TENTANG
AKIDAH AKHLAK
KELAS X RPL
KELOMPOK 7
1.INDAH PRISKINANTI
2.MUCHLISIN
ص ْب ُك ْم َسيَِّئةٌ يَ ْف َرحُوا بِهَا َوِإ ْن تَصْ بِرُوا َوتَتَّقُوا اَل يَضُرُّ ُك ْم َك ْي ُدهُ ْم
ِ ُِإ ْن تَ ْم َس ْس ُك ْم َح َسنَةٌ تَ ُسْؤ هُ ْم َوِإ ْن ت
)120(ٌش ْيًئا ِإ َّن هَّللا َ بِ َما يَ ْع َملُونَ ُم ِحيط
َ
Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat
bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya
mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah
mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (Ali Imran:120)
GEMBIRA pada Hasad Haqiqy ini dinamakan SYAMATAH yakni ; gembira yang timbulnya
karena mendengar atau melihat kesusahan, kecelakaan, kemalangan atau bencana yang menimpa
pada orang yang dianggap sebagai saingan atau lawan.
2. HASAD AKHDZAN (mengambil) : Iri hati dan ingin mengambil apa yang diperoleh oleh
orang lain.
3. HASAD GHIBTHAH : Tidak ingin kenikmatan itu lenyap dari seseorang, tapi dia sendiri
ingin mendapatkan kenikmatan seperti yang diperoleh orang tersebut.
HASAD GHIBTHAH ini tergambar dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim :
447 س َد ِإاَّل فِي ا ْثنَتَ ْي ِن َر ُج ٌل آتَاهُ هَّللا ُ ا ْلقُ ْرآنَ فَ ُه َو َ سلَّ َم قَا َل اَل َح
َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َوَ َع ِن النَّبِ ِّي: ض َي هَّللا ُ َع ْن ُه َما ُ َح ِد
ِ يث ا ْب ِن ُع َم َر َر
* يَقُو ُم بِ ِه آنَا َء اللَّ ْي ِل َوآنَا َء النَّ َها ِر َو َر ُج ٌل آتَاهُ هَّللا ُ َمااًل فَ ُه َو يُ ْنفِقُهُ آنَا َء اللَّ ْي ِل َوآنَا َء النَّ َها ِرDiriwayatkan daripada Ibnu
Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: Tidak boleh berhasad dengki kecuali pada
dua perkara iaitu terhadap seseorang yang dianugerahkan al-Quran dan dia membacanya
sepanjang siang dan malam. Juga terhadap seseorang yang dikurniakan oleh Allah harta
kekayaan lalu dia membelanjakannya dengan baik pada waktu malam dan juga pada waktu siang
4. HASAD MUNAFASAH : Tidak ingin kenikmatan itu lenyap dari orang lain, tapi dia ingin
lebih baik dari pada apa yang diperoleh orang lain tersebut.
Dari ke-Empat jenis hasad tersebut yang dilarang jenis pertama dan kedua sedangkan jenis
ketiga dan keempat diperbolehkan.
Hubbud Dunya adalah cinta dunia yang berlebihan, merupakan induk segala kesalahan
(maksiat) serta perusak agama. Penyakit inilah yang menyebabkan seorang muslim menjadi
lemah. Sehingga musuh-musuh dengan leluasa menebar rasa takut dan sifat pengecut dalam
dirinya, syaitan-syaitan (manusia dan jin) dengan mudah menyesatkannya. Sementara orang-
orang kafir dan musuh Islam lainnya memandangnya dengan sebelah mata. Hubbud dunya
adalah sumber kehancuran umat. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat melemahkan dan
menggerus keimanan seseorang kepada Allah SWT.
Rasulullah bersabda, “Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri
kalian. Akan tetapi, aku khawatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan
untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan
akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur.” (HR Bukhari-Muslim)
Ketika seorang Muslim sudah menjadikan dunia ini sebagai tujuannya, maka itu alamat
dia telah terjebak dalam hubbud dunya. Padahal, dalam prinsip akidah Mukmin, dunia ini
bukanlah tujuan. Melainkan hanya alat untuk mencapai kebahagiaan di akhirat kelak.
Ciri Hubbud Dunya
Ciri orang yang berpenyakit cinta dunia di antaranya adalah ketika dalam mencari dunia
tidak peduli halal haram. Ada yang mengibaratkan seorang pecinta dunia itu seperti bocah kecil
yang masih ingusan. Seorang bocah ingin petasan, dia menangis menjerit-jerit: "Mama, minta
uang!". Kata Mamanya: "Tidak boleh!". Tapi anak itu terus menangis, merengek-rengek dan
akhirnya sang mama iba lalu memberinya. Tiba-tiba dia gembira, kemudian dia lari pergi ke
pasar membeli petasan sampai bersimbah keringat. Sesudah dia dapatkan petasan yang dia
inginkan, dia lari sampai tidak lihat jalan akhirnya dia jatuh, sampai lututnya berdarah tapi masih
gembira karena petasannnya tidak rusak. Sesampainya di rumah ketika petasan mau dibakar, dia
tidak berani membakarnya dan disuruhlah orang lain untuk menyalakan petasannya. Dan ketika
petasan dinyalakan dia sendiri menutup telinga sehingga tidak mendengar. Begitulah pecinta
dunia, ibarat seorang anak kecil yang minta dibelikan petasan. Hidupnya pontang-panting pergi
pagi pulang malam mencari harta dan ketika sudah didapat dia sendiri tidak menikmati bahkan
tidak jarang disiksa oleh hartanya karena takut hilang.
Ciri selanjutnya adalah takabur. Ketika belum punya biasa-biasa saja tapi ketika sudah
punya jabatan jadi sombong. Segalanya ingin dibedakan, penampilan ingin beda seakan-akan
kedudukan mengangkat derajat. Padahal tidak jarang orang jadi terhina justru karena
kedudukan.
Ciri lainnya adalah suka pamer. Kerinduan ingin dipuji membuat tidak realistis, jadi
banyak bohong, membuat lebih besar pasak daripada tiang.
Berikutnya adalah dengki. Dengki itu senang melihat orang lain susah dan susah melihat
orang lain senang. Orang lain naik pangkat dia naik tensi. Belum lagi minder, orang yang minder
diperbudak oleh rasa malu yang berlebihan. Dia menderita bukan karena tidak punya tapi karena
tidak mensyukuri yang ada.
http://nikenkusumawardanikenny.blogspot.co.id/2012/04/makalah-aqidah-akhlak-tercela.html
http://hamzahjohan.blogspot.co.id/2011/04/d-e-n-g-k-i-hasad.html
http://putritgb.blogspot.co.id/