untuk menghubungi dan berbicara
dengan perwakilan negaranya (Pasal 57 ayat (2);
8. Hak untuk diberitahu kepada keluarganya atau orang lain yang serumah dengan tersangka atau
terdakwa yang ditahan untuk mendapat bantuan hukum atau jaminan bagi penangguhannya
dan hak untuk berhubungan dengan keluarga dengan maksud yang sama diatas (Pasal 59 dan
Pasal 60);
9. Hak untuk dikunjungi sanak keluarga yang tidak ada hubungan dengan perkara tersangka atau
terdakwa untuk kepentingan pekerjaan atau kekeluargaan (Pasal 62);
10. Hak untuk berhubungan surat menyurat dengan penasihat hukum dan sanak keluarganya
(Pasal 62);
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
FAKULTAS HUKUM
Akreditasi A. SK BAN-PT No. 591/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2019
Jl. YosSudarso KM.8 RumbaiTelp. 0812 8390 3955
Website : http://www.fhunilak.ac.id, email : hukum@fhunilak.ac.id
PEKANBARU

LEMBAR JAWABAN
11. Hak untuk menghubungi dan menerima kunjungan rohaniawan (Pasal 63);
12. Hak untuk mengajukan saksi dan ahli yang menguntungkanbagi dirinya (Pasal 65);
13. Hak untuk minta banding terhadap putusan pengadilan tingkat pertama kecuali terhadap
putusan bebas, lepas dari segala tuntutan hukum yang menyangkut masalah kurang tepatnya
penerapan hukum dan putusan pengadilan dalam acara cepat (Pasal 67);
14. Hak untuk menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi (Pasal 68).
C. apa saja hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh terdakwa dipersidangan?
- Terdakwa tidak dibenarkan untuk tidak hadir dalam proses persidangan
- terdakwa tidak dibenarkan untuk membuat kekacauan selama masa persidangan
hal yang boleh dilakukan terdakwa pada saat persidangan ialah :
- memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik atau hakim
- mendapat bantuan hukum pada setiap tingkat pemeriksaan
- minta banding terhadap putusan pengadilan tingkat pertama kecuali terhadap putusan bebas,
lepas dari segala tuntutan hukum yang menyangkut masalah kurang tepatnya penerapan hukum
dan putusan pengadilan dalam acara cepat

Anda mungkin juga menyukai