Anda di halaman 1dari 7

Surat Permohonan Penundaan Pelaksanaan KTUN

Banda Aceh, 27 Agustus 2011


Kepada Yth.
Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha
Negara Banda Aceh.
di
Banda Aceh

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
Nama : Armia
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Gampong Lamsod, Kec. Darul Kamal, Kab. AcehBesar
Pekerjaan : Wiraswasta
Berdasarkan surat kuasa khusus No. 112/KUASA/2011 tanggal 5 Agustus 2011
memberikan kuasa kepada :
Nama : Rasminta Sembiring, S.H.
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Advokat, berkantor di Jalan Tgk. Syech Mudawali Lt.
II No. 23 – D, Banda Aceh
Untuk selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;
Dengan ini mengajukan gugatan terhadap :
Nama Jabatan : Bupati Aceh Besar
Tempat Kedudukan : Jalan T. Bachtiar Panglima Polem, S.H., Kota Jantho,
Kabupaten Aceh Besar
Untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;

I. Objek Sengketa :
Surat Keputusan Bupati Aceh Besar, Nomor 545/3579, Tanggal 27 Juni 2011
(Pasal 1 angka 9 UU Peradilan TUN).
II. Tenggang Waktu Gugatan :
- Bahwa Objek Sengketa diterbitkan Tergugat tanggal 24 Juni 2011
- Bahwa Objek Sengketa tersebut diterima/diketahui Penggugat pada
tanggal 27 Juni 2011
- Bahwa gugatan a quo diajukan pada tanggal 24 Agustus 2011
- Bahwa oleh karenanya Gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang
waktu sesuai dengan pasal 55 UU Peradilan TUN (Pasal 55 UU Peradilan
TUN).

1
III. Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara
Bahwa Keputusan a quo yang dikeluarkan oleh Tergugat, telah memenuhi
Ketentuan Pasal 1 angka (9) dan angka (12) Undang-Undang No. 51 Tahun
2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara untuk menjadi objek sengketa TUN,
yaitu :
a) Keputusan a quo adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
Badan atau pejabat Tata Usaha Negara yang berisikan tindakan hukum Tata
Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, bersifat konkret, individual dan final, sehingga menimbulkan akibat
hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata (Pasal 1 angka (9))
(diuraikan kongkret, individual dan final).
b) Tergugat adalah badan atau pejabat tata usaha negara yang mengeluarkan
keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang
dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh orang atau badan hukum
perdata. (Pasal 1 angka (12))

IV. Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan:


Penggugat merasa dirugikan karena Penggugat adalah pengusaha
penambang bahan galian golongan C yang memiliki Izin Pertambangan Daerah
(IPD) berupa eksploitasi, pengangkutan dan penjualan bahan galian golongan
C dengan jenis bahan galian tanah timbun yang berlokasi di Gampong Biluy,
Kec. Darul Kamal, Kab Aceh Besar, berdasarkan Keputusan Bupati Aceh Besar
Nomor : 01/IPD/AB/2011, tanggal 5 Januari 2011 tentang Pemberian Izin
Pertambangan Daerah (Eksploitasi, Pengangkutan dan Penjualan) (Pasal 52
UU PTUN)

V. Posita/Alasan Gugatan :
1. Penggugat terpaksa berhenti menjalankan pekerjan penambangan bahan
galian golongan C. Padahal keputusan Bupati Aceh Besar Nomor
01/IPD/AB/2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang Pemberian Izin
Pertambangan Daerah (IPD) kepada Penggugat masih berlaku, yaitu
hingga 5 Januari 2012 ;
2. Bahwa selain Keputusan Bupati Aceh Besar Nomor : 01/IPD/AB/2011
tanggal 05 Januari 2011 tentang pemberian Izin Pertambangan Daerah
(IPD) kepada Penggugat masih berlaku, Penggugat juga tidak pernah
diperingatkan akan adanya kesalahan yang dilakukan Penggugat dalam
menjalankan usaha penambangan bahan galian golongan C tersebut.
Sehingga dengan demikian Surat Keputusan Bupati Aceh Besar Nomor :
545/3579 tanggal 24 Juni 2011 perihal Penutupan Lokasi Bahan Galian
Golongan C Glee Biluy (objek gugatan) telah memenuhi ketentuan pasal 53
ayat (2) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
;
3. Bahwa Surat Keputusan Bupati Aceh Besar Nomor : 545/3579 tanggal 24
2
Juni 2011 perihal Penutupan Lokasi Bahan Galian Golongan C Glee Biluy
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yakni
melanggar Undang- Undang No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan,
Mineral dan Batubara, khusunya pasal 151 ayat (1) tentang sanksi
administratif ;
4. Surat Keputusan Bupati Aceh Besar Nomor : 545/3579 tanggal 24 Juni 2011
perihal Penutupan Lokasi Bahan Galian Golongan C Glee Biluy telah pula
melanggar ketentuan pasal 76 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan, Mineral
dan Batubara yang menyebutkan : “Kegiatan usaha pertambangan dapat
dilakukan penghentian sementara apabila terjadi a. keadaan kahar, b.
keadaan yang menghalangi, dan/atau c. kondisi daya dukung lingkungan,
keadaan-keadaan mana sama sekali tidak terjadi pada kegiatan Tergugat
menjalankan usaha penambangan bahan galian golongan C di Glee Biluy
berdasarkan Izin Pertambangan Daerah (IPD) yang dimiliki Tergugat ;
5. Bahwa Surat Keputusan Bupati Aceh Besar Nomor : 545/3579 tanggal 24
Juni 2011 perihal Penutupan Lokasi Bahan Galian Golongan C Glee Biluy
diterbitkan Tergugat bertentangan dengan azas-azas umum pemerintahan
yang baik.

VI. Permohonan Penundaan :


1. Bahwa Objek sengketa ternyata akan dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2011,
sehingga terdapat keadaan mendesak ;
2. Bahwa apabila Surat Onjek Sengketa dilaksanakan maka Penggugat akan
sangat dirugikan/terdapat keadaan yang sulit untuk dikembalikan/dipulihkan
seperti keadaan semula ;
3. Bahwa fakta-fakta diatas telah memenuhi ketentuan Pasal 67 UU PTUN ;
4. Bahwa oleh karenanya Penggugat mohon agar diterbitkan Penetapan yang
berisi perintah kepada Tergugat agar menunda Pelaksanaan Objek Sengketa,
sampai perkara a quo berkekuatan hukum tetap. (Pasal 67 UU PTUN).

VII. Petitum/Tuntutan :
A. Dalam Penundaan
Mengabulkan Permohonan Penundaan yang diajukan Penggugat.
B. Dalam Pokok Perkara/Sengketa
1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan No 545/3579 tertanggal
24 Juni 2011 perihal Penutupan Lokasi Bahan Galian Golongan C Glee
Biluy;
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan No 545/3579
tertanggal 24 Juni 2011 perihal Penutupan Lokasi Bahan Galian Golongan
C Glee Biluy;
4. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara
ini.

3
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Penggugat,

Rasminta Sembiring, S.H.

4
Surat Gugatan Berperkara dengan Cuma-Cuma atau Prodeo

Banda Aceh, 10 Januari 2010


Kepada Yth.
Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha
Negara Banda Aceh
di
Banda Aceh

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, nama Armia, Kewarganegaraan


Indonesia, tempat tinggal di Jalan Gampong Lamsod, Kec. Darul Kamal, Kab. Aceh
Besar, Banda Aceh, pekerjaan wiraswasta, yang selanjutnya disebut sebagai Penggugat.
Bahwa Penggugat melalui surat ini mengajukan gugatan kepada Kepala Kantor
Pertanahan Kota Banda Aceh yang beralamat di Jalan T. Bachtiar Panglima Polem, S.H.,
Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar yang selanjutnya disebut pihak Tergugat.
Adapun duduk perkaranya adalah sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat mengajukan gugatan ini dalam keadaan tidak mampu, miskin
dan tidak mampu membiayai perkara (sebagaimana surat Keterangan Miskin dari
Kepala Desa Labone Nomor 142/LBNA/2009 tanggal 17 Februari 2009 (terlampir);
2. Bahwa Penggugat pada tanggal 8 Januari 2010 telah mendapat Surat Keputusan
dari Tergugat, Kepala Kantor Pertanahan Kota Banda Aceh No 545/3479 tanggal
5 Januari 2010 yang isinya pencabutan sertifikat tanah milik Penggugat No 173/VII/III
Tahun 2007;
3. Bahwa pencabutan dan pembatalan sertifikat tanah milik Penggugat tersebut
karena cara perolehan sertifikat Penggugat, menurut Tergugat tidak melalui
prosedur peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Bahwa menurut hemat Penggugat, Penggugat memperoleh sertifikat tanah
tersebut berdasarkan jual beli dengan Sdr. Wahidah dihadapan PPAT setempat di
Banda Aceh dan berdasarkan warkah-warkah kepemilikan tanah yang sah dari
pejabat yang berwenang.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Penggugat mohon kepada Bapak


Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara di Banda Aceh sudi kiranya berkenan
memutus:
1. Menerima permohonan Penggugat untuk mengajukan gugatan atau berperkara
tanpa membayar biaya (prodeo);
2. Menyatakan Surat Keputusan Tergugat No 545/3479 tanggal 8 Januari 2010 yang
mencabut dan membatalkan sertifikat tanah milik Penggugat No 173/VII/III tanggal 20
Agustus 2007 adalah melanggar UU No. 5 Tahun 1986 Pasal 2;
3. Menyatakan sertifikat tanah atas nama Penggugat adalah sah;
4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara
ini.

5
Hormat Penggugat,

Armia

6
7

Anda mungkin juga menyukai