Anda di halaman 1dari 3

NAMA: Krisna Adji Prasetyo

NIM: 202210110311188
Praktikum Hukum Acara Pidana Kel. 12

Nota Keberatan (Eksepsi) atas Perkara Pidana


Nomor: 123/Pid.B/2023/PN.SBY
Terdakwa: Edi Susilo bin Wicaksono
Diajukan oleh Tim Penasehat Hukum Terdakwa
Krisna Adji Prasetyo

Kepada, Yth:
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Pidana
Nomor: 123/Pid.B/2023/PN.SBY
-Di
Pengadilan Negeri Surabaya

Dengan hormat,
Majelis Hakim yang kami muliakan,
Saudara Jaksa/Penuntut Umum yang kami hormati.

Terlebih dahulu kami selaku tim penasehat hukum terdakwa, untuk dan atas nama
terdakwa Edi Susilo bin Wicaksono, mengucapkan terimakasih kepada majelis
hakim yang mulia yang telah memberikan kesempatan menyampaikan nota
keberatan/eksepsi ini. Setelah mempelajari dan mendengarkan secara seksama
surat dakwaan saudara jaksa/ Penuntut Umum, maka kami dari tim penasehat
hukum terdakwa memberikan pendapat, apakah surat dakwaan tersebut telah
memenuhi azas dan ketentuan umum hukum yang mendudukan Edi Susilo bin
Wicaksono menjadi terdakwa sekaligus menjadi satu- satunya pedoman dalam
memeriksa di persidangan.

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara Penuntut Umum Yang Terhormat,

I. PENDAHULUAN
Sehubungan dengan Surat Dakwaan NOMOR REG. PERK :
PDM/66/PWK/X/2023 tanggal 13 November 2023 yang dibacakan
oleh Saudara Penuntut Umum di persidangan Pengadilan Negeri
Surabaya pada hari tanggal 13 November 2023 dalam perkara pidana
Nomor 123/Pid.B/2023/PN.SBY, dengan ini ijinkanlah kami selaku
penasehat Hukum dari terdakwa Edi Susilo bin Wicaksono
menyampaikan nota keberatan (Eksepsi) terhadap surat dakwaan
Penuntut Umum tersebut sebagaimana berikut ini.
II. DASAR HUKUM
1. Dasar Hukum Surat Dakwaan
Di dalam KUHAP mengenai dasar hukum surat dakwaan tercantum
dalam Pasal 143 ayat (2) dan (3) yang berbunyi sebagai berikut:
Ayat (2) Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal
dan ditandatanganinya serta berisi: Nama lengkap, tempat lahir, umur
atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama
dan pekerjaan tersangka. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap
mengenai tindak pidana itu dilakukanAyat (3) Surat Dakwaan yang
tidak memenuhi ketentuan sebagaiman dimaksud dalam ayat (2) huruf
b batal demi hukum.

2. Dasar Hukum Nota Keberatan (Eksepsi)


Bahwa mengenai nota keberatan (Eksepsi) antara lain diatur dalam
Pasal 156 ayat (1) KUHAP yang berbunyi sebagai berikut:
“Dalam hal terdakwa atau penasehat hukum mengajukan keberatan
bahwa pengadilan tidak mengadili perkara atau dakwaan tidak dapat
diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi
kesempatan kepada penuntut umum untuk menyatakan pendapatnya,
hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya
mengambil keputusan”.

III. EKSEPSI
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Penuntut Umum Yang Terhormat,

Sebagaimana Kita ketahui, Surat Dakwaan memegang peranan


penting dan dijadikan dasar bagi hakim dalam pemeriksaan perkara
pidana di pengadilan. Fungsi Surat Dakwaan dalam sidang pengadilan
merupakan landasan dan titik tolak pemeriksaan terdakwa.
Berdasarkan rumusan surat dakwaan tersebutlah kesalahan terdakwa
dapat dibuktikan. Pemeriksaan sidang tidak boleh menyimpang dari
apa yang dirumuskan dalam surat dakwaan. Itulah sebabnya undang-
undang mewajibkan Penuntut Umum dalam menyusun surat dakwaan
harus cermat dan jelas dan tidak boleh kabur.
Bahwa berdasarkan fakta surat dakwaan dan alasan-alasan hukum
tersebut di atas maka menurut pendapat Kami Surat Dakwaan Penuntut
Umum dalam perkara ini dibuat dengan tidak cermat dan tidak jelas,
sehingga surat dakwaan penuntut umum menjadi kabur (obscuur libel)
yang sangat merugikan Terdakwa dalam mempersiapkan pembelaan
dan bertentangan dengan ketentuan Pasal 63 KUHP, Pasal 65 KUHP,
Pasal 66 KUHP dan Pasal 70 KUHP. Oleh karena itu, sudah
sepatutnya surat dakwaan Penuntut Umum tersebut dinyatakan batal
demi hukum. Surat dakwaan Penuntut Umum tidak memuat fakta dan
keadaan (omstandigheiden) yang lengkap atas masing-masing tindak
pidana yang didakwakan;
Bahwa berdasarkan alasan hukum tersebut di atas, Kami
berpendapat uraian fakta perbuatan dalam surat dakwaan Penuntut
Umum tidak cermat, tidak jelas dan tidak lengkap sehingga
mengakibatkan surat dakwaan menjadi kabur (obscuur libel). Sesuai
dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :
492/K/Kr/1983 tanggal 8 Januari 1983 dan Putusan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor : 600 K/Pid/1982 tanggal 9 November
1983 yang menyatakan : “Surat dakwaan yang samar-samar atau kabur
harus dibatalkan demi hukum.” Oleh karenanya Kami mohon kepada
Yang Mulia Majelis Hakim Pemeriksa perkara ini kiranya berkenan
menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum batal demi hukum demi
hukum maka sudah sepantasnya surat dakwaan Penuntut Umum
tersebut dinyatakan tidak dapat diterima.

IV. PERMOHONAN
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Penuntut Umum Yang Terhormat.
Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang telah Kami kemukakan di atas,
dengan ini Kami mohon Kepada Yang Mulia Majelis Hakim
Pemeriksa Perkara ini, sudilah kiranya dapat berkenan memutus
perkara ini dengan keputusan:
b. Mengabulkan Eksepsi Terdakwa Edi Susilo bin Wicaksono untuk
seluruhnya;
c. Menyatakan Surat Dakwaan NOMOR.REG.PERK :
PDM/66/PWK/X/2023 tanggal 13 November 2023 batal demi hukum
atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;
d. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara.

V. PENUTUP
Demikianlah Eksepsi atau Nota Keberatan ini Kami sampaikan
kehadapan Yang Mulia Majelis Hakim Pemeriksa Perkara ini, atas
perhatian dan terkabulnya permohonan tersebut, Kami ucapkan terima
kasih.

Surabaya, 29 November 2023


Hormat Kami,

Anda mungkin juga menyukai